Cinta Yang Tak Biasa - Bab 45 Kejutan Besar (2)
"Benar, kota B!" Sebenarnya, Stefanie juga memiliki rasa sedikit egois di dalam hatinya. Jika dia berhasil pergi ke kota B, lalu bisnis Darren Feng ada di kota ini, otomatis tidak akan sering pergi ke kota B. Dengan cara ini, kedua orang ini harus dipisahkan untuk sementara waktu. Dia akan tinggal di kota B untuk fokus pada studinya. Dengan cara ini, dia juga bisa meninggalkan siksaan iblis di malam hari dan keluar dari kendali Darren Feng untuk sementara waktu.
Sesampainya di kota B, kota B akan menjadi dunia barunya Stefanie, tempat mulai lagi kehidupan baru seorang Stefanie.
Selanjutnya, di perjalanan ini, Darren Feng terus berpikir.
Setelah tiba di tujuan dan Stefanie turun dari mobil, dia baru menyadari tempat ini ternyata adalah tempat yang bagus dengan gunung dan sungai yang indah. Meskipun terletak di pinggiran, lingkungan sekitarnya sangat bagus.
"Tempat makan dibangun di atas danau ini. Ayo pergi. Mau masuk jalan-jalan? Temanku yang membuka tempat ini. Tidak banyak orang yang datang ke sini, tetapi orang-orang yang datang ke sini pada dasarnya adalah orang-orang yang terhormat! Mereka semua mengambil kesempatan ini untuk datang ke sini dan bersantai!" Darren Feng memimpin jalan dan tidak lupa memperkenalkan tempat ini kepada Stefanie dengan detail.
Satu demi satu, tumpukan kayu diletakkan di danau, dan kemudian barisan rakit kayu dibangun di atas tumpukan. Rakit kayu menjadi lantai restoran di atas danau ini.
Ada angin sejuk bertiup di wajah, sangat sejuk dan nyaman.
"Yo, CEO Feng, kenapa ada waktu datang ke sini? Sangat jarang sekali! Sudah lama kamu tidak datang untuk mengunjungi restoran kecilku ini!"
Benar saja, pemilik restoran, dan Darren Feng benar-benar saling mengenal. Ketika mereka bertemu dengan pemilik restoran ini, mereka berinisiatif untuk menurunkan tamu-tamu lain dan bergegas datang untuk menyambutnya.
"Bukankah aku selalu sibuk? Ini hanya kehidupan yang melelahkan. Mana mungkin seperti kamu, bisa begitu kreatif dan membuka restoran di tempat yang begitu bagus? Kamu telah menghasilkan uang dari ini. Kemudian kamu dapat menikmatinya di sini juga. Ini namanya sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kamu juga sudah melakukan bisnis yang bagus!" Darren Feng sama sekali tidak menyanjung orang ini. Lihat saja mobil yang diparkir di luar, baris demi baris, kita tahu bahwa tidak ada banyak tamu di sini.
"CEO Feng, siapa yang ada di belakangmu? Kenapa tidak memperkenalkan pada temanmu ini?” Sang bos segera memperhatikan keberadaan Stefanie.
Ketika Stefanie keluar hari ini, dia memilih kemeja putih, yang juga jenis dengan kerah tinggi. Kemeja putih ini sangat cocok untuk pemandangan di sini.
"Pergi kerja, sambut tamu sana! Aku mau ruangan pribadi di lantai atas. Kamu tahu sendiri, aku ini orang yang tidak suka diganggu oleh apapun. Bukankah aku datang ke sini untuk bersantai?" CEO Feng dengan tidak segan menunjuk pada ruangan pribadi di lantai atas, terakhir kali makan di sini juga memesan kamar pribadi yang sama.
Lagipula, identitas seperti Darren Feng, kemanapun dia pergi, dia tidak bisa makan dengan orang lain di aula terbuka. Dia harus memesan ruangan pribadi.
"Mengerti, temanmu ini terlalu mengerti! Silakan ke lantai atas!" Bosnya juga seorang pengusaha, jadi dia menuntun mereka ke lantai dua melalui tangga kayu.
Ini adalah bangunan kecil tiga lantai di dekat danau. Sekarang ruangan pribadi ada di lantai dua. Sedangkan untuk lantai tiga, dibangun untuk kebutuhan beberapa tamu.
Pegangan tangga dari kayu, pilar kayu, semuanya terlihat sangat sederhana dan elegan. Stefanie bisa melihat sekelompok merpati putih terbang di kejauhan saat berdiri di depan koridor. Kemudian di danau dekat situ, ada beberapa itik liar yang bermain di sana. Beberapa ikan mas sangat senang di bagian hilir air. Airnya jernih, dan angin membawa sedikit hawa lembab.
"Tempat ini benar-benar bagus. Bagaimana kamu bisa menemukannya?" Stefanie terus menghela napas. Orang kaya benar-benar bisa menikmatinya. Jika Darren Feng tidak membawanya ke sini kali ini, dia tidak akan tahu bahwa ada tempat yang bagus di pinggiran kota.
"Bukankah aku sudah mengatakannya? Bos di sini juga salah satu teman baikku. Ketika pertama kali membuka restoran ini, kami semua ragu-ragu. Lagipula, tempat ini sangat terpencil. Apa mungkin akan ada tamu setelah dibangun nanti? Ini masalah besar, tetapi temanku sudah mengabdikan dirinya untuk membangun tempat ini. Setelah dibangun, dia mulai menanam dan mengubah lingkungan sekitarnya. Tidak seperti ini sebelumnya, meskipun terlihat bagus sekarang!" kata Darren Feng sambil berjalan mendekat.
"Sepertinya sudah menghabiskan banyak waktu! Tapi, pada akhirnya, waktu tidak akan mengkhianati orang yang sudah bekerja keras! Sekarang dia sangat sukses, tempat ini juga sangat populer, bukankah begitu?” Stefanie juga mengagumi tekad dan keberanian bos pemilik tempat ini sekarang.
Yang harus diketahui, memulai bisnis dari awal itu sangat sulit.
"Ya, tempat ini sangat terkenal. Pemikirannya bagus tentang bisnis, ayo pergi, kita masuk ke ruangan pribadi dan melihat-lihat di sana. Ada beberapa kejutan di ruangan pribadi!" Darren Feng tersenyum dan membawa Stefanie ke salah satu ruang pribadi.
Keempat dinding ruang pribadi ini bukanlah dekorasi biasa. Begitu Stefanie masuk, dia seperti berada di dalam kolam lotus besar. Karena dinding di sekelilingnya sudah ditutupi dengan semua jenis bunga lotus, ada yang tumbuh, ada yang mekar penuh, dan beberapa lebah bekerja keras untuk mengumpulkan madu. Tentu saja, ada juga daun teratai hijau menghiasi itu, yang hidup tumbuh dengan subur.
"Ya Tuhan, bagaimana bisa membuat ini? Luar biasa!” Benar, karena keterampilan melukisnya sangat bagus dan gambarnya sangat realistis, seolah-olah orang berada di kolam teratai, dan juga seperti duduk di ujung perahu bisa langsung menghargai lotus ini.
"Bagaimana? Tempat ini lumayan, bukan? Aku sudah bilang sebelumnya, aku akan memberimu kejutan besar! Bukankah ini bisa dibilang kejutan besar!" Darren Feng sangat puas dengan respon luar biasa dari Stefanie. Dia sangat puas dan tidak sia-sia perjalanannya yang susah payah untuk membawa Stefanie ke sini.
Novel Terkait
Adieu
Shi QiThat Night
Star AngelCinta Yang Dalam
Kim YongyiHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBehind The Lie
Fiona LeeCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita