Cinta Yang Tak Biasa - Bab 4 Pindah satu rumah

Di kamar pasien, Steven berbicara panjang lebar dengan Darren Feng . Stefanie merasa setengah senang dan setengah khawatir.

Darren Feng terus mendengarkan perkataan kakaknya dengan serius, memberikan respon dari waktu ke waktu, bahkan Stefanie melihat Darren Feng diam-diam mematikan beberapa panggilan telepon.

Bagi orang seperti mereka, satu panggilan telepon merupakan uang dalam jumlah yang besar. Dan Darren malah mematikan telepon agar bisa mendengarkan perkataan kakaknya dengan serius. Stefanie berpikir, sepertinya Darren Feng tidak seburuk itu.

Ditemani mengobrol oleh Darren Feng dan Stefanie, Steven perlahan tertidur . Stefanie menarik selimut Steven dengan hati-hati, lalu memberikan isyarat agar Darren Feng ikut keluar bersamanya.

"Terima kasih atas hal yang kamu lakukan barusan.” Stefanie menatap Darren Feng dengan tulus, dan rasa terima kasih memenuhi sorot matanya. “Tanpa kamu, aku mungkin akan kesulitan menjelaskan dari mana asal uang itu kepada kakakku.”

"Tidak apa-apa."

"Oh."

"Pulanglah bersamaku."

"Ah? Apa?" Stefanie dikejutkan oleh perkataan Darren Feng yang mendadak, "Apa katamu?"

"Aku bilang, kamu ikut pulang kerumahku, jangan berpikiran yang bukan-bukan, sekarang kamu adalah istri kontrakku , tentu saja kamu harus pulang bersamaku."

Jelas-jelas seharusnya itu adalah pengulangan kata yang lembut, tetapi saat Darren Feng mengucapkannya malah terkesan tidak sabaran. Dia bisa melihat Darren Feng tidak suka bertele-tele, oleh karena itu Stefanie bergegas mengikuti langkah kaki Darren Feng dengan patuh.

Setelah mengemudi hampir setengah jam, akhirnya mereka tiba di tempat tinggal Stefanie. Setelah melewati gang gang sempit akhirnya mereka tiba di sebuah rumah berlantai satu yang simpel dan sederhana, Stefanie mengeluarkan kunci dan membuka pintu.

Darren Feng mengerutkan kening, alisnya sedikit bergerak. Dia belum pernah melihat tempat seperti ini. Meskipun orang tuanya sudah tidak ada, tapi dia memiliki harta yang berlimpah dan tidak pernah menjalani kehidupan yang sulit.

Darren Feng mengalihkan pandangannya, ketika dia melihat penghargaan besar dan kecil yang digantung di dinding dan tumpukan sertifikat penghargaan di atas meja, kerutan di dahinya berkurang. Dia Darren Feng adaah orang yang selalu hebat dalam segala hal tentu saja, pasangannya juga harus hebat juga, jika tidak akan sulit memberikan gen yang baik kepada anaknya.

Barang bawaan Stefanie tidak banyak, satu koper sudah cukup untuk memuat semua barang bawaannya, dan itu saja masih kosong. Darren Feng mengangkat alisnya, bukankah kopernya terlalu kecil, Barang-barangnya bahkan beberapa kali lipat lebih banyak dari punyanya. Dalam hati Darren berpikir nanti dia harus mengajaknya keluar untuk membeli pakaian, sebagai pasangan Darren Feng mana boleh dia selusuh ini?

Di dalam mobil, masing-masing dari mereka hanyut ke dalam pikiran masing-masing, perlahan-lahan mobil yang sedang melaju tiba di villa tempat Darren Feng tinggal. Villa Darren Feng berada di pinggiran kota, jika dilihat dari jauh tempat ini penuh dengan rerumputan yang hijau, yang di tengah-tengahnya ada sebuah vila.

"Turun."

Pintu mobil dibuka. Begitu Darren Feng turun, dari dalam vila seorang bibi keluar untuk menyambut, dia melihat Stefanie yang berjalan di belakang Darren Feng , dengan sorot mata yang sedikit aneh, tetapi dia sangat senang, dan bergegas mengambil koper dari tangan Stefanie : "Nona, bagaimana saya harus memanggil anda."

“Bibi, namaku Stefanie , bibi panggil saja aku Stefanie .” Stefanie menjawab pertanyaannya sambil tersenyum dan bergegas menolak saat melihat Bibi Lee ingin membantu membawakan kopernya.

Gadis ini benar-benar tahu sopan santun, begitu mendengar jawabannya Bibi Lee semakin merasa bahagia, harus tahu, Darren Feng tidak pernah membawa wanita pulang ke rumah, dia bahkan tidak pernah dekat dengan seorang wanita. Kelihatannya Tuan Muda benar-benar sangat menyukainya, mungkin, kelak dia akan menjadi Nona Muda di keluarga ini.

"Bibi Lee , aku pergi ke ruang kerja dulu. Kamu bantu dia urus barang bawaannya, setelah makan malam siap di masak panggil aku."

Darren Feng merasa sedikit cemburu saat melihat Bibi Lee dan Stefanie berbincang-bincang dengan sangat senang. Dia melirik Stefanie sebentar, setelah berpesan kepada Bibi Lee dia naik ke atas.

“Baik, Tuan Muda.” Bibi Lee menjawab, setelah melihat Darren Feng ke atas, dia tersenyum, lalu berbalik dan berbicara kepada Stefanie lagi, “Sejak kecil Tuan Muda kami anti sosial, dia selalu sendiri, jadi dia memiliki kepribadian yang suka menyendiri. sebenarnya, hatinya sangat baik. "

"Benarkah?"

Stefanie melihat ke atas, Darren Feng memang sangat dingin, dan wajahnya selalu kaku, seolah-olah ada yang berutang miliyaran rupiah kepadanya. Tapi, dia benar-benar berhutang uang kepadanya. Dia harus tinggal di sini sampai dia bisa melunasi hutangnya, yaitu dengan melahirkan seorang putra untuk Darren Feng .

“Benar, Stefanie .” Bibi Lee mengeluarkan segenggam sayuran, dia berbicara kepada Stefanie sambil memetik sayuran, “Stefanie , kelak setelah kamu tinggal di sini, kamu harus banyak perhatian kepada tuan muda, kamu adalah wanita pertama yang dia bawa pulang, tuan muda pasti sangat menyukaimu. "

Perhatian kepadanya? Dia sangat dingin, apakah dia akan menerima perhatianku ? Tentu saja tidak. Dia mana suka kepadaku , dia membawaku pulang karena kami memiliki kontrak. Stefanie membantu Bibi Lee memetik sayur sambil memikirkannya di dalam hati .

"Aduh, Stefanie, kamu jangan melakukan semua ini. Kuku anak gadis sangat berharga, jika kamu melakukan semua ini kukumu akan menjadi jelek."

Melihat ekspresi wajah Bibi Lee yang kaget, Stefanie tidak bisa menahan diri untuk tertawa, berharga apanya? dia berkata sambil tertawa, "Bibi Lee , tenang saja, di rumah aku juga selalu mengerjakan semua ini."

"Baik baik." Bibi Lee semakin puas dengan Stefanie . Anak gadis sekarang semuanya manja, sangat jarang ada yang mau membantu pekerjaan rumah. "Kalau begitu kamu petik sayuran disini? Aku akan pergi memasak terong saus bawang kesukaan Tuan Muda." . "

Stefanie tersenyum, dan membiarkan Bibi Lee pergi ke dapur, dan dia fokus memetik sayurannya. Tiba-tiba, dari dapur terdengar suara Bibi Lee.

"Ada apa? Bibi Lee ."

"Tanganku tersayat pisau dan tidak berhenti berdarah. Sepertinya aku harus pulang untuk membalut lukaku, dan aku tidak bisa memasak untuk tuan muda. Kamu beri tahu Tuan Muda untuk memanggil pekerja paruh waktu."

Ternyata Bibi Lee tidak tinggal di sini, itu artinya di vila yang sebesar ini hanya ditinggali oleh Darren Feng sendirian, dia pasti sangat kesepian. Stefanie melihat darah Bibi Lee yang berada di atas lantai, setelah membersihkannya, dia melihat ikan di atas talenan, setelah berpikir, dia mulai memasak.

Bagaimanapun, ini adalah balasan karena dia tinggal di rumahnya. Jika memanggil pekerja paruh waktu juga harus mengeluarkan uang kan! Stefanie benar-benar melupakan fakta Darren Feng adalah orang kaya, di langsung menganggap dirinya sebagai nyonya rumah, dan menyalakan mode penghemat uang.

Ah, Darren Feng merenggangkan wajahnya dan mengurangi matanya yang kelelahan. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan, dan dia sudah tertidur selama beberapa jam, sepertinya dia terlalu mengantuk, sehingga dia tertidur saat sedang bekerja.

Krucuk krucuk , Darren Feng menyentuh perutnya, yang sudah lapar. Sejak tadi malam, dia belum makan sama sekali. Darren Feng berdiri, saat dia turun kebawah dia melihat: Stefanie sedang berlutut di lantai dan sedang mengepel lantai dengan kain.

Kenapa dia mengepel sambil berlutut di lantai, ekspresi wajah Darren Feng langsung berubah menjadi tidak senang, apakah dia tidak tahu untuk memperhatikan penampilannya? Dia harus tahu dia adalah wanita Darren Feng .

Darren Feng membungkuk, dan melihat Stefanie sambil menanyakan pertanyaan yang jelas-jelas sudah dia ketahui jawabannya, "Apa yang sedang kamu lakukan?"

Melihat Darren Feng mengerutkan dahi sambil melihat dirinya, dalam hati Stefanie berpikir, ada apa lagi dengannya? Jadi dia bertanya balik kepadanya dengan bingung, "Apa lagi yang bisa aku lakukan? Mengepel lantai."

Melihat Stefanie menganggap yang sedang dia lakukan adalah hal yang wajar, kelihatamnya dia sangat bersedia. Darren Feng semakin tidak bisa memahaminya. Dia langsung pergi ke dapur untuk memanggil Bibi Lee.

"Jangan panggil lagi, Bibi Lee sudah pulang, tangannya terluka, dia berpesan kepadaku untuk memberitahukannya kepadamu. Tadi, aku lihat kamu sedang tidur, jadi aku tidak memanggilmu."

“Hmm.” Darren Feng berjalan ke meja makan, begitu melihat terong saus bawang di atas meja nafsu makannya langsung bertambah, dia mengambil terong itu dengan sumpit dan memakannya. “Kenapa rasanya berbeda?”

"Ada apa? Makanan buatanku tidak cocok dengan lidahmu?"

Melihat Darren Feng mengerutkan dahinya , Stefanie takut masakannya tidak enak. Meskipun kakak laki-lakinya memuji masakannya enak, tapi bagaimana jika Darren Feng tidak menyukainya?

“Kamu yang memasaknya?” dahi Darren Feng yang sudah tidak mengerut kembali mengerut, dia memakan beberapa suap nasi, lalu menatap wajah Stefanie , “Kelak jangan lakukan hal semacam ini lagi, panggil pekerja paruh waktu saja.”

"Tapi, memanggil pekerja paruh waktu sangat mahal." Suara Stefanie sangat pelan seperti suara nyamuk, semakin lama suaranya menjadi semakin pelan. "Lebih baik kamu memberikan uangnya kepadaku dan biarkan aku yang melakukannya."

Apa yang diinginkan wanita ini? Apakah dirinya Darren Feng tidak punya uang dan tidak mampu mempekerjakan pekerja paruh waktu, sehingga dia harus melakukan semua ini? Darren Feng langsung melemparkan sumpit ke lantai, dan berkata dengan tegas: "Kamu hanya perlu melayaniku di tempat tidur, berapa banyak uang yang kamu inginkan, aku akan memberikannya kepadamu."

Apakah dia sedang menghinanya? Mengingatkan dia hanyalah mainannya di atas ranjang. Apa bedanya dia dengan para pelacur itu? Bedanya pelacur melayani banyak pria dan dia hanya melayani Darren Feng saja, apakah dia budak sexnya? Stefanie diam-diam meneteskan air matanya, dia takut dia akan membuat Darren Feng marah jika dia menangis.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu