Cinta Yang Tak Biasa - Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
Fransiska menggigit bibir bawahnya, tatapan matanya benci setengah mati. Pura-pura saja terus! Sudah jelas Stefanie melihatnya, mengenalinya, bukankah begitu? Lalu buat apa masih berpura-pura?
Tapi sekarang Stefanie sedang berpura-pura, sedang berakting.
"Ini Fransiska! Oh ya ampun, kenapa kamu seperti ini? Kenapa kamu tiba-tiba jatuh? Dan juga, ada apa dengan kruk ini? Kenapa dengan kakimu? Ketika kamu berjalan mendekat barusan, aku masih bertanya-tanya siapa gadis yang memakai kruk itu. Apa itu dari departemen kimia kami? Tubuhnya bagus, hanya saja sayang sekali, saat mulai berjalan memengaruhi keindahan dan citra orangnya! Aku tidak menyangka yang kulihat ini kamu!" kata Stefanie dengan sengaja bersuara keras, saat berada di depan Fransiska, dia memang sengaja menyodok rasa sakit Fransiska.
Sepasang kruk ini benar-benar tempat sakit bagi Fransiska saat ini.
"Stefanie, menyingkirlah. Aku tidak ingin bicara denganmu sekarang. Aku juga tidak ingin melihatmu. Jangan berlalu-lalang di depanku. Minggir!" Fransiska sangat marah, dan kemudian dia tidak memberikan wajah yang baik pada Stefanie.
Dalam hal ini, Stefanie tidak peduli dengan pendapat Fransiska sekarang. Bagaimanapun, tidak masalah jika Fransiska tidak menganggapnya sebagai teman.
"Fransiska, kamu terluka sekarang. Kamu ini orang sakit, tapi kenapa temperamen orang sakit begitu pemarah? Kenapa temperamenmu kasar sekali? Bukankah itu tidak baik untuk penyembuhan?” Stefanie membuka mulutnya, menyebutkan luka Fransiska dan terus menyodok rasa sakit Fransiska.
"Stefanie, diam! Kamu ini lucu sekali. Kamu bertingkah seperti ini di depanku, memangnya kamu bertingkah untuk siapa? Sekarang kamu melihatku terluka seperti ini, lumpuh seperti ini, kamu sangat senang dan bahagia, kan? Kamu hampir saja menari melompat sambil tepuk tangan, kan! Stefanie, aku beritahu kamu, meskipun sekarang aku berubah seperti ini, lumpuh seperti ini, tapi, di dalam hatiku, aku masih membencimu dan meremehkanmu! Apa yang sedang kamu mainkan? Sekarang kamu tiba-tiba dengan senang berlari mendekatiku untuk melihat kekonyolanku!"
Fransiska tidak puas dengan Stefanie secara pribadi, kemudian karena pihak lain melihat dia yang konyol hari ini, Stefanie terus mengejek dan tertawa di sisi lain.
“Kamu meremehkanku? Fransiska, punya apa kamu sampai meremehkanku?” Stefanie menduga, teman SMA nya ini orang yang memiliki pandangan berbeda. Selain itu, dia sudah lama tahu bahwa berita bahwa dia menjadi sugar babynya orang kaya di Universitas adalah dari mulutnya Fransiska.
Stefanie awalnya ingin bertanya dengan jelas kepada Lidia, tapi ponsel Lidia selalu dalam mode dimatikan dan tidak dapat dihubungi. Jadi dia tidak menyangka di Universitas ini, dia memiliki kesempatan untuk bertemu Fransiska dengan cara yang aneh lagi.
"Aku memang meremehkanmu, lalu bagaimana menurutmu? Apa kamu tidak tahu hal-hal kotor yang kamu lakukan secara diam-diam? Apalagi yang harus aku katakan?" Fransiska sendiri tidak mudah, dia sudah pasti akan membuat lawannya merasakan hal yang sama.
"Heh, aku juga sama, meremehkanmu! Modal apa yang layak kamu banggakan di hadapanku? Fransiska, mungkin jika berubah menjadi orang lain, aku masih bisa dengan khawatir berlari memapahmu. Lagipula, kita ini teman sekolah. Aku ini bukan orang yang begitu dingin dan tidak berperasaan. Tapi hari ini kamu, jadi aku diam berdiri dan tidak bergerak. Apa kamu tahu kenapa? Karena orang seperti kamu, tidak akan ada yang mau mengagumi, orang lain tidak mengagumimu menggunakan dengan hati, rasa hormat dan pengertian, peduli serta membantu!"
Pada titik ini, Stefanie sangat marah.
"Modal kesombongan apa yang dimiliki oleh seorang Fransiska? Di mataku, kamu hanya seorang mahasiswi dengan nilai biasa saja. Bahkan penampilanmu biasa saja. Jika kamu harus berada di kerumunan, tidak akan ada orang yang bisa mengenalimu. Bicara tentang tempramenmu, sangat tidak tertahankan! Aku lihat, tubuhmu tidak berguna. Lagipula, aku sebagai teman SMA mu tidak menemukan hal istimewa dalam dirimu."
Dibandingkan dengan lidahnya yang sengit, Stefanie tidak tahu bagaimana mengatakannya, dia hanya tidak peduli tentang itu.
Tapi hari ini, dia benar-benar marah.
"Stefanie, kamu sangat kejam!" Setelah mendengar tuduhan dan sarkasme dari mulut Stefanie, Fransiska menjadi terprovokasi, "Lalu kamu, kamu pikir apa bagusnya kamu?"
"Aku pikir kamu sudah melakukan kesalahan. Aku tidak pernah berpikir aku ini ada bagusnya, karena aku sama sekali bukan apa-apa. Aku seorang manusia, bukan sesuatu!" Otak Stefanie berpikir sangat cepat. Untuk orang yang berpikiran cepat, pertengkaran tidak pernah menjadi kelemahannya, hanya saja apakah dia ingin bertengkar dengan pihak lain atau tidak.
"Kamu menghina siapa yang bukan sesuatu? Kamu itu yang bukan apa-apa. Keluargamu yang bukan apa-apa. Stefanie, jangan berpikir kamu menjadi orang kaya sekarang, menjadi sugar babynya orang kaya, kamu bisa bertindak sesuka hati, kamu benar-benar tidak tahu malu. Di dalam Universitas ini, mahasiswa kimia mana yang tidak tahu kamu menjadi sugar babynya orang kaya, sudah menjual dirinya kepada orang kaya? Kamu pikir, seberapa polosnya kamu, seberapa mulianya kamu?” kata Fransiska menjadi marah karena malu.
"Ha, sekarang kamu akhirnya telah mengakui secara tidak langsung, kamu yang pertama kali menyebarkan rumor dan gosip itu, semuanya disebarkan oleh mulutmu, kan? Fransiska, kamu benar-benar membuatku kecewa! Kita ini baik atau buruk juga teman SMA. Kemudian kita diterima di Universitas ini bersama, dan menjadi alumni bersama. Takdir yang aneh ini, aku selalu menghargainya. Selama ini aku selalu menghargainya. Untuk kamu teman SMA ku, aku juga sangat berhati-hati untuk menjaga hubungan pertemanan kita, tetapi bagaimana denganmu? Kenapa kamu melakukannya? Bagaimana kamu bisa mengkhianati dan menusukku dari belakang?"
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyMy Cold Wedding
MevitaMy Goddes
Riski saputroPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCinta Yang Terlarang
MinnieBlooming at that time
White RoseBretta’s Diary
DanielleCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita