Cinta Yang Tak Biasa - Bab 138 Tindakan Melawan
Seperti dia orang yang begitu mementingkan keluarga, kakaknya sekarang masih terbaring di rumah sakit Kota A. Kalau dia membuat dirinya mati kelaparan di sini, lalu bagaimana dengan kakaknya itu?
Oleh karena itu, Stephanie tidak akan benar-benar membuat dirinya mati kelaparan.
Sebenarnya tebakan Darren Feng tidak salah sedikitpun. Stephanie meskipun bicara seperti itu, tapi di saat lapar, di saat waktunya makan tetap akan makan diam-diam di belakang Darren Feng, sama sekali tidak rela membuat perutnya kelaparan.
Setelah konferensi pers yang berhasil, perusahaan juga mulai perlahan-lahan menemukan hasil pemeriksaan.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diberikan oleh satpam, dua hari sebelum konferensi pers, model yang sudah dibuat memang dimasukkan oleh ketua departemen desain ke dalam kotak pengaman. Karena memang dari dulu, setiap ada produk baru yang penting, juga diurus seperti ini. Tidak pernah ada kecelakaan apapun.
Masalahnya adalah, beberapa saat setelah itu, setelah ketua departemen desain pulang kerja, di dalam kantor tidak ada orang, tapi rekaman CCTV menunjukkan, malah ada satu orang yang diam-diam masuk ke dalam kantor, sangat mencurigakan. Kemudian, tidak tahu apa yang terjadi dengan video, dibuat rusak oleh orang, pada akhirnya tidak bisa menjadi bukti.
Ini juga adalah letak kepintaran orang itu. Merusak alat CCTV kantor dulu, lalu baru mencuri karya itu. Dengan begitu tidak akan meninggalkan bukti apapun kepada perusahaan.
Tapi orang itu dapat dengan cepat ditemukan oleh tim pemeriksaan perusahaan. Setelah memeriksa data-data karyawan perusahaan yang juga termasuk CV dan foto.
Setelah pemeriksaan semua, pada akhirnya tersangkanya adalah seorang desainer baru perusahaan.
Ketika desainer baru yang menjadi tersangka itu dipanggil masuk untuk interogasi, pada awalnya, desainer itu mengelak pernah mengkhianati perusahaan, dan berkata pasti tidak melakukan masalah itu.
Ketika ditanya kenapa malam itu diam-diam masuk ke kantor ketua padahal sudah pulang kerja, desainer itu memberikan penjelasan yang tidak masuk akal.
Masalah diperiksa sampai sini, termasuk bertemu dengan kesulitan juga.
Tapi di dunia ini tidak ada dinding yang tidak berangin. Desainer baru itu mengira mengelak kalau pernah mengkhianati perusahaan, tidak mencuri model produk, dia kira sudah menutupi dengan sangat baik, tapi dia malah lupa, di dunia ini ada gunung yang lebih tinggi dari satu gunung. Semua perbuatan jahat yang dilakukan orang, kalau tidak ingin ketahuan, maka jangan lakukan.
Ternyata setelah desainer itu mengambil model produk yang baru, desainer itu diam-diam menghubungi perusahaan saingan, janjian untuk melakukan perdagangan di kafe yang dia kira aman dan langsung direkam oleh CCTV kafe itu.
Hasilnya setelah perturakan itu berhasil, produk yang menjadi penggantinya, lebih kreatif dari produk yang dicuri dengan susah payah oleh desainer baru itu. Oleh karena tu produk yang dicuri itu kehilangan makna dan nilai awalnya lagi. Hal ini sangat membuat perusahaan saingan itu kesal, jadi juga tidak ragu membeberkan karyawan itu.
Kali ini, seluruh karyawan perusahaan akhirnya tenang. Pada akhirnya setelah hasil pemeriksaan keluar, maka hukuman juga diumumkan keluar. Karyawan baru itu bukan hanya dipecat oleh perusahaan, selain itu karena mempunyai bukti jelas, dimasukkan ke kantor polisi untuk melanjutkan pemeriksaan dan pemastian lebih lanjut lagi. Mempunyai berita mengkhianati perusahaan, maka sangat dipercaya, pasti nama baik desainer ini, juga akan rusak di lingkaran desain ini. Kedepannya setiap kali ada perusahaan besar, pasti tidak ada yang berani merekrut orang itu.
Masalah ini akhirnya berhenti di sini. Setelah ada produk baru di konferensi pers, bagi musim berikutnya, bahkan separuh tahun kedepannya, juga mendapatkan banyak pesanan. Seketika, perusahaan menjadi semakin sibuk.
Tapi sebagai desainer dari produk ini, nama Stephanie, pada akhirnya tidak ada yang tahu. Semua orang hanya tahu, produk baru bernama 'Angel' ini, adalah karya desainer bernama Amy. Desainer baru itu juga karena hal ini langsung terkenal, tapi sangat misterius, tidak ada yang pernah melihat orang aslinya.
Mengenai beberapa desainer di perusahaan, sudah sejak awal mendapat pemberitahuan yang ketat, karena siapapun tidak akan bodoh sampai mengatakan rahasia ini keluar. Apalagi karena mengikuti proses pembuatan model, semua orang mendapat tambahan gaji.
Semua ini kelihatan berakhir bahagia.
Tapi, satu-satunya yang tidak senang, adalah Stephanie. Dia sudah beberapa hari tidak senang. Karena janji dengan Darren Feng, sepertinya Darren Feng tidak berencana mematuhi. Takut dia akan terus berada di samping Darren Feng, lanjut menjadi wanita misterius di samping pria itu, lanjut tidak memiliki kebebasan.
"Pembohong, pembohong besar!" duduk di balkon, Stephanie mengomel kepada udara.
Hatinya penuh dengan kekesalan, bahkan tidak ada niat untuk bekerja lagi, jadi baru datang ke sini untuk bermalas-malasan. Sembunyi di tempat yang tidak diperhatikan orang-orang dan melampiaskan kekesalannya.
"Yo, siapa yang membuatmu begitu marah? Siapa yang membohongimu?" Clayton Gu berjalan dari seberang.
Sekarang, balkon sudah hampir menjadi tempat rahasia mereka berdua. Mau perasaan hati Stephanie sedang tidak baik, atau Clayton Gu ingin merokok, mereka pasti akan datang ke sini, jadi kadang-kadang juga akan kebetulan bertemu.
Tapi dibilang bertemu kebetulan, di dunia ini mana ada begitu banyak kebetulan. Kebetulan yang dibilang, kebanyakan adalah Clayton Gu yang sengaja menunggu.
Contohnya dia akan sehari datang ke sini dua sampai tiga kali, pura-pura hanya tidak sengaja jalan di sana. Kalau tidak ada Stephanie di sana, maka dia akan kembali bekerja.
Kali ini, juga sama seperti itu. Tapi kali ini termasuk lumayan. Dia datang ke sini dan melihat wanita bodoh yang marah-marah di atas balkon.
"Tidak ada apa-apa, hanya masalah yang mengesalkan saja." Stephanie menundukkan kepala dengan tidak enak hati. Dia tahi memarahi Darren Feng adalah pembohong. Tapi bagaimana bisa dia mengatakan masalah Darren Feng pada Clayton Gu, tentu saja tidak bisa dikatakan.
"Apakah masalah pekerjaan?" Clayton Gu berjarak tiga langkah dari Stephanie, kebetulan ada pagar yang bisa dia jadikan sandaran.
Hari ini Clayton Gu mengenakan kemeja putih garis-garis, ditambah dengan celana santai berwarna krem. Meskipun bukan pakaian yang terlalu formal, tapi bagi pria yang berada di Departemen R&D (research and development), sudah termasuk pakaian yang lumayan formal.
Perlu diketahui Departemen R&D perusahaan berbeda dari departemen lain. Pria-pria di Departemen R&D, karena waktu yang tidak pasti, semuanya hidup lebih kacau, hanya kadang-kadang ketika mengikuti acara pesta tertentu baru dapat melihat mereka berpakaian rapi.
Biasanya terlalu sibuk, selalu sibuk melakukan penelitian, mana ada waktu untuk mengatur penampilan sendiri lagi?
Dalam hal ini, untung saja Clayton Gu berbeda.
Clayton Gu adalah orang yang sangat teliti, terutama terhadap pakaian dan hal yang rinci. Mau kapanpun itu, setidaknya dia akan berpakaian rapi dan bersih. Mau pakaian santai, atau pakaian formal, semuanya sangat rapi. Sesibuk apapun, dia tetap berbentuk seperti itu, tidak akan berantakan.
Jadi, Clayton Gu yang seperti itu, baru saja bekerja di Departemen R&D, sudah disukai oleh beberapa karyawan wanita dari departemen R&D juga.
Sebenarnya selain karyawan wanita dari Depertemen R&D, karyawan wanita dari departemen lain juga ada yang sangat suka pada Clayton Gu yang tampan dan anggun itu. Hanya saja tidak tahu kenapa setiap ada karyawan wanita yang diam-diam menyatakan perasaan, dia pasti akan menolak dengan sungkan.
Orang-orang bilang pangeran piano ini, kelihatannya mudah dikejar, sikapnya juga lembut. Tapi mereka tidak tahu, Clayton Gu sangat sungguh-sungguh dalam menghadapi perasaan.
Orang-orang juga tidak tahu, pangeran piano ini sudah memiliki orang yang dia suka sejak lama.
"Iya kali." Stephanie menjawab dengan singkat.
"Kalau masalah pekerjaan, maka sebenarnya kamu tidak perlu begitu memikirkannya. Karena masalah pekerjaan, pasti suatu hari akan ada jalan keluarnya. Bagaimana cara jalannya juga bukan kamu seorang yang bisa tentukan, atau kamu seorang yang bisa selesaikan, perlu kerja sama tim. Kalau setiap hari berwajah masam seperti ini, hati-hati muncul kerutan di wajah lho!" demi menetralisir keadaan di antara mereka, Clayton Gu juga berpikir keras untuk membuat Stephanie.
"Aku tahu. Mungkin ini masalah sifatku. Melakukan apapun harus sampai sempurna, tapi terkadang kenyataan akan berlawanan dengan harapan. Oh iya, apakah masih lancar-lancar saja di Departemen R&D?" selalu pria yang begitu hebat ini yang perhatian padanya, sedangkan dia tidak pernah perhatian pada pria ini sekalipun.
"Masih lumayanlah. Kamu tahu kok, yang aku pelajari memang adalah jurusan ini. Sedangkan sekarang aku sedang belajar dan meningkatkan kemampuan diriku di dalam lingkup pekerjaan ini." mengungkit tentang jurusannya, Clayton Gu penuh dengan rasa percaya diri.
Ini adalah hal yang membuat Clayton Gu bangga. Kemampuan yang dia dapatkan dari kerja kerasnya.
"Kalau begitu selamat ya! Kelihatannya perpindahan yang perusahaan lakukan padamu sangatlah bagus!" Stephanie baru sedikit tenang sekarang. Mengenai perpindahan Clayton Gu yang perusahaan atur, Clayton Gu tidak tahu, tapi Stephanie malah sangat mengerti jelas, ada hubungannya dengan dia.
Kelihatannya sekarang, Clayton Gu dipindahkan ke tempat yang lebih cocok dengannya.
Dengan begitu, dia juga tidak perlu merasa bersalah lagi.
Tentu saja, perasaan rumit seperti ini, tidak dapat diketahui oleh Clayton Gu.
"Bagaimana denganmu? Tiga bulan kemudian, kamu mau pergi ke departemen mana? Apa kamu pernah kepikiran juga pergi ke Departemen R&D? Jurusanmu juga cocok dengan Departemen R&D. Kalau tidak, pergi ke departemen lain juga agak sayang, jadi tidak dapat mengembangkan bakatmu." karena mereka dulu berada di institut yang sama, dan juga Clayton Gu mengerti nilai Stephanie di lingkup yang profesional ini, jadi baru berkata seperti ini.
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeIstri Yang Sombong
JessicaKisah Si Dewa Perang
Daron JayInventing A Millionaire
EdisonAnak Sultan Super
Tristan XuIstri kontrakku
RasudinHis Soft Side
RiseSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita