Cinta Yang Tak Biasa - Bab 158 Pukulan yang berat
Tapi, itu hanya pemikirannya saja.
Dunia orang kaya adalah dunia lain yang sama sekali tidak bisa dia mengerti.
“Terima kasih!” Stefanie sangat berterima kasih atas perhatian yang telah diberikan Mark.
Ketika dia melangkah ke lift lagi, semangat yang dia miliki perlahan-lahan menghilang, dan dia merasa tertekan.
Stefani tidak tahu bahwa Darren Feng akan pergi untuk waktu yang lama.
Begitu lama hingga membuatnya harus hidup sendiri divilla, dia sengaja awal satu jam, karena dia perlu pindah bus, jadidia berangkat lebih awal, dengan begini bisa menghindarinya agar tidak terlambat.
Ketika dia kembali ke vila di malam hari, dia hanya sendirian di lantai 2. Bibi tidak diizinkan naik ke lantai 2. Kamar itu kosong dan tampak lebih sepi.
Dijam seperti ini, dia akan memikirkan orang itu, mengingat setiap kali dia di rumah, meskipun tempat yang sering dia kunjungi ruang kerja,dan menutup pintu ruang kerjanya, dia tahu dia ada di sana , dan membuat hatinya merasa tenang.
Tetapi sekarang, situasinya sangat berbeda.
Dia tidak ada di sini, semua yang ada di sini rasanya seperti kehilangan sesuatu.
Meskipun tidak ada yang mengancam dirinya lagi dengan kata-kata yang keras, tidak ada yang terlalu menuntut untuk melakukan sesuatu yang tidak dia sukai, pada saat ini, tidak ada yang menahannya, tidak ada yang bertanggung jawab atas dirinya, dia harus merasa sangat bahagia, dan Nyaman, tetapi tidak, dia sama sekali tidak bahagia, sebaliknya, dia malah merasa ini sangat berat.
Dia tidak tahu apa yang teklah terjadi padanya, apa yang terjadi? Apakah mungkin dia sakit? Kalau tidak, mengapa semua ini menjadi tidak biasa?
Pada malam hari, dia tidur sendirian,dia bolak balik dan tidak bisa tidur. Saat perjalanan pulang, ketika dia melewati apotek, dia berlari masuk dan membeli sebotol pil tidur dari petugas. Ketika dia tidak bisa tidur, dia mencoba meminum dua pil.
Meski kualitas tidurnya masih kurang bagus, tapi membuatnya bisa memejamkan mata, dan bisa tidur sekitar tiga lima jam.
Ketika dia pergi, dia baru bisa merasa kehilangan. Hari ini sangat sulit dilewati, begitu lama.
Pada saat itu, dia tidak tahu bahwa dia menderita penyakit yang disebut jatuh cinta.
Tetapi ketika dia melewati hari demi hari, dia menghilang seolah tiba-tiba entah kemana, dan dia tidak dapat menemukannya, dan tidak ada seorang pun yang tahu tentang kabarnya.
Tentu saja, dia tahu bahwa ada seseorang yang mengetahui keberadaan dan beritanya.
Orang itu adalah asisten pribadinya, Mark.
Namun, dia tidak mau bertanya langsung pada Mark.
Bahkan jika dia rendah hati seperti dia, dia memiliki harga diri dan kesombongannya sendiri.
Ini berlarut-larut setiap hari, tetapi seiring berjalannya waktu, dia menjadi semakin gelisah, karena, karena sejak dia pergi dari villa malam itu, dia tidak pernah muncul di villa dan perusahaan lagi.
Bahkan bibi di berulang kali bertanya , dia sendiri bahkan tidak tahu situasinya, jadi bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan bibi itu.
Dia hanya mendengar dari Mark bahwa dia berada di luar negeri, tetapi secara khusus, luar negeri mana yang dia datangi, dia sama sekali tidak tahu berapa lama dia harus tinggal di luar negeri sebelum kembali, dll. Dia bahkan tidak tahu informasi itu sama sekali.
“Hei, aku memanggilmu beberapa kali tadi, mengapa kamu tmengabaikanku?” Di kafetaria staf, Clayton Gu berjalan ke arahnya.
Dia sedang melamun, kemudian dengan cepat sadar kembali.
"Maaf, apakah kamu memanggilku barusan? Aku sepertinya tidak mendengarnya," Dia tersenyum malu.
Dia tidak tahu pada saat ini, dia tersenyum secara terpaksa, tetapi ini bahkan lebih buruk daripada menangis.
"Apa yang terjadi? Stefanie aku merasa ekspresi wajahmu semakin hari semakin buruk, dan kamu kurang bersemangat, Apakah kamu sakit? Jika sakit, maka kamu harus pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter. Jika Anda Jika kamu tidak berani pergi sendiri, bagaimana kalau aku mengantarmu pergi ? "tanya Clayton Gu , dari pengamatannya belakangan ini, Darren Feng tidak berada diperusahaan, dan Stefanie semakin hari semakin tidak bersemangat.
Kadang-kadang, dia bahkan harus mulai menebak, dapatkah hubungan antara kedua orang ini putus, dan mereka tidak akan bersama lagi?
Jika hal ini benar-benar terjadi, maka dia benar-benar ingin berterima kasih kepada Tuhan.
Tapi kemudian dia menyadarI sering mengalami kehilangan, dan dia menjadi marah, bertanya-tanya seberapa baik apa pria itu? dan mengapa dia bisa membuat Stefanie sampai begitu ? Bahkan jika mereka benar-benar putus,bukanlah masalah besar.
"Aku tidak sakit, hanya sedikit insomnia, jangan memperbesar masalah!" Setiap kali Stefanie bertemu Clayton Gu, dia secara tidak sadar ingin menghindarinya. Karena dia pernah mengaku perasaannya dihadapannya, Dan setelah dia menolak, master piano ini , yang selalu lembut dan membanggakan ini, ditolak olehnya,seperti tidak mendengar penolakannya sama sekali, dia masih melakukan caranya sendiri, selalu muncuk dihadapannya.
Meskipun dia selalu berusaha untuk muncul dihadapannya, sering menemaninya menghabiskan waktu yang membosankan, tetapi dia begitu gigih dan berusaha untuk membuatnya merasa nyaman,
"Insomnia? Insomnia bukan masalah sepele, kalau tidak aku akan membantumu menanyakan beberapa hal pada kakekku, dia mengenal beberapa dokter Cina tua di rumah sakit militer, dan hubungannya mereka masih sangat baik. Biarkan dokter Cina kuno itu meresepkan obat tradisional untukmu!" Semua masalah yang berkaitan dengan Stefanie, tidak peduli masalah kecil atau besar. Di mata Clayton Gu, semuanya penting.
"Tidak usah terlalu repot, aku tidak apa-apa. Aku akan menjaga diriku lebih baik lagi nanti!" Stefanie selalu merasa tidak nyaman jika harus terus Clayton Gu.
Setelah mereka berdua makan bersama-sama, mereka mencari meja panjang yang tidak ada orang. Clayton Gu memilih untuk duduk di seberang Stefanie.
"Mengapa kamu menderita insomnia? Mungkinkah ini disebabkan karena terlalu banyak stres di tempat kerja baru-baru ini?" Clayton Gu berusaha mencari topik pembicaraan.
“Aku tidak tahu.” Stefanie tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang kehidupan pribadinya.
"Kalau tidak, setelah bekerja, aku akan menemani kamu untuk mencari tempat gym, dan menjadi langganan setahun. Setelah selesai bekerja, kamu bisa pergi ketempat gym untuk berolahraga atau yoga. Biarkan tubuhmu berkeringat, aku pikir efeknya sangat baik. "Clayton Gu sangat peduli dengan urusannya.
"Sudahlah, jika aku benar-benar ingin berolahraga, bukankah lebih mudah kalau aku bangun lebih pagi dan berlari? Tidak usah repot pergi ketempat gym." Stefanie merasa dengan olahraga juga tidak bisa menyelesaikan masalah yang dia alami.
Dia tahu ada sesuatu yang salah, dia tahu itu semua penyakit hati.
Begitu Darren Feng menghilang, dia merasa dia tidak tertarik pada hal apapun lagi, bahkan profesi yang dia sukai dan paling dia banggakan ini, karena ini, dia malah merasa membosankan.
Bekerja diperusahaan, begitu membosankan, pulang kerja kembali ke villa kosong , dan sendiri di kamar, juga begitu membosankan
Dia bisa menipu orang dan bisa berpura-pura kuat di depan siapa pun, tetapi ketika dia bermimpi saat tengah malam, dia menekan hampir mau menekan tombol pada ponselnya setiap waktu, dan menghentikan jari-jarinya yang gemetar, dan menjual harga dirinya. .
Tetapi kenyataanya Darren Feng tidak mengangkatnya , hal ini membuat Stefanie tidak ingin melakukan hal apa pun.
Sejak kapan keberadaan orang ini sangat memengaruhi hidupnya, atau dengan kata lain, kapan posisinya di hatinya menjadi begitu penting?
Jawabannya, tidak ada jawaban.
Beberapa hal, beberapa perasaan, sedikit demi sedikit,perlahan-lahan menembus ke dalam hatinya.
Ketika suatu hari diamenyadarinya, itu akan terlambat, karena dia sudah jatuh ke dalamnya.
Sekarang Stefanie memiliki perasaan yang kuat.
Setelah menemukan kenyataan seperti ini, dia bahkan lebih takut dan panik.
Awalnya, mereka berdua saling kenal dan kemudian hidup bersama, karena ikatan 300.000Rmb biaya bedah, jika kontrak ini semua selesai, maka mereka berdua akan berada di dua dunia yang berbeda. Tidak mungkin orang yang ada didunia berbeda bisa saling mengenal dan bersama.
Dia tidak bisa serius dengan perasaan ini, dan dia tidak boleh terjebak di dalamnya.
Tapi dia baru saja menyadari kalau dirinya sedang putus asa sekarang.
“Stefanie, Stefanie, apa yang membuatmu melamum?” Clayton Gu sedikit mengernyit, jelas orang itu ada di hadapannya, dia masih memandang dirinya sebagai seorang pria tampan dan begitu lembut. Ini benar-benar membuatnya frustrasi.
Apakah Clayton Gu Shaojin, tidak memiliki daya tarik untuk wanita?
“Apa yang baru saja kamu katakan?” Wajah Stefanie tampak merasa bersalah. Itu benar. Dia barusan terganggu lagi, saat makan. Sekarang, dalam situasi seperti ini, ada terlalu banyak untuk dihitung. Tidak peduli apa yang dia lakukan,dipikirannya hanya tentang Darren Feng.
“Stefanie, aku mau menanyakan satu hal padamu, kamu janji padaku dulu, jangan marah!”Clayton Gu berpikir sejenak dan bertanya dengan ragu.
"Apakah itu akan membuatku marah? Yah, kalau begitu jangan tanya, itu akan lebih baik!" Suasana hatinya baru-baru ini sedang tidak stabil, dia bisa memahami dirinya, jadi dia tidak ingin mempersulit dirinya sendiri.
"Jangan, jika aku tidak menanyakannya, dan memendamnya saja,aku juga merasa tidak nyaman! Aku seorang manusia, kau tahu itu, aku tidak bisa menyembunyikan apa pun di hatiku!" Berbicara sampai disini, Clayton Gu bersikeras bertanya, "Darren Feng , saat ini tidak datang bekerja di perusahaan.Dulu saat pulang bekerja, bukankah kamu akan pulang bersamanya? Sekarang mobil itu tidak menjemputmu lagi!"
Sampai dikalimat itu,Clayton Gu diam dan dengan hati-hati melihat ekspresi Stefanie. Sekarang dia takut bahwa dia akan membuatnya menjadi tidak nyaman.
Namun beberapa hal antara mereka berdua, dia tidak bisa bersikap seolah tidak peduli.
Jika hal ini tidak dia tanyakan, maka hubungannya dan Stefanie tidak akan ada kemajuan, dan tidak akan ada terobosan.
Stefanie tidak mengucapkan apapun, ekspresinya berubah menjadi tidak baik.
Clayton Gu tidak ingin membuat Stefanie semakin terluka, tetapi dia ingin bersama wanita ini kedepannya Jadi, meskipun demikian, dia masih harus bertanya, "Apakah kamu dan dia, apakah kalian sudah berpisah?"
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioIstri ke-7
Sweety GirlDon't say goodbye
Dessy PutriDewa Perang Greget
Budi MaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaInnocent Kid
FellaInventing A Millionaire
EdisonAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita