Cinta Yang Tak Biasa - Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)

Awalnya murid wanita ini semua terlihat sedikit kaget, karena kemunculannya, namun setelah mereka sedikit sadar, wanita yang cukup berani diantara mereka langsung mulai membantahnya dengan tidak takut apapun.

"Hampir semua orang didalam sekolah mengetahuinya, apakah kamu kira berita memalukan kamu ini bisa ditutup selamanya? Steafanie, kamu sungguh terlalu tidak tahu malu, jika ini adalah aku dan mendengar kata-kata ini, aku rasanya sudah pasti malu hingga lompat gedung ataupun kali, dan mati saja, namun kamu malah berbeda, kamu sungguh bermuka tembok, tidka tahu malu, sekarang masih beraninya berdiri disini dan mempertanyakan kami."

Stefanie sudah memperkirakan murid-murid ini tidaklah mudah untuk disinggung, benar saja, jelas adalah kesalahan mereka, dan sekarang malah mengatakan kesalahan dirinya, apa yang namanya membalikan kenyataan, akhirnya Stefanie berhasil mengetahuinya.

"Aku sekarang hanya tanya, siapa sebenarnya yang membuat rumor seperti ini? Rumor yang sama sekali tidak ada pembuktian ini apakah kalian sangatlah senang menyebarkannya?" Stefanie sudah sangatlah marah.

"Semua dengar dari prang lain, tentu saja ada orang yang membocorkannya, jika kamu tidak menjadi simpanan orang kaya, mengapa bisa ada isu seperti ini, pasti ada hal seperti ini!" Murid-murid itu sangatlah sombong, mereka seolah benar saja, seperti yang salah itu bukanlah mereka.

"Kentut! Siapa si anjing keparat yang terlalu bosan dan menyebarkan rumor seperti ini? Kalian punya nyali merundingkan rumor seperti ini dibalukku, sekarang aku berada diahdapan kalian, kalian begitu tidak punya nyali dan tidak berani memberitahuku secara langsung anjing keparat mana yang membuat rumor dibelakangku?" Amarah Stefanie sudah memuncak.

Jika dia menemukan orang yang menyebarkan rumor itu, dia pasti akan mengulitinya.

"Untuk apa kamu begitu emosian, tidak perlu berakting disini! Sekalipun semirip apapun, juga tidak akan ada orang yang percaya kamu kasihan! Benar-benar, kami juga bukanlah orang kaya, mengapa kamu mengadu ditempat kami? Kamu sebaiknya pergi mencari orang kayamu dan menangislah, mungkin saja dia akan senang dan membelikan tas lv untukmu."

Salah seorang murid yang berani masih saja merendahkannya.

Stefanie sudah marah hingga tidak bisa membantah mereka, terlihat dia mengangkat tangannya dan meninju kearah orang yang paling berani dan berkata jelek itu.

Tinjuan itu dikerahkan sekuat tenaga.

"Beraninya kamu memukulku? Stefanie, apakah kamu marah karena malu? Kamu boleh menjual diri dan tidak boleh ada orang yang bergosip tentangmu? Stefanie, kamu adalah dasar psk, tidak tahu malu, kamu menjual diri, kenapa? Aku mau bilang, aku memang mauy bilang, aku mau membiarkan seluruh murid dan guru disekolah tahu akan keburukanmu!" Gadis yang dipukul itu tidak tidak siap dan menerima tinju ini.

Tinju ini membuat wajah murid itu biru-biru, perlu diketahui bahwa Stefanie adalah orang miskin, dari kecil dia mengangkat air dan memindahkan bata dan lainnya, pekerjaan berat semuanya pernah dia lakukan, jadi tenaganya juga sangatlah besar, seolah tidak bisa habis.

"Jika kamu masih sembarangan bicara, percaya atau tidak, aku akan menghajarmu lagi!" Mata Stefanie sudah menjadi merah karena marah.

Namun sekarnag dia sudah terbodohi oleh amarahnya sendiri, dia sudah tidak logis dan menahan diri, dia lupa, sekarang dirinya hanya sendiri saja, dan mereka jelas mempunyai orang berkali-kali lipat dibandingkan dengannya, orangnya banyak, sekalipun dia kuat, juga sama sekali bukanlah lawan dari mereka semua sekali bekerja sama.

dengan cepat, dia langsung ditekan oleh murid-murid wanita yang juga marah dilantai, dan dipukul terus, tinju terus saja berjatuhan padanya dipunggung dan pahanya, bahkan ada yang menendangnya.

Stefanie kesakitan hingga keringatan dinging, tapi apa boleh buat? Disini memang lumayan jauh dari kelasnya, dan disekitar sini juga tidak ada orang yang lewat, sekalipun dia punya tenaga untuk berteriak minta tolong, sepertinya itu juga percuma.

"Kupukul kamu, pukul kamu, dasar psk tidak tahu malu, kamu adalah sampah masyarakat diantara kami! Sekarang semuanya terbongkar dan kamu menjadi marah kan!"

"Beraninya, Sudha menjadi psk masih berani ingin terlihat polos? Sungguh tidak tahu malu! Wajahmu ini sungguh lebih tebal daripada dinding!"

setelah memukul dan menendangnya, mereka masih belum merasa puas, dan menyerangnya dengan ucapan, kelakukan murid-murid ini juga sungguh buruk sekali.

Stefanie terbaring diatas lantai dengan penuh luka, dia tidak bisa bergerak, makian mereka terus saja terdengar olehnya, dia menutup kedua matanya dengan menderita.

Siapa yang sebenarnya dia singgung, mengapa sekarang sekolah yang paling dia sukai, murid-murid disini sudah tidak bisa menerimanya?

Dia lupa, dirinya dulunya adalah murid teladan dimulut para guru, setiap tahun, beasiswanya pasti diambil olehnya, dia sudah lama menjadi orang yang diiri dan dengki oleh seluruh murid.

Sekarang, akhirnya dia punya berita buruk, tentu saja sekali menyebar akan sangatlah cepat, dan membuatnya tidak bisa menahannya.

Jadi, kekuatan rumor dan gossip itu sungguh menakutkan, membawakan daya hancur yang tidak bisa dibayangkan oleh orang yang mendapatkan masalah.

"Siapa sebenarnya? Siapa yang menyebarkannya?" Sekalipun terbaring diataslantai, Stefanie masih saja tidak upa untuk mencari orang yang menusuk dari belakangnya! Ini adalah orang yang mempunyai maksud lain, dia menghancurkan segala ketenangan dan keindahannya disekolah ini, ornag itulah yang membuat diirnya menerima begitu banyak makian dan pelecehan.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu