Cinta Yang Tak Biasa - Bab 51 Kejutan Ganda

Seperti wanita sewaan hamil di luar, mereka juga pasti tidak memiliki bisnis dan harga semahal ini.

Walaupun Mark merasa ada banyak keanehan di dalamnya, namun tidak bisa dipahami dengan kemampuan otaknya. Ditambah dengan statusnya yang hanya seorang asisten pribadi kecil, mengenai kehidupan pribadi CEO Feng, dia yang sebagai asisten pribadi kecil ini sungguh tidak memiliki kekuasaan untuk ikut campur.

Tidak lama kemudian Stefanie secara resmi menerima surat pemberitahuan dari fakultas kimia Unitersitas H kota B, ini didapatkan berkat usahanya sendiri. Namun yang membuatnya heran adalah selain surat pemberitahuan juga ada surat undangan, isi dari surat undangan tersebut membuatnya tidak berani percaya. Sebab dia mendapatkan pengecualian diterima sebagai murid magang yang loncat kelas oleh perusahaan penelitian biologi Universitas H. Dengan undangan seperti ini artinya setelah dia tiba di kota B, dengan segera dia akan mendapatkan perkerjaan magang resmi yang kelihatannya lumayan dan layak.

Dua buah kejutan ini sangat menyemangati dia.

“Hah, bagus sekali, bagus sekali!” Surat pemberitahuan dan undangan dikirim langsung ke sekolah, kemudian dosen pembimbing di sekolah meneleponnya untuk mengambilnya ke sekolah. Dia duduk tersenyum di mobil hingga hampir tidak bisa menutup mulutnya.

Ketika berada di kantor dosen pembimbing, dosen pembimbing hanya mengatakan berita baik, tidak disangka ternyata adalah kejutan ganda, sebab kedua pemberitahuan ini dimasukkan dalam 1 amplop, tidak ada tanda bekas dirobek ketika dia terima.

“Nona Lian, mengapa gembira sekali? Jangan-jangan surat pemberitahuan resmi kuliah S2 kamu sudah datang?” Supir Darren Feng kaget mendadak mendengar bunyi di jok belakang mobil, ketika dia balik kepala, menemukan wajah Stefanie penuh senyuman bahagia yang tidak bisa ditutupinya.

Bersusah payah belajar untuk mengikuti ujian lebih awal 1 bulan hanya demi menunggu hari ini.

“Betul, surat pemberitahuan sudah datang.” Stefanie sama sekali tidak menutupinya dari supir.

“Jika begitu harus secara resmi memberimu selamat, Nona Lian!” Sekarang bahkan supir yang mendengarnya pun bergembira untuknya. Pada akhirnya pengorbanan pasti akan mendapatkan hasil, pengorbanan Stefanie juga mendapatkan hasil.

Ketika tiba di villa, tentu saja Tante Li dengan segera juga mengetahui berita ini, berulang kali mengucapkan selamat kepada Stefanie.

Sehingga ketika Darren Feng selesai kerja pulang villa, Tante Li sesaat tidak bisa mengontrol mulutnya, sudah memberitahu dia tentang berita Stefanie di lantai 1.

“CEO Feng, selamat, sungguh selamat, sepertinya malam ini harus dirayakan dengan Nona Lian.”

“Selamat untuk apa?” Darren Feng terbengong, belum bisa merespon.

Supir khusus hari ini bukan pengaturannya, karena Stefanie memiliki nomor telepon supir, setelah menerima telepon dari dosen pembimbing, dia segera menghubungi sang supir, kemudian naik mobil ke sekolah, sehingga Darren Feng yang super sibuk sama sekali tidak mengetahui dia telah menerima surat pemberitahuan diterima menjadi pelajar S2.

“CEO Feng, anda belum tahu ya, surat pemberitahuan sudah diterima oleh Nona Lian hari ini, hari ini Nona Lian tersenyum dari luar rumah hingga masuk dalam rumah, senyuman lebih cerah daripada kapan pun.” Mungkin karena senyuman dan kebahagiaan ini bisa menular pada orang lain, pada saat Tante Li menjelaskan pun penuh dengan senyuman lebar.

“Oh ya? Sungguh berita bahagia!” Walaupun ini sudah dalam perkiraannya, namun perkiraan dengan kenyataan mendapatkan surat pemberitahuan merupakan 2 hal yang berbeda.

“Tentu saja, saat ini Nona Lian pasti sedang bahagia di atas.” Tante Li tersenyum sembari menunjuk lantai atas, kemudian masuk ke dalam dapur sibuk dengan tugasnya.

Darren Feng tersenyum naik ke atas, ketika memasuki pintu kamar utama, memang terlihat wanita bodoh itu sedang terbaring di pinggir ranjang besar di kamar utama, tangan masih menggenggam surat, menundukkan kepala membaca dengan serius, bahkan ketika dia naik ke atas pun dia tidak sadar.

“Hurgh!” Dia batuk ringan menunjukkan rasa tidak senangnya, orang dewasa seperti dia pasti akan ada suara ketika naik ke lantai atas, masih mending jika hanya tidak dengar suaranya, dia setinggi 1,8 meter berdiri di pintu kamar tidur, ternyata dia tidak menyadari keberadaannya, apakah keberadaannya sama sekali tiada nilai?

Dia sungguh terlalu meremehkan dirinya! Oleh sebab itu, dia tidak senang.

“Kamu sudah pulang?” Tanpa sadar Stefanie kaget, mengangkat kepala melihat ternyata Darren Feng telah berdiri di depan pintu kamar, dia dengan tegang merapikan barang di tangannya.

Tetapi Darren Feng telah memperhatikan barang di tangannya, berpura-pura tidak tahu bertanya:”Apa yang ada di tanganmu?”

Tanpa sadar tangan Stefanie kaku, kemudian dia tetap jawab dengan jujur:”Ini adalah surat pemberitahuan aku diterima untuk kuliah S2!”

“Biar aku lihat!” Darren Feng melambaikan tangan padanya.

“Kamu yakin mau lihat? Hanya surat pemberitahuan saja.” Walaupun dia jawabnya dengan santai, pada kenyatannya dia sangat mementingkan kedua surat yang terdapat di dalam amplop ini.

“Pelit sekali, jangan-jangan takut aku telan surat pemberitahuanmu ya? Suruh kamu kemari ya kemari!” Darren Feng sangat tidak sabar, terutama dia sangat sombong dan mau menang sendiri, ucapannya hanya dikatakan sekali, takkan diulang kedua kali!

Stefanie membawa surat dengan menyeret kakinya, setelah tiba di hadapannya, dia menyerahkan amplop di tangannya sambil menjelaskan, “Bersamaan dengan surat pemberitahuan, masih ada 1 surat undangan untuk magang kerja!”

Intinya jika surat sudah di tangan pria ini, tanpa dia beritahu pun dia bisa membacanya sendiri, pada akhirnya juga akan mengetahui tentang undangan magang ini.

Tanpa sadar dia mengernyitkan dahi, surat pemberitahuan berada dalam perkiraannya 90% bisa didapatkan, tetapi surat undangan kerja magang sungguh kejutan besar.

“Bagus, sepertinya sekolah di sana sangat menghargai orang berbakat sepertimu! Undangan seperti ini biasanya tidak mudah didapatkan, apalagi magang untuk pelajar yang loncat kelas, kamu harus berterima kasih, kamu sedang beruntung!”

Bukankah benar? Biasanya magang hanya diperuntukkan mahasiswa yang telah kuliah S2 selama 1 setengah tahun, ada keahlian tertentu yang bahkan menuntut waktu lebih lama untuk memenuhi persyaratan kerja magang di perusahaan penelitian biologi, sedangkan dia baru saja mendapatkan pemberitahuan diterima sebagai mahasiswa kuliah S2, dengan secepat itu pula sudah memutuskan dia untuk ikut magang kerja, jelas ini adalah penghargaan kepadanya.

Kenyataannya dia memang sedang dilindungi oleh dewa keberuntungan.

“Sepertinya memang harus dirayakan!” Setelah selesai membaca kedua surat, dia masukkan kembali ke dalam amplop untuk dikembalikan pada Stefanie.

Sesungguhnya dia tidak terlalu perduli perayaan ataupun t idak, dulu ketika abangnya masih sehat, setiap kali dia mendapatkan prestasi ataupun mendapatkan beasiswa, abangnya akan merayakan secara keci-kecilan untuknya, cara perayaan mereka berdua sangat sederhana, hanya memasak beberapa jenis makanan lebih dan ditambah dengan selusin bir, mereka sambil makan sambil minum, kemudian sembari membahas visi dan rencana di masa depan.

Tetapi saat ini abangnya masih sakit, sehingga dia tidak pernah memikirkan tentang perayaan.

“Ya sudah malam ini harus dirayakan dengan baik, kita keluar makan saja?” Darren Feng menyarankan sembari melempar tas kantor, “Hari ini kamu paling besar, semua ikuti keinginanmu, kamu ingin kita rayakan di mana, maka kita akan pergi ke sana!”

Dia sangat senang hari ini sehingga sangat royal.

“Tidak perlu repot-repot keluar, bukankah Tante Li sudah buat makan malam? Menurut aku lebih baik makan di rumah saja, sama aja!” Dia beranggapan walaupun makan di luar suasana dan lingkungannya lebih baik, tetapi harus bawa mobil pulang pergi untuk perayaan, lumayan repot, selain itu makan di luar biayanya juga besar.

“Di rumah? Boleh juga, tetapi aku harus keluarkan 2 botol arak anggur simpananku!” Darren Feng teringat, dia segera turun ke bawah menuju kamar penyimpanan untuk mengambil arak anggur, dia sendiri juga senang minum arak anggur sehingga selalu ada arak anggur yang tersimpan di villa.

Kebahagiaanmu terlukis jelas di wajahnya, terkadang dia tidak mengerti jelas-jelas dia yang diterima, mengapa dia demikian bahagia? Apakah dia tidak tahu jika dia pergi ke kota B untuk kuliah dan magang maka harus meninggalkan sini?

Setelah meninggalkan tempat ini maka takkan seperti sekarang masih bisa berbagi segala kemajuan dan kebahagiaan dalam hidup, apakah dia tidak mengerti perpisahan sudah di depan mata? Ataukah sesungguhnya dia tahu namun pura-pura tidak tahu.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu