Cinta Yang Tak Biasa - Bab 212 Ikut aku pergi
Stefanie masih memiliki beberapa keraguan, tetapi tetap saja memberi tahu Darren Feng di mana tempat dia meletakkan KTP.
Sebenarnya, barang-barang ini hanya disimpannya dengan hati-hati, dan tidak mempunya ide untuk menyembunyikannya. Ingatannya saat ini memang tidak terlalu baik. Jika dia sengaja menyembunyikannya, dia khawatir dirinya tidak akan dapat menemukan lagi saat nanti membutuhkan.
"Oke, tunggu aku di mobil dengan patuh! Jika orang asing mengetuk jendela mobil, kamu tidak perlu ladeni!" Keamanan kompleks ini benar membuat Darren Feng sedikit khawatir. Setelah selesai berbicara, dia keluar dari mobil.
Stefanie menunggu di mobil sendirian sambil bosan, dan tetap saja tidak mengerti, "Apa yang bisa dia lakukan dengan KTPku?"
Baru-baru ini, tampaknya juga tidak ada masalah yang perlu dilakukan segera, dan bahkan masalah yang masih memerlukan KTP.
Dia bingung, dia tidak mau mempersulitkan dirinya sendiri terlalu banyak untuk masalah yang tidak bisa dipecahkannya, yang pastinya hasilnya nanti akan terungkap sendiri juga.
Tidak butuh waktu lama, Darren Feng kembali ke dalam mobil dan keluar dari kompleks lagi.
“Ke mana kita akan pergi?” Setelah sampai pada pusat kota yang ramai, dia bertanya lagi.
“Sebentar lagi akan sampai, dan ketika sampai di sana, secara alami kamu akan tahu.” Dia masih saja tidak mengungkapkan jawabannya, dan sengaja memainkannya.
“Katakan saja padaku sekarang, aku tidak bisa lari, sungguh!” Dia mengungkapkan dengan nada penghinaan.
"Itu tidak bisa dikatakan! Untuk berjaga-jaga, aku masih harus tetap memperhatikan!" Dia tersenyum dan menerima keluhannya.
Untuk sementara waktu, Stefanie dibuatnya tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.
Orang ini selalu memiliki kemampuan untuk membuat orang lain marah tanpa kesengajaan. Tentu saja, lidahnya yang beracun belum dimanfaatkan dengan baiki. Jika itu bekerja dengan normal, itu pasti dapat membuat marah sampai kepala mengeluarkan asap dan bahkan memuntahkan darah meski tidak mati.
Mobil akhirnya melaju pada gedung kantor yang megah, dan daerah ini dikeliling ,semuanya adalah berbagai gedung kantor yang tinggi. Stefanie belum pernah datang kesini sebelumnya, jadi sediikit asing terhadap daerah di sini.
"Aneh, mengapa kita datang ke sini? Apakah ada masalah perusahaan yang mengharuskanmu seorang bos besar datang untuk menanganinya secara pribadi?" Satu-satunya hal yang bisa dipikirkannya adalah dia datang ke sini untuk urusan bisnis.
“Yuk!” Setelah keluar dari mobil, tidak disangka Darren Feng mengulurkan lengannya untuk menyuruh Stefanie mengandeng lengannya.
Kecuali untuk yang terakhir kali mereka pergi berbelanja setelah membeli pakaian di pusat perbelanjaan, sekarang ini adalah yang kedua kalinya mereka memiliki pegangan tangan yang intim seperti ini.
Stefanie ragu sesaat, tetapi tetap saja mengandeng lengannya, mereka berjalan berdampingan.
Ada pejalan kaki yang lewat di jalan, dan juga pejalan kaki yang menangani masalah di sekitarnya tidak bisa tidak melihat mereka beberapa tatapan saat melihat mereka.
Dalam hati merasa senang. Pria luar biasa yang di sebelahnya selalu tampan dan menarik perhatian. Kemana pun dia pergi, dia akan menarik perhatian orang yang lewat. Dia paling paham, tapi sekarang dia memiliki sedikit kesombongan.
“Hati-hati, lihat langkahmu, ada tangga! Akhirnya, Darren Feng membawanya ke depan gedung kantor ini, lalu membuat pendaftaran sederhana di pintu, dan akhirnya langsung menuju ke Lift lantai pertama.
“Kalau pekerjaan kantor, kamu juga tidak membawa dokumen apa pun?” Acara formal semacam ini membuat Stefanie sedikit merasa hormat. Bagaimanapun, itu adalah kantor pemerintah, berbeda dari distrik komersial biasa.
Darren Feng memandangnya dengan senyum, dan tidak menjawab. Lift beranjak dan mencapai lantai di mana Darren Feng ingin pergi.
Tetapi ketika dia keluar dari lift, Stefanie tercengang.
Tanda yang mencolok, berdiri di luar lift seperti itu, membuatnya sulit untuk mengabaikan.
"Kantor Manajemen dan Pendaftaran Pernikahan? Ini..." Tidak peduli seberapa bodohnya dia, dia juga tahu bahwa tempat semacam ini adalah tempat di mana tempat yang wajib didatangi saat pernikahan dan perceraian, dan juga merupakan agen pendaftaran.
"Ayo pergi! Apakah kamu sudah bodoh? Haha!" Darren Feng sangat bangga, "tapi kali ini meski kamu ingin melarikan diri, jangan berharap dapat melarikan diri!" Dia berjalan masuk dan memegang tangan kecil Stefanie dengan erat, dimana takut dia akan lari di tengah jalan.
"Tapi, mengapa kamu membawaku ke tempat ini? Bukankah ini tempat pernikahan dan perceraian? Kamu membawaku ke sini, apakah untuk ..." Kata-kata berikut, dia benar-benar malu untuk bertanya langsung.
Dengan begitu, Stefanie ditarik masuk, dan kemudian Darren Feng dengan cepat menemukan seorang pria paruh baya yang menunggu di sana. Mereka seharusnya akrab satu sama lain.
"CEO Feng, semua masalah sudah diatur dengan baik! Tidak ada terlalu banyak prosedur yang rumit!" Pria paruh baya itu tampak teliti dan penuh hormat.
"Itu bagus! Sudah menyusahkanmu! Ketika kamu kembali ke perusahaan nanti, untuk urusan tindak lanjut tertentu, aku masih perlu mencarimu untuk membuat satu dokumen lagi!" Darren Feng berbicara basa basi dengan orang itu.
Baru sekarang Stefanie menebak identitas pria paruh baya itu, dia seharusnya seorang pengacara.
"Meskipun dalam perjalanan ke sini ada sedikit keburu, tapi, Stefanie, aku serius! Aku pernah berkata, aku akan berjanji dan memberimu jaminan pernikahan! Sebagai priamu, inilah yang seharusnya aku berikan padamu. ! "Darren Feng berpaling dan memandang Stefanie dengan serius.
Stefanie terdiam di tempat, "Jadi, kamu membawaku ke sini, benar-benar datang untuk mendaftar!"
Sampai saat ini, dia baru percaya, percaya bahwa semua ini bukan fantasinya, tetapi benar-benar hal yang nyata dan yang terjadi.
"Clayton Gu sampai sekarang belum menyerah. Aku juga tidak selalu bisa menempatkanmu di sisiku. Selalu ada tempat yang tidak bisa aku tangani. Karena itu, aku memutuskan ada lebih baiknya jika mendapatkan sertifikat lebih awal. Setelah mendaftar. kamu adalah istri sah saya. Secara hukum, kami adalah hubungan suami-istri, dan dia hanya orang luar. Jika dia berani datang dan mengganggu kamu lagi, itu sudah merupakan merayu seorang wanita yang sudah menikah! "
Tentu saja karena peringatan Clayton Gu. Jika tidak, dia tidak akan berpikir untuk membawa wanita sendiri datang untuk mendaftarkan pernikahan, setidaknya tidak begitu cepat, dan sepenuhnya menjadi seorang suami.
"Maaf, silakan ke sana dulu untuk mengambil foto!"
Di bawah bimbingan staf yang relevan, Darren Feng baru membawa Stefanie ke kamar yang di sisi lain.
"Haiya, mampuslah. Jika aku tahu aku akan mendaftar pernikahan hari ini, dan harus mengambil foto, aku seharusnya pulang dan berganti pakaian baru kembali lagi. Itu semua gara-gara kamu, membuatku tidak ada sedikit pun persiapan. Jika foto yang diambil tidak bagus, maka salahkan kamu! "Stefanie menerima semua ini dengan diam-diam, dan kemudian suasana hatinya tak tahan sampai ingin terbang, bibirnya juga membawa senyum yang tidak bisa disembunyikan.
"Tidak, kamu terlihat bagus dalam pakaian apapun! Tentu saja, jika kamu berada di kamar tidur dan tidak ada orang luar, kamu tidak mengenakan apa-apa,juga paling cantik!" Sampai saat seperti ini saja, Darren Feng masih memiliki mood untuk mendekati telinganya dan menggodanya.
Sesuai dugaan, ini membuat wajah Stefanie memerah dengan cepat, ternyata sangatlah manis.
“Ayo, dua pasangan baru datang ke sini!” Fotografer yang bertanggung jawab atas pemotretan, adalah seorang pemuda yang tampan, dan dia sudah menangani pemotretan foto pernikahan untuk pasangan yang tak terhitung jumlahnya.
"Senyumlah! Pria ini, bersandarlah pada istrimu lagi! Ya, tertawa!"
Ini adalah pertama kalinya Darren Feng dan Stefanie berdiri bersama untuk mengambil foto. Stefanie masih kooperatif. Fotografer membuatnya tertawa, dan dia tersenyum dan melihatkan dua lesung pipit kecil, Ini sangatlah indah, tetapi penampilan Darren Feng yang serius tampaknya bukan datang untuk mengambil foto pernikahan, tidak ada kesenangan atau kegembiraan sama sekali.
"Pak, apakah kamu bisa mencoba untuk membayangkan hal-hal yang lebih menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari Anda? Kami mengambil foto pernikahan, bukan foto kerja yang kaku! OK?" Fotografer itu sedikit terdiam.
Darren Feng sebenarnya tegang, dan karena ketegangan, sehingga wajahnya menjadi lebih kaku. Sehrusnya yang ingin tertawa, tetapi itu tidak alami sama sekali saat tertawa.
"Hei, kamu jangan tegang, santai sedikit. Kamu juga tidak ingin wajah dinginmu itu akan menempel pada foto pernikahanmu selama sisa hidupmu kan!" Stefanie akhirnya tidak tahan lagi dan mendekat telinginya dan mengingatkannya dengan lembut.
"Perlu dilihat seumur hidup? Kalau begitu aku harus senyum baik-baik !" Tidak tahu mengapa, setelah ada episode seperti itu, dia akhirnya bisa santai dan alami sedikit, fotografer juga mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk mengambil momen sejenak yang indah ini.
Setelah foto-foto pernikahan dicuci keluar dan dipegang di tangan mereka, Stefanie tersenyum mekar seperti bunga, "Oh, aku tidak menyangka, secara tidak sengaja, pakaian yang kami berdua pakai hari ini cukup serasi. Orang-orang yang tidak tahu akan mengira kita sengaja berpakaian seperti ini untuk datang ke sini mengambil foto. "
Dia yang mengenakan kemeja putih, disampingnya adalah dia yang mungil dan indah, dan yang mengenakan blus renda putih.Bukankah ini cocok sekali, apa itu, semuanya sangat kebetulan, jadi dia sangat menyukai sampai tidak ingin melepasnya.
"Jika kamu suka, lain kali lihat kembali filmnya, dan kemudian temukan studio foto untuk mencuci beberapa lagi sebagai suvenir!" Dia juga mengambil kesempatan untuk melihat sekali lagi, dan rasanya memang bagus.
Di kantor pendaftaran, mereka menandatangani surat-surat secara terpisah, dan kemudian dengan cepat menghabiskan beberapa uang untuk menerima buku catatan merah masing masing. Buku catatan merah ini adalah surat nikah mereka.
"Kali ini, gunakan benda ini untuk mendapatkanmu di sisiku! Siapapun dilarang menintip pikiran istriku lagi!" Setelah menerima surat nikah, Darren Feng baru lega dengan menghela nafas. Sampai titik ini, hubungan antara dia dan Stefanie secara resmi terjalin.
“Istri yang terhormat, untuk merayakan bahwa kami mendapatkan surat nikah, jadi, di mana kamu ingin merayakan selanjutnya?” Darren Feng sedang dalam suasana hati yang baik, dan ketika dia keluar dari Biro Urusan Sipil, dia sangat senang sampai ingin terbang.
"Merayakan? Yang pastinya harus tempat yang sedikit ramai, maukah kita pergi ke KTV! Kamu juga bisa memesan sesuatu untuk makan dan juga bisa menyanyi" Usul Stefanie sengan bersemangat.
"Tidak, tempat-tempat seperti KTV terlalu berisik. Kamu sekarang sedang hamil, tidak cocok untuk pergi ke tempat-tempat yang penuh dengan orang dan berisik. Begitu saja, biarkan aku mengaturnya. Pertama, kita akan memesan restoran kelas tinggi, kita pergi makan. Setelah itu, kita pergi mencari hotel untuk menginap selama satu malam, dan malam ini kita tidak kembali ke rumah sewaan itu lagi! " Darren Feng berpikir hari ini adalah hari terpenting dalam hidupnya, dan tentu saja dia harus merayakan baik-baik dan mengingatnya.
"Baiklah, dengarkan kamu saja! Suami!" Stefanie senang, dan juga biarkan Darren Feng yang mengatur kegiatan malam ini.
Memang ada sedikit ketidaknyamanan di rumah sewaan itu, dalamnya masih ada seorang laki-laki yang tinggal, dan Stefanie juga tahu itu.
Kata "suami" ini membuat Darren Feng gembira sekali, "Ya, istriku! Aku akan mengaturnya dengan baik dan bekerja keras untuk memberikan kamu malam yang tak terlupakan! Biarkan kamu jika mengingat hari ini di masa depan, itu juga terukir dalam hati dan tak terlupakan . "
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaPengantin Baruku
FebiSuami Misterius
LauraThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensVillain's Giving Up
Axe AshciellyThe Winner Of Your Heart
ShintaTakdir Raja Perang
Brama aditioCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita