Cinta Yang Tak Biasa - Bab 215 Akhir cerita
“Ayo pergi, Istriku!” Darren Feng tersenyum dan mengambil kunci kamar, dan merangkul wanita itu masuk ke lift lobi lantai pertama.
Pada saat lift ditutup, Stefanie hampir mendengar seruan seluruh hotel di lantai pertama.
"Ah, apakah aku tidak salah lihat, yang aku lihat tadi adalah CEO Feng. Apakah dia sudah punya istri? Apakah dia sudah menikah? Mengapa aku tidak pernah mendengar hal ini? Ahhh, aku sudah mau gila!"
Suara lain menghampiri, "Bukankah kamu sudah melihatnya tadi? Orang di sebelah CEO Feng, jika bukan istrinya, siapa lagi?Mereka begitu dekat satu sama lain, dan buket mawar itu, aku yakin 100% Itu pasti diberikan oleh CEO Feng, dan wanita itu mengandung anak dari CEO Feng. Ini begitu jelas, jika bukan istri CEO Feng, apa lagi? Mungkin saja dia tidak suka mempublikasikan kehidupan pribadinya. Lagipula, sebagai selebriti, mereka semua suka menjaga sedikit privasi mereka. Pernikahan yang diam-diam bukan lagi suatu hal yang membuat terkejut! "
"Tapi, aku masih naksir dia dengan bodoh, dan aku masih berpikir disuatu hari nanti aku bisa ada satu pertemuan romantis dan yang tak terlupakan dengannya, tidak terpikir mimpiku jadi hancur tanpa ampun dengan kenyataan secepat ini! Cinta rahasia aku ini langsung menjadi putus cinta! "
Stefanie hanya mendengar sampai disini, dan lift perlahan naik, menutupi semua gerakan dan suara yang ada di luar.
"Tak disangka, kamu benar-benar momok! Kemana pun kamu pergi, kamu bisa memancing sekelompok wanita!"
Stefanie benar-benar marah. Baru saja mereka mendaftar, sudah bertemu sekelompok wanita yang naksir dengan pria ini di hotel. Bahkan wanita di meja resepsionis juga naksir pria yang di sebelahnya, dan sekarang yang sudah menjadi suaminya.
"Terima kasih terima kasih! Tapi, kamu ini agak salahartikan suamimu ini! Aku tidak pernah melakukan apa pun pada mereka, bahkan tidak pernah memainkan mata pada mereka. Mereka yang ingin menyukai suamimu, dan naksir suamimu, aku juga tidak mempunyai cara untuk menghentikan naksiran dari mereka. "Dia menjawab dengan penuh kemenangan.
“Kamu masih mengatakan itu bukan salahmu, siapa suruh kamu begitu tampan, dan begitu kaya, tentu saja kamu dapat menarik perhatian lebah dan kupu-kupu yang diluar!” Stefanie marah.
"Tampang kamu terlihat imut sat cemburu pada mereka karena aku! Namun, aku dapat menjamin, wanita-wanita yang biasa seperti mereka, suamimu ini sama sekali tidak peduli, dan jika ada, aku juga tidak akan membiarmu masuk ke dalam hatiku! "Darren Feng memang tidak memasukki mereka yang mata duitan dalam tatapannya, mereka hanya tahu melihat penampilan luar dia, ini adalah pemujaan buta dan cinta bertepuk sebelah tangan.
Mereka sama sekali tidak memahaminya, karakternya, kariernya, dan bahkan segalanya, hanya terobsesi dengan penampilannya yang tampan. Ketertarikan ini tidak diragukan dangkal sekali!
Lift berhenti, dan Darren Feng terus mengandeng wanitanya yang sedang marah, dan dengan cepat menemukan kamar yang sudah dipesan.
Begitu pintu kamar terbuka, Stefanie menerima kejutan yang tidak terduga lagi.
Karena seluruh ruangan telah ditata ulang. Lebih tepatnya, didekorasi mirip dengan rumah nikah, balon merah dan merah muda yang terlihat dalam sepasang mata mendekor ruangan ini, dan ini terlihat sangat ceria.
Ini adalah suite mewah, dan dapat dikatakan sebagai suite tingkat presiden. Karena hotel ini adalah bangunan bertingkat tinggi, jadi jika melihat pemandangan luar dari jendela, ini hampir dapat melihat pemandangan malam seluruh kota. Tentu saja, ini juga merupakan salah satu ciri khas dari hotel ini.
"Wow, aku tidak menyangka pemandangan malam di kota ini ternyata begitu indah! Ini adalah pertama kalinya aku melihat pemandangan malam yang begitu indah." Stefanie berdiri di depan jendela dengan penuh semangat, senangnya seperti anak kecil.
Terkadang, kebahagiaan seorang wanita datang begitu sederhana, begitu murni, dapat bersama dengan pria yang paling dia cintai, kemudian menyaksikan pemandangan yang indah bersama-sama.
“Bagus kalau kamu menyukainya!” Darren Feng tidak begitu tertarik dengan pemandangan malam ini. Sebaliknya, dia sedikit tertarik pada wanita kecil yang bahagia di sebelahnya.
Dia memeluk pinggangnya erat-erat dari belakangnya.Tentu saja, dia lebih tinggi, dan dia harus menekuk sedikit kepalanya untuk membuat tindakan tampan ini menjadi sangat indah.
Pinggangnya semakin lebar karena hamil.
Namun, ini tidak mempengaruhi kecantikan dan perasaannya, sebaliknya, dia lebih menyukai Stefanie yang menjadi lebih gemuk, saat dia terlalu kurus, dia sudah kurus seperti batang bambu, dan itu tidak terlalu baik.
Tubuh Stefanie menjadi kaku karena keintimannya yang tiba-tiba.
Ini adalah pertama kalinya dia memeluknya dari belakang pinggang, pertama kalinya dia memeluknya dengan posisi khusus, dan ini memberinya suatu perasaan dimana dia dihargai dan dicintai.
“Seberapa indah pemandangan malam ini, itu juga tidak seindah kamu!” Dia bergumam di dekat telinganya, dan berbisik beberapa kali.
Hanya pujian seperti ini, sudah membuat wajah Stefanie memerah seketika karena malu.
Namun, Darren Feng secara aktif mencium leher wanita itu yang seputih salju, dan bahkan mencium pangkal telinganya, telinganya juga diam-diam merah karena perilaku intim ini.
Semuanya ini sangatlah ambigu, dan sangat hangat.
Ini adalah malam pertama mereka setelah menikah, dan tentu saja itu penting sekali. Merah yang di ruangan ini melambangkan kegembiraan dan juga merupakan awal baru kehidupan mereka yang lebih baik di masa depan.
"Stefanie, aku sangat senang hari ini, sangat senang akhirnya aku bisa menjadi suamimu! Suami yang sah!"
Dan siapa yang berkata kebahagian Stefanie tidak sebahagia Darren, tentu saja, dia jauh lebih bahagia daripada dia.
"Aku juga, aku juga sangat bahagia dapat menjadi istrimu yang sah!"
"Di masa depan, kita akan bersama dengan baik- baik, dan kemudian membangun suatu keluarga kecil yang hangat, dan tinggal bersama anak kami di rumah ini. Kamu adalah ibunya yang baik, dan aku juga akan bekerja keras untuk menjadi ayahnya yang baik! Kita sama-sama bekerja keras!"
Darren Feng biasanya menyendiri dan sepi, dan jarang mengucapkan kata-kata manis seperti ini, terutama ketika berhadapan muka seperti ini.
Tentu saja Stefanie lebih tersentuh, dan terus mengangguk, "Iya, mari kita bekerja keras bersama untuk memberikan anak kita sebuah rumah yang lebih baik dan lebih hangat!"
Dia mulai menciumnya lagi, dan dalam waktu ciuman, dia mengangkatnya dan membawanya masuk kedalam kamar tidur.
Dalam kamar tidur ada kasur yang besar sekali. Kasur yang besar itu juga sudah ditata ulang. Seprai dan selimut yang merah harusnya sudah diatur dengan hati-hati. Dan yang terpenting, kasur besar itu juga ditutupi dengan banyak kelopak mawar merah yang segar, dan ini sangat romantis.
“Apakah kamu meminta staf hotel untuk mengaturnya seperti ini?” Setelah ditempatkan di tempat tidur besar, Stefanie sudah seperti duduk di lautan kelopak bunga.
"Tidak, aku hanya menyuruh mereka untuk menata ruangannya sedikit, dan kemudian aku berkata kepada mereka untuk mengaturnya seperti kamar nikah. Dan kalau masalah detail yang spesifik, aku tidak mengurusnya." Darren Feng sangat sibuk tiap hari, terhadap hal-hal yang sedetail ini tentu saja tidak terlihat.
“Kenapa, apakah kamu tidak menyukainya?” Dia mengangkat alisnya sedikit.
"Tidak, sebaliknya, aku sangat menyukainya. Semuanya yang di sini sangat romantis dan seperti sedang bermimpi. Ini benar-benar memuaskan kesombongan gadis mana pun! Tolong maafkan aku sebenarnya adalah orang yang vulgar, dan yang paling vulgar!" Dia sangat biasa. Terhadap pernikahan sendiri, setiap wanita akan memiliki fantasi yang romantis.
"Haha" Dia berpaling dan menekannya.
The End~
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryHarmless Lie
BaigeGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangIstri Yang Sombong
JessicaBlooming at that time
White RoseThe Winner Of Your Heart
ShintaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita