Cinta Yang Tak Biasa - Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)

Hanya saja ketika dia meninggalkan tempat ini menuju kota B, takutnya tidak bisa menemukan Tante Li yang ramah, juga tidak ada sup penghilang mabuk yang hangat, juga tidak bisa mendengar omelan yang akrab.

Ketika meninggalkan tempat ini, tidak ada pria bernama Darren Feng yang pergi kekerja setiap pagi buta, sebelum pergi kerja selalu berpesan pada pembantu, menyuruh pembantu untuk memasak obat herbal penguat stamina tubuh untuknya.

Tiba di kota B, juga tidak ada supir khusus untuknya, jika dia ingin pergi ke suatu tempat takutnya dia harus berdesakan di bis atau MRT atau menghabiskan uang untuk naik taxi.

Intiinya setelah tiba di kota B, kehidupannya dan segalanya yang dimiliki sekarang akan kembali seperti dulu, dia harus kembali pada dunia asalnya, dunia yang miskin dan biasa.

Menjelang siang hari, Tante Li menerima telepon dari kantor Darren Feng.

“Apakah Stefanie sudah bangun? Apakah sudah minum sup penghilang mabuk?”

Ternyata Darren Feng keluar pagi hari ke kantor, hingga saat ini masih teringat wanita bodoh yang mabuk di villanya, jika bukan karena sibuk berbagai rapat dan pekerjaan belakangan ini, dia ingin sekali mengendarai mobil sendiri pulang, melihat dia dan tahu dia baik-baik saja baru bisa tenang, dia baru bisa lanjut kerja di kantor dengan konsentrasi.

Sepanjang pagi dia tidak bisa konsentrasi dan selalu khawatir.

Tetapi wanita bodoh itu bahkan tidak menelepon memberikan kabar.

Dalam ingatannya sepertinya catatan tentang wanita itu meneleponnya terlebih dahulu sangatlah sedikit, apakah menelepon dia duluan sangat repot baginya?

Dia tidak tahu Stefanie jarang menelepon dia bukan karena tidak ingin menelepon, melainkan takut teleponnya akan merepotkan ataupun mengganggunya.

Umpama Stefanie berpikir dia mungkin sedang bekerja ataupun rapat, jika dia menelepon tentu akan mengganggu, gangguan yang tidak disambut. Oleh sebab itu, jika memungkinkan dia akan sebisanya tidak mengganggunya, tidak menelepon dia.

Tante Li segera menjawab dengan jujur, “Sudah minum, CEO Feng, Anda tenang, Nona Stefanie baik-baik saja, aku sudah naik ke lantai 2 lihat dia, walaupun saat itu wajahnya pucat, tetapi semangatnya masih bagus, masih mengobrol sebentar denganku, sepertinya saat ini sedang mandi.”

“Baguslah, untuk siang kamu masakkan makanan berkuah dan hambar untuknya, lihat dia makan sedikit! Jangan biarkan dia sembarangan jalan-jalan jika t idak ada urusan!” Dia menambahkan 1 kalimat itu di bagian akhir.

“Baik CEO Feng, saya ingat semuanya, pasti ikuti keinginanmu, menjaganya dengan baik!” Tante Li mengingatnya dalam hati, mendesah juga pada saat bersamaan, CEO Feng ini sungguh menyayangi Nona Stefanie, orang super sibuk sepertinya masih menelepon pulang memperhatikan Sterfanie yang mabuk, adakah sup penghilang mabuk, perhatian dan pengertiaannya tidak bisa dilakukan oleh orang biasa.

Muda-mudi kota zaman sekarang semuanya tidak berpendirian dan tidak sabaran, siapa yang memiliki kesabaran untuk bersikap sedemikian baik pada orang lain.

Stefanie mandi lalu memilih gaun berwarna kalem, setelah keluar dari kamar mandi, dia baru merasa dirinya perlahan-lahan hidup kembali, pengaruh arak menghilang banyak dari tubuhnya.

“Nona Stefanie, kebetulan kamu datang! Tadi CEO Feng menelepon menanyakan tentang kondisimu, kemungkinan besar dia tidak tenang melihatmu sendirian di villa, semalam minum banyak pula.” Tante Li sifatnya terus terang, selalu mengatakan dengan jujur.

“Oh ya? Apakah dia mengatakan hal lain?” Stefanie tidak merasa heran dengan perhatiannya.

“CEO Feng menyuruhku memasak makanan yang tawar untukmu, paling bagus bubur tawar, katanya lambungmu pasti tidak enak setelah mabuk, harus makan yang hambar dan juga menyuruhku mengawasimu makan, menyuruhmu makan banyakan!” Tante Li menceritakan semua secara rinci.

“Ya sudah bubur tawar, saat ini biarpun ada semeja penuh makanan enak pun saya tidak sanggup makan!” Dia memang sudah merasa lambungnya tidak enak.

“Baiklah, siang aku masakan bubur tawar, kita ngobrol di rumah, jika kamu ingin makan apa, aku segera buatkan, tetapi tidak tahu CEO Feng makan apa di kantor, mungkinkah sibuk hingga lupa makan siang?” Tanpa sadar tiba-tiba bahan pembicaraan Tante Li beralih pada makan siang Bos Besar Feng.

“Dia? Dia tidak bisa pesan makanan? Lagipula biarpun dia tidak punya waktu, dia punya asisten pribadi, asisten pribadinya tentu saja akan mengurus urusan pribadinya, tenang saja, dia tidak mungkin membiarkan dirinya kelaparan!” Stefanie menjawab dengan tidak jujur.

Dia saat sibuk, dia juga tahu sepanjang hari sibuk rapat serta berbagai jenis pekerjaan, begitu sibuk mungkin saja lupa makan, berdasarkan sifatnya yang begitu ulet, seharusnya sudah sering lupa makan.

“Makanan pesanan tidak sehat, tidak sebanding buatan sendiri, lagipula tidak begitu bersih, hanya terlihat agak bagus.” Tante Li berulang kali menggelengkan kepala, intinya dia sangat merendahkan makanan pesanan.

“Oh ya? Tante Li, sepertinya tidak separah yang anda bilang!” Dulu dia terkadang pesan makanan luar, rasanya tidak menakutkan seperti itu.

“Bagaimana tidak? Hanya saja kalian anak muda tidak menyadarinya, karena ingin praktis dan cepat, apakah kalian tahu minyak apa yang dipakai mereka? Apakah minyak yang berkualitas? Sayurnya dicuci bersih tidak, terdapat banyak masalah bahaya dan kebersihan!” Tante Li menjelaskan secara rinci yang membuat orang tidak bisa menerimanya.

Tadinya Stefanie menganggap pesan makanan lumayan bagus, tetapi setelah mendengar penjelasan Tante Li, dia mulai khawatir, “Jika demikian, Darren Feng setiap hari pesan makanan luar di kantor, jika terus berkepanjangan, bagaimana badannya bisa bertahan?”

Dia mulai khawatir padanya, sebab dia sering sekali makan di luar, hampir setiap hari pesan makanan di kantor.

“Atau begini saja, Nona Stefanie, toh kamu hari ini santai kan? Siang aku akan buatkan beberapa sayur tawar, lalu kamu antarkan ke kantor?” Tante Li mendadak terpikirkan cara ini.

“Aku antar makanan untuknya ke kantor? Takutnya tidak baik!” Pikiran pertama Stefanie, dia segera menggelengkan kepala sekuat tenaga, dia tidak pernah masuk ke kantornya, bahkan tidak tahu kantornya berada dimana.

Dulu tidak ingin tahu, juga tidak merasa perlu tahu.

Tetapi sekarang kenyataannya memang tidak tahu.

“Mengapa tidak boleh, kamu belum pernah mengirim makanan untuk CEO Feng, kalian anak muda menamakannya sebagai apa ya, lumayan keren, oh ya, makan siang cinta, aku ingat! Jika kamu kirim sekali makan siang cinta, hatinya pasti sangat terharu, kelak akan berlipat ganda baik terhadapmu! Ikuti perkataan Tante Li, tidak akan salah, Tante Li sudah berpengalaman, apakah mungkin akan mencelakaimu?” Tante Li yakin sarannya sangat bagus.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu