Cinta Yang Tak Biasa - Bab 171 Sebuah bom besar
Ini tentu saja tidak mungkin, dia juga tidak rela.
“Orang seperti aku ini, selalu tidak peduli dengan prosesnya, aku hanya mengingkan hasil akhir, keputusan aku memecat tuan muda Clayton, anak muda, kamu pikirkan baik-baik lagi!” Sikap Kakek Gu sangat gigih, mengenai reputasi cucunya, meskipun dia sebagai seorang kakek, harus melindunginya dengan ketat.
Cucunya adalah Clayton Gu, jika ada aib seperti ini pada karir, maka ditakdirkan akan menanggung aib ini seumur hidup, dan ini jelas bukan yang ingin dilihat kakek.
“Kakek Gu, bukankah ini sedang mempersulitku? Keputusan ini, bukan maksuddari aku sendiri, ini adalah keputusan suara bulat dari semua pemegang saham perusahaan pada rapat umum pemegang saham, jika hendak diubah, itu benar-benar sulit!” Darren Feng menolak perintah.
“Kelihatannya, anak muda, kamu ini selalu tidak mendengar perkataan orang dan selalu mengambil tindakan terhadapnya, dan tidak akan menyerah kecuali tujuan tercapai! Tidak masalah, karena kamu tidak tahu membalas kebaikan orang, maka aku akan memakai caraku untuk melakukannya.” Wajah Kakek Gu dingin, ekspresi wajah yang serius, dan jelas lebih berwibawa.
Melihatnya dari tas kerja di samping kursi, mengeluarkan sebuah tas dokumen warna hijau, tas dokumen warna hijau itu, adalah “senjata rahasia” yang dibawanya hari ini.
Dia dengan tas dokumen warna hijau, dibanting dengan keras di atas meja yang di depan.
Darren Feng memicingkan mata dan mulai melihat tas dokumen warna hijau, sangat disayangkan, dari jarak jauh, huruf-huruf kecil yang di dalam, setengahnya dia tidak bisa melihat dengan jelas.
“Anak muda, bawa pergi dan lihat baik-baik! Aku percaya, kamu juga seorang yang cerdas, aku, juga tidak suka berurusan dengan orang yang terlalu bodoh, setelah selesai melihat materi ini, aku percaya, kamu akan memberiku jawaban yang lebih akurat dan lebih sesuai dengan keinginan hatiku!” Untuk bom yang dilempar, Kakek Gu percaya, akan memainkan peran yang penting.
“Eh? Kalau begitu biarkan aku melihatnya terlebih dahulu!” Wajah Darren Fang tetap tenang, tetapi hatinya menjadi gelisah.
Kakek Gu yang di depan, karena dia adalah sosok besar di bidang kemiliteran, pasti memiliki kemampuan, bukan seorang yang biasa.
Setelah Kakek Gu mengeluarkan taktiknya, minum teh dengan santai.
Darren Feng mengulurkan tangan untuk mengambil tas dokumen warna hijau, di dalam tas dokumen, dilihat dari kejauhan, hanya beberapa data yang dicetak di kertas A4, setumpukkan yang tebal, tetapi tidak tahu apa yang tertulis di kertas kecil di atasnya, tidak ad acara untuk mengenalinya.
Tas dokumen ringan, tetapi ketika dipegang Darren Feng, seperti memegang barang yang panas.
Di meja Mark, bersama dengan pengawal yang menemaninya, dengan diam-diam memperhatikan setiap gerakan Boss Darren.
Membuka tas dokumen, dia mulai melihat dokumen di depannya dengan serius, baru melihatnya sebentar, alisnya berkerut, wajahnya cemberut.
“Bagaimana kamu mendapatkan ini?” Setelah membaca halaman pertama dengan sekilas, Darren Feng tidak bisa tenang.
Apa boleh buat, jangan salahkan dia jika tidak bisa menahan nafas, ini karena “bom” terlalu kuat.
“Bagaimana mendapatkan ini, kamu tidak perlu tahu! Aku mempunyai cara sendiri dan media, untuk mendapatkan barang ini, sekarang, aku hanya ingin bertanya kepadamu, anak muda, apakah kamu masih berencana memecat cucuku, surat pemecatan ini, bisakah dibatalkan?” Kakek Gu yakin akan menang, semua gagasan sudah ada di tangannya.
Darren Feng kelihatan kalut, mengibas-ngibas dokumen di tangan, “Jadi, kamu mengeluarkan barang ini, hanya karena ingin membatalkan keputusan pemecatan terhadap Clayton Gu?”
“Benar. Jika tidak, kamu pikir untuk apa? Jika aku ingin memindahkanmu, apakah kamu pikir kamu akan duduk di sini minum teh sekarang? Begitu barang ini disebarkan, apa yang akan terjadi, tidak perlu aku orang yang tua ini banyak berkata yang omong kosong, kamu juga sudah harus memahami konsekuensi dan keseriusannya, aku telah memperingatkanmu di telepon, jika kamu tidak datang menepati janji, maka menjadi resiko sendiri! Aku keluarga Gu tidak pernah menakuti orang! Jika barang ini tidak ada di tanganku, aku juga tidak akan mengajakmu bertemu!”
Maksud kakek Gu, sudah sangat jelas, dia datang demi untuk cucunya, datang karena sepucuk surat pemecatan.
“Jika kamu bersikeras, cucumu tetap di perusahaan kami, juga terlalu menyiakan kekuasaanmu, apakah kamu tidak merasa sia-sia?” Sekarang, Darren Feng diam-diam mengagumi kepintaran Kakek Gu.
Untungnya, orang seperti ini, tidak mempunyai tujuan yang tersembunyi baginya, jika tidak, akan menjadi musuhnya, pasti akan dikalahkannya.
“Ini kamu tidak perlu mengurusnya, dia ingin berada dimana, tergantung keinginannya, namun, untuk semua hal yang tidak menguntungkannya, pasti akan kucegah! Jadi aku berharap, bukan hanya pembatalan surat pemecatan ini, aku memohon agar kalian membersihkan namanya, bagaimanapun biasanya cucuku, bersifat tidak benar, aku sebagai seorang kakek, sangat mengerti, cucuku, dia sangat mencintai dirinya sendiri, dia tidak mungkin berani melakukan hal yang sembrono seperti ini!” Kakek Gu tidak percaya kebohongan yang tertulis dalam surat pemecatan ini.
Jika cucunya benar-benar “Cabul” , maka pasti tidak lajang sekarang, bahkan tidak mempunyai teman wanita yang normal, dan dia sebagai seorang kakek, mungkin telah mempunyai cicit sejak lama.
Biasanya membujuk cucunya untuk melakukan kencan buta, cucunya ini menolak berulang kali, masalah kehidupan cucu ini, benar-benar membuatnya bertindak sebagai seorang kakek, membuat hatinya cemas.
Darren Feng menilai dokumen yang di tangannya, dia hanya melihat sebagian kecil dari bagian depan, belum selesai membaca bagian belakang, tetapi hanya sebagian kecil dari bagian depan, sudah cukup membuatnya ketakutan, membuatnya gugup dan tidak tenang.
Karena, informasi yang diberikan Kakek Gu kepadanya, sebenarnya semua ini adalah buku kas gelap di perusahaannya, bisa menyelidiki hal ini, tentu tidak mudah, dia berpikir untuk menyembunyikannya dengan baik, namun akhirnya gagal.
“Dengan menggunakan buku kas gelap ini, membeli nama baik cucuku, membatalkan surat pemecatan ini, mestinya dapat kamu perhitungkan, jika aku menjadi kamu, aku akan menyetujuinya tanpa ragu-ragu! Tentu saja, kesabaranku, juga ada batasnya, aku masih dengan sabar duduk di sini sekarang, dan berbicara baik-baik denganmu anak muda, ini menunjukkan bahwa aku ingin menyelesaikan masalah ini dengan mudah, tetapi jika aku mulai tidak mau repot, tidak ada kesabaran, mungkin tidak ada yang akan dibicarakan!” Kata-kata Kakek Gu mengandung tekanan, suatu ancaman yang berarti, tidak perlu dikatakan.
Setelah buku kas gelap ini disebarkan, bukan hanya Darren Feng sendiri yang akan sangat terlibat, tetapi perusahaan yang atas namanya, dikhawatirkan akan terlibat banyak juga, dan sangat mungkin, akan dipaksa untuk tutup.
Konsekuensi ini, bukan hanya dengan satu atau dua kalimat dapat dibereskan, keterlibatan yang sangat luas.
Darren Feng adalah seorang pengusaha, yang disebut pengusaha, tentu yang diprioritaskan adalah untuk kepentingan perusahaan, yang ingin dipertahankan, juga kepentingan diri sendiri, tentu saja, ada pepatah mengatakan bisnis adalah bisnis, semua masalah bisa dinegosiasi, tidak mutlak.
“Tuan Gu, bagaimana aku bisa mempercayaimu? Data-data ini, bukan satu-satunya di tanganmu? Jika ini hanya fotocopy, apakah dokumen yang asli masih ada di tanganmu? Jika seperti ini, bukankah aku akan menderita? Di masa datang, bersikap diam seperti ini, tunduk kepadamu?” Data akun hitam ini, dia tidak menyangka bahwa pihak lain bisa dengan mahir menyelidikinya dengan sangat jelas, tidak ragu-ragu memperingatinya.
“Asli? Ini asli! Karakter orang lain, mungkin aku tidak berani jamin padamu, namun, karakter kami keluarga Gu, kamu boleh yakin! Aku mengatakannya kepadamu bahwa tidak akan pernah menggunakan hal ini untuk mengancam assetmu di masa datang, maka itu tidak akan, namun, kamu juga tidak bisa hidup dengan Clayton! Clayton terpukul dengan masalah ini, apakah kamu tidak menyadarinya?” Meskipun Kakek Gu tidak mempunyai bukti yang cukup sekarang, tetapi ujung tombak diarahkan ke depan anak muda ini.
Darren Feng tidak mengakuinya, juga tidak menyangkal.
Saat ini, dia merasa bahwa tidak peduli apa jawabannya, pasti berlebihan, karena suatu hari cepat atau lambat, kebenaran akan ditemukan, akan terselidiki, penjahat kecil yang menerima uangnya, tidak baik, dia sangat mengerti ini, dan dengan kekuatan di belakang Kakek Gu, ingin menyelidiki sampai ke atasnya, juga bukan sesuatu yang sulit.
Oleh karena itu, di seberangnya, adalah lawan yang kuat, tidak boleh dianggap remeh.
“Tuan Gu apakah kali ini tampil hanya demi cucumu? Apakah tidak ada maksud yang lain?”Selain itu, diantara mereka, hanya ada dendam pribadi, tidak akan melibatkan orang lain.
Jika ini adalah dendam pribadi, maka akan lebih mudah diselesaikan, bagaimanapun, dia harus menguji pemikiran dan ide Kakek Gu.
“Menurutmu? Aku sudah pernah mengatakan sebelumnya, jika aku ingin menghancurkanmu, itu hanya masalah beberapa menit, bukti yang ada di tanganku, apakah tidak cukup untuk menjatuhkanmu? Clayton ini, sangat pemberontak sejak kecil, aku berharap dia akan mengikuti jalan yang kurencanakan untuknya, namun, sebaliknya, sedikitpun dia tidak menyukainya, dia menyukai profesinya yang sekarang, pekerjaan saat ini!”
Maksud dari Kakek Gu, juga sangat jelas, tujuannya saat ini, hanya untuk cucunya sendiri.
Darren Feng adalah orang yang pintar, pilihan sekarang, sudah jelas, dia juga tidak memiliki keraguan dan pemberontakan, meskipun sedikit tidak rela, tetapi lawannya adalah seorang yang sangat kuat, dan masih seorang penatua, dan adalah seorang pria di bagian kemiliteraan.
“Usulan Tuan Gu, nanti pulang, akan diatur dan ditangani dengan baik, namun, aku juga berharap Tuan Gu harus bisa menyetujui perjanjian di rumah teh hari ini, adapun dokumen ini, aku boleh mengambilnya, aku harus mengambilnya pergi!” Tidak peduli asli atau tidak, dia tidak akan mengizinkan data seperti ini, beredar keluar.
Barang yang gelap ini, akan menyebabkan pukulan yang berat bagi kehidupannya, dia tidak begitu bodoh.
“Barang ini, kamu bawa pergi!” Kakek Gu bermurah hati, lagipula tujuannya, telah tercapai.
Darren Feng berdiri dengan tenang, mengambil tas dokumen di atas meja, dengan berat berbalik dan pergi.
Pada saat ini, Kakek Gu juga dengan sengaja memesan satu kalimat dari belakangnya, “Anak muda, jangan bertindak sembrono, lebih baik berpikir dua kali sebelum bertindak, untung hari ini kamu bertemu denganku, kalau tidak, apakah kamu pikir bisa melewatinya dengan mudah?”
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCantik Terlihat Jelek
SherinMy Tough Bodyguard
Crystal SongCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLoving The Pain
AmardaGet Back To You
LexyCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita