Cinta Yang Tak Biasa - Bab 160 Merasa Tidak baik
"Dan ketika kami melihat Gabby Tsu di depan pintu perusahaan hari ini, dia mengenakan gaun putih pendek, tampak sangat cantik, kalian semua juga tahu, dulu saat di acara perusahaan. Dia berpenampilan paling luar biasa dan mempesona, aku mendengar bahwa keluarganya memiliki bisnis yang sangat besar dan sangat kaya. Kalau tidak, mana mungkin dia akan berani begitu menonjol sebelumnya! "
Stefanie tidak merasa seperti itu, Gabby Tsu,setelah mendengar nama ini ,membuatnya sensitif.
Dia pernah menganggapnya sebagai teman baik, hubungan yang sangat intim di perusahaan dan hampir seperti kakak adik, tetapi pada akhirnya, hubungan mereka terputus,dan hampir menjadi musuh?
"Setelah mendengar perkataanmu, kalau begitu Gabby Tsu cocok dengan Darren Feng, dia bisa dibilang adalah gadis yang berbakat, pasangan yang cocok!"
"Gabby Tsu termasuk orang yang baik, Ketika dia dihukum dan dipindahkan ke departemen kebersihan, dia tidak mengatakan sepatah kata pun atau menentang, dia langsung pindah saja departemen pembersihan. Pada saat itu, Jika aku menjadi dirinya mungkin aku masih mencari cara untuk kembali.dan bagaimana caranya menarik perhatian Darren Feng! Jika itu aku,walaupun hanya karyawan magang,dan dipindahkan ke departemen kebersihan, aku pasti akan merasa malu tidak akan terus bekerja di sini, dan akan pergi dari sini! "
"Apa yang kalian tahu, itu disebut strategi, kalian tidak memilikinya, kalian semua hanya bisa terobsesi dengan Darren Feng dan tidak berani mengambil tindakan apa pun."
Orang-orang semua tertawa, gosip seperti ini, bagi mereka, lebih cocok setelah makan malam.
Tapi gosip ini, bagi Stefanie, adalah sebuah pukulan keras, hal yang paling realistis dan kejam.
"eng" Stefanie berdiri dari posisinya tiba-tiba, dia bangkit dengan cepat, dan menarik kursinya.
Suara yang membosankan ini menarik perhatian rekan-rekan lain yang sedang berdiskusi, seketika gosip berhenti, dan beberapa rekan memandangnya.
Dia menundukkan kepalanya, berlari melewati mereka, dan berlari keluar kantor.
Setelah itu, para rekannya mulai berdiskusi tentang dirinya.
"Apakah kamu sudah melihatnya? Dia dulu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Gabby TSu, dan mereka sangat dekat, tapi aku tidak menyangka hubungan mereka renggang saat ini, bahkan mereka berdua tidak berbicara lagi."
"Sekarang, Gabby TSu bersama Darren Feng, menurutmu apakah Stefanie ini, apakah dia akan mencoba berbaikan dengan Gabby Tsu lagi? "
Namun, walaupun Stefanie yang baru saja pergi bisa mendengar semua diskusi ini, dia tidak berniat berdebat dengan mereka.
Karena saat ini, semua pikirannya hanya pada satu hal.
Itu adalah, Darren Feng sudah kembali, ketika dia kembali, dia bersama dengan Gabby Tsu.
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Dia perlu pergi mengkonfrimasinya sendiri, tentu saja, dia membutuhkan penjelasan dan argumen yang masuk akal dari Darren Feng.
Dia memikirkan hal , karena dia sudah kembali ke perusahaan, maka pasti ada sesuatu yang mendesak, dan satu-satunya tempatnya di perusahaan adalah kantor eksklusifnya sendiri, dia langsung berlari ke lift.
Namun, ketika lift terus naik keayas, dia mulai panik dan ragu.
Apakah dia harus mengajukan pertanyaan secara langsung padanya? Tapi kalau-kalau jawaban yang dia berikan adalah jawaban yang dia tidak ingin dengar, jika dia berkata bahwa dia sudah bersama Gabby Tsu, dan selama dia pergi ke luar negeri, mereka juga bersama, dia harus bagaimana?
Pada saat ini, semua pikirannya menjadi berantakan membuatnya tidak bisa tenang.
Terdengar suara 'ding', lift berhenti di lantai kantor eksklusifnya.
Langkah-langkah menjadi sulit dan berat.
Untungnya, tidak ada sekretaris luar kantornya, Mark juga tidak ada. Dia berdiri di depan pintu kayu, dan ragu untuk masuk? dia mengangkat tangannya, mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tiba-tiba terhenti.
Pintu yang begitu tebal bukan hanya memisahkan mereka, tetapi juga membuktikkan sebuah kebenaran.
iDia terus ragu-ragu di depan pintu, berusaha untuk mengetuk pintu , tetapi juga selalu terhenti.
Takut dengan kebenaran, takut dengan kebenaran yang tidak bisa diterima.
Dia bingung, saat dia berdiri di depan pintu kayu yang berat itu, tiba-tiba pintu itu terbuka.
Saat pintu terbuka, sosok ramping yang berdiri di depan pintu tiba-tiba menarik perhatian Stefanie.
Stefanie belum berjumpa dengannya sebulan, tapi dia masih sangat tampan, dengan kemeja bisnis putih jahitan tangan, ditambah sepasang celana panjang hitam, terpasang ditubuhnya yang kurus, dia masih sama, sama seperti sebelum dia pergi , Penuh energi dan dewasa.
Begitu dia melihatnya, mata Stefanie secara tidak sadar bekaca-kaca.
Dia merasa seperti ada batu besar di dadanya, membuatnya terengah-engah.
Dia dengan sopan, berdiri di belakang pintu dan berdiri dengan jarak dua langkah darinya, tetapi dialah orang yang dipikirkannya selama sebulan.
Saat dia menatapnya, Darren Feng menyipit padanya.
kedua orang ini saling bertatapan,dan terdiam sejenak, tetapi ada orang yang tampaknya ingin mengacaukan adegan ini.
"Darren, mengapa kamu berdiri di sini dan tidak bergerak? Apakah orang itu adalah sekretarismu? Apakah kamu sibuk?"
Suara wanita yang lembut dan elegan memecahkan kedamaian saat ini.
Stefanie merinding karena mendengar suara "Darren".
Tapi kenapa suara ini terdengar akrab?
Wanita di belakangnya perlahan-lahan berjalan menuju pintu, dan suara sepatu hak tinggi membuat hati Stefanie gemetar.
Dia melewati bahu Darren Feng yang kurus dan tinggi dan memandangi wanita muda yang muncul di belakangnya.
Wajah yang sangat familier, napas yang akrab, dan bahkan gaya dan pakaian gaya barat yang sudah dikenalnya, cukup memukulnya.
Wanita muda ini, bukankah dia Gabby Tsu yang dia kenal, siapa lagi kalau bukan dia?
Saat ini, Stefanie akhirnya percaya bahwa rumor itu tidak salah, dan gosip itu memang benar.
Wanita bernama Gabby Tsu masih ada di kantor Darren Feng, ini cukup menjelaskan semuanya.
Mereka kembali bersama,pergi ke perusahaan bersama, dan bahkan hubungan mereka sama sekali tidak biasa.
Darren Feng , yang telah tinggal bersamanya selama beberapa waktu, secara otomatis dia tahu sikapnya seperti apa, dia tidak akan pernah mengizinkan sembarangan orang memasuki kantornya.
Bahkan bibi yang bertugas membersihkan hanya ditugaskan untuk melakukan pekerjaan pembersihan dengan waktu yang ditentukan.
Ketika dia melihat Gabby, Gabby juga menyadari keberadaannya.
Teman baiknya, saat ini Stefanie tidak bisa membayangkan bahwa mereka akan bertemu di sini dengan cara dramatis ini.
Tetapi kenyataan adalah kenyataan, dan ini adalah kenyataan yang benar bagi Stefanie
"Oh, bukankah kamu Stefanie?Stefanie, kenapa kamu datang ke sini? Tampaknya ini bukan tempat yang bisa kamu datangi?" Gabby Tsu adalah orang yang hebat, tentu saja dia bisa mengerti sekilas. dia harus menjaga kesempatan ini sebaik mungkin.
Kata-kata yang diucapkan,bisa dibilang itu adalah mengejek, dan dia membuat Stefanie merasa dia tidak pantas berada disini, dan harus tahu identitasnya sekarang.
Seorang Darreng Feng, yang tampan, dan kaya raya, tidak pantas dengan wanita biasa seperti Stefanie.
Apakah seperti ini saja sudah cukup? Salah, Gabby Tsu masih tidak senang melihat Stefanie yang bergegas dan datang kesini mencari Darren, dia segera berinisiatif untuk menggandeng lengan Darren, Darren Feng jangan salahkan kecerobohan dan ketidaktahuannya! Dia adalah adik perempuan. Dulu kami berada di kelompok magang yang, dan hubungan kami cukup baik. "
Dia sengaja menyebut Stefanie sebagai "adik perempuan", dan dengan sengaja bertindak mesra di depan Stefanie, ini merupakan keahlihannya.
Stefanie mengabaikan perkataan Gabby Tsu,yang menunjukkan kemesraan didepannya, tatapan matanya secara tidak sengaja tertuju pada lengan mereka berdua, Gabby Tsu menggandeng lengan Darren.
Tetapi dia tidak menolak, dan tidak mendorongnya! Tetapi malah biarkan dia memegangnya,hal ini menyatakan bahwa pria ini ada perasaan dengan Gabby Tsu.
Stefanie terus mengedipkan matanya dan tenggorokannya terasa kering, mungkinkah mereka sudah benar-benar bersama?
“Darren, ada hal yang aku ingin bicarakan padamu berdua!” Tapi Stefanie masih tidak mau percaya dengan kenyataan yang ada, dia dengan berani berkata seperti ini.
Sudah lama dia tahu bahwa pria seperti Darren Feng yang luar biasa, tampan, dan kaya tidak akan tertarik pada gadis biasa seperti dia, namun, bahkan jika yang berdiri di sampingnya, itu bukan Gabby Tsu,tetapi gadis perempuan lain yang lebih kaya dan lebih cantik, maka, dia akan mencoba meyakinkan dirinya untuk tetap tersenyum pada mereka.
Lagi pula, dia bukan pacarnya. Dia harusnya dari awal paham dan mengerti tentang identitasnya ini, dan dia harus mengingatnya.
Tapi mengapa dia harus bersama Gabby Tsu yang sikapnya seperti ini? Siapa yang tidak bisa menilai Gabby adalah orang seperti apa,
Stefanie mengabaikan Gabby, yang terus ertindak sangat genit pada Darren Feng, dan terus berkata kepada Darren Feng, "Jangan khawatir, Darren Feng, itu tidak akan memakan waktu yangbanyak."
Intinya adalah dia harus berbicara dengan Darren sendirian, tidak peduili dia menginginkannya atau tidak.
Darren Feng tahu keinginan Stefanie yang kuat, dan berkata pada Gabby Ts tanpa ekspresi, "Kamu kembali dulu, nanti kita telepon lagi!"
Gabby Tsu masih enggan, "Berapa lama yang kamu butuhkan? Bukankah Stefanie mengatakan itu tidak akan lama? Maka aku akan tinggal di sini menunggumu, aku tidak ingin pergi sendirian!"
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaVillain's Giving Up
Axe AshciellySi Menantu Dokter
Hendy ZhangLove at First Sight
Laura VanessaCEO Daddy
TantoCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita