Cinta Yang Tak Biasa - Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
“Jadi, maksudmu, kamu tidak berencana melepaskan aku?”sampai sejauh ini, Stefanie akhirnya paham.
"Benar, sebelum kamu melahirkan anak untukku, sebelum aku memiliki ahli waris, aku pasti tidak akan melepaskanmu!" jawab Darren Feng tegas.
"Jadi, aku salah paham, kamu tidak mengatakan apa-apa, dan tidak menghentikanku sama sekali saat aku pergi meninggalkan Kota A bukan karena kamu sudah bosan kepadaku, tetapi murni hanya karena ingin aku bisa melanjutkan S2 dan magang di Kota B. "dia ingin tertawa, tapi entah kenapa, hatinya merasa sedih, kesedihan yang dia rasakan sangat sulit diungkapkan.
Kegalauan selama beberapa hari sebelum dan setelah dia pergi, kehati-hatian, khawatiran dan kegelisahan selama satu bulan lebih ini murni hanya kesalah pahamannya?
"Kalau begitu aku masih punya satu pertanyaan. Buat apa hari ini kamu muncul di sini sebagai presiden direktur yang baru?" Dia tidak suka menebak-nebak, oleh karena itu dia bertanya secara langsung.
"Sangat sederhana, seperti yang kamu lihat," Dia mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh.
Saat ini, Stefanie masih berada di dalam pelukannya, dia baru memperhatikan Darren yang muncul hari ini mengenakan kemeja bergaris model terbaru. Kemeja bergaris ini seharusnya merupakan model edisi terbatas dari merek terkenal Italia, dan juga merupakan kemeja yang dijahit dengan tangan, sangat rapi, kemeja ini sangat pas dengan gayanya.
"Yang aku lihat? Aku tidak mengerti. Jelas-jelas kamu menjalankan bisnis perhiasan, tapi perusahaan tempat aku magang bergerak di bidang penelitian kimia dan biologi? Bagaimana kedua bidang ini bisa saling berhubungan?" hal ini yang membuat Stefanie bingung.
“Haha!”tak disangka saat ini Darren Feng malah tertawa terbahak-bahak.
Tawanya sangat aneh. Stefanie semakin kesal karenanya, "Bicara baik-baik, aku sedang bertanya kepadamu."
Dia berhenti tertawa dan berkata dengan serius, "Bisakah aku mengatakan saat ini aku sedang melakukan kerja sama diluar bidang? Siapa bilang orang yang menggeluti bisnis perhiasan hanya dibatasi dalam industri perhiasan saja, memangnya tidak boleh menggeluti industri lain? "
Kata-katanya yang santai ini secara tidak langsung menjawab pertanyaan di dalam benak Stefanie.
"Kota B ini sangat besar, kamu bisa memilih berinvestasi di perusahaan mana saja dan menjadi pemegang saham besar di perusahaan itu? Kenapa kamu memilih perusahaan tempat aku magang ini, katakan, kamu sengaja ya?" Stefanie terus mencari tahu, dia merasa Darren sengaja mengikutinya.
"Menurutmu?"
Hasilnya, Darren malah menatap dirinya sambil tersenyum jahil.
"Menurutku kamu sengaja memilih perusahaan tempat aku magang! Darren Feng, sebenarnya apa yang kamu inginkan? Entah kenapa aku merasa aku tidak bisa memahamimu?" Stefanie menarik nafas dalam-dalam, saat ini dia tidak takut menyinggungnya dan langsung mengatakan semua isi pikirannya.
“Terserah kamu mau bilang apa, tapi kamu lupa satu hal, aku adalah pengusaha, aku tidak akan melakukan apa pun yang tidak menguntungkanku, jadi kamu tidak perlu khawatir!” Sebelum memilih perusahaan ini, dia sudah lama melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dalam semua aspek, dan keputusannya ini bukan keputusan yang gegabah.
Sebaliknya, untuk berhasil dalam hal ini, dia memikirkannya lagi dan lagi, dan juga telah membuat rencana dan kerangka kerja masa depan.
“Pokoknya apa pun yang kamu katakan masuk akal, dan apa pun yang aku katakan tidak masuk akal.” Stefanie langsung melampiaskan emosinya, sebenarnya dia tahu Darren melakukan semua ini karena dirinya, tapi dia bisa apa? Dia tidak merasa senang sedikit pun.
"Satu bulan lebih tidak bertemu, temperamenmu memiliki peningkatan, seingatku dulu saat kamu berduaan denganku, kamu tidak akan melawan secara langsung seperti ini! Kelihatannya mulai hari ini, aku harus ‘mendidikmu’ lagi! "senyuman jahat dan sombong muncul di bibirnya.
"Apa maksudmu? Dan satu hal lagi, bisakah kamu membiarkanku pergi dulu, pesta penyambutan masih belum selesai, sebagai anak magang baru, aku tidak ingin meninggalkan kesan buruk kepada atasanku, aku masih harus naik ke atas. Kalau aku ketahuan pergi diam-diam sebelum pesta berakhir, aku pasti akan dimarahi! "Stefanie tidak ingin bersamanya di dalam mobil yang sempit dan relatif tertutup ini, dia selalu merasa sangat berbahaya , terutama saat Darren melihat dirinya, dia merasa dirinya seakan ditelanjangi di depannya.
“Di pesta penyambutan yang formal seperti ini, siapa yang akan peduli dengan anak magang baru seperti dirimu, jangan terlalu perasaan!” dia tidak termakan ucapannya.
"Kalau aku tidak apa-apa, siapa suruh aku hanya anak magang baru yang tidak penting, tapi kamu, kamu lupa, statusmu saat ini adalah presiden direktur baru, kalau ada yang tahu presiden direktur baru meninggalkan pesta duluan, dan bersembunyi di tempat parkir bawah tanah ini, apa yang akan di pikirkan oleh para eksekutif perusahaan? Dan juga, kalau ada kenalanmu yang menemukan kita berdua berada di mobil yang sama, dan sangat dekat dengan posisi yang sangat ambigu seperti ini, menurutmu bagaimana pendapat orang itu? "Stefanie mencoba menggunakan berbagai macam alasan untuk membujuknya melepaskannya.
Tapi jelas sekali pria yang kuat ini, tidak mendengarkannya sama sekali, setiap dia sudah membuat keputusan, akan sulit mengubahnya, apa lagi dipengaruhi oleh orang lain.
"Takut? Atau kamu sedang mengingatkanku?" Dia tersenyum, hanya saja senyuman itu sedikit bermakna nakal, "Mengingatkanku membawamu pergi dari sini, dan mencari tempat di mana tidak ada yang akan mengganggu kita?"
“Dasar bajingan!” Stefanie tidak tahu dari mana dia mendapatkan keberanian itu, dia tiba-tiba berteriak memarahinya.
Darren benar-benar membuatnya marah, kenapa kata-kata yang diucapkan pria ini sangat menyebalkan?
“Bajingan? Sepertinya aku harus memperlihatkan kepadamu bajingan yang sesungguhnya itu seperti apa!” selesai berbicara, dia tiba-tiba mencondongkan tubuhnya dan langsung mencium bibir Stefanie yang cemberut, lalu dengan tindakannya dia langsung menghentikan semua kata-kata makian yang terucap dari mulut Stefanie.
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleSee You Next Time
Cherry BlossomWaiting For Love
SnowMy Enchanting Guy
Bryan WuLoving Handsome
Glen ValoraBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesBack To You
CC LennyCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita