Cinta Yang Tak Biasa - Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
Ini bukan pertama kalinya Stefanie berbaring di sofa panjang kantor. Hanya saja kali ini, tampaknya berbeda dari yang terakhir kali, dia masih ingat bahwa dia setengah terdorong dan setengah enggan, agak malu dan menolak, menolak hanya karena malu, khawatir dilihat orang, dia tidak bisa menahan malu, tetapi sekali ini dia benar-benar menolak total, bahkan ketakutan.
Tapi Darren Feng tidak perduli sebanyak itu, pria kebanyakan berpikir demi bagian bawah tubuhnya.
Di sofa yang tidak terlalu nyaman ini, Darren Feng sama sekali tidak menunjukkan simpatinya kepada Stefanie dan juga tidak menunjukkan belas kasihan padanya. Dia tidak ragu untuk meremasnya dengan ganas, ketika menahan diri untuk waktu yang lama, saat ada kesempatan untuk menyalurkan, tentu saja akan terjadi serangan balik bagaikan angin topan dan ombak besar.
Air pasang menenggelamkan Stefanie, dia meneteskan air mata dengan bisu, penghinaan besar ini membuatnya bagaikan boneka kayu yang kehilangan nyawa.
Setelah tersalurkan, Darren Feng masih bersemangat penuh, bangun dengan bugil dan berjalan bagaikan tiada orang menuju satu-satunya kamar mandi untuk membersihkan diri, Stefanie yang seluruh tubuhnya lemas bagaikan lumpur, bahkan tidak bertenaga untuk bangun, seluruh tubuhnya bagainya digali hingga kosong.
Penyiksaan ganda secara fisik dan mental benar-benar merobohkan dirinya dan menghancurkan nostalgia terakhir.
Mungkin saat ini, dia sangat menyadari bahwa di depan pria yang sombong dan biadab ini, tidak ada alasan yang berguna, perjalanan ini adalah kesalahan, dia tidak seharusnya datang!
Darren Feng, yang keluar setelah menyelesaikan pembersihan, tidak terlihat kegilaan dan kehilangan kendali seperti sebelumnya, dia kembali menjadi pria sukses yang mendominasi dalam setiap gerakan, kecuali dirinya yang masih terbaring telanjang di sofa panjang dalam ruangan kantor yang luas ini, rasanya begitu tidak pada tempatnya.
Darren Feng telah selesai mengatur dirinya sendiri, kembali ke mejanya yang besar dan melihat wanita yang memalukan di sofa sudah tidak ada.
Stefanie sangat malu, jika dia tidak lemah saat ini, dia tidak akan malu hingga seperti ini. Dulu setelah adegan seperti ini dilakukan, pria ini akan membantu dirinya untuk membersihkan atau memanggilnya ke kamar mandi, tapi sekarang setelah dia benar-benar menggunakan dirinya, dia mengabaikannya, sikap seperti itu membuatnya merasa kecewa.
Tapi dia juga adalah orang yang keras kepala, dia mengambil pakaian yang berserakan di lantai dan pakai di tubuhnya satu per satu, untungnya pakaian ini tidak robek oleh lelaki biadab itu. Masih bisa pakai.
Dengan cara ini, di depan wajahnya memakaikan pakaian satu per satu dan dia sudah tidak merasa malu sama sekali.
Benci, penuh kebencian, menumpuk sedikit demi sedikit.
Dia sekarang tidak hanya sudah patah hati kepadanya, tetapi juga penuh dengan kebencian.
Setelah berbenah sekedarnya, ia mengambil barang terakhir miliknya yang tersisa di lantai, tas kecil yang sering dibawanya yang dibeli dari pedagang kaki lima, sangat nyaman, dia sangat menyukai modelnya, terus digunakan.
Dari awal hingga selesai, dia tidak mengatakan sepatah kata pun atau bahkan melirik pria di belakang meja.
Karena tidak diperlukan lagi.
Ketika cinta menghilang, ketika hati putus harapan, ketika kamu sangat membenci, kamu mungkin hanya ingin pergi dari semua masalah s esegera mungkin.
Dia berjalan menuju pintu yang terkunci, tetapi dia tahu bahwa dia akan membiarkannya pergi.
Dengan 'klik', kunci terbuka.
Stefanie berdiri di pintu dan tidak menoleh. Dia hanya meninggalkan kata-katanya dengan dingin, "Direktur Feng jangan khawatir, aku akan menemukan cara untuk membayar hutang 300.000 yuan secepat mungkin! Semoga tiba saatnya kamu jangan menyesalinya, jangan melanggar janji!"
Tidak pernah ada saat ketika Stefanie sangat ingin mendapatkan 300.000 yuan dan mengembalikannya kepada kreditor ini sesegera mungkin.
Setelah hutang dilunasi, maka urusan mereka berdua beres, tidak ada yang berutang pada siapa pun lagi, dia tidak harus tunduk pada orang ini.
“Kita llihat dulu apakah kamu bisa mengumpulkan uang hingga 300.000 yuan!” Darren Feng tidak menanggapi kata-katanya dengan serius. Sekarang ini, mengumpulkan 300.000 yuan bukanlah hal yang sederhana, jika tidak seperti itu, wanita bodoh ini juga tidak akan begitu miskin hingga dia menjual tubuhnya untuk mendapatkan uang 300.000 yuan untuk biaya operasi untuk menyelamatkan saudara lelakinya.
Sekarang, dia masih percaya bahwa wanita ini tidak dapat mengumpulkan 300.000, jadi dia tidak perlu takut dia akan melarikan diri darinya.
Stefanie sudah muak dengan pria kejam ini, dia menggertakkan giginya dengan pahit dan berbalik untuk pergi.
Darren Feng menatap iseng ke arah pintu yang sudah tidak ada lagi sosoknya, tetapi kata-kata marah sebelum dia pergi masih bergema di telinganya.
Ingin mengambil kesempatan untuk meninggalkannya? Tidak ada cara.
Stefanie memasuki lift dengan acuh tak acuh, kemudian terus bengong, sampai lift mencapai lantai bawah, dia masih melangkah dengan acuh tak acuh keluar dari perusahaan, angin dingin bertiup di luar sehingga dia terjaga.
Dia yang sudah sadar dengan cepat menyadari dirinya berada di persimpangan jalan di luar perusahaan, kendaraan yang datang dan pergi terus berjalan. Dia toh tidak ingin kembali ke perusahaan dan dia tidak lagi merindukan pekerjaan yang didapatkannya dengan tidak mudah dari sebagai pekerja magang hingga menjadi pegawai permanen.
Tapi selanjutnya kemana dia pergi?
Menghentikan taksi, dia duduk di taksi, tiba-tiba linglung.
Apa tujuan awal datang ke kota B dengan seluruh energinya? Datang ke sini untuk menjadi mahasiswa pascasarjana yang baik dan memiliki magang yang baik, tetapi apa yang harus dia lakukan sekarang, di mana jalan keluar untuk masa depannya?
Pengemudi taksi itu adalah paman setengah baya. Ketika dia melihat gadis kecil di mobilnya terlihat berbeda, tampaknya sedang patah hati, paman tidak berani bertanya banyak, dia mengendarai mobil itu dan perlahan-lahan berjalan memutar di sekitar sana.
Stefanie tenggelam dalam pikirannya yang kacau, bahkan tidak memperhatikan kondisi jalan.
Sampai ponselnya berdering tiba-tiba dan membangunkannya.
Telepon dari Clayton Gu yang merasa gelisah tentangnya.
"Stefanie, di mana kamu sekarang?"
Begitu Stefanie mendengar suara Clayton Gu, entah kenapa dia menangistiba-tiba dan tidak bisa mengendalikannya.
Awalnya ditindas oleh lelaki Darren Feng, dia tidak merasakan sesuatu yang tak bisa ditahannya di sepanjang jalan, tetapi ketika ditanyai oleh Clayton Gu dengan penuh perhatian, dia tidak tahan lagi.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Mengapa kamu menangis lagi? Apakah dia menindasmu lagi? Kamu tunggu, kamu memberi tahu aku di mana kamu sekarang, aku suruh orang ke sana!" Clayton Gu juga sedang terburu-buru, tidak pernah melihat wanita ini menangis, dan kali ini di telepon tangisannya sangat sedih dan histeris, bagaimana dia bisa tenang?
"Tuan Muda, kamu belum bisa bangun dari tempat tidur, kamu perlu berbaring sekarang! Ada apa, kamu langsung bilang padaku, akan aku sampaikan!"
Stefanie menangis tersedu-sedu sambil mendengarkan suara sisi lain telepon.
Tampaknya Clayton Gu ingin bangun dari tempat tidur dan ingin menemui, tetapi dihentikan tepat waktu. Kondisinya saat ini tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Paman pengemudi itu juga ketakutan. Dia telah mengemudi selama bertahun-tahun dan merasa bahwa ada banyak hal indah. Pada saat ini dapat dipastikan gadis muda yang masuk ke mobilnya ini pasti mengalami sesuatu, atau patah hati.
Gadis muda zaman sekarang benar-benar tidak tahan terhadap angin dan ombak kecil. Mereka semua bagaikan bunga yang ditanam di rumah kaca.
"Kamu lebih baik dengarkan kata-kata dokter, jangan bergerak, aku baik-baik saja! Aku di taksi!" Stefanie mencoba mengendalikan emosinya yang tak terkendali dan menunggu beberapa saat sebelum mengingatkan Clayton Gu dengan suara sengau.
Clayton Gu mendengarkan dia sudah naik taksi, jadi dia merasa sedikit lega. "Kamu sekarang minta sopir untuk mengendarai mobil ke rumah sakit, aku akan meminta asisten untuk turun menjemputmu!"
Kejutan mendadak seperti ini, jatuh dan bangun, benar-benar menghancurkan hati asistennya.
"Tidak usah, aku tahu nomor kamarmu, aku bisa naik untuk menemukan kamu sendiri, tidak perlu meminta orang kamu turun untuk menjemput aku! Baru saja, aku sedang dalam suasana hati yang buruk, sehingga bersikap seperti ini, kamu jangan khawatir." Stefanie selesai menangis , merasa sangat malu, dia jarang seperti ini.
"Oke! Datang saja dulu!" Clayton Gu juga tidak berdaya sekarang, dia terluka seperti ini dan tidak bisa bangun dari tempat tidur, bahkan terlihat seperti orang cacat, dan kebetulan sekali wanita idamannya sekarang membutuhkan bantuannya. Dia benar-benar tidak berguna!
Setelah menyelesaikan panggilan, Stefanie merasa dirinya lebih baik dan kembali normal.
Paman setengah baya yang menyetir, bertanya ragu pada saat ini, "Nona, Anda belum mengatakan ke mana Anda akan pergi?"
Stefanie terkejut dan melihat ke luar jendela. Sopir itu mengemudi sangat lambat, dan dia hanya menghabiskan waktu. Dia buru-buru melaporkan alamat rumah sakit.
Dia tidak tahu kemana dia akan pergi selanjutnya. Bagasi yang dia bawa masih di villa dan belum dibawa keluar. Tentu saja, dia tidak ingin kembali ke vila untuk sementara waktu.
Ketika mobil melaju ke rumah sakit, jauh, Stefanie melihat pria paruh baya yang dia lihat di bangsal Clayton Gu sedang menunggu di pintu rumah sakit dengan pakaian kasual. Clayton Gu jelas tidak tenang memikirkan dia, jadi dia khusus mengirim orang ini kemari.
"Nona Lian, tolong ikut aku!"
Asisten Tuan Besar Gu memiliki sikap yang sangat ramah terhadap Stefanie, lagipula, ini adalah wanita yang disukai Tuan Muda Gu, artinya kemungkinan besar dia akan menjadi keluarga Gu di masa depan.
Stefanie tidak terbiasa dengan orang ini dan terlalu malu untuk menolak secara langsung, jadi dia harus mengikuti orang ini kembali ke departemen rawat inap.
Setelah tiba di kamar pasien, pria itu menemukan alasan lain untuk keluar dari kamar pasien dengan tahu diri.
Clayton Gu merasa lega ketika dia melihat Stefanie kembali dengan selamat, tetapi setelah melihat lebih dekat, dia dengan hati-hati menemukan bahwa pakaian kerja yang dikenakan Stefanie hari ini agak kusut. Ketika dia datang ke sini untuk mengunjungi dirinya sendiri, dia tidak seperti ini.
Area kusutnya bukan pada bagian-bagian yang memang mudah kusut seperti sudut pakaian dan pinggiran pakaiana, lebih seperti bekas diremas orang dengan kencang, bahkan rok hitam yang ketat juga sama.
Penemuan ini membuat Clayton Gu merasa malu dan tidak nyaman untuk sementara waktu.
Mungkinkah saat dia pergi, pria brutal dan tak tahu malu itu membuli Stefanie-nya lagi?
“Dia tidak berbuat apa-apa padamu, kan?” Dia tidak rela tapi berpura-pura tenang, berpura-pura mencari tahu.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeIstri ke-7
Sweety GirlMy Secret Love
Fang FangBeautiful Love
Stefen LeeYama's Wife
ClarkGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Yang Dalam
Kim YongyiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita