Cinta Yang Tak Biasa - Bab 29 Skandal (2)

“Sialan, aku harus memberikan peringatan pada mereka yang melukainya!” Ketika berdiri di depan tempat tidur, dia memandang wanita yang terluka itu seperti kelinci yang malang, yang sangat disayanginya dan dikasihaninya sehingga amarah di hatinya semakin kuat, oleh karena itu dia semakin meyakinkan dirinya untuk membantunya balas dendam.

Pihak sekolah melewati malam ini dengan tegang.

Orang yang datang ke sini bukan orang biasa, dia langsung berbicara pada ketua kampus untuk memeriksa fasilitas CCTV di kampus, awalnya mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan juga tidak tahu apa alasan orang ini datang ke sini.

Tetapi ketika rekaman hutan kecil gunung belakang kampus terungkap, mereka semua berkeringat dingin.

"Kami akan mengumumkan di kampus untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan peringatan pada orang-orang yang melakukan tindakan kekerasan ini, kami tidak akan membiarkan insiden ini terjadi begitu saja!” Atasan pihak kampus benar-benar kebingungan saat mengetahui terjadinya insiden kekerasan di kampusnya.

"Apakah menurutmu semuanya sudah selesai hanya dengan memberikan peringatan? Bukankah tindakan seperti ini seharusnya langsung diberikan sanksi berat? Aku merasa mereka seharusnya dikeluarkan dari kampus bahkan menghapus status pelajar mereka!" Mark adalah orang yang hidupnya penuh keadilan, jangankan Stefanie yang merupakan wanita milik bos besarnya, bahkan jika orang lain, dia juga tidak akan biarkan begitu saja.

Berdasarkan pemahamannya mengenai kepribadian bos besarnya, cara pihak kampus dalam menyelesaikan masalah ini tidak tegas, bos besarnya pasti tidak akan menerimanya begitu saja.

"Dikeluarkan ? Ini ... terlalu berlebihan! Jika mengeluarkan mereka, masa depan mereka sudah tidak memiliki harapan lagi! Sanksi ini terlalu berat!" Pihak kampus sedikit kewalahan.

Mengeluarkan siswa tidak hanya memalukan bagi siswa yang dikeluarkan, namun reputasi kampus juga rusak dan akan terpengaruh, ini jelas bukan hal yang baik.

"Baik, jika kalian tidak bisa menangani masalah ini, maka tidak ada cara lain lagi, kami hanya mengambil jalur hukum atau langsung menyerahkan rekaman CCTV ini ke media dan wartawan, biarkan mereka yang menyebarkan kepada seluruh masyarakat di kota ini yang menilainya." Mark mengancamnya dengan menggoyang USB yang telah berisi rekaman CCTV.

Jika ini disebarkan, maka akan menjadi skandal besar, reputasi kampus akan menurun, jangankan pendaftaran siswa tahun berikutnya akan terpengaruh, bahkan seluruh aktivitas dan pengoperasian kampusnya kurang lebih juga akan terpengaruh.

Atasan pihak kampus sangat mengerti pengaruh apa aja yang bisa terjadi tanpa penjelasan dari Mark.

"Jangan begitu, apakah kita bisa mendiskusikannya dulu? Jangan langsung bertindak begitu!" Atasan pihak kampus sangat berusaha ingin menyelesaikan insiden ini tanpa menghancurkan reputasi kampusnya.

"Ini bukan hanya sebatas masalah diskusi, ini masalah yang serius! Jika kalian tidak serius menanganinya, siapa yang berani mendaftarkan anak-anak atau saudara mereka ke dalam kampus ini lagi? Kalian coba diskusikan itu sendiri, besok aku ingin mendapatkan hasil diskusi kalian, jika hasilnya memuaskan, maka masalah ini akan terselesaikan, tetapi jika hasilnya tidak memuaskan, maka giliran kami yang bertindak! "Mark memiliki hak untuk berkata seperti itu di hadapan pihak sekolah.

Kebetulan pada awal tahun ini, perusahaan mereka berpartisipasi dalam beberapa kegiatan amal kampus ini dan menyumbangkan uang ke kampus ini, jika tidak, Mark tidak mungkin mendapatkan kesempatan untuk melihat rekaman CCTV. Saat ini bisa dikatakan semuanya terlalu kebetulan.

"Kami juga tidak bisa membuat keputusan sekarang, nanti kami akan mengadakan rapat bersama ketua kampus, kemudian memutuskan hasil akhir dari insiden ini, apakah bisa?”

Pihak sekolah tidak berani melawan Mark, Mark juga tidak akan mengatakan lebih banyak lagi, “Setelah kalian mendapatkan hasil akhir, jangan lupa mengabariku!"

Saat ini sudah tengah malam, dia di sini memeriksa masalah Stefanie, bukan hanya dia saja yang menghabiskan begitu banyak waktu di sini, tetapi begitu juga dengan pihak sekolah yang mendadak dikabarin untuk ke kampus, mereka juga tidak berani meninggalkan kampus terlebih dahulu.

"Kita sampai disini saja hari ini, ini sudah larut malam, aku harus segera kembali!" Mark menyimpan rekaman CCTV yang dia kumpulkan dengan baik, kemudian membawa tasnya dan di antar oleh pihak sekolah kemudian masuk ke dalam mobil pribadi yang dikendarainya.

Omong-omong, satu-satunya keuntungan bekerja di sekitar Boss Besar Feng adalah bahwa Boss Besar Feng ini sangat baik dan menghargai orang yang berbakat, meskipun asisten pribadinya biasanya sangat sibuk, harus siap sedia ketika diberikan tugas, namun gaji yang diterima setiap bulan dapat membuat karyawan lain di perusahaan iri dengan nominalnya.

Seperti mobil yang dikendarainya hari ini adalah bagian dari properti perusahaan, Boss Besar Feng memberinya sebuah mobil dinas agar dia dapat bekerja dengan fleksibel.

Memang dikatakan mobil dinas, namun dia diizinkan untuk membawa mobil pergi dan pulang kerja, dia hanya harus menanggung uang minyak sendiri.

Jika bukan diberi sebuah mobil dinas, tengah malam begini dia mungkin tidak dapat menemukan taksi di pinggir jalan, supir taksi mana yang akan bekerja hingga larut malam begini?

Setelah mengantar Mark pergi, beberapa pihak sekolah ini akhirnya lega.

Kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus ini benar-benar membuat mereka ketakutan, ini adalah skandal yang tidak pernah terjadi selama ini, skandal yang parah!

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu