Cinta Yang Tak Biasa - Bab 2 Menandatangani kontrak

Di malam yang tak terlupakan itu, Stefanie merasa orang yang berada di atas tubuhnya mengklaim dirinya dengan sangat brutal, rasa malu yang kuat membuatnya tidak menyambutnya, dan hanya diam-diam menerimanya.

Mentari pagi bersinar dengan cepat, dan Stefanie hampir terjaga sepanjang malam. Dia menggeser selimut dengan sangat hati-hati lalu menatap pria yang tidur di sebelahnya. Dia memiliki mata seperti burung phoenix. Meskipun pria itu mash tidur, dia bisa merasakan ketajaman matanya. Alisnya sangat tebal, hidungnya sangat mancung, dan bibirnya yang tipis sangat seksi dan mempesona.

Pria itu berguling lalu melanjutkan tidurnya, dia bahkan meraba-raba sisi tempat tidur Stefanie. Melihat hal ini, Stefanie merasa sedikit marah, wajahnya memerah, kenyataan yang ada di depan matanya, menunjukkan dia sudah tidak suci lagi.

Melihat Darren Feng yang tidur dengan manis, Stefanie menggelengkan kepalanya, mungkin pria ini tidak akan bangun dalam waktu dekat. Dia mengambil pakaiannya lalu berjalan ke kamar mandi. Dia harus mandi, untuk membersihkan tubuhnya, dan sekalian membersihkan jiwanya.

Stefanie yang sedang berjuang membersihkan diri di kamar mandi, tidak menyangka pria yang berada di atas tempat tidur itu sudah bangun.

Darren Feng memijat pelipisnya, dia membuka matanya, dan melihat ke arah TV LCD yang besar tergantung di dinding di hadapannya. Darren Feng bisa melihat dengan jelas dirinya lewat pantulan kaca TV.

Sangat kacau, Darren Feng bangkit dan mengancingkan kancing terakhir kemejanya. Darren Feng memiliki sedikit mysophobia. Setelah berbenah diri sendiri, dia mulai membereskan tempat tidur.

Ketika dia mengangkat selimutnya, Darren Feng merasa sangat kaget saat melihat ada noda darah yang sudah kering di atas tempat tidur.

"Kamu sudah bangun?"

Ketika mendengar suara itu Darren Feng langsung mengangkat kepalanya, Stefanie yang mengenakan gaun putih, berdiri di depannya, dia terlihat anggun dan tenang, suaranya sangat lembut. Ketika dia melihat Darren Feng , wajahnya memerah lagi.

“Hmm,” Darren Feng menjawab dengan datar, dia ingin tahu apa yang ingin dilakukan wanita ini.

"Ini surat perjanjian kita. Berikan enam ratus juta rupiah kepadaku."

Surat perjanjian apa? Apa yang sedang dikatakan wanita ini, Darren Feng mengambil surat perjanjian dari tangan Stefanie dengan bingung.

“Aku Stefanie menjual diriku kepada CEO Huang secara sukarela, setelah urusan selesai, CEO Huang akan memberikan sendiri enam ratus juta rupiah kepada Stefanie.” Darren Feng melihat surat perjanjian itu, dia mengerutkan kening, sambil membaca kata demi kata, seakan takut Stefanie tidak bisa mendengarnya.

"Sudah selesai membacanya? Berikan uang itu kepadaku."

Stefanie merasa hatinya disayat secara diam-diam, sejak kemarin tidak tahu sudah berapa kali harga dirinya diinjak-injak, dia benar-benar ingin memarahi pria yang berada di hadapannya ini, apa gunanya memiliki wajah yang tampan, bukankah dia juga suka bermain wanita diluar...

Sungguh wanita yang gila uang. Darren Feng langsung menatap Stefanie dengan tatapan meremehkan lalu dia menghinanya: "Keahlianmu terlalu buruk, kamu tidak pantas dihargai semahal ini."

Apa? Keahlianku terlalu buruk? Tidak pantas dihargai semahal ini? Stefanie merasa ingin menangis, dan perasaan putus asa kembali menghantamnya, orang yang paling membuatnya tidak tahan bukan kerabatnya yang acuh tak acuh, juga bukan Lydia yang hanya melihat dan tidak bersedia membantunya, tetapi pria ini, setelah pria ini menidurinya, dia malah mengatakan keahliannya terlalu buruk dan dia bahkan tidak layak dihargai dengan harga yang tinggi!

Stefanie berlari ke balkon. Melompatlah, melompatlah! Seperti ada suara kecil dari dalam hati Stefanie yang sedang menuntunnya, dan mendorongnya untuk melompat kebawah. Benar, melompatlah, setelah melompat, semuanya masalah akan selesai, dia tidak perlu lagi menghadapi semua masalah yang sulit ini.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Darren Feng memarahinya dengan sedikit geram, apa yang sedang Stefanie lakukan benar-benar membuatnya takut. Darren tidak menyangka temperamennya begitu kuat, dia bahkan ingin melompat dari gedung.

Stefanie melangkahkan satu kakinya keluar dari pembatas balkon, ketika dia hendak mengeluarkan kaki yang satunya lagi, Darren Feng bergegas meraih pinggangnya dan menariknya kembali.

Dia ini tidak membiarkannya hidup dan tidak membiarkannya mati? Stefanie berkata dengan perlahan dan sinis: "Aku mau bunuh diri saja, memangnya tidak boleh? Aku terlalu naif, menilai diriku terlalu tinggi, dan mengira kalian para orang kaya sangat bermurah hati. Jika bukan karena kakakku menderita leukemia, dan aku tidak dapat mengumpulkan uang, mana mungkin aku rela menjual tubuhku. Semua ini, akibat dari perbuatanku, aku terlalu percaya kepada kalian para pengusaha. "

“Aku bukan CEO Huang.” Ternyata dia terpaksa, raut wajah Darren Feng sedikit melembut. Sebenarnya, dia sedikit memandang rendah wanita seperti ini, tetapi wanita ini tidak berdaya, ditambah lagi dia sudah menidurinya, Darren Feng tidak sejahat itu "Namaku Darren Feng."

Bukan CEO Huang, dia bukan orang yang menandatangani perjanjian ini dengan dirinya? Sekarang semua usahanya sia-sia, dia tidak punya uang untuk membiayai operasi kakaknya. Apa yang harus dia lakukan? Meminta uang kepada pria yang menidurinya ini? Dia tidak mungkin memberikan uang kepada dirinya, tadi dia baru menghina keahliannya sangat buruk. Air matanya membendung di matanya sedikit demi sedikit, pada akhirnya, Stefanie sudah tidak tahan lagi dan air matanya mengalir dengan deras.

“Hei, Stefanie, jangan menangis.” ini bukan pertama kalinya Darren Feng melihat seorang gadis menangis, tetapi dia belum pernah melihat seorang gadis menangis dengan begitu sedih dan terluka. Di dunia bisnis dia dapat menghadapi segala sesuatu semudah membalikkan telapak tangan, tetapi saat menghadapi gadis yang berada di hadapannya ini dia sangat tidak berdaya, "Jangan menangis, bukankah hanya enam ratus juta rupiah? Aku akan memberikannya kepadamu."

"Benarkah? Kenapa kamu membantuku?" Stefanie mendongak dengan kaget, dan menatap pria setinggi 183cm di depannya itu. Wajah pria itu seperti bercahaya, dan dia selalu terlihat sangat tenang.

"Apakah perlu alasan untuk membantumu? Hei gadis, jangan tanya terlalu banyak. Yang harus kamu tahu, aku bisa membuatmu jatuh ke dalam neraka, atau membuatmu kamu terbang ke surga." Darren Feng berdiri, menatap Stefanie dari atas ke bawah, melihat mata Stefanie yang seperti mata kelinci yang memerah dan ketakutan membuatnya merasa senang.

“Apakah kamu benar-benar sebaik ini?” tanya Stefanie dengan sedikit merasa aneh, Darren Feng yang sekarang terlihat berbeda 180 derajat dengan dirinya yang tadi, hal ini membuat Stefanie tidak terbiasa.

"Hmm, tapi aku punya satu syarat."

“Apa persyaratannya?” melihat mata Darren Feng yang terus mengamati dirinya, Stefanie langsung memeluk dadanya. Bagaimana pun, hal ini pernah terjadi sebelumnya, tentu saja dia harus berjaga-jaga.

"Tenang saja, aku tidak tertarik kepadamu. Lagipula, yang seharusnya dilihat sudah aku lihat semua, dan yang tidak seharusnya dilihat juga sudah aku lihat semua." melihat wajah Stefanie yang memerah, Darren Feng tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejeknya, "Tapi jika kamu mau, aku oke oke saja "

“Siapa yang mau.” Stefanie bergumam dan memutuskan untuk menghentikan ucapan Darren Feng . Jika dia tidak tertarik, kenapa tadi malam dia menerkamnya seperti harimau, dan bahkan sangat brutal terhadapnya?

Astaga, kenapa aku jadi memikirkan kejadian tadi malam, semanya karena Darren Feng yang sangat keterlaluan, Stefanie menggelengkan kepalanya lalu berkata kepada dirinya sendiri sekarang yang paling penting adalah mendapatkan biaya operasi kakaknya, jadi dia memaksa dirinya untuk menyingkirkan pikirannya yang bukan-bukan, "Katakanlah, apa persyaratanmu, selama aku bisa melakukannya, aku akan melakukannya. "

"Sangat sederhana, kita buat dan tanda tangani kontrak dulu."

Darren Feng menjentikkan jarinya lalu menekan tombol customer service didekat tempat tidur. Tak lama, suara wanita yang lembut terdengar. Darren Feng membisikkan beberapa kata di telepon, lalu menutup telepon dengan elegan.

Kontrak apa? Apakah dia akan menjual dirinya? Saat Stefanie sedang memikirkan hal yang bukan-bukan, Darren Feng menyilangkan kakinya, sambil berkata dengan santai: "Tenang saja, aku tidak akan menjualmu, tidak ada bokong, tidak ada dada, kalau aku menjualmu memangnya kamu bisa dihargai berapa?"

Stefanie merasa malu, kenapa pria ini bisa tahu apa yang sedang dia pikirkan. Dia juga mengatakan dirinya tidak memiliki dada dan bokong, jelas-jelas dia punya.

Tanpa sadar Stefanie menyentuh dadanya, tidak kecil kok? Darren Feng melihat gerakan kecil yang dilakukan oleh Stefanie, tanpa sadar dia merasa tidak berdaya dan sedikit lucu

“CEO Feng, barang yang anda inginkan sudah saya bawa kesini.” Suara manajer terdengar dari pintu.

Darren Feng , melangkahkan kakinya yang panjang, untuk membukakan pintu. Dia mengambil sebuah dokumen, lalu bersandar di pintu, dan memberikan isyarat kepada Stefanie .

Stefanie berjalan menghampirinya dan mengambil kontrak itu dengan curiga. Setelah membacanya dengan seksama, dia langsung pank. Ini bukan kontrak. Pria ini ingin dirinya menikah dengannya, apakah dirinya akan tinggal bersamanya? Tinggal di rumah yang sama? Memikirkan hal ini, wajah Stefanie sedikit memerah.

"Asalkan kamu menandatangani ini, aku akan langsung memberikan enam ratus juta rupiah kepadamu agar kamu bisa mengobati penyakit kakakmu. Apa salahnya kamu menjadi istri kontrakku? Kamu hanya perlu melahirkan keturunan untukku, begitu kamu melahirkannya, kamu bisa langsung pergi. Aku tidak tertarik dengan pernikahan, tapi aku tidak ingin bisnis keluarga yang besar ini tidak ada yang meneruskan. "

Kata-kata Darren Feng menancap di hati Stefanie , kata-kata itu sangat tidak menyenangkan, apakah dirinya benar-benar serendah ini.

Bukankah itu hanya hal remeh? Hanya melahirkan anak, dia akan melahirkannya. Setelah menandatangani kontrak ini, dia bisa menyelamatkan kakaknya. Memikirkan hal ini, Stefanie mengertakkan giginya, lalu menatap Darren Feng, sambil berkata, "Aku akan menandatanganinya, tapi kamu harus menepati janjimu dan memberikan enam ratus juta rupiah kepadaku, jika tidak, aku akan mati-matian melawanmu!"

"Aku Darren Feng selalu menepati janjiku dan tidak pernah mengingkarinya."

“Aku tahu.” Stefanie meneteskan di air matanya, sambil menjawab dengan suara yang rendah dan terkulum

“Tanda tanganilah.” Darren Feng mengambil pena dari meja dan memberikannya kepada Stefanie .

"Hmm."

Stefanie mengambil pena itu, seolah-olah pena itu sangat berat, dan dia menulis kata "Stefanie." dengann perlahan dan berat .

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu