Cinta Yang Tak Biasa - Bab 2 Menandatangani kontrak
Di malam yang tak terlupakan itu, Stefanie merasa orang yang berada di atas tubuhnya mengklaim dirinya dengan sangat brutal, rasa malu yang kuat membuatnya tidak menyambutnya, dan hanya diam-diam menerimanya.
Mentari pagi bersinar dengan cepat, dan Stefanie hampir terjaga sepanjang malam. Dia menggeser selimut dengan sangat hati-hati lalu menatap pria yang tidur di sebelahnya. Dia memiliki mata seperti burung phoenix. Meskipun pria itu mash tidur, dia bisa merasakan ketajaman matanya. Alisnya sangat tebal, hidungnya sangat mancung, dan bibirnya yang tipis sangat seksi dan mempesona.
Pria itu berguling lalu melanjutkan tidurnya, dia bahkan meraba-raba sisi tempat tidur Stefanie. Melihat hal ini, Stefanie merasa sedikit marah, wajahnya memerah, kenyataan yang ada di depan matanya, menunjukkan dia sudah tidak suci lagi.
Melihat Darren Feng yang tidur dengan manis, Stefanie menggelengkan kepalanya, mungkin pria ini tidak akan bangun dalam waktu dekat. Dia mengambil pakaiannya lalu berjalan ke kamar mandi. Dia harus mandi, untuk membersihkan tubuhnya, dan sekalian membersihkan jiwanya.
Stefanie yang sedang berjuang membersihkan diri di kamar mandi, tidak menyangka pria yang berada di atas tempat tidur itu sudah bangun.
Darren Feng memijat pelipisnya, dia membuka matanya, dan melihat ke arah TV LCD yang besar tergantung di dinding di hadapannya. Darren Feng bisa melihat dengan jelas dirinya lewat pantulan kaca TV.
Sangat kacau, Darren Feng bangkit dan mengancingkan kancing terakhir kemejanya. Darren Feng memiliki sedikit mysophobia. Setelah berbenah diri sendiri, dia mulai membereskan tempat tidur.
Ketika dia mengangkat selimutnya, Darren Feng merasa sangat kaget saat melihat ada noda darah yang sudah kering di atas tempat tidur.
"Kamu sudah bangun?"
Ketika mendengar suara itu Darren Feng langsung mengangkat kepalanya, Stefanie yang mengenakan gaun putih, berdiri di depannya, dia terlihat anggun dan tenang, suaranya sangat lembut. Ketika dia melihat Darren Feng , wajahnya memerah lagi.
“Hmm,” Darren Feng menjawab dengan datar, dia ingin tahu apa yang ingin dilakukan wanita ini.
"Ini surat perjanjian kita. Berikan enam ratus juta rupiah kepadaku."
Surat perjanjian apa? Apa yang sedang dikatakan wanita ini, Darren Feng mengambil surat perjanjian dari tangan Stefanie dengan bingung.
“Aku Stefanie menjual diriku kepada CEO Huang secara sukarela, setelah urusan selesai, CEO Huang akan memberikan sendiri enam ratus juta rupiah kepada Stefanie.” Darren Feng melihat surat perjanjian itu, dia mengerutkan kening, sambil membaca kata demi kata, seakan takut Stefanie tidak bisa mendengarnya.
"Sudah selesai membacanya? Berikan uang itu kepadaku."
Stefanie merasa hatinya disayat secara diam-diam, sejak kemarin tidak tahu sudah berapa kali harga dirinya diinjak-injak, dia benar-benar ingin memarahi pria yang berada di hadapannya ini, apa gunanya memiliki wajah yang tampan, bukankah dia juga suka bermain wanita diluar...
Sungguh wanita yang gila uang. Darren Feng langsung menatap Stefanie dengan tatapan meremehkan lalu dia menghinanya: "Keahlianmu terlalu buruk, kamu tidak pantas dihargai semahal ini."
Apa? Keahlianku terlalu buruk? Tidak pantas dihargai semahal ini? Stefanie merasa ingin menangis, dan perasaan putus asa kembali menghantamnya, orang yang paling membuatnya tidak tahan bukan kerabatnya yang acuh tak acuh, juga bukan Lydia yang hanya melihat dan tidak bersedia membantunya, tetapi pria ini, setelah pria ini menidurinya, dia malah mengatakan keahliannya terlalu buruk dan dia bahkan tidak layak dihargai dengan harga yang tinggi!
Stefanie berlari ke balkon. Melompatlah, melompatlah! Seperti ada suara kecil dari dalam hati Stefanie yang sedang menuntunnya, dan mendorongnya untuk melompat kebawah. Benar, melompatlah, setelah melompat, semuanya masalah akan selesai, dia tidak perlu lagi menghadapi semua masalah yang sulit ini.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
Darren Feng memarahinya dengan sedikit geram, apa yang sedang Stefanie lakukan benar-benar membuatnya takut. Darren tidak menyangka temperamennya begitu kuat, dia bahkan ingin melompat dari gedung.
Stefanie melangkahkan satu kakinya keluar dari pembatas balkon, ketika dia hendak mengeluarkan kaki yang satunya lagi, Darren Feng bergegas meraih pinggangnya dan menariknya kembali.
Dia ini tidak membiarkannya hidup dan tidak membiarkannya mati? Stefanie berkata dengan perlahan dan sinis: "Aku mau bunuh diri saja, memangnya tidak boleh? Aku terlalu naif, menilai diriku terlalu tinggi, dan mengira kalian para orang kaya sangat bermurah hati. Jika bukan karena kakakku menderita leukemia, dan aku tidak dapat mengumpulkan uang, mana mungkin aku rela menjual tubuhku. Semua ini, akibat dari perbuatanku, aku terlalu percaya kepada kalian para pengusaha. "
“Aku bukan CEO Huang.” Ternyata dia terpaksa, raut wajah Darren Feng sedikit melembut. Sebenarnya, dia sedikit memandang rendah wanita seperti ini, tetapi wanita ini tidak berdaya, ditambah lagi dia sudah menidurinya, Darren Feng tidak sejahat itu "Namaku Darren Feng."
Bukan CEO Huang, dia bukan orang yang menandatangani perjanjian ini dengan dirinya? Sekarang semua usahanya sia-sia, dia tidak punya uang untuk membiayai operasi kakaknya. Apa yang harus dia lakukan? Meminta uang kepada pria yang menidurinya ini? Dia tidak mungkin memberikan uang kepada dirinya, tadi dia baru menghina keahliannya sangat buruk. Air matanya membendung di matanya sedikit demi sedikit, pada akhirnya, Stefanie sudah tidak tahan lagi dan air matanya mengalir dengan deras.
“Hei, Stefanie, jangan menangis.” ini bukan pertama kalinya Darren Feng melihat seorang gadis menangis, tetapi dia belum pernah melihat seorang gadis menangis dengan begitu sedih dan terluka. Di dunia bisnis dia dapat menghadapi segala sesuatu semudah membalikkan telapak tangan, tetapi saat menghadapi gadis yang berada di hadapannya ini dia sangat tidak berdaya, "Jangan menangis, bukankah hanya enam ratus juta rupiah? Aku akan memberikannya kepadamu."
"Benarkah? Kenapa kamu membantuku?" Stefanie mendongak dengan kaget, dan menatap pria setinggi 183cm di depannya itu. Wajah pria itu seperti bercahaya, dan dia selalu terlihat sangat tenang.
"Apakah perlu alasan untuk membantumu? Hei gadis, jangan tanya terlalu banyak. Yang harus kamu tahu, aku bisa membuatmu jatuh ke dalam neraka, atau membuatmu kamu terbang ke surga." Darren Feng berdiri, menatap Stefanie dari atas ke bawah, melihat mata Stefanie yang seperti mata kelinci yang memerah dan ketakutan membuatnya merasa senang.
“Apakah kamu benar-benar sebaik ini?” tanya Stefanie dengan sedikit merasa aneh, Darren Feng yang sekarang terlihat berbeda 180 derajat dengan dirinya yang tadi, hal ini membuat Stefanie tidak terbiasa.
"Hmm, tapi aku punya satu syarat."
“Apa persyaratannya?” melihat mata Darren Feng yang terus mengamati dirinya, Stefanie langsung memeluk dadanya. Bagaimana pun, hal ini pernah terjadi sebelumnya, tentu saja dia harus berjaga-jaga.
"Tenang saja, aku tidak tertarik kepadamu. Lagipula, yang seharusnya dilihat sudah aku lihat semua, dan yang tidak seharusnya dilihat juga sudah aku lihat semua." melihat wajah Stefanie yang memerah, Darren Feng tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejeknya, "Tapi jika kamu mau, aku oke oke saja "
“Siapa yang mau.” Stefanie bergumam dan memutuskan untuk menghentikan ucapan Darren Feng . Jika dia tidak tertarik, kenapa tadi malam dia menerkamnya seperti harimau, dan bahkan sangat brutal terhadapnya?
Astaga, kenapa aku jadi memikirkan kejadian tadi malam, semanya karena Darren Feng yang sangat keterlaluan, Stefanie menggelengkan kepalanya lalu berkata kepada dirinya sendiri sekarang yang paling penting adalah mendapatkan biaya operasi kakaknya, jadi dia memaksa dirinya untuk menyingkirkan pikirannya yang bukan-bukan, "Katakanlah, apa persyaratanmu, selama aku bisa melakukannya, aku akan melakukannya. "
"Sangat sederhana, kita buat dan tanda tangani kontrak dulu."
Darren Feng menjentikkan jarinya lalu menekan tombol customer service didekat tempat tidur. Tak lama, suara wanita yang lembut terdengar. Darren Feng membisikkan beberapa kata di telepon, lalu menutup telepon dengan elegan.
Kontrak apa? Apakah dia akan menjual dirinya? Saat Stefanie sedang memikirkan hal yang bukan-bukan, Darren Feng menyilangkan kakinya, sambil berkata dengan santai: "Tenang saja, aku tidak akan menjualmu, tidak ada bokong, tidak ada dada, kalau aku menjualmu memangnya kamu bisa dihargai berapa?"
Stefanie merasa malu, kenapa pria ini bisa tahu apa yang sedang dia pikirkan. Dia juga mengatakan dirinya tidak memiliki dada dan bokong, jelas-jelas dia punya.
Tanpa sadar Stefanie menyentuh dadanya, tidak kecil kok? Darren Feng melihat gerakan kecil yang dilakukan oleh Stefanie, tanpa sadar dia merasa tidak berdaya dan sedikit lucu
“CEO Feng, barang yang anda inginkan sudah saya bawa kesini.” Suara manajer terdengar dari pintu.
Darren Feng , melangkahkan kakinya yang panjang, untuk membukakan pintu. Dia mengambil sebuah dokumen, lalu bersandar di pintu, dan memberikan isyarat kepada Stefanie .
Stefanie berjalan menghampirinya dan mengambil kontrak itu dengan curiga. Setelah membacanya dengan seksama, dia langsung pank. Ini bukan kontrak. Pria ini ingin dirinya menikah dengannya, apakah dirinya akan tinggal bersamanya? Tinggal di rumah yang sama? Memikirkan hal ini, wajah Stefanie sedikit memerah.
"Asalkan kamu menandatangani ini, aku akan langsung memberikan enam ratus juta rupiah kepadamu agar kamu bisa mengobati penyakit kakakmu. Apa salahnya kamu menjadi istri kontrakku? Kamu hanya perlu melahirkan keturunan untukku, begitu kamu melahirkannya, kamu bisa langsung pergi. Aku tidak tertarik dengan pernikahan, tapi aku tidak ingin bisnis keluarga yang besar ini tidak ada yang meneruskan. "
Kata-kata Darren Feng menancap di hati Stefanie , kata-kata itu sangat tidak menyenangkan, apakah dirinya benar-benar serendah ini.
Bukankah itu hanya hal remeh? Hanya melahirkan anak, dia akan melahirkannya. Setelah menandatangani kontrak ini, dia bisa menyelamatkan kakaknya. Memikirkan hal ini, Stefanie mengertakkan giginya, lalu menatap Darren Feng, sambil berkata, "Aku akan menandatanganinya, tapi kamu harus menepati janjimu dan memberikan enam ratus juta rupiah kepadaku, jika tidak, aku akan mati-matian melawanmu!"
"Aku Darren Feng selalu menepati janjiku dan tidak pernah mengingkarinya."
“Aku tahu.” Stefanie meneteskan di air matanya, sambil menjawab dengan suara yang rendah dan terkulum
“Tanda tanganilah.” Darren Feng mengambil pena dari meja dan memberikannya kepada Stefanie .
"Hmm."
Stefanie mengambil pena itu, seolah-olah pena itu sangat berat, dan dia menulis kata "Stefanie." dengann perlahan dan berat .
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengEternal Love
Regina WangSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMy Cute Wife
DessyThe Great Guy
Vivi HuangPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Don't say goodbye
Dessy PutriCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita