Cinta Yang Tak Biasa - Bab 30 Sungguh sialan (1)

Tengah malam begini, Mark tidak hanya meninggalkan kampus, tetapi setelah keluar dari kampus, dia harus membawa USB yang dia kumpulkan ke villa dan menyerahkannya kepada Boss Besar Feng, tentu saja ini juga permintaan Boss Besar Feng kepada asisten pribadinya ini.

Jadi, bukankah Mark sangat sedih?

Setelah meninggalkan kampus, apakah dirinya sudah boleh pergi ke alam mimpi? Tidak!

Saat tengah malam, kota yang terang benderang perlahan-lahan menjadi tenang, tidak ada banyak mobil yang melaju di jalan, Mark mengemudi mobilnya dalam keadaan ngantuk berat, namun dia masih harus membawa mobilnya melaju ke depan.

Cahaya lampu tersedia khusus untuk kedatangannya ke villa.

"CEO Feng, aku sudah membawa semuanya kesini. Iya, aku di depan villa sekarang." Mark tidak langsung masuk ke dalam villa, namun segera menelepon bosnya setelah tiba di depan villa.

“Kamu tunggu di bawah, aku akan turun untuk mengambilnya sendiri!” Darren Feng sedang menunggu Mark di ruang kerja, setelah mengakhiri telepon, dia segera berjalan keluar dari ruang kerja dengan langkah pelan.

Villanya sudah sepi, jika tidak meninggalkan cahaya lampu, mungkin saat ini telah gelap gulita.

"CEO Feng, ini adalah USB berisi insiden kekerasan, aku telah menyimpan videonya ke dalam sini." Setelah bertemu Boss Besar Feng, Mark dengan cepat menyerahkan USB yang dia bawa dari kampus.

“Apa kata mereka?” Darren Feng mengambil USB dari tangan Mark, kemudian bertanya dengan sedikit serak.

"Hari ini ada beberapa orang yang mewakili pihak kampus bersamaku, mereka sangat terkejut setelah menonton rekaman tersebut, besok mereka akan mengadakan rapat dan membuat keputusan untuk mengatasi insiden ini, aku memberitahu mereka meneleponku setelah ada keputusan akhir, tetapi dilihat dari sikap mereka malam ini, mereka tampaknya tidak ingin membesarkan masalah ini, jika bisa diselesaikan secara pribadi, mereka tentu saja akan memilih solusi ini."

Mark melaporkan semua informasi yang dia dapatkan dari kampus dan melaporkan semuanya pada Darren Feng.

“Ada lagi informasi lain?” Darren Feng memandang USB dengan datar, wanita ini menerima tindakan kriminal di kampus yang bahkan dilakukan oleh teman sekampusnya, kenapa dia tidak mengatakan apapun? Dia tidak memberi tahu kampus tentang insiden kekerasan ini juga tidak memberitahu dirinya, wanita ini benar-benar bodoh, sangat bodoh, terlalu bodoh!

"Ada yang lain, tetapi hari ini sudah terlalu malam, ada beberapa dugaan, aku belum memiliki kesempatan untuk mengonfirmasinya, jadi aku tidak berani mengatakan secara pasti." Saat ini Mark belum bisa memastikan alasan mengapa Stefanie bisa dijauhi dan tidak disukai teman-teman sekampusnya.

Mark tidak pernah membuat kesimpulan mengenai hal-hal yang belum pasti, ini adalah kebiasaan pekerjaannya.

"Baik, setelah kamu mengonfirmasinya, segera laporkan padaku! Ini sudah larut malam, kamu sudah bekerja keras!" Darren Feng menggoyangkan USB di tangannya dan berpisah dengan asistennya di depan villa.

Mark bergumam pada dirinya sendiri ketika melihat punggung orang yang dikaguminya, "Aneh, mengapa CEO Feng bisa mengatakan “sudah bekerja keras” kepadaku hari ini, dia tidak pernah mengatakan seperti itu, wah, CEO Feng sudah berubah! "

Dia tidak tahu apakah perubahan bosnya ini dikatakan hal yang baik atau buruk.

Namun ini jelas membuat Bos Besar Feng miliknya lebih ramah dan rileks. Tidak lain dari pesona yang memang dimilikinya.

Darren Feng diam-diam masuk ke dalam villa dan kembali ke ruang kerja.

Sebelum kembali ke ruang kerja, dia sengaja melewati kamar tidur, berdiri di depan pintu dan mendengar suasana di dalamnya beberapa saat, masih sangat hening, wanita itu seharusnya masih tidur nyenyak.

Dia menghubungkan USB dengan laptop yang diletakkan di atas meja di hadapannya, kemudian beberapa rekaman buram mulai muncul di layar laptopnya.

Mungkin dikarenakan kamera CCTV dipasang terlalu dekat ditambah letak kameranya juga tidak berada pada posisi yang tepat, sehingga hasil rekaman yang diambil sangat tidak bagus dan sedikit buram.

Namun ketika Stefanie muncul dalam rekaman buram ini, dia langsung mengenalinya.

Dia menyadari bahwa rekaman itu berada di sekitar hutan kecil belakang sekolah, awalnya Stefanie duduk sendirian dan kelihatan seperti sedang serius membaca buku, beberapa saat kemudian dia mendadak berdiri dan kelihatan sedang marah pada beberapa teman perempuan yang juga sedang mengobrol tidak jauh di belakangnya, karena hanya ada rekaman namun tidak terdengar suara apapun.

Dia hanya bisa menebak melalui ekspresi wajah Stefanie yang pada saat itu seperti sedang marah karena sesuatu.

Kemudian rekaman berikutnya membuat Bos Besar Feng hampir kehilangan kendali, padahal biasanya dia bisa mengontrol emosinya dengan baik.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu