Cinta Yang Tak Biasa - Bab 167 Harus ditangani dengan serius
Asisten itu telah selesai membeli model ponsel yang diinginkan Clayton Gu, lalu bergegas membeli kartu nomor sesuai pesanannya, kemudian kembali ke rumah sakit, dia tidak berani menunda waktu sedetikpun di luar rumah sakit.
Kualitas bekerjanya benar-benar memuaskan Clayton Gu.
Suasana hatinya menjadi baik ketika dia mendapatkan ponsel baru yang sama persis dengan yang sebelumnya,
Hanya saja, asisten yang duduk di sampingnya, melihatnya sedang mengutak-atik ponsel barunya, memendam sekumpulan perkataan, dan akhirnya mencoba untuk bertanya.
"Tuan muda."
Clayton Gu merasakan keseriusannya ketika melihat sikap berbicara asisten itu, kemudian dirinya berhenti mengutak-atik ponselnya dan kembali berbaring dengan benar. Karena dia tahu bahwa apa yang akan dibicarakan asisten itu kepadanya pasti berhubungan dengan kejadian kali ini.
"Katakanlah, jika kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu tanyakan, maka tanyakanlah saja ! Tidak ada orang luar di sini dan tenanglah bahwa aku hanya mengalami luka pada tulang kaki, otakku tidak mengalami luka, jadi masih bisa berpikir, tidak ada masalah !" Dia tahu apa selanjutnya yang ingin ditanyakan oleh asisten, kemungkinan itu adalah kebenaran yang selalu ingin ditanyakan oleh kakeknya.
Hanya saja, kakeknya tidak sanggup menanyakan karena melihat luka parah yang ada di tubuh cucunya.
Tetapi tidak bertanya, bukan berarti tidak ingin mengetahui.
"Tuan muda, sebenarnya aku tidak berencana untuk menanyakan kata-kata ini begitu cepat karena kondisimu masih belum pulih, tetapi aku benar-benar tipe orang yang tidak bisa memendam sesuatu terlalu lama di hatiku, kamu juga tahu watak dan kepribadianku." Asisten itu segera memasuki inti topik setelah memberikan sedikit penjelasan,
"Aku hanya ingin bertanya kepada tuan muda, bagaimana tuan muda bisa terluka pada hari itu, apakah tuan muda masih mengingat kejadian pada hari itu ? Pak ketua pasti sudah lama ingin menyelidiki masalah ini, tetapi pak ketua segan menanyakan langsung kepadamu karena kondisi kesehatan tuan muda. Apa yang tidak bisa pak ketua kerjakan, sebagai asistennya, aku ingin membantunya. Jika masalah ini tidak diselidiki dengan baik, maka akan meninggalkan penyesalan yang dalam di hati pak ketua, dan pasti akan sedih jika mengingat masalah ini."
Clayton Gu tahu bahwa cepat atau lambat, masalah ini akan diungkapkan.
"Baiklah, jika kalian ingin mengetahui kebenarannya, maka aku juga ingin mengetahui kebenaran yang sebenarnya, dan aku juga ingin mengetahui siapa yang ingin menyakitiku dengan cara seperti ini. Aku masih mengingat kejadian itu, tetapi jika ingin menyelidikinya, aku khawatir itu akan membutuhkan waktu yang panjang !" Untungnya, Clayton Gu tidak mengalami luka di bagian kepala, sehingga dia masih mengingat tentang apa yang terjadi pada hari itu.
Dia menceritakan apa yang terjadi dengan jujur.
Asisten itu marah setelah mendengarnya : "Apa ? Ada hal seperti itu, bukankah itu sudah jelas bahwa sekelompok orang ini sudah menanti-nantikan tuan muda ?"
Dia adalah pria yang gagah dan tangguh, dia paling tidak bisa melihat orang luar mengganggu orang terdekatnya. Di matanya, dia sudah menganggap tuan muda Gu sebagai keluarga dan saudara laki-lakinya sendiri. Intinya, Clayton Gu adalah seseorang yang butuh dan pantas mendapatkan perlindungan darinya.
"Karena itu, aku juga merasa aneh, apakah pelaku dibalik kejadian ini adalah musuh yang pernah kusinggung secara tidak sengaja !" Clayton Gu segera berkata dugaan dalam hatinya.
"Kalau begitu, tolong tuan muda pikirkan dengan baik, kira-kira siapakah orang yang mencurigakan itu ? Dengan begitu, akan lebih muda bagi kita untuk memulai penyelidikan. Jika tidak, cakupannya terlalu besar, dan penyelidikan itu akan sangat memakan waktu." Asisten itu mengambil buku catatan kecil dan pena yang biasanya dibawanya itu, dan mencatat salah satu poin utamanya.
Dia selalu dapat bekerja dengan baik, Clayton Gu sama seperti kakeknya, selalu tenang dan nyaman menyerahkan pekerjaan kepada asisten ini.
"Jika ingin dikatakan siapa yang lebih berkemungkinan menjadi musuh, maka sepertinya tidak benar-benar ada, aku juga tidak menyinggung siapapun di perusahaan. Tetapi, menurutku ada seseorang yang paling mencurigakan. Tindakan sekelompok orang ini sangat kasar, dan langsung menyerangku tanpa sepatah katapun. Ini sudah jelas bahwa mereka sudah memiliki informasi pribadiku, setidaknya telah membuntutiku selama lebih dari satu hari dan memahami informasi yang akurat mengenai perjalananku. Oleh karena itu, pelaku di balik kejadian ini pasti telah menghabiskan banyak uang untuk mempekerjakan sekelompok orang ini. Sekelompok orang ini adalah orang yang pengangguran, mereka tidak akan mengambil pekerjaan yang merugikan mereka."
Singkatnya, ini adalah kesepakatan transaksi uang antara mereka.
Sekelompok orang yang menyerangnya dengan kejam menerima upah dari pelaku di balik kejadian ini, sehingga mereka bersedia menghajarku demi upah tersebut.
"Tuan muda, tolong beritahu kepadaku siapakah orang itu, aku akan segera mengatur seseorang untuk memulai penyelidikan ! Masalah ini tidak boleh dibiarkan lagi, jika tidak, itu akan merugikan kita." Asisten itu segera mengingatkannya.
"Suruhlah seseorang untuk menyelidiki orang yang aku minta kepadamu selidiki secara diam-diam, aku merasa dia adalah orang yang paling mencurigakan !" Kata Clayton Gu dengan jujur.
"Darren Feng ? Apakah tuan muda curiga bahwa dia adalah orang yang menghasut sekelompok orang muda yang tidak bermoral itu untuk menyerang tuan muda ?" Asisten itu sangat terkejut mendengar hasilnya.
"Sudah kukatakan bahwa itu hanyalah dugaan, dan sekarang aku tidak memiliki bukti kuat untuk membuktikan bahwa dialah yang memerintah sekelompok orang itu untuk menyerangku !" Clayton Gu tampak sedih ketika mengatakan ini.
Dia berpikir kembali bahwa saat ini banyak yang menyebarkan rumor hubungan terlarang antara dirinya dengan Stefanie di perusahaan, dan juga mengatakan bahwa mereka berdua mengabaikan citra mereka dan mengobrol santai di balkon luar perusahaan. Rumor mereka berdua hampir diketahui oleh semua orang yang ada di perusahaan.
Bisa dibayangkan bahwa rumor yang sedemikian besar, topik yang begitu panas, tidak mungkin tidak diketahui oleh seorang boss besar.
Bagaimana bisa seorang boss besar yang selalu bertindak sombong dalam pekerjaannya dan telah bekerja keras di bisnis selama bertahun-tahun tidak tahu berlaku licik ? Bagaimana mungkin tidak tahu cara menjebak orang lain secara diam-diam ? Mungkin dia menjadi sangat marah setelah mendengar berbagai rumor ini, sehingga dia memerintah orang untuk menyerang diriku. Pertama, karena ingin memberiku pelajaran untuk melihat apakah aku masih berani mendekati Stefanie. Kedua, karena dia ingin menyatakan kekuasaannya, menyatakan statusnya, mengancam diriku, supaya diriku menjauh dari wanita yang bernama Stefanie itu.
Tetapi bagaimana ini mungkin terjadi ? Clayton Gu selalu serius terhadap Stefanie, tidak pernah hanya untuk bersenang-senang.
"Baik, tuan muda, aku sudah mengerti, aku akan mulai meminta seseorang untuk menyelidiki orang ini secara diam-diam ! Bisakah tuan muda memberitahuku di mana tempat kejadian itu terjadi pada saat itu ? Aku ingin pergi melihat apakah aku dapat menemukan sesuatu yang bermanfaat di tempat kejadian itu, serta mobil tuan muda, juga perlu meminta seseorang untuk membawanya kemari !"
Fakta telah membuktikan bahwa kualitas bekerja asisten ini jelas dan tenang.
Di titik ini, itu dapat dianggap telah mewarisi pikiran cermat dari sang kakek.
Clayton Gu memberitahukan nama gang itu, tetapi dia tidak terlalu berharap pada hal itu, karena dia telah mengamati dengan teliti lokasi pada saat kejadian itu, tidak ada barang bukti yang ditinggalkan oleh para pelaku, dan pada saat itu juga tidak ada yang melewati sana.
Namun, dia juga merasa tidak puas jika tidak diselidiki dengan rinci, karena itu, dia membiarkan orang-orang kakeknya untuk menyelidikinya secara langsung.
Tentu saja hal-hal ini sudah diselesaikan oleh asisten setelah keluar membuat beberapa panggilan. Sekarang dia perlu berjaga di dalam rumah sakit, tetapi dia masih bisa memerintah orang-orang di bawahnya, begitu dia memberi perintah, siapa yang berani tidak menuruti ?
"Tuan muda, apa yang ingin kamu makan pada siang hari ? Bagaimana kalau aku pergi memesankan sup untukmu ! Sepertinya makanan yang ada di kantin rumah sakit tidak terlalu enak." Waktu berjalan begitu cepat, dan sekarang sudah hampir siang, asisten ini harus mengatur makan tuan muda tiga kali sehari.
"Terserah, aku tidak memiliki nafsu makan, apa yang kumakan di dalam mulut, rasanya seperti sedang mengunyah lilin !" Bagian tulang kakinya yang patah masih terasa sangat sakit, meskipun dia telah berusaha sebaik mungkin untuk mengalihkan fokusnya, namun tampaknya itu tidak berguna.
"Aku tahu, tuan muda pasti tidak memiliki nafsu makan sekarang, tetapi semakin begitu, kamu perlu semakin memperbaikinya dari sekarang. Dikatakan bahwa sup tulang besar ini paling bergizi dan paling cocok untuk situasi patah tulang tuan muda saat ini, kalau begitu, aku akan memesan sup tulang besar ini !" Asisten itu mengambil keputusan sendiri dan mengambil buku kecil untuk menulis hal-hal penting ini, tidak membiarkan terjadi sedikit kecerobohan.
Clayton Gu merasa bahwa setelah dirinya sakit, asisten kakeknya juga ikut mengubah perannya menjadi paman paruh baya yang suka mengomel.
Tidak peduli bagaimana melihatnya, kondisi ini terasa sedikit canggung dan tidak cocok.
Tetapi, tidak diragukan lagi bahwa asisten itu benar-benar peduli pada dirinya sendiri dan sedang berusaha yang terbaik untuk mengatur segalanya untuknya.
Tepat ketika Clayton Gu ragu akan berinisiatif untuk menghubungi Stefanie, Darren Feng telah membuat sebuah tindakan baru, dia mendadak meminta Mark untuk mengadakan rapat umum pemegang saham.
Setelah Mark menerima pemberitahuan ini, Mark hanya berpikir bahwa itu adalah laporan rutin, sehingga dia tidak menganggapnya serius dan kemudian melanjutkan pemberitahuan tersebut.
Pada hari ketika rapat umum pemegang saham resmi diadakan, semua pemegang saham merasa bahwa rapat ini terlalu mendadak, adapun topik rapat juga tidak diberitahui sedikit pun. Mereka membawa rasa penasaran untuk datang berpatisipasi dalam rapat umum pemegang saham yang mendadak ini.
Mereka yang dapat ikut serta dalam rapat tersebut adalah para pemegang saham besar dan kecil di perusahaan.
"Para hadirin, jangan khawatir. Aku tahu bahwa rapat umum pemegang saham kali ini memang sedikit mendadak, dan membuat para pemegang saham di perusahaan ini khawatir dan gelisah. Ini benar-benar kesalahan pribadiku, karena tidak mengaturnya dengan baik."
Darren Feng masih terlihat tenang di rapat umum pemegang saham.
Bahkan Mark tidak dapat melihat keanehannya, dan mengerjakan kewajibannya untuk membuat risalah rapat.
"Selanjutnya, aku ingin mengumumkan satu hal di sini ! Tentu saja, ini merupakan alasan utama mengapa aku mengadakan rapat umum pemegang saham kali ini dan mengundang semua orang besar kemari secara mendadak. Karena sifat masalah ini sudah sangat parah dan telah mempengaruhi reputasi perusahaan serta suasana internal para karyawan, itu harus ditangani dengan serius !"
Terjadi sedikit kericuhan setelah mendengar perkataan Darren Feng, para pemegang saham saling berbisik.
"Aku yakin belakangan ini semua orang telah mendengar beberapa rumor di perusahaan ini, bukan ?" Darren Feng sengaja mengingatkan.
Seorang pemegang saham utama segera menggema : "Benar, aku memang mendengar beberapa rumor. Tentu saja, ini bukan hal yang baik, tetapi telah menyebar begitu banyak, ini membuktikan bahwa pengaruh dari beberapa rumor ini tidak dapat diremehkan !"
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMy Tough Bodyguard
Crystal SongMy Cold Wedding
MevitaLoving The Pain
Amarda1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaHusband Deeply Love
NaomiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita