Cinta Yang Tak Biasa - Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku

"Clayton aku tidak apa-apa. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku!" Mungkin karena telah terlalu banyak mengalami hal-hal yang tidak adil seperti itu, membuat Stefanie saat ini merasa mati rasa.

"Tapi saat ini kamu terlihat seperti kehilangan jiwamu, bukankah dengan begini kamu membuatku menjadi lebih khawatir lagi? Bagaimana aku bisa merasa tenang? Stefanie, jika kamu benar-benar merasa tidak nyaman, merasa bahwa orang-orang ini memiliki dampak yang tidak baik pada kamu. Kalau begitu bukankah kamu dapat pindah untuk bekerja di tempat lain? Dalam beberapa tahun terakhir, dengan prestasi besar dan profesionalisme mu, maka kamu pasti dapat menemukan pekerjaan. Tapi mungkin kamu tidak mendapat keuntungan yang seperti perusahaan ini berikan. Tetapi setidaknya kamu bisa menjauh dari masalah ini."

Clayton tidak ingin membicarakan hal ini, tetapi setelah memikirkannya, dia merasa bahwa Stefanie akan tetap menjadi sangat pasif jika terus seperti ini untuk waktu yang lama. Selama rumor ini belum hilang, maka akan berakibat buruk terhadap Stefanie. Karena itu, meninggalkan perusahaan untuk berganti pekerjaan tidak diragukan lagi adalah cara paling efektif dan tercepat untuk menyelesaikan masalah.

“Clayton, apakah kamu memintaku untuk melarikan diri? Ingin aku keluar dari sini?” Stefanie dengan santai bertanya kembali, menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak, aku tidak ingin pergi seperti itu. Saat ini aku telah menjadi pegawai tetap, dari seorang pegawai magang. Aku tidak ingin pergi dari sini seperti itu.Jika aku pergi seperti itu, maka orang-orang akan tetap membicarakan aku seperti itu. Mereka mungkin akan mengira bahwa akudipaksa untuk pergi, atau aku merasa malu untuk tetap tinggal, aku sangat keberatan akan hal ini!"

Stefanie sungguh keras kepala. Sampai saat ini, dia tidak punya niat untuk melarikan diri.

"Stefanie, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku berharap agar kamu dapat bekerja dengan tenang, daripada ditindas di perusahaan setiap hari seperti ini! Tapi jika kamu tidak ingin pergi, aku tidak akan menyarankan kamu untuk pergi lagi! Jika aku ingin tinggal di sini dan terus bekerja di sini, aku akan menemanimu! "Clayton menjawab dengan murah hati.

Sebenarnya, melarikan diri bukanlah cara yang tepat.

Tetapi jika Stefanie dapat bepikir lebih terbuka untuk memahami semua hal ini, dia tidak akan peduli dengan omong kosong orang-orang ini. Bagaimanapun juga yang terpenting adalah kesejahteraan dan perlakuan perusahaan cuku baik.

Setelah Clayton mendengar jawabannya, dia tidak lagi menyarankan Stefanie untuk pergi dari sini. Sebagai gantinya, Clayton memilih untuk menemaninya diam-diam. Ketika Stefanie dalam situasi yang paling sulit, Clayton secara tidak langsung menemaninya dan menghabiskan waktu bersamanya.

Clayton meletakkan lengan panjangnya di bahu kurusnya dan berkata dengan suara lembut, "Jika kamu masih merasa tidak nyaman di hatimu dan ingin menangis, kamu bisa berbaring di lenganku dan menangislah! Aku akan meminjamkan lenganku kepadamu!"

Clayton adalah pria dewasa, di depan wanita yang disukainya, bahkan dia menjadi lebih murah hati.

Stefanie yang sedang menahan kesedihan, mendapat perlakuan lembut darinya, tubuh lemah Stefanie pun, perlahan-lahan bersandar pada lengan hangatnya yang lebar.

Stefanie menutup matanya perlahan. Dia merasa lelah, tubuhnya terasa lelah dan hatinya terasa lebih lelah.

"Biarkan aku bersandar sebentar, ya? Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa lagi!" Saat ini yang Stefanie butuhkan adalah kedamaian dan ketenangan. Yang dia butuhkan adalah meditasi.

Stefanie merasa sangat bersyukur karena masih ada lengan hangat yang menjadi tempat dia bersandar.

Clayton secara alami merasa senang. Melihat wanita ini tertindas, begitu menyaksikan wanita ini belajar untuk menjadi kuat. Hati Clayton sungguh bersemangat secara perlahan. Clayton semakin mencintai dan menghargai Stefanie. Wanita seperti itu layak atas penghargaan dan cintanya.

Pada saat ini, pemandangan secara alami di mata orang luar, sangat hangat, bahkan sedikit ambigu.

Pada saat ini, seorang rekan kerja di luar melintas begitu cepat, sehingga Clayton tidak punya waktu untuk menangkap sosok itu.

Balkon terbuka ini, tidak sering dilewati, jumlah orang yang lewat relatif kecil.

Clayton juga tidak mempedulikan masalah kecil ini sama sekali. Dia hanya berpikir itu adalah seorang rekan kerja yang lewat dan tidak menganggapnya serius.

Tapi kemudian, gosip panas di perusahaan menjadi bertambah, ada karakter baru dalam gosip itu.

Sebelumnya dikatakan bahwa Stefanie diam-diam menjadi simpanan orang kaya. Sekarang, dikatakan bahwa Stefanie juga diam-diam berselingkuh dengan seseorang di perusahaan yaitu Kepala Departemen R&D, Clayton. Dikatakan bahwa dua orang itu berada balkon luar perusahaan sebagai tempat mereka bersembunyi.

Konten gosip itu benar-benar menjijikkan. Adapun gambaran di otak para pendengar itu sendiri, bahkan lebih menjijikkan.

Ketika hal-hal ini menyebar ke telinga Stefanie, dia menjadi sangat marah dan bersembunyi di kamar mandi, menangis tersedu-sedu.

Bagaimanapun juga reputasinya yang seperti itu sudah terkenal, Stefanie sudah tidak peduli bagaimana pandangan orang lain tentang dirinya. Namun, dia tidak bisa melibatkan Clayton, tidak bisa menyeret Clayton ke dalam air seperti ini.

Entah bagaimana gosip ini menyebar sampai ke telinga Darren.

Darren sungguh merasa marah, wajahnya tampak sungguh masam, "Bagaimana mungkin ini dapat terjadi! Clayton ini, jika aku tidak berlaku tegas kepadanya, dia akan berlaku seenaknya saja!" Darren menjatuhkan kursi di kantornya, sehingga sekretaris wanita yang masuk dengan cepat menghindar .

Darren yang menjatuhkan kursinya, segera mengeluarkan ponselnya, memutar nomor.

Ketika Clayton mengetahui rumor ini, gosip ini sudah menyebar di perusahaan.

"Itu adalah omong kosong!"

Clayton mengakui bahwa di balkon terbuka perusahaan, beberapa kali bertemu dengan Stefanie yang sedang dalam kondisi yang letih. Tetapi di antara mereka, tidak ada hubungan apa-apa. Desas-desus tentang hal-hal yang berkeliaran itu, sebenarnya Clayton ingin hal itu terjadi pada dirinya, tetapi dia tidak berdaya, Stefanie tidak memberinya kesempatan seperti itu.

Clayton adalah seorang pria. Ketika dia mendengar desas-desus ini, dia bisa berpura-pura tidak tahu, berpura-pura tidak tahu apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dilakukan. Namun, yang dia khawatirkan adalah Stefanie.

Clayton takut Stefanie tidak akan mampu menahan serangan rumor ini. Clayton bahkan lebih takut bahwa Stefanie akan dirugikan oleh dirinya, tahu bagaimana memberi perlawanan dengan benar. Sebaliknya, Stefanie diam-diam bersembunyi dan menangis dengan sedihnya.

Tapi sekarang Clayton adalah peran utama dalam rumor itu, jadi bahkan jika dia ingin bertemu dengan Stefanie untuk menghiburnya, maka dengan kondisi saat ini, dimana rumor tentang mereka sedang dalam sorotan, tentunya Clayton tidak dapat bertemu dengannya.

Tapi Clayton masih merasa sangat tidak nyaman, sehingga dia mengirim pesan teks kepada Stefanie di ruang kantornya.

"Stefanie, apakah kamu baik-baik saja sekarang?"

Stefanie berada dalam keadaan gelisah, wajah nya penih kesedihan, menjawab pesan teks dari Clayton itu.

"Aku baik-baik saja. Aku sedang sibuk."

Clayton merasa lega membaca kalimat "Aku sedang sibuk".

Stefanie yang mengatakan bahwa dia sedang sibuk, membuktikan bahwa dia baik-baik saja.

Ketika Clayton menghela napas leganya, pesan dari Stefanie masuk lagi.

"Kita tidak belo sering bertemu di lain waktu." Stefanie tidak menyebutkan alasannya dalam pesan teks itu. Dia percaya bahwa Clayton sudah tahu tentang rumor itu.

Begitu Clayton melihat pesan ini, dia haya dapat terdiam.

"Stefanie, apa kamu merasa takut? Apakah kamu takut bertemu denganku lagi karena omong kosong orang-orang itu

Inilah yang ditakuti Clayton. Dia takut Stefanie akan menyembunyikan dirinya mulai sekarang. Bahkan jika dia bertemu secara normal, dia akan menghindari dirinya sendiri.

Awalnya Clayton memang tidak pernah bisa memasuki dunianya. Jika Stefanie ingin menghindari dirinya, bukankah dia benar-benar gagal?

"Aku tidak takut, hanya saja untuk menghindari kecurigaan saat ini. Jangan terlalu memikirkannya!" Bahkan Stefanie tidak mau memikirkannya.

Pada titik ini, Clayton tidak merasa takut.

Clayton terlalu cepat untuk merasa lega. HIngga ketika dia pulang dari perusahaan setelah bekerja, dia tidak menyadari bahwa potensi bahaya mendekatinya langkah demi langkah.

Ketika mobilnya menuju ke tempat terpencil di mana hanya ada sedikit orang, ada seorang lelaki tua terbaring di jalan di depannya, dengan ekspresi wajah yang menyakitkan. Tempat di mana lelaki tua itu berbaring tepat di tengah jalan, dengan kata lain lelaki tua itu memblokir jalannya.

Ini bukan jalur lebar, bahkan bukan dua jalur. Clayton biasanya mengambil jalan pintas ini untuk menghemat waktu. Dia telah melalui jalan ini berkali-kali, tetapi kali ini dengan kebetulan melihat pemandangan seperti itu.

Clayton mendengar banyak tentang insiden seperti ini, jadi ketika dia melihat situasi ini, dia menjadi berhati-hati.

Dia baru saja ingin mrmbuka jendela, dengan cemas bertanya kepada lelaki tua yang terbaring di jalan itu, "Hei, ada apa denganmu? Bisakah kamu geser sedikit? Aku tidak bisa bergerak sekarang!"

Terlebih lagi, jalan sempit ini bahkan dia pun tidak bisa memutar balik, jadi jika lelaki tua itu berbaring di situ. Clayton tidak bisa bergerak maju atau mundur. Bagaimana mungkin jika dia tidak terburu-buru?

Tetapi tidak peduli berapa kali dia berteriak dan betapa jengkelnya dia berkata kepada orang tua itu, orang tua itu masih berbaring di tanah. Dari posisinya, kebetulan Clayton tidak bisa melihat apakah lelaki tua itu terluka atau seberapa parah lukanya.

Clayton melihat ke kiri dan ke kanan. Pada saat ini, tidak ada orang lain yang lewat. Lalu dia melihat ke jalan. Tampaknya itu terlalu kacau. Tidak ada kamera pemantau. Sehingga hal ini membuatnya lebih berhati-hati.

Penipu seperti ini seringkali tidak melakukan kejahatan sendirian. Biasanya mereka bersama dengan segerombolan orangd. Sekarang Clayton hanya sorang sendirian, sehingga dia harus lebih berhati-hati.

Clayton meraba-raba tangannya, mengunci mobil, kemudian berjalan langkah demi langkah.

Lelaki tua yang terbaring di tanah, mengenakan pakaian sederhana, masih tak bergerak sampai saat ini.

Ketika Clayton mendekat, dia menemukan bahwa lelaki tua itu menghadap ke bawah. Dia tidak bisa melihat apakah lelaki tua itu terjaga atau tidak. Sehingga dengan ragu-ragu Clayton bertanya, "Hei, apakah kamu sadar? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu terluka?"

Temperamennya yang halus dan perilakunya yang sopan membuatnya sangat peduli pada lelaki tua itu.

"Er" mungkin ada orang lain yang mendekat, lelaki tua itu mencoba bergerak sedikit, membuat suara kecil.

"Syukurlah kamu masih terjaga. Aku takut setengah mati!" Melihat ini, Clayton menghela nafas lega. Clayton benar-benar takut jika berurusan dengan hidup dan mati orang, jadi dia berjongkok untuk melihat cedera lelaki tua itu.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu