Cinta Yang Tak Biasa - Bab 125 Wanita Jahat
"Kamu bilang, apakah CEO Feng tidak bisa menari, kalau tidak, dia jelas tahu bahwa dia adalah bintang ulang tahun dari makan malam ini, bagaimana dia bisa tidak memimpin tarian untuk dirinya sendiri, malahan menyuruh asisten pribadi untuk menggantikannya?"
Mark tidak tahu harus bagaimana, masalah berantakkan seperti ini, biasanya CEO Feng selalu menyerahkan kepadanya untuk diurus.
"Saya tidak tahu bagaimana mengatakan ini." Mark tidak tahu bagaimana harus menjawab. "Namun, apakah Nona Tsu tidak menyukai keterampilan menari saya?" Mengira aku tidak cukup baik dalam menari?"
Tentu saja, ia juga ahli dalam mengubah topik.
"Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa dia berubah pikiran untuk sementara waktu seperti ini, bukankah dia merasa tidak sopan kepadaku? Dan sebelumnya, dia juga berjanji padaku bahwa dia ingin aku menari tarian utama pertama ini " Gabby Tsu memikirkannya, dan masih merasa cemberut.
"Ya, bukankah Anda sudah menari lagu dansa pemimpin pertama sekarang? Apa yang dijanjikan CEO Feng tidak diingkatnya, Nona Tsu, mungkin anda sendiri yang salah mengartikan maksud CEO Feng!" Terhadap orang yang memiliki maksud lain, dia sebagai asisten saja sudah bisa mengetahuinya, bagaimana mungkin orang seperti boss tidak bisa mengetahui apa yang ada dipikirannya.
Pengejaran wanita yang begitu aktif, biasanya pria tetap akan merasakannya.
"Gabby Tsu mendengar begitu, dia merasa semakin sedih"Jika aku tahu maksudnya ini, lalu mengapa aku harus
begitu tergesa-gesa sampai tahap ini!"
Mark juga tidak banyak bicara lagi, lagipula, wanita ini hanya memiliki rasa suka terhadap CEO Feng. Saat ini, terlepas dari pengejaran yang berani, tampaknya tidak ada perilaku dan tindakan berlebihan lainnya.
"Kamu jujur katakan kepadaku, apakah memang dia tidak bisa menari? Takut malu, jadi dia tidak berani berdansa denganku? Kamu adalah asisten pribadinya, tentu saja paling tahu hal tentang ini." Gabby Tsu masih terus memikirkannya, dan terus bertanya kepada Mark.
Mark tidak tahu harus bagaimana menjawabnya lagi, dia tidak tahu harus menjawab secara jujur atau berbohong kepadanya.
Dan juga disaat ini, musik dansa berubah, berubah menjadi semacam irama lambat, dan ada lebih banyak orang yang ingin mencoba berdansa di ruang dansa.
"Stefanie, apakah kamu tidak memiliki pasangan sekarang?" Bagiamana, aku ingin mengundang kamu untuk menari, kamu harusnya akan memberikan wajah kepadaku!" Tidak tahu sejak kapan Clayton Gu menemukan Stefanie yang berada di sudut dan mengundangnya menari.
Stefanie melambaikan tangannya dengan malu dan menolak, "Tidak, aku tidak tahu bagaimana cara menari."
Memang benar dia tidak bisa menari. Ketika dia kuliah, ada banyak kelas dansa di berbagai klub sekolah. Sayangnya, pada saat itu, dia tidak punya energi dan waktu untuk belajar. Sampai sekarang, masih tidak ada banyak waktu untuk belajar, oleh karena itu sampai sekarang juga dia tidak bisa menari.
Sangat memalukan untuk mengatakannya.
Lagi pula, menari sekarang menjadi kegiatan sosial.
"Tidak masalah, aku bisa membawamu untuk berdansa perlahan. Sebenarnya, itu mudah dipelajari, dan itu tidak terlalu sulit, dan sekarang lagu ini adalah lagu yang lambat, dengan ritme yang cepat. Aku membawamu, kamu percaya padaku! "Clayton Gu melihat dia dengan tatapan berharap.
Cahaya di sudut masih agak gelap, dan Clayton Gu memiliki cukup keberanian untuk berdiri di depannya mengundangnya untuk mengambil inisiatif
Stefanie memikirkannya. Mungkin dia bisa mencoba mempercayai Clayton Gu sekali. Orangnya lembut dan sabar. Jadi, jika dia mengikutinya, seharusnya tidak akan terjadi kesalahan. Lagi pula, dia bisa membantunya.
Tepat ketika dia akan mengangguk kepadanya, suara rendah dan marah tiba-tiba terdengar di sekitar mereka.
"Aku khawatir akan mengecewakanmu. Stefanie sudah membuat janji terlebih dahulu untukku malam ini!"
Ternyata Darren Feng keluar entah dari mana, dan benar-benar menemukannya di sini, dan itu muncul tepat pada waktunya.
“CEO Feng!” Clayton Gu membeku, bagaimana mungkin direktur baru ini datang ke sini, dan mendengarkan nadanya, sepertinya dia memiliki hubungan dekat dengan Stefanie, tetapi mengapa dia tidak pernah mengetahuinya.
“Apakah bisa kamu pergi?” Darren Feng berusaha mengendalikan amarahnya sebanyak mungkin. Di depan Clayton Gu, dia tidak hanya tidak bisa memarahi wanita bodoh itu, tetapi juga harus sangat peduli dan merawat wanita bodoh itu.
“Ya?” Stefanie yang malang benar-benar masih bingung dengan kondisi sekarang.
Malam hari, sudah berbuat janji dengannya, semua ini tentang apa? kenapa aku tidak tahu?
"Ayo pergi, aku tahu kamu tidak bisa, tapi tidak apa-apa, kamu hanya perlu mengikutiku dengan seksama, dan kemudian aku akan mencoba yang terbaik untuk bekerja sama denganmu, tidak akan memalukanmu, kamu harus lebih percaya denganku!" Darren Feng tampaknya sengaja, mengatakan ulang lagi percakapan Clayton Gu yang tadi dibicarakan kepada Stefanie.
Pikiran Clayton sedikit kompleks, siapa yang bisa memberitahunya apa yang terjadi sekarang ini?
Tidak peduli seberapa bodohnya Stefanie, dia tahu bahwa Darren Feng muncul saat ini. Itu pasti membuat Clayton Gu malu. Dia tampak malu ketika melihat Clayton Gu. Dia ingin menghiburnya dengan dua kalimat atau menjelaskan sesuatu tetapi Darren Feng telah membawanya keluar dari sudut dan menyeretnya keruangan dansa.
Ketika dia tahu bahwa dia telah dibawa ke ruang dansa, dia menjadi gugup dan gelisah, "Aku benar-benar tidak bisa menari, aku mungkin bisa menginjak kakimu."
Barusan selesai berbicara, dia bergerak perlahan dan telah menginjak kaki Darren Feng, walaupun Darren Feng mengenakan sepasang sepatu kulit Italia berkualitas tinggi malam ini, sedangkan Stefanie mengenakan high heels malam ini, ketika menginaknya pasti akan sakit.
Alis Darren berkerut, ini bukan rasa sakit yang biasa, dia benar-benar ragu, apakah dia sedang mencari kesakitan untuk dirinya sendiri.
Baik-baik saja, mengapa harus membawanya datang untuk menari.. Tapi dia tidak bisa menahan rasa emosi ini...
"Apakah kamu baik-baik saja? Aku sudah mengatakan dari awal, aku tidak bisa menari." Stefanie berbicara dan menarik nafas dalam-dalam ketika melihat dia kesakitan, dan diia seketika menjadi bingung dan kacau.
“Aku baik-baik saja, jangan gugup,ikut saja dengan gerakanku!" Darren Feng selalu memiliki rasa ingin menang di hatinya, bagaimana mungkin disaat ini dia mengalah, apalagi masih ada Clayton Gu yang sedang melihat mereka, dia tidak ingin malu seperti ini.
Dia bersumpah, pertama kali dia begitu sabar terhadap satu hal, dia bahkan memperlambat gerakannya, hanya demi untuk mencocokkan gerakan lambat Stefanie, dan juga dia menjelaskan langkah demi langkah untuknya, membawa dia kedalam keterampilan yang semakin bagus.
Satu putaran, Gabby Tsu melihat satu psangan yang tidak jauh dengan mata yang tajam, dia menemukan kecanggungan Stefanie dan kesabaran Darren Feng, adegan dramatis ini sangat menyakiti matanya.
Dengan rasa benci yang ada di matanya, Mark juga melihat Boss dan Stefanie yang sedang menari.
"Tidakkah kamu mengatakan dia tidak akan turun untuk menari? Mengapa dia menari dengan Stefanie?" Meskipun Gabby Tsu tidak bisa menunjukkan wajah dendam seperti itu di depan Darren Feng, tetapi di depan asisten ini, dia masih bisa marah.
“Ini, aku benar-benar tidak tahu, mungkin Boss Feng hanya ingin mencobanya!” Mark diam-diam mengeluh, menjadi asisten pribadinya, benar-benar bukan hal yang baik.
"Hanya ingin mencoba? Huh, Mark, kamu jujur mengatakan kepada aku, apa hubungan antara mereka?" GabbyTsu semakin marah.
Bukankah dia berpakaian seksi dan cantik malam ini? Bukankah keterampilan menarinya bagus? Atau dia tidak cukup cantik?
Kalau tidak, mengapa orang itu memilih seorang wanita seperti Stefanie yang begitu biasa, siapapun pasti akan memilih Gabby Tsu, dimana Gabby Tsu berada, pasti akan bisa memikat perhatian orang lain.
”Hubungan apa, Nona Tsu, mungkin kamu terlalu banyak berpikir!" Mark tentu saja pasti tidak akan memberitahunya apa hubungan mereka berdua.
"Apakah benar?" Gabby Tsu tentu saja masih tidak percaya.
"Kamu lihat, Nona Tsu, aku berkata tidak, dan kamu tetap saja tidak mempercayai kata-kataku." Mark menghela nafas tanpa daya.
Gabby Tsu terus menatap dengan marah pada pasangan yang iramanya jauh lebih lambat.Jika matanya bisa berubah menjadi panah yang tajam dan menembak orang secara langsung, mungkin Stefanie sudah ditembakkan ke sarang lebah pada saat ini.
Pesta dansa masih saja tetap berlanjut, tapi Stefanie sedikit kewalahan.
"Darren, bisakah kita berhenti menari sekarang, bisakah? " Dia berbisik kepada Darren.
"Kenapa? Kamu tidak ingin berdansa denganku? Atau, kamu ingin kembali dan berdansa dengan Clayton Gu? Kemarahan Darren Feng masih saja belum mereda.
"Tidak, ini sepatu hak tinggi. Aku tidak terbiasa. Kakiku sakit." Itu tidak cocok. Jika hanya berdiri saja ,mungkin dia masih bisa melakukannya, tetapi jika ingin menari seperti ini, dia sedikit kewalahan dan kesakitan..
Darren Feng melihat ke bawah kakinya, seperti yang diharapkan, gerakan kaki wanita bodoh itu tampaknya agak lambat, dan sepertinya benar-benar tidak nyaman.
“Kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal?” Dia marah lagi.
Stefanie tidak tahu mengapa dia marah lagi. Ketika Darren Feng marah, pasti akan membuatnya kesal.
"Aku merasa tidak nyaman sejak awal, berpikir bahwa makan malam akan segera berakhir, jadi aku ingin menahannya sampai akhir pertunjukan. Sebenarnya jika hanya berdiri atau duduk saja, itu sma sekali tidak ada masalah." Dia balas berbisik.
Darren Feng tidak lagi memiliki semangat untuk menari, dan menariknya keluar dari ruang dansa bersama.
"Tidak menari lagi? Kamu melambat, jangan pergi terlalu cepat, kakiku sakit dan tidak bisa mengikuti. langkahmu"
Kakinya sangat panjang, dan kemudian saat berjalan, yang juga merupakan langkah besar, biasanya dia juga harus berlari sedikit untuk mengikuti langkahnya, apalagi sekarang yang kakinya kesakitan, lebih tidak bisa mengikutinya..
Gerakannya melambat, Stefanie baru bisa mengikutinya.
Ketika dia berhenti, dia mengetahui bahwa dia telah membawa dirinya langsung ke area rekreasi dengan kursi-kursi. Pada saat ini, tidak ada seorang pun di area rekreasi itu. Tampaknya sepi, kalau tidak dia benar-benar khawatir. Berdiri dengan Darren Feng pasti saja akan menjadi sorotan semua orang.
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Cold Wedding
MevitaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita