Cinta Yang Tak Biasa - Bab 157 Kekacauan
"Kenapa kamu masih tidak mengerti, Clayton Gu, aku akan mengatakan yang terakhir kalinya,Darren Feng adalah Darren Feng, urusanku dan dia, aku aku dan dia yang akan menyelesaikannya, itu tidak ada hubungannya denganmu! Jangan ikut campur! "Dia berwajah dingin dan menatapnya d engan tajam," Buka pintunya, aku ingin turun! "
Jika dari awal dia tahu akan seperti ini, maka dari awala dia tidak akan naik mobil Clayton Gu.
“Stefanie, apa kamu yakin benar-benar ingin sekejam ini?” Clayon Gu tampak kecewa.
Dia sudah berusaha, untuk mendapat jawabannya, tapi bagaimanapun, dia tetap gagal.
Stefanie tetap dingin dan tidak berbicara.
Dia seperti ini agar Clayton Gu tahu bahwa dia serius dan dia tidak sedang bercanda.
"Baiklah, aku akan membuka mobilnya, dan kamu pergi bekerja. Aku tidak akan memaksamu tentang hari ini. Kamu bisa memikirkannya lagi ketika kamu sudah berpikir, barulah katakan padaku jawabannya, oke?" Clayton Gu juga takut kalau dia malah memberi tekanan yang membuat Stefanie menolaknya.
Mobil tidak terkunci lagi dan Stefanie memanfaatkan kesempata itu, dan langsung membuka pintu dengan tenang menjawab, "Clayton Gu,aku tidak perlu memikirkannya, karena hasilnya akan sama, aku dan kamu tidak mungkin bersama! "
Jika dia tidak menolaknya dengan kejam, bagaimana bisa membuatnya lupa akan dia?
Karena dia tidak dapat menerimanya, maka dia harus menyerah.
Setelah selesai berbicara, dia tidak menoleh kembali, dan langsung pergi ke tempat parkir.
Clayton Gu tetap di dalam mobilnya sendirian, menatap Stefanie yang pergi meninggalkannya,
Dia berpikir sebagai Clayton Gu , dia juga sering dianggap sebagai pria yang tampan Ada banyak gadis yang memberanikan diri untuk menyampaikan perasaan padanya, tetapi dia tidak pernah menyukai mereka semua. Tanpa disangkat dia malah menyukai Stefanie
Tapi dia malah berulang-ulang kali menolaknya.
Tetapi apakah dia harus menyerah? Tidak, dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan pernah menyerah!
Stefanie berlari ke lift dalam, dan kemudian masuk ke departemennya sendiri, merupakan kelompok magang.
Dia datang terlambat, dan ada beberapa karyawan magang, yang tiba lebih awal darinya.
Ketika dia masuk, beberapa pekerja magang lainnya mengobrol gosip bersama.
"Hei, aku mendengar kemarin bos besar tidak datang bekerja menurutmu apakah dia tidak akan datang lagi hari ini?"
"Siapa yang tahu? Orang-orang seperti ini, jika mereka ingin datang maka dia akan datang, Jika tidak ingin datang, maka dia tidak datang. Jika suatu saat kamu bisa menjadi bos, kamu juga bisa bertindak gegabah dan melakukan apa pun seperti yang dia lakukan"
"Namun, Bos adalah pekerja keras,Tidak tahu apa alasannya kenapa kemarin dia tidak datang ke perusahaan."
Mereka sedang menggosipinya, dia bahkan mendengar beberapa perkataan mereka, tetapi dia tidak menyela, dia hanya melewati mereka langsung dan pergi ke kantornya.
Namun, setelah mendengar perkataan mereka, membuat suasana hatinya tidak tenang.
Bukankah kemarin dia tidak datang bekerja? Bagaimana kalau hari ini?
Seharusnya hari ini akan datang. Menurut gaya dia bekerja, dia adalah orang yang gila kerja.
Sangat jarang ijin dan bersantai selama sehari.
Tidak heran rekan kerja di perusahaan itu membicarakannya.
Tetapi karena dia tidak datang bekerja di perusahaan apakah itu perilaku yang tidak normal? Apakah dia masih marah padanya? diam-diam marah karena dia memnum pil KB? Kesal karena dia tidak ingin melahirkannya anak?
Pada siang hari,ada telepon dari Clayton Gu, tetapi kali ini mengggunakan telepon perusahaan.
"Stefanie, aku baru saja menemukan toko yang baru saja dibuka. Toko ini buka pada hari ini. Aku mendengar ada diskon 30%. Mari kita mencobanya!" Clayton Gu dengan ramah mengajaknya.
Stefanie, yang berpura-pura dia sudah ada janji, menolak dengan sopan, "Lupakan saja, hari ini aku tidak ingin makan di luar perusahaan. Jika kamu ingin pergi, minta rekan kerja lain untuk menemanimu, aku benar-benar minta maaf!"
Clayton Gu sedikit bingung, tapi dia masih tidak mau menyerah.
"Ini hanya makan itu tidak akan memakan waktu terlalu banyak.Restoran mereka juga tidak jauh kecepatan menyajikan makanan mereka juga cepat. Aku akan mengemudi, jadi tidak butuh banyak waktu untuk bolak-balik." Aku mengajakmu keluar untuk memperbaiki makananmu agak lebih bergizi? "
Stefanie sedikit tertekan dan bersikeras menolak mengatakan, "Aku benar-benar tidak ingin pergi! Aku tidak dalam suasana hati yang baik hari ini, jadi aku tidak ingin keluar! Jika tidak ada hal yang lain, aku akan menutup telepon!"
Mana mungkin dia masih ada rasa ingin pergi makan, belum lagi dalam keadaan seperti ini, dia harus menghindari Clayton Gu, semakin jauh dari Clayton Gu lebih baik, lagipula Clayton Gu akan lebih aman jika tetap berada di perusahaan.
Tentu saja, dia juga memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan pada siang hari ini, jadi dia benar-benar tidak bisa makan bersama Clayton Gu.
Meskipun makan bersama orang ini adalah hal yang seru, Clayton akan memperlakukannya dengan baik.Tentu saja, menyisihkan makanan untuknya, dan melihat di makan dengan elegan.
Tapi sekarang, dia tidak punya mood sama sekali.
"Sudahlah, jika kamu tidak mau pergi, aku tidak akan memaksamu, maka kamu akan makan di kafetaria siang nanti? Apakah perlu aku menemanimu makan di kafetaria, makan sendiri sangat membosankan!" Clayton Gu terus berusaha membujuknya.
"Masih belum tentu , Aku sedang sibuk, ada hal penting yang harus aku urus dulu , kalau begitu aku matikan telepon dulu!" Dengan cara seperti ini, Stefanie takut Clayton Gu akan membujuknya melakukan hal yang lain, dia menolaknya lagi dan lagi, dan dia takut Akan melukai harga diri Clayton.
Karena itu, dia dengan cepat menutup telepon, dengan cara ini akan lebih tenang.
Anggota staf lain dari kelompok magang yang lain berjalan bersama untuk pergi makan, tetapi Stefanie tidak pernah terburu-buru untuk makan.Di mata rekan-rekannya, Stefanie jarang makan siang.
Tapi kenyataannya, sebenarnya dari awal dia sudah lapar, tetapi agar tidak menarik perhatian orang lain, dia selalu menjadi orang yang terakhir pergi. Dengan begini dia menyelinap ke kantor Darren Feng, dan tidak akan ada orang yang menyadarinya.
Dan pada siang hari ini, alasan mengapa dia menolak Clayton, tentu juga ingin diam-diam pergi maan siang.
Dia terutama ingin tahu, apakah dia sudah datang ke perusahaan hari ini?
Dia menyelinap ke atas seperti pencuri, tetapi hanya berdiri di depan kantornya, tetapi ragu-ragu, dia tidak tahu apakah dia ada orang di dalam, dan jika dia benar-benar marah kepadanya, dan tidak ingin melihat dirinya, saat ini dia sendiri yang berinisiatif datang? Dia berpikir terus didalam hatinya, dia ragu-ragu, tidak tahu apakah harus mengetuk pintu atau tidak, dia berjalan mondar-mandir didepan pintu.
Tiba-tiba Mark ada dihadapannya,
“Nona Stefanie, apakah kamu kesini untuk mencari Darren Feng?” Ini adalah kantor Darren Feng, jadi Stefanie datang ke sini, hanya untuk satu tujuan.
"Uh, tidak ada apa-apa, aku hanya inign menemuinya saja, apakah dia ada didalam?" Stefanie melihat Mark seperti melihat seorang penyelamat. Mark adalah asisten pribadi orang itu. Jadwal harian orang itu semuanya diatur Mark,
"Stefanie, apakah kamu tidak tahu?Darren Feng tidak ada di perusahaan, Apakah dia tidak memberitahukannya padamu" kata Mark
"Tidak ada di perusahaan? Aku mendengar bahwa dia tidak datang ke perusahaan kemarin, mengapa dia tidak datang lagi hari ini? kamu asisten pribadinya, apakah kamu tahu di mana dia sekarang, kan?" Stefanie Lmerasa sedikit panik.
"Tampaknya Nona Stefanie, benar-benar tidak tahu bahwa Darren Feng ada diluar negeri, jadi jika kamu ada masalah yang penting, kamu bisa mencariku! karena Darren Feng perginya terburu-buru , dia tidak ada mempersiapkan apa pun, tetapi aku akan dengan senang hati membantumu! "
Pada saat ini, Mark merasa hubungan antara mereka berdua sedang tidak baik.
Mungkinkah masalah pribadi?
"Dia ada didalam negeri ? Apakah dia pergi ke luar negeri?" Stefanie menyembunyikan kekecewaannya, dan kemudian menjawab, "Jika dia tidak ada dikantor, aku juga tidak punya masalah yang penting!"
Setelah selesai berbicara, dia berbalik dan pergi.
“Nona, tunggu!” Mark menghentikannya secara langsung.
“Apakah ada hal lain?” Stefanie tidak ingin berada di sini lagi, tempat ini membuatnya tidak tenang.
"Nona Stefanie, mungkin kepergian Darren Feng kali ini akan lebih lama. tentang kapan dia pulang, aku masih belum mendapatkan informasi khusus lebih lanjut" jawab Mark jujur.
Kali ini dia pergi keluar negeri terburu-buru,
“Oh!” sejak dia mengikutinya, meskipun dia kadang-kadang sibuk , biasanya, jika bisa menolak untuk pertemuan atau diwakilkan, dia akan menolaknya, dia tidak akan melakukannya sendiri.
Namun jelas kali ini, dia sengaja meninggalkan dirinya ,atau sengaja mengasingkan dirinya.
Adapun alasan mungkin berhubungan dengan dia yang meminum pil KB.
Dia tidak menyangka Darren Feng akan begitu peduli tentang anak itu, dan dia sangat mempermasalahkan Stefanie yang diam-diam meminum pil Kb.
Mark sangat terkejut, wanita ini bahkan baru mendengar berita ini sekarang, dan reaksinya tampak kecewa.
Apakah mungkin dia benar-benar belum mengetahui hal ini ?
"Tidak ada yang lain? Jika tidak, aku akan turun lebih dulu!" Akan canggung jika berlama-lama disini. Stefanie tidak sabar untuk segera kembali ke kantornya.
“Tidak untuk saat ini, Nona Stefanie, ingatlah, jika ada masalah mendesak, kamu bisa mencariku!” Meskipun Darren Feng tidak ada memerintahnya untuk melakukan hal itu, tetapi hubungan antara mereka berdua tidak biasa, bahkan dia yang menjadi Asisten pribadinya sesekali bertanya-tanya apakah wanita ini akan menjadi nyonya nya.
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaAdore You
ElinaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThe Great Guy
Vivi HuangLove And War
JaneHusband Deeply Love
NaomiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita