Cinta Yang Tak Biasa - Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
“Silakan duduk! Tidak ada air panas di botol itu, kamu pergi isi air!” Pada saat ini Mark, menyadari bahwa keberadaan dirinya, adalah orang ketiga, dan juga merusak pandangan, pada saat seperti ini, dia tidak ingin menetap disini, harus bergegas pergi.
Jarang ada seorang gadis yang muda, datang untuk mengunjungi Tuan Muda Gu, dia menduga, pasa daar ini Tuan Muda Gu, seharusnya tidak ingin dia tinggal di sini sebagai nyamuk.
Setelah Mark itu pergi, hanya ada Stefanie dan Clayton Gu di dalam ruang pasien.
Stefanie baik-baik saja, lagipula dia tidak memiliki pikiran lain ketika datang ke sini, hanya untuk merawat dan mengunjungi Clayton Gu yang sakit, tetapu Clayton Gu malah tidak berpikir begitu, dia bisa datang melihatnya, karena dalam hatinya masih ada dirinya sendiri, ini membuatnya sangat bahagia, dan memiliki sedikit harapan.
“Kelihatannya cedera ini sangat serius!” Stefanie menatap betis Clayton Gu yang telah di semen, agar bisa mendapatkan fiksasi, dan bertanya dengan cemas.
“Kata dokter setidaknya ini, harus berbaring tiga bulan, jika tidak pulih dengan baik, maka masa perobatan semakin panjang.”berkata sampai disini, Clayton Gu merasa dirinya tertekan, dia yang sehat-sehat, tiba-tiba dipukul sampai cedera begini, bahkan sampai patah tulang, berbaring disini.
“Separah itukah, bukankah hanya terpeleset biasa? Clayton Gu? Apakah kamu membohongiku?” Stefanie memiringkan kepala dan melihat luka di kaki Clayton Gu, semakin dilihat semakin curiga, bagaimana ada orang yang berjalan baik-baik, dan membuat diri sendiri terjatuh seperti ini.
“Stefanie” Clayton Gu disodok ke tempat yang kesakitanm dan wajahnya langsung malu.
“Melihatmu seperti ini, seharusnya bukan karena sendiri terjatuh! Aku tahu akan begini, kamu biasanya selalu stabil, dan bukan orang yang suka berjalan sambil melompat-lompat, katakanlah, sebenarnya apa yang terjadi?” Stefanie terus bertanya.
“Stefanie, bisakah kamu jangan bertanya lagi” Clayton Gu benar-benar sulit menjawabnya, bagaimana dia harus menjawabnya, dia telah cedera parah, karena pukulan yang sangat kuat? Dia seorang pria, mengatakan hal ini, benar-benar sulit untuk mengatakannya.
Dia, wanita yang dia sukai, dan di depan wanita yang dia sukai, pria mana yang tidak ingin dirinya sendirinya terlihat seperti pria.
“Dari ekspresimu sekarang jangan-jangan” Stefanie sepertinya mengerti sesuatu.
Clayton Gu memalingkan wajahnya, tampak tidak jelas, ini adalah rasa sakit, dan rasa malu.
“Kalau begitu siapa yang melakukannya? Kamu biasanya rendah hati, dan sederhana, dan orang disekitar juga tidak perlu diragukan lagi, siapa yang akan dengan sengaja menargetkanmu? Siapa yang bisa begitu kasar turun tangan untuk memukulmu” tiba-tiba dia marah, tetapi semakin ditanya, tiba-tiba kepikiran sebuah hal yang mengerikan di benaknya.
“Tunggu, jangan-jangan” Nama orang tersebut, muncul dibenaknya, dan tiba-tiba membuatnya kehilangan kepercayaan.
Diantara Clayton Gu dan Stefanie, masih ada kemistri satu sama lain, pada saat ini, Clayton Gu telah mengerti, bahkan Stefanie bisa menebak orang tersebut, dan tebakan orang dalam hatinya, sepertinya adalah orang yang sama.
Dia tidak bisa menyangkalnya, dan terlebih lagi untuk mengakuinya secara langsung.
“Jadi, ini benar-benar karena dia?” Sebelumnya, Stefanir masih tidak berani mempercayai apa yang dia tebak, tetapi, sekarang melihat Clayton Gu yang tidak berbicara, terdiam, suasana hati yang gelisah, membuatnya semakin yakin.
“Stefanie, sekarang aku belum mempunyai bukti yang cukup, untuk membuktikannya, bahwa preman-preman itu memukulku hingga luka serius, dan dihasut olehnya, tetapi, seperti apa yang kamu katakan, di perusahaan, aku adalah orang yang sangat rendah hati, dalam kehidupan, aku juga sopan, tidak pernah sombong, dan tidak pernah membohongi orang, dipikir dengan seksama, aku juga tidak pernah menyinggung orang dan tidak memiliki musuh.” Clayton Gu juga tidak tahu bagaimana untuk menjelaskannya.
Stefanie yang tidak ingin mendengarnya lagi, menurut pemahamannya tentang temperaman kasar pria itu, masalah seperti ini, bukanlah hal yang mustahil, sikap kasarnya ini, dia sendiri juga pernah melihatnya.
“Clayton Gu, sekarang kamu pelan-pelan pulihkan lukamu, jangan memikirkan hal yang lain, jika benar dia yang kelakukannya, maka, aku akan mencari dan menanyakannya dengan jelas, dan akan meminta keadilan untukmu!” wajah Stefanie menatap Clayton Gu sedih, hatinya sangat sulit untuk di deskripsikan.
“Stefanie, kamu jangan pergi mencari dia! Dia adalah orang jahat, jika kamu pergi mencari dia lagi, mungkin saja dia akan membuat masalah terhadapmu, apalagi, dia berani memanggil para preman untuk melukaiku, dan membuat aku terluka parah, kalau begitu, tidak akan menjamin bahwa dia tidak akan menyakitimu, kamu adalah wanita yang lemah dan tidak memiliki kekuatan, bagaimana mungkin kamu adalah lawannya?” Clayton Gu dengan cepat menghentikannya, karena takut bahwa Stefanie akan menderita karena orang itu.
Namun Stefanie telah membulatkan tekad, masalah ini tidak akan dibiarkan begitu saja, masalah dia sendiri, dia bisa menahannya, sedikit menderita juga tidak apa-apa, tetapi mengapa harus melibatkan Clayton Gu, Clayton Gu dia tidak pantas mendapatkan kekerasan seperti ini, tidak pantas!
“Tenang saja, aku masih tahu batas, dia tidak akan bisa melakukan apa-apa terhadapku, lagipula, aku juga bukan anak kecil yang berumur tiga tahun, apakah aku tidak tahu untuk menolak?” kata Stefanie yang keras kepala.
Dendam yang terikat dengan orang itu, memang seharusnya dijelaskan secara langsung.
Jika ditunda lagi, dirinya sendiri merasa ini bukanlah apa-apa.
Clayton Gu yang ingin menghentikannya, tetapi, dia tidak memiliki hak untuk terus menghentikannya, terkadang para wanita memang sedikit paranoid, bahkan sepuluh ekor sapi juga tidak bisa ditarik pulang.
“Kalau begitu kamu sendiri harus lebih berhati-hati, pasti harus melindungi dirimu sendiri, jika terjadi sesuatu, jika dia menyusahkan kamu, kamu juga jangan berdebat dengannya, kamu pikirkan dulu cara untuk meninggalkan dirinya, jika tidak bisa, kamu telepon kepadaku, meskipun sekarang aku hanya berbaring di rumah sakit tidak bisa bergerak, tetapi, bawahan kakekku, semua bawahanya sangat hebat, dibanding dengan pengawal itu, lebih kuat!”
Melihat bahwa tidak ada cara menghentikannya, Clayton Gu menasihatkan agar untuk berhati-hati.
Begitu keluar dari rumah sakit, Stefanie langsung memanggail taksi di jalan, setelah masuk kedalam taksi, aku langsung menberikan alamat kantor, melihat waktu sudah hampir sampai jam pulang kerja, maka pada saat ini, dalam keadaan normal, maka yang seharusnya berada di kantor yang berdedikasi.
Di perusahaan, dia sudah sangat mengenali tempat ini, sudah berkali-kali berada disini, ada yang diingat, ada yang tidak diingat, tetapi ketika dia berdiri di luar pintu kantornya, adegan itu berulang-ulang dalam benaknya, ternyata kemarin dia sedikit tidak rela, malah dipermalukan oleh Gabby Tsu.
Segala sesuatu, semuanya berubah di masa lalu, beneran sekali bilang berubah langsung berubah?
Hati manusia, mengapa begitu mudah berubah? Dia tidak mengerti, bagaimanapun tidak bisa memahaminya.
Mengangkat tangan untuk mengetuk pintu, dan memutar gagang pintu, dan mendorong pintu untuk masuk, dia melakukan serangkaian tindakan, dia melakukannya sekaligus, tanpa ragu-ragu, dan tanpa sedikit pemberontakkan.
Clayton Gu yang sedang memeriksa dokumen, mendengar ada suara di pintu, perlahan-lahan mengangkat kepala, tetapi dia tidak sadar, pada saat ini Stefanie wanita bodoh ini beraninya datang ke kantornya.
“Ada masalah?” DIa mengangkat pergelangan tangannya, dan sudah dekat jam pulang kerja, hanya sisa sepuluh menit lagi, jadi sekarang adalah waktu istirahat para pekerjanya.
Stefanie tanpa ekspresi masuk ke dalam kantor, langsung duduk di depan mejanya, tidak duduk, hanya berdiri, berdiri tegak disana.
“Aku datang, hanya ingin menanyakan sesuatu padamu.” Dia mencoba menenangkan dirinya, berusaha untuk tetap tenang.
Tetapi Tuhan tahu, pada saat dia menatapnya, hatinya, dari awal hatinya juga tidak bisa tenang.
“Masalah bisnis atau pribadi? Jika masalah bisnis, menurutku kamu sudah mencari salah orang, apakah kamu punya masalah mengenai pekerjaan, yang seharusnya ditanya, adalah atasan perusahaanmu dan rekan kerjamu, dan bukan aku! mengenai masalah pribadi, aku pikir, malah tidak ada yang harus dikatakan.” Darren Feng berbicara dengan santai, hubungan mereka berdua, dari akrab menjadi orang asing.
Stefanie tidak tahan mendengarnya lagi, jdia dia bertanya dengan nada kasar, “Didepanku, kamu tidak perlu berpura-pura lagi, aku datang, hanya ingin bertanya kepadamu satu hal, luka Clayton Gu, apakah kamu memanggil beberapa preman untuk menhajarnya? Apakah kamu yang melakukannya?”
Stefanie yang melhatnya, hanya untuk mendapat kejelasan ini dari Clayton Gu.
“Oh, sepertinya kamu sudah tahu tentang dia di rawat inap rumah sakit karena cedera, jadi, baru saja dari sana kembali? Melihat betapa marahnya kamu sekarang, apakah kamu merasa kasihan kepada murahan itu? Tetapi, sangat disayangkan, pria murahan ini, dilihat-lihat, tetapi tidak penting! Patut saja, hanya bisa menyalahkan bahwa dirinya tidak memiliki martabat, hanya bisa merebut wanita orang lain!” marah Darren Feng, wanita ini pasti sangat inisiatif datang kepadanya, tetapi malah demo pria lain, datang meminta keadilan kepadanya secara langsung.
Kapan Darren Feng menjadi sangat terdepresiasi? Dia sangat marah.
“Pria murahan itu, apa-apaan, aku tidak ingin berdebat dengamu sekarang, kamu hanya perlu memberitahuku, apakah kamu yang melakukannya? Dan lagi, mengapa kamu begitu sengaja melakukannya terhadap dia? Dia darimana menyinggungmu? Di perusahaan, dia adalah pekerjamu, adalah departemen R&D, di tempat kerja, dia melakukan yang terbaik, dan kemampuan profesionalnya juga bagus, apakah kamu tidak merasa apa yang kamu lakukan, apakah manusia yang tidak tahu malu?” Stefanie menunjukkan tatapan penghinaan.
Dari dulu sikap Darren Feng, sangat percaya diri, dengan satu tangan mengendalikan semua elit, kemana dia pergi?
“Stefanie, apakah kamu tidak merasa kamu konyol? Jelas-jelas kamu tahu dia wanitaku, mengapa kamu terjerat dengannya? Di balkon perusahaan, kalian berdua sedang meringkuk bersama, adegan dia memelukmu, sangat merusak mata! Benar, masalah ini memang aku yang menyuruh orang, aku memanggil dan menghasut orang untuk memulai turun tangan kepada pria murahan ini! kenapa, bukankah ini adalah kesempatan yang baik untuk memberinya pelajaran, dia menggoda wanita juga menggoda wanitaku! Jika aku tidak memberinya pelajaran yang berkesan, tidak akankah aku dikhianati dan ditelan?” Darren Feng juga sangat marah.
Dia bahkan menyebut pria itu Clayton Gu, dia malah bertambah marah.
“Apanya selingkuh, kamu jangan sembarangan berbicara, antara aku dengan dia, kami tidak memiliki hubungan apa-apa, sama sekali tidak seperti apa yang kamu pikirkan, apakah kamu mengira semua orang sama seperti dirimu? Seperi kamu begitu sombong, dan tidak masuk akal? Apa hak kamu untuk memukul dia, tidakkah kamu tahu bahwa ini adalah illegal? Apakah kamu tahu, dia sekarang berbaring di rumah sakit, kakinya patah, dan mungkin harus berbaring selama tiga bulan, ini semua adalah perbuatanmu!” dia menuduhnya dengan kasar, dan seperti yang diharapkan, dia melibatkan Clayton Gu.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Tak Biasa
SusantiMy Perfect Lady
AliciaCinta Yang Dalam
Kim YongyiAdieu
Shi QiMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita