Cinta Yang Tak Biasa - Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi

Stefanie menggelengkan kepala, “Tidak, ini bukan masalahmu, kamu sama sekali tidak perlu merasa bertanggung jawab! Sungguh! Yang salah adalah diriku sendiri!”

“Kalau begitu, kamu tidak marah padaku?” Clayton Gu pada akhirnya dengan sangat berhati-hati bertanya, jelas-jelas di dalam kantor, koordinator yang begitu berkharisma dan dewasa, mengapa di saat tidak ada orang, secara pribadi bicara dengannya, dan begitu hati-hatinya, sesungguhnya membuat Stefanie sejenak tidak bisa menerimanya.

“Tidak, aku tidak marah padamu, sungguh, Clayton Gu, apa yang kamu lakukan itu sangat baik, kamu punya kedudukan, kamu juga punya kesulitanmu sendiri, terlebih lagi kamu punya hal yang membutuhkan pertimbanganmu, aku mengerti, karena mengerti maka aku tidak akan macam-macam cari masalah, kamu terlalu banyak berpikirnya!” Stefanie sama sekali tidak layak untuk marah pada Clayton Gu.

“Kalau begitu mengapa belakangan ini aku selalu merasa jarak di antara kita semakin jauh? Tentu saja, bukan karena kejadian hari ini penyebabnya, Stefanie, aku ingin memberitahumu, aku tidak ingin terus seperti ini, apakah kita bisa kembali seperti dulu yang selalu ada bahan untuk diobrolkan? Waktu itu, kita selalu mengobrol bersama, tidak ada penghalang, begitu bebas, alangkah indahnya! Bagaimana menurutmu?” Clayton Gu tiba-tiba begitu terlarut dalam emosinya.

“Benarkah? Aku tidak merasa begitu, kalau kamu bilang ada, ya berarti memang begitu! Tapi, aku tidak ada maksud sama sekali untuk menjauhimu, sejak awal pun tidak! Hanya saja, sekarang kan masa magang, kalau pakai kata-katamu, sudah masuk dalam masyarakat, jadi orang juga kan kadang bisa berubah, bisa dikarenakan faktor di luar dirinya begini dan begitu mau tidak mau ada sedikit perubahan.” Stefanie otomatis tidak mau mengakui bahwa dirinya sengaja menjauhi dia.

Sejak awal sampe akhir, sikap Clayton Gu terhadap dirinya, selain dari sejak dulu memberi perhatian, sama sekali tidak ada hal lain yang berlebihan dilakukannya, bahkan tidak terucap sama sekali kalimat pengakuan dari bibirnya, jadi kalau dirinya di saat ini terlalu serius, itu hanya mengartikan dirinya bodoh, dia tidak bisa menunjukkan bahwa dirinya ada keinginan untuk menjauhi dia.

“Tidak, Stefanie, jika boleh, aku berharap di antara kita, jangan jadi renggang seperti ini lagi! Aku ini orangnya terkadang mulutnya sedikit bodoh, kamu juga tahu itu! Aku sebenarnya sama sekali tidak pandai bergaul dengan wanita!” Clayton Gu meski waktu di sekolah dikenal sebagai pangeran piano, karena dia sangat mahir memainkan piano, juga pernah dalam acara perayaan-perayaan tampil, mendapatkan sambutan dan menjadi obsesi dari pada murid wanita, tentu saja juga tidak sedikit wanita yang berinisiatif duluan pernah menyatakan cinta, yang diam-diam mencintainya, sampai tidak bisa dihitung.

Tapi sesungguhnya dunia percintaannya, sangat minim dan sederhana, sama sekali tidak banyak pengalaman.

“Aku sebenarnya tidak pandai dalam bergaul, sungguh, Clayton Gu, aku tidak marah padamu! Sudah jam segini! Aku benar-benar harus pergi!” Stefanie langsung memaksakan dirinya melewati Clayton Gu, lalu terburu-buru meninggalkan tempat itu.

Di parkiran, pria yang duduk di kursi belakang, wajahnya murung, sangat tidak senang.

“CEO Feng, menurut Anda apakah aku perlu menelepon Nona Stefanie, menanyakan padanya sebenarnya apa yang terjadi di atas? Tidak mungkin mendadak harus lembur jadi tidak bisa buru-buru turun kan?” Sam yang duduk di posisi pengemudi, seperti menduduki paku, di belakang duduk seorang boss yang dingin sedingin gunung es, bisakah telapak tangannya tidak berkeringat? Meski di dalam mobil AC dibuka, udara dinginnya itu mencukupi, tapi dia tetap saja merasa dirinya seperti tidak bisa bernafas karena stress.

Darren Fen dengan serius memandang ke arah depan, hanya dapat melihat bagian belakang kepala Sam, wanita bodoh itu andai memang benar di kantor ada masalah penting apa sehingga tidak bisa segera turun, apakah tidak bisa berinisiatif untuk menelepon memberi kabar ? Dalam ponsel wanita bodoh itu bukan tidak ada nomor telepon pribadi miliknya, terpikirkan hal ini membuatnya semakin marah.

Sam ingin menelepon wanita bodoh itu, ini menyatakan bahwa di antara wanita itu dan bodyguard dia sudah saling bertukar nomor kontak, hubungan mereka sampai sebaik apa sampai-sampai saling kontak? Nah sebagai pemiliknya, mengapa dia sejak semula tidak pernah secara aktif menghubunginya? Di daftar telepon masuk di ponselnya, sejak dulu belum pernah ada keluar nama Stefanie?

Boss besar Feng diam seribu basa, Sam kaget sampe gemetar, ponselnya ditaruhnya di sampingnya di tempat yang terjangkau, tapi dia tidak berani mengulurkan tangan untuk mengambilnya.

Samar-samar, Sam yang malang selalu merasa dirinya sepertinya tidak hati-hati dan mengatakan sesuatu yang salah, tapi dipikir-pikir lagi dengan cermat, sepertinya tidak ada yang salah, kapan dia memancing ketidaksukaan boss besarnya ini? Dia sema sekali tidak tahu! Tidak terpikir sama sekali.

Suasana dalam mobil, sangat penuh tekanan, Sam merasa dirinya hampir tidak bisa bernafas, karena faktor ac, jendela pun ditutup, sepenuhnya berdiam dalam mobil saja.

Saat ini, satu-satunya doa Sam hanyalah, Nona Stefanie, oh Nona Stefanie cepatlah turun! Kalau kamu masih tidak turun juga, aku sudah tidak bisa tahan lagi!

Mungkin di tengah jeritan hatinya, Stefanie akhirnya dengan hati-hati berjalan keluar dari pintu keluar lift.

“Nona Stefanie sudah datang!” Dia terkejut dan berseru, nada bicaranya jelas terdengar kelewat girang, bahwa dirinya sendiri pun merasakannya.

Dia kurang lebih bisa mengerti, boss besar yang duduk di belakang ini sangat tidak sabaran menunggu orang, juga sangat benci orang yang terlambat, membuatnya menunggu di sini, ini benar-benar menjadi alasan boss besar marah.

Stefanie seperti seorang pencuri, setelah memasuk area parkir, menengok dulu ke kiri dan kanan, akhirnya setelah mendapati tidak ada yang mencurigakan, barulah dengan langkah cepat masuk ke dalam mobil yang disupiri oleh Sam.

Hanya saja begitu menarik pintu mobil dan terbuka, barulah dia menyadari, di dalam mobil sudah ada orang, lagipula yang ada di dalam adalah pria dingin sedingin lemari es yang adalah boss besar Feng, sudah menunggunya dalam mobil sangat lama.

Jika bukan karena ingin menunggu dia, saat ini mobil ini mungkin sudah pergi sangat jauh, siapa tahu hampir sampai ke kompleks Imperial Garden.

Eksistensi dirinya sesungguhnya terlalu kuat, membuat dia dengan gerakan perlahan menuju mobil, seketika kaki tangannya serasa tegang.

“Sudah tunggu lama ya? Maaf, aku turun terlambat!” dia dengan sadar menunduk, dengan canggung minta maaf, lalu barulah perlahan masuk ke mobil.

Darren Feng tidak berbicara, masih dengan tampang dinginnya.

Sebaliknya Sam tidak bisa melihat seperti ini, buru-buru membalas, “Aku tidak apa-apa, bagaimanapun ini adalah pekerjaanku, bagian dari tugasku, hanya saja CEO Feng sudah menunggu di sini sangat lama.”

Perkataan Sam ini secara tidak langsung bermaksud mengingatkan Stefanie, dia sebagai bodyguard, menunggu di sini tidak apa-apa, menunggu berapa lama pun, dia tidak akan banyak mengomel, ini sudah menjadi tugasnya, tetapi kalau membiarkan CEO Feng menunggu orang di sini, maka kondisi ini tidak terlalu baik!

Stefanie tentu saja tahu, Darren Feng marah pada dirinya karena terlambat sekali turun.

Tetapi di atas, masalah datang satu demi satu, dia sendiri juga masih belum bisa menetralkannya, saat ini mana dia punya mood untuk mencoba mengambil hatinya?

Lagipula, dia kan sudah minta maaf, masih menuntut dia bagaimana lagi?

Dia hanyalah seorang karyawan magang biasa, di perusahaan termasuk level paling rendah, setiap orang bisa memerintahnya, setiap orang bisa mempersulitnya, bahkan mengejeknya!

Dia merasa bersalah tidak berbicara lagi, Sam semakin merasa kikuk, dua orang ini akan ribut seperti apa?

“Jalan!” dengan dinginnya Darren Feng memerintahkan.

Dia sangat tidak puas, sekarang dia sangat marah.

Tapi di hadapan Sam, dia masih punya sedikit kemampuan mengendalikan diri.

Sam buru-buru menjalankan mobil, sama sekali tidak berani lagi melirik ke belakang mengecek apa yang terjadi melalui kaca spion, di dalam mobil ruang mobil yang tidak besar ini, hampir dipenuhi bau mesiu yang sangat pekat.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu