Cinta Yang Tak Biasa - Bab 150 Penolakan Lagi
Stefanie mentap sarapan ditambah bunga yang ada di tangannya. Seketika, ia merasa serba salah. Untungnya, sarapan ini tidak terbilang porsi yang besar. Dia memaksa dirinya untuk memasukan sarapan ini ke dalam perutnya. Hanya sekelompok mawar yang indah ini, harus bagaimana ini? Pasti terlalu mencolok untuk membawanya ke kantor di tangannya, meskipun itu hanya setangkai, tentu saja dia juga bisa mengatakan kalau bunga ini ia ambil dari taman. Tetapi tetap saja terlalu menarik perhatian oarng lain. Stefanie memikirkannya, akhirnya ia hanya bisa memasukan bunga mawar ini ke dalam tasnya. Untungnya, tas yang suka ia pakai sehari-hari bukanlah jenis tas kecil. Ukuran tasnya ini masih muat untuk menyimpan bunga mawar di dalamnya.
Tapi, mawar ini, apakah benar-benar Clayton Gu hanya melihatnya di taman, lalu memetiknya begitu saja? Bukankah sama saja dia sudah menjadi seorang pencuri pemetik bunga.
Sambil menggelengkan kepalanya, dia melanjutkan langkah kakinya.
Sejauh ini, rencana pertama Clayton Gu berhasil diselesaikan, dan kemudian pada siang hari, dia ingin bertemu dengan Stefanie di restoran karyawan. Tetapi sayangnya kali ini, Stefanie tidak muncul di restoran karyawan. Clayton Gu tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, bahkan setelah makan, ia masih tak kunjung menemukannya di kedai kopi kemarin.
Namun, setelah selesai makan, 'kebetulan' bertemu dengannya d balkon terbuka.
"Kamu tidak makan di restoran karyawan hari ini?" Clayton Gu membisikan fakta yang sudah ia temukan.
"Clayton Gu, aku mungkin tidak akan pernah pergi ke restoran karyawan lagi kedepannya." Jadi, jangan tunggu aku lagi di sana. Sisa dari ucapan Stefanie ini tidak terucapakan dari bibirnya.
Tapi apa yang dia maksudkan, bagaimana mungkin Clayton Gu tidak mengerti.
"Stefanie, aku tidak akan memaksamu, selama kamu bahagia! Tapi aku masih ingin memberimu masukan. Ada beberapa hal yang harus kamu pikirkan dengan baik! Sekarang sudah di zaman sistem hukum yang beradab, bagaimana kabarmu? Paksaan yang kamu terima itu bisa dilaporkan ke polisi. Tidak ada seorang pun yang bisa merampas kebebasan dirimu!" Clayton Gu sekali lagi dengan sungguh-sungguh mengingatkan, bahkan ada seseorang yang akan selalu membenci, entah dalam keadaan apapun. Jika selama menyangku Stefanie, maka tak peduli bagaimana pun, ia akan tetap berdiri bagaimanapun caranya.
Tapi dia bukanlah Stefanie, jadi dia tidak tahu rasa sakit apa yang sedang ada dalam hatinya.
Ini bukan pertama kalinya dia membujuknya, efeknya masih sama seperti sebelumnya, hasil dari efek ini sangat sedikit.
"Clayton Gu, terima kasih, ini adalah urusanku sendiri, aku masih ingin menyelesaikannya dengan caraku sendiri." Stefanie masih tidak ingin melukai Clayton Gu.
"Stefanie, aku tidak tahu bagaimana cara untu memberitahumu, agar kamu bisa mengerti. Aku sangat ingin membantumu. Darren Feng adalah orang yang sombong dan orang yang sulit dihadapi. Dia memiliki banyak industri dengan namanya. Aku tahu dia kaya. Tahun-tahun ini, selama memiliki uang, kita bisa melakukan banyak hal, tetapi tidak semua hal dapat diselesaikan dengan uang. Tetapi, keluargaku sama sekali bukan jenis keluarga yang takut akan banyak hal. Kalau kamu ingin menghadapi Darren Feng, aku akan berdiri di sampingmu untuk membantumu. Aku harus percaya, aku bisa melakukannya!"
Ini adalah pertama kalinya dia memberi tahu Stefanie bahwa dia bisa menggunakan kekuatan keluarganya untuknya. Tentu saja, ini juga karena dia sudah mendapat izin dari kakeknya.
Dengan dukungan kakeknya, dia jadi memiliki semangat juang yang tinggi.
"Clayton Gu, tidak, aku tidak ingin kamu melakukan ini untukku! Dengar, masalah antara aku dan Darren Feng adalah masalah pribadi antara aku dan dia, aku tidak ingin melibatkanmu, aku tidak pernah ingin, apa kamu mengerti? Dia lebih kuat dari yang kamu pikirkan. Sisi yang dia perlihatkan hanyalah puncak gunung esnya saja, jadi kamu tidak boleh melakukan hal bodoh!" Orang lain tidak tahu seberapa bagus Darren Feng, dan seberapa keras emosinya. Tetapi, Stefanie sudah bersamanya begitu lama, jadi ia sangat mengerti akan karakternya.
"Kamu tidak perlu takut padanya, dia bukan roh jahat, tidak peduli seberapa kuat dia, dia hanya manusia, Stefanie, kamu hanya harus percaya padaku! Serahkan sisanya padaku, aku akan melakukannya. Oke? Aku tahu, sebenarnya kamu tibak benar-benar membenciku, kan? Sekarang, aku tidak ingin menyembunyikannya darimu, membohongmu. Cinta dan kekagumanku hanya untukmu. Stefanie, kamu pun seharusnya kurang lebih bisa merasakan ketulusan dan kesungguhan hatiku ini!" Ini adalah pertama kalinya Clayton Gu mengumpulkan keberanian, dan mengakui perasaannya pada gadis yang disukainya.
"Clayton Gu, kamu" Meskipun Stefanie bisa merasakan kepedulian dan perawatan Clayton Gu untuk dirinya, itu sama sekali berbeda dari ketika dia mengakui perasaannya pada dirinya sendiri. Ia terkejut sejenak, tetapi tidak disangak, dia akan mengungkapkan perasaaannya di tempat yang begitu sederhana, seperti di balkon terbuka seperti ini.
"Aku tahu, kamu mungkin tidak mau mempertimbangkan aku sekarang, tapi tolong jangan buru-buru menolak pengakuanku sekarang. Aku hanya ingin kamu tahu, aku menyukaimu tidak peduli kapan dan keadaan apa pun. Aku bersedia untuk selalu berada di sampingmu. Selama kamu membutuhkanku, aku pasti akan selalu ada di sampingmu. Aku harap kamu akan memberiku satu kesempatan. Jangan terburu-buru menolakku!" Clayton Gu berkata dengan tulus.
Stefanie malu untuk menolaknya secara langsung. Dia tidak ingin menyakitinya. Ini adalah apa yang telah dia coba capai, termasuk membantunya dalam menghadapi Darren Feng. Sebagian alasannya adalah dia tidak ingin Clayton Gu terlibat.
"Clayton Gu, pada kenyataannya, kamu tidak harus begitu baik kepadaku sama sekali. Ditambah, entah berapa banyak wanita cantik yang lebih cantik dariku di perusahaan ini, kemampuan dalam pekerjaannya pun banyak yang lebih kuat dariku. Entah ada berapa, dengan kondisimu seperti ini, sebenarnya, kamu bisa memilih yang lebih baik!" Stefanie merasa tidak nyaman.
Ketika Julia Liu menggunakan pisau di luar perusahaan untuk mengintimidasi dan ingin melukai dirinya sendiri, pria itu mengakui perasaannya di depannya dan mengakui kalau dia menyukai dirinya. Tetapi setelah itu, dia berhenti membahasnya lagi. Saat itu, Stefanie berpikir dia hanya asal bicara saja.
Tanpa diduga, dia selalu berpikir seperti ini padaku.
Tapi dirinya, malah tidak membalas balasan yang sesuai.
"Tidak, ada banyak wanita di dunia, ada banyak wanita cantik. Tapi mereka semua bukan kamu. Hanya kamu, satu-satunya di dunia ini, yang paling berkesan dan paling menarik bagiku!" Clayton Gu biasanya sangat lembut, tetapi ia sangat serius saat membicarakan masalah cinta. Ekspresinya saat ini hampir memabukkan orang yang mendengarnya.
Siapa yang tidak suka pria yang begitu lembut dan elegan?
Hanya saja, hanya menyukainya saja.
Stefanie bukanlah orang yang bisa mengendalikan hidupnya sendiri, tepatnya, dia sekarang sudah membatasi kebebasan pribadi yang paling dasar. Jadi untuk Clayton Gu, dia selalu berterima kasih padanya, tetapi dia tidak berani melakukan apa pun padanya.
"Stefanie, kalau saja tidak ada orang seperti itu. Apakah kamu akan jujur bilang padaku, kamu bisa menyukaiku, bisa memilih bersama denganku? Aku ingin mendengarkan kejujuran darimu!" Setelah Clayton Gu mengakui perasaannya, dia tidak membuat dirinya sendiri jadi malu-malu, sebaliknya dia malah lebih berani.
"Clayton Gu, kamu ini kenapa hari ini? Kenapa tiba-tiba mengatakan hal-hal ini kepadku?" Stefanie tanpa sadar juga tersentak dibuatnya.
Hubungan antara dia dan Clayton Gu seharusnya tidak berkembang menjadi seperti sekarang.
Dia harus menjaga jarak yang tepat dari Clayton Gu.
"Bukan tiba-tiba, Stefanie, kesukaanku padamu tidak pernah menjadi kemauan yang datang secara tiba-tiba. Aku sudah menyukaimu sejak lama. Sekarang aku hanya bertanya, jika tidak ada Darren Feng orang ini, maukah kamu menerimaku dengan tenang dan bahagia? Sukai dan kejar, sekarang kamu hanya perlu memberi tahuku jawabannya. Tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu mau. Dalam hal ini, aku sepenuhnya berbeda dengan pria itu." Clayton Gu merasa sedikit kecewa.
Jelas-jela tahu, apa yang dirinya pilih, sangat sulit untuk dikejar. Tapi, dia tetap tidak tahan, tidak tahan untuk tidak mencobanya terlebih dahulu. Setelah ini berlalu, dia tidak akan melihat ke belakang lagi.
"Clayton Gu, jika kamu ingin tahu jawabannya, maka aku bisa memberitahumu. Aku akan memberitahumu sekarang. Jika tidak ada begitu banyak kekeliuran, kamu memang orang yang baik hati yang layak dijadikan andalan yang baik seumur hidupnya. Gadis yang baik pasti akan menghargai kebaikanmu, termasuk aku di dalamnya. Tapi, maaf sekali, urusanku sendiri saja sangat berantakan seakrang. Aku benar-benar tidak ingin memberikan kesulitan untukmu."
Bagaimana bisa Stefanie tidak menyukai pria yang begitu anggun dan lembut? Dia akan mengambil inisiatif untuk menyerahkan saputangan sutra atau kertas tisu ketika kamu sedih, ketika kamu membutuhkan pundak atau seseorang untuk diandalkan, ia akan meminjamkan pundaknya kepadamu tanpa ragu. Bahkan, ia akan berdiri di sampingmu di saat-saat yang memalukan atau menyulitkan sekali pun. Saat kamu dalam keadaan yang berbahaya, dia akan selalu berdiri melindungimu.
Pria seperti itu, pria yang begitu baik, bahkan mata Cheng Xia tidak buta. Stefanie tidak akan gagal melihat betapa baiknya dia kepada dirinya. Hatinya tidak terbuat dari batu, dia tidak akan menutupinya dengan panas.
Sejauh ini, masih ada bekas luka di lengannya karena demi melindungi dirinya.
"Stefanie, kalimat yang kamu ucapkan ini sudah cukup!" Clayton Gu sangat antusias. Dia juga tahu, dia tahu kalau Stefanie-nya ini masih suka dipedulikan oleh dirinya.
Ini bukan cinta sepihak, atau upaya sepihak satu sisi. Stefanie tahu segalanya, mengerti segalanya. Hanya saja, ia memiliki rasa sakit yang abadi dalam hatinya.
Mark berjalan ke kantor Boss Besar Feng dengan cemas. Dalam dua hari terakhir, ekspresi dari Boss Besar Feng ini sangat suram sehingga dia tidak bisa menahan rasa takutnya.
Ketika Bossnya ini dalam suasana hati yang buruk, tidak ada seorang pun di bawah sekretaris bersedia untuk mengganggunya.
Karena begitu tidak hati-hati, pasti akan menjadi sudut yang berlawanan dari bom amarah Boss Besar Feng.
Jadi di tangan Mark, ini bukanlah dokumen yang dikumpulkan dengan cepat. Sekretaris-sekretaris ini pun tak berani mengganggu Boss Besar Feng yang masih berwajah suram. Hanya Mark saja yang berani datang menemuinya. Jadi, semua bahan-bahan kerja, beberapa dokumen yang perlu ditandatangani, semuanya diberikan kepada Mark.
Tidak ada cara lain. Pada saat ini, Mark sebagai asisten pribadi, memiliki alasan untuk muncul di hadapannya.
Meskipun Mark sendiri sangat enggan untuk masuk pada saat ini, orang lain takut akan menjadi sasaran pelampiasan emosinya, lantas apa Mark tidak takut? Sebenarnya, dia juga takut, tetapi identitasnya dan sifat pekerjaannya ada di sini. Ini adalah tanggung jawab yang tidak bisa dia singkirkan.
Dia terdiam dan melihat ke langit-langit. Ia menenangkan pikirannya terlebih dahulu, lalu baru membuka pintu kayu tebal ini. Ia masuk ke dalam ruangan kantor ini setelah memiliki cukup keberanian.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyAfter Met You
AmardaBack To You
CC LennyHarmless Lie
BaigeMy Superhero
JessiDiamond Lover
LenaBlooming at that time
White RoseCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita