Cinta Yang Tak Biasa - Bab 92 Membuli Kekasihnya
Ada apa ini ya? Memintanya pergi ke mall terdekat untuk membeli pakaian wanita? Dan juga harus membeli pakaian yang sesuai dengan ukuran Stefanie, ya ampun, dia hanya pernah bertemu dua atau tiga kali dengan Stefanie, di waktu-waktu itu dia tidak berani langsung mengamati wajahnya, tidak usah dibilang lagi apakah mengamat-amati tubuhnya, namun, Stefanie sangat kurus, tubuhnya juga tidak pendek, ukuran pakaiannya, seharusnya tidaklah sulit untuk dipilih.
Tetapi, mengapa mau menolong membelikan pakaian untuk nona Stefanie? Ini di perusahaan, bukankah semua orang sudah berpakaian formal, dan sebagainya, Mark di saat ini sepertinya menyadari sesuatu, seketika mukanya memerah, lalu terkejut sampai-sampai mulutnya menganga dengan lebarnya.
Ah, ya ampun! Tidak mungkin seperti yang dia bayangkan kan!
Di dalam ruang kantornya CEO, jangan-jangan dua orang itu bertindak gila-gilaan, gila-gilaan sampai merobek pakaian pasangannya? Ini benar-benar seperti aliran monster, tidak benar juga, pakaian pria tidak diperlukan, hanya perlu pakaian wanita, itu artinya yang bertanggung jawab atas robeknya pakaian orang itu adalah boss besar Feng mereka.
“Gila, CEO Feng ternyata adalah monster sesungguhnya! Aku sebelumnya sungguh tidak menyadarinya, sungguh tidak terlihat seperti itu!” dia seketika dibuat sangat terkejut oleh kenyataan yang ada di dalam pikirannya ini.
Gedung perusahaan mereka ini bisa dibilang berada di kawasan bisnis yang sangat ramai dan berkembang, sehingga setelah keluar dari gedung kantor, mengendarai mobil tidak jauh, kira-kira lima menit perjalanan, tibalah di area pertokoan yang besar, di dalam area pertokoan itu, di antaranya ada tiga gedung, selantai penuh, semuanya adalah beragam jenis pakaian wanita, dan lagipula semuanya dari merek yang terkenal, sangat diminati oleh wanita-wanita muda yang bekerja.
Mark bisa sampai mengetahui keadaan di sana, karena satu kali pernah ditarik paksa pergi ke sana menjadi seorang porter, gara-gara ada satu adik sepupunya yang wanita, satu kali waktu ada obral besar hari raya, adik sepupunya itu karena baru habis putus cinta, perasaannya sedih tidak menentu, keluarganya mengkhawatirkannya, maka meminta tolong dia untuk membantu menjaganya, dia sebagai kakak sepupu laki-laki, tentu saja tidak bisa cuek tidak peduli.
Pakaian formal wanita lebih mudah untuk dipilih, karena lebih sedikit, lagipula lebih berkelas dan modis.
“Halo Tuan! Selamat datang, permisi tanya adakah yang bisa kami bantu untuk Anda?” Mark juga berpakaian jas hitam, sudah tampan juga berkharisma, belum lagi tangannya mempermainkan kunci mobil, begitu dia berjalan memasuki toko pakaian wanita bermerek, dengan cepat menarik perhatian para pelayan toko yang ramah itu.
“Oh, aku mencari setelan pakaian formal wanita untuk ke kantor!” Dia langsung menjelaskan maksudnya.
Dengan tersenyum manis pelayan wanita itu berkata, “Apakah Tuan sedang memilih untuk kekasih Tuan?” seketika bola matanya mau tak mau meredup, pria yang begitu tampan, pastinya sudah sejak dulu punya kekasih.
“Bukan.” Dengan wajah memerah Mark menjawab.
Nona Stefanie itu mana mungkin menjadi kekasihnya?
Tapi dia sangat jelas bisa merasakan semangat pelayan wanita itu seperti kembali bergetar, meski tidak tahu alasannya apa, tapi berikutnya dengan tanpa alasan bersikap semakin ramah padanya.
“Permisi tanya, mau cari untuk wanita usia berapa?”
“Aku pikir dulu ya, kira-kira usia awal dua puluh!” Mark sungguh tidak bisa menyebutkan dengan tepat ukuran dada pinggang dan pinggul Stefanie, karena itu bukan bidang keahliannya, pada akhirnya dia hanya bisa membandingkan dengan pelayan wanita yang ada di depannya ini, dengan ragu dia menjawab.
“Apakah kurang lebih sama dengan aku?” pelayan toko yang ramah itu menjadi agak bingung mendengarnya, mana ada orang mau membelikan baju untuk orang lain tapi tidak tahu ukurannya.
“Kalau tidak bisa, ambil saja satu ukuran lebih besar, satu ukuran lebih besar dari S, begini lebih aman.” Dia yang biasanya juga tidak punya banyak pengalaman membeli pakaian wanita, hanya bisa dengan kikuknya memilih satu jalan tengah.
“Tuan, pakaian kami di sini, kalau sudah dibeli dibawa pulang boleh dicoba dulu, kalau tidak cocok, dengan berdasarkan notanya, kembali ke sini bisa langsung kami carikan gantinya, kami akan memilihkan ukuran yang cocok tanpa dipungut biaya!” Pelayan toko wanita yang ramah itu, seketika merasa pria tampan di depannya ini tidak tahu mengapa agak lucu, begitu terlihat kikuk seperti ini, langsung ketahuan belum pernah ada pengalaman membelikan pakaian untuk seorang wanita.
Jadi, seharusnya dia belum punya kekasih nih.
“Ohya? Oke juga kalau begitu! Ikuti dulu apa yang aku katakan tadi, tolong pilihkan untukku yang satu ukuran sedikit lebih besar, kalau begini, dibawa pulang dulu, kalau sampai tidak cocok, aku akan kembali ke sini lagi untuk tukar!” Mark merasa kesal
Pikir-pikir, dia merasa kesal, dia seorang asisten, mengurus urusan membelikan pakaian untuk seorang wanita, apakah sungguh pantas? Dia sedang menimbang-nimbang, apakah seharusnya mengusulkan kepada boss besar Feng ini untuk memiliki seorang asisten wanita, kalau seandainya ada asisten wanita, maka selanjutnya hal-hal yang bikin kikuk seperti ini, bisa langusng diserahkan untuk dibereskan oleh asisten wanita, bukankah ini lebih cocok.
Setelah mengambil pakaian dan membayar, dia cepat-cepat meninggalkan toko pakaian wanita itu, sesaat waktu dia akan pergi, pelayan wanita itu beberapa kali seperti mau berkata sesuatu tapi lalu tidak jadi, terlihatnya seperti siap-siap buka mulut mau menanyakan nomor teleponnya, tapi dia waktu itu hanya mempedulikan menunduk dan menyelipkan nota masuk ke dalam kantungnya, terburu-buru berjalan keluar, sama sekali tidak menyadari kejanggalan yang terjadi di sampingnya, sehingga semuanya itu tidak terjadi.
Setelah dua puluh menit kemudian, dia dengan lancar mengemudikan mobil tiba kembali di perusahaan.
Ketika Darren Feng sendiri keluar dari ruang kantor, mengambil kantung pakaian yang disodorkan olehnya, Mark mencoba dengan sengaja ingin mengintip melalui celah pintu pergerakan dan keadaan di dalam, tapi siapa sangka, Darren Feng sangat hati-hati, menutup pintu rapat-rapat, apapun tidak ada yang terlihat, tidak ada cara, Mark hanya bisa kecewa.
Menunggu sampai dua kantung berisi pakaian dibawa masuk dalam ruangan, suara pintu ditutup, akhirnya membangunkan seseorang yang sedang terkantuk-kantuk itu.
Stefanie bangun dari sofa, reaksi pertamanya adalah ada kekosongan yang sesaat, baru saja terbangun, otaknya belum terlalu baik bekerja, tapi ketika dia teringat akan apa yang baru saja terjadi, dia seketika ada dorongan ingin marah.
“Ya Tuhan, bagaimana bisa aku dan dia bisa-bisanya melakukannya di sofa dalam ruangan kantornya?”
“Kamu masih memiliki waktu dua puluh menit, gunakan untuk seka dan berganti pakaian, setelah dua puluh menit, adalah waktunya bekerja lagi, jangan bilang aku tidak mengingatkanmu ya!” Darren Feng berbaik hati mengingatkan.
Stefanie dengan refleks menoleh jam yang tergantung di dinding, begitu wajahnya menjadi suram, seketika juga mulai marah, “Hanya ada waktu dua puluh menit, mengapa kamu tidak lebih awal membangunkanku?”
Sebetulnya, yang lebih ingin dia tanyakan adalah, jelas-jelas tahu ini adalah perusahaan, terlebih lagi ini adalah ruangan kantornya, mengapa dia tetap masih bisa begitu agresifnya, langsung menginginkan dirinya di dalam ruangan kantor ini? Apakah dia sejenis babi?
Tapi begitu perkataan meluncur dari bibirnya, entah mengapa isinya menjadi berubah.
“Kelihatannya kamu begitu lelah, lagipula pakaianmu, aku meminta Mark pergi membeli yang baru, dan baru saja dibawanya kemari!!!” Jawabannya , dipersingkat lagi.
Tetapi, Stefanie dari situ menjadi seketika mengerti, ternyata dia menyuruh Mark untuk pergi membantu dia membeli baju yang baru, memudahkannya untuk berganti pakaian di sini, lalu tanpa perlu menggantu waktu kerja siang hari, dalam waktu ketika menunggu Mark kembali, jadi dia tidak membangunkannya.
Novel Terkait
More Than Words
HannyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Yang Tak Biasa
WennieUnlimited Love
Ester GohKing Of Red Sea
Hideo TakashiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita