Cinta Yang Tak Biasa - Bab 70 Berbagai macam siksaan
"Aih, kamu pergi atau tidak? Kalau tidak, katakan kepadaku. Jika tahu lebih awal, pagi ini ketika Darren Feng pergi, aku memintanya membangunkanku lebih awal, jadi aku tidak akan kelaparan sampai sekarang "Dia berkata kepada dirinya sendiri, sambil melihat orang yang sedang mengemudi di kursi kemudi.
Pengawal itu akhirnya mulai tidak tenang, dia berpikir berulang kali, lalu dengan hati-hati menjawab, "Baik, aku akan turun dan membelikannya untukmu!"
Pengawal itu masuk ke toko sarapan, setelah bertanya, dia mendapati toko sarapan ini hanya menjual susu kedelai dan bakpao, mereka tidak menjual cakwe. Setelah berpikir sebentar, dia membeli dua ini dulu.
Dia kembali ke mobil dengan membawa sarapan, lalu dia membuka pintu kursi belakang dengan hati-hati dan bergegas tersenyum sambil menyerahkan sarapan, "Nona Stefanie , di toko ini tidak ada cakwe. Adanya hanya susu kedelai dan bakpao!"
Stefanie melirik sarapan di tangannya, tapi dia tidak menjulurkan tangan untuk mengambilnya, "Tidak ada cakwe? Tapi aku paling suka cakwe."
"Ah, anda masih mau cakwe, kalau begitu aku akan mengemudi ke depan untuk melihat-lihat, kalau di depan masih ada toko sarapan aku akan berhenti dan bertanya lagi! Susu kedelai dan bakpao ini masih panas, dan aku sudah membelinya, bagaimana kalau Nona Stefanie, makan dulu! "Ekspresi wajah pengawal itu terlihat seperti hendak menangis. Sampai sebesar ini, ini pertama kalinya dia diperintahkan oleh seorang wanita untuk membeli sarapan.
"Boleh!" Stefanie berpikir sebentar, dan dengan terpaksa menerima susu kedelai dan bakpao itu. Sebenarnya dia memang sedang lapar, kalau tidak, dia tidak akan dengan mudah melepaskan pengawal ini .
Akhirnya, sampai di toko sarapan ketiga, dia menemukan cakwe yang diinginkan Stefanie.
"Aih, sepertinya sangat berminyak, tiba-tiba aku tidak mau makan lagi. Kalau begitu kamu bantu aku memakannya. Kamu pasti sudah lama menunggu di luar villa, seharusnya kamu belum sarapan kan!" melihat cakwe yang berminyak memang membuatnya tidak ingin makan lagi, jadi muncullah ide ini.
"Nona Stefanie, saya sudah makan!" Sebenarnya, pengawal ini tidak suka gorengan seperti cakwe. Tidak hanya itu, dia tidak suka makanan yang digoreng.
"Sudah makan? Sepertinya sangat sayang, bagaimana ini?" Sekarang mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Stefanie berpikir sebentar lalu dia kembali memasukkannya ke dalam kantongan dan kembali menyerahkannya ke depan, " Sudah makan juga tidak apa-apa, bukankah biasanya nafsu makan pria sangat besar? Makan satu gorengan tidak apa-apa kan! "
Stefanie langsung menjulurkan tangannya yang mengenggam kantongan, kalau pengawal itu berani tidak mengambilnya, dia akan terus memegangnya seperti ini sampai mobil tiba di tempat parkir perusahaan.
Melihat hal ini, pengawal itu baru menyadari Stefanie benar-benar sengaja mempersulitnya!
"Baiklah, aku akan mengambilnya, nanti aku akan memakannya." dia bergegas mengambil kantongan itu dengan sebelah tangannya.
Stefanie kembali duduk dengan baik, dan kemarahan di dalam hatinya tiba-tiba menghilang karena hasil yang memuaskan ini.
Melihat mobil sudah sampai di jalan utama yang ramai, sepuluh menit lagi akan tiba di perusahaan, pengawal itu berpikir berulang kali, dia merasa hari ini dia tidak boleh terus diam seperti ini lagi, dia harus meminta maaf kepada wanita terhormat di kursi belakang atas sikapnya yang lancang dan brutal tadi malam, kalau tidak, kelak jika dia terus mempersulitnya bagaimana?
“Nona Stefanie itu...” Dia mengemudi sambil berkata dengan suara pelan.
Tetapi karena suaranya terlalu pelan, mengakibatkan Stefanie yang duduk di kursi belakang tidak bisa mendengarnya sama sekali.
“Nona Stefanie?” di karenakan tidak mendengarkan respon dari belakang, dia meninggikan volume suranya sedikit, dan kembali memanggilnya dengan ragu-ragu.
Saat ini, Stefanie baru terbangun, “Ada apa, sudah sampai?” dia duduk dengan tegak, dan melihat keluar, tapi mobil masih melaju, dan mereka belum sampai di depan gerbang perusahaan.
Dia merasa sedikit bingung, tapi disaat yang sama, dia merasa dia benar-benar mengantuk, jika tidak, mana mungkin dalam waktu yang singkat ini dia tertidur di dalam mobil.
“Nona Stefanie , anda baik-baik saja kan?” saat ini, pengawal yang sudah dengan jelas melihat situasi di belakang lewat kaca spion, berpura-pura bertanya dengan penuh perhatian.
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Stefanie tidak ingin menjawab panjang lebar. Baik apanya, dia sama sekali tidak baik , tapi hal ini tidak bisa dia katakan kepada pengawal ini!
Karena semua hal yang tidak baik ini disebabkan oleh Darren Feng yang bossy itu.
"Nona Stefanie, maaf tadi malam saya sudah menyinggung anda. Tolong anda memakluminya dan tidak memasukkannya ke dalam hati." Pengawal itu ragu-ragu sejenak tapi akhirnya memilih untuk berbicara, kalau masalah ini tidak dibicarakan dengan baik, dia tidak akan bisa bekerja dengan tenang.
“Tadi malam, hal menyinggung apa yang kami lakukan kepadaku?” saat Stefanie yang sedang bingung mendengar hal ini, dia langsung sadar sepenuhnya, dia tidak menyangka pengawal yang sedang mengemudi di depan akan begitu blak-blakan!
"Soal saya mengikat anda dan membawa anda ke tempat parkir bawah tanah. Saat itu, saya juga bingung, CEO Feng memerintahkan saya harus membawa anda ke tempat parkir bawah tanah dan dia akan menunggu di mobil yang diparkir di tempat parkir bawah tanah. Dia juga mengatakan jika saya tidak bisa menyelesaikan tugas ini, dia menyuruhku berhenti bekerja di sini. Mendengar nada bicaranya, sepertinya sangat serius. Saat itu saya juga tidak berpikir panjang, jadi saya melakukan beberapa tindakan kasar kepada anda, jika di pikirkan saya memang telah melakukan hal yang menyinggung anda! Di sini, saya ingin meminta maaf kepada Nona Stefanie atas kekasaran saya tadi malam!" sambil mengemudi dia meminta maaf dengan serius.
"Memangnya tidak menyinggung? Kalau saat itu aku memiliki kekuatan, aku bahkan berniat menendang kakimu, jadi seharusnya kamu tahu aku membencimu kan. Pagi ini ketika aku melihatmu keluar dari mobil, aku sudah merasa tidak senang, dan mengingat tadi malam kamu bersikap sangat kasar kepadaku, heh, aku juga tidak bisa bersikap baik kepadamu! Tadi aku sengaja memerintahkanmu keluar dari mobil untuk membeli sarapan karena aku sengaja ingin menyiksamu! " Stefanie tidak menyembunyikannya, sebaliknya dia memberitahunya secara terus terang
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniversePredestined
CarlyMy Lifetime
DevinaMy Perfect Lady
AliciaDemanding Husband
MarshallLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyThe Winner Of Your Heart
ShintaCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita