Cinta Yang Tak Biasa - Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)

Lalu, Mark melangkah keluar dari lift dan melihat Stefanie yang sedang menenteng termos dengan ekspresi putus asa dan bersiap-siap untuk pergi.

Mark sangat mengenal Stefanie, sejak kontrak pertama kali dibuat dan masalah kekerasan di sekolah, dia ikut campur di dalam masalah itu semua. Tentu saja bahkan Stefanie sendiri tidak mengetahui hal ini.

"Tunggu, apakah kamu Nona Stefanie?"

Mark takut salah mengenali orang, sehingga dia melangkah maju dan bertanya dengan hati-hati.

Begitu Stefanie mendengar ada orang yang memanggil namanya, dia segera mengadahkan kepalanya dan melihat Mark yang sedang berjalan ke arahnya.

"Kamu itu? Oh, aku sudah mengingatnya, kamu orang yang berada di sisi Darren Feng."

Hari dimana sedang menandatangani kontrak, pemuda ini juga berada di sana, dia mengenakan setelan jas hitam. Dia masih mengingat wajahnya, dia juga menggunakan sebingkai kacamata hitam.

"Halo, Nona Stefanie, perkenalkan aku adalah Mark. Aku merupakan asisten pribadi CEO Feng!" Mark memperkenalkan diri dengan sopan.

"Halo, kamu datang di saat yang tepat. Kebetulan aku sedang mencari CEO Feng, apakah dia ada? Apakah sedang sibuk sekarang?" Stefanie sangat bersyukur, akhirnya dia bertemu dan orang yang dikenal dan bisa mencari Darren Feng, jika tidak sia-sia sudah kedatangan dia untuk kali ini.

"CEO Feng? Beliau ada di ruangan pribadi dia. Jadi, Nona Lian kamu datang untuk mencari CEO Feng?" Mark sedikit terkejut karena ini merupakan pertama kalinya dia melihat Stefanie datang mencari pemimpin mereka.

Stefanie menjadi malu mendengar pertanyaan Mark. Tetapi dia dengan cepat menggoyang-goyangkan termos, "aku hari ini sedang luang, sehingga aku berpikir untuk datang mengantarnya makan siang. Dia belum makan bukan?"

Dirinya sudah datang ke sini dengan terburu-buru, dan sudah datang sebelum waktu makan siang. Dirinya takut bahwa dia akan terlambat.

"Belum, tidak secepat itu. Kebetulan aku sedang ingin memesan makanan untuk dia." Diam-diam Mark merasa senang, dia tidak perlu lagi pergi memesan makanan jika sudah ada makan siang.

"Kalau begitu, sebaiknya tidak perlu memesannya, aku sudah membawanya. Apakah kamu bisa membawaku naik untuk mencari dia? Aku tidak mengenali tempat ini karena ini pertama kalinya aku datang kemari." Stefanie memohon.

"Baiklah!" Mark juga sedang bersantai, lagipula dia juga sangat penasaran dengan wanita yang dipilih oleh pemimpinnya ini. Biasanya mereka jarang berinteraksi. Untuk saat ini dia bisa 'menyelidikinya' dari jarak yang dekat.

"Nona Stefanie memang sangat perhatian. CEO Feng biasanya selalu memesan makanan luar untuk makan siang di kantor. Terkadang aku sebagai asisten pribadinya merasa sangat sedih, karena bukan hanya sehari, dua hari saja dia memesan makanan luar, melainkan berbulan-bulan. Makanan luar ini tidak bisa disebut tidak baik tetapi bagaimana pun juga yang dimasak oleh orang rumah jauh lebih bernutrisi. Tetapi tidak ada cara lain, CEO Feng memang begitu pekerja keras, terkadang dia tidak memiliki waktu untuk makan, jikan bukan aku sebagai asisten pribadi yang memantaunya, takutnya penyakit lambung dia akan semakin parah!" Mark berbicara dengan panjang.

"Benarkah? Memang sudah menyusahkan kamu sebagai asistennya!" Stefanie merasa malu, jika dibandingkan dengan dirinya ketika sedang bersiap-siap untuk ujian selama satu bulan karena dia tidak begitu giat seperti dia.

"Nona Stefanie, ini merupakan lift khusus untuk CEO, pegawai kantoran biasanya tidak boleh menggunakan lift ini karena lift ini langsung sampai ke ruangan CEO Feng! Jika Anda datang kembali, Anda bisa langsung menggunakan lift ini!" Mark membawa dia ke depan lift khusus dan memperkenalkannya kepada dia.

Dari lift tersebut, dia bisa melihat pantulan dirinya sendiri. Dia merasa sedikit tenang setelah melihat tidak ada yang salah dengan dirinya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.

"Dengar-dengar Nona Stefanie sudah berhasil memasuki University H di Kota B? Kalau begitu aku mengucapkan selamat di sini karena keinginan kamu sudah tercapai!" Mark sengaja kembali mengungkit ujian masuk kembali.

"Terima kasih!" Stefanie menjawab dengan hati-hati.

Dia ini tidak mudah dekat dengan orang lain. Dia tidak pernah berinisiatif mendekati orang lain terlebih dahulu, hanya ketika orang lain berinisiatif bersikap baik kepadanya dan dia setelah merasakan ketulusan pihak lawan, dia baru akan pelan-pelan menjadi dekat dengan pihak lawan. Terkadang orang yang berkepribadian introvert seperti dia memang tidak memiliki keahlian untuk berinteraksi dengan orang lain.

Lift berhenti, pintu terbuka dengan perlahan-lahan.

"Sudah sampai!" Begitu keluar dari dalam lift dan berjalan dua langkah, terdapat sebuah ruangan yang begitu luas, hanya saja pintu ruangan tersebut sedang dalam keadaan tertutup.

Mark mengetuk pintu sambil tersenyum, terdengar suara Darren Feng yang berat dari dalam, "masuk!"

"Nona Stefanie, kamu masuk sendiri saja! Aku tidak ingin menjadi nyamuk di antara kamu dan CEO Feng, lagipula aku juga harus ke kantin bawah untuk makan siang! Sampai jumpa!" Mark tersenyum sambil melambai-lambaikan tangan lalu menghilang dengan cepat.

Tidak ada cara lain, Stefanie pun menenteng termos dan mendorong pintu ruangan yang belum pernah dia masuki, ruangan pribadi miliknya.

"Mark, kamu hanya pergi memesan makanan saja mengapa pergi begitu lama? Kecepatan kerja kamu semakin lambat!"

Stefanie baru saja berjalan masuk dan belum sempat menyapa pria yang berada di belakang meja kerja, tidak menyangka pihak lawannya sudah mengoceh tanpa mengadahkan kepalanya.

Dia terkejut, bukannya dia ini bukan Mark? Lalu, apakah pria ini tidak mengadahkan kepala untuk melihat orang?

Darren Feng merasakan ada yang salah begitu tidak mendengar adanya jawaban, dia pun mengadahkan kepalanya dan baru saja mengetahui ternyata orang yang memasuki ruangan dia adalah Stefanie.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu