Cinta Yang Tak Biasa - Bab 96 Memohon dengan rendah hati

Jangan sampai dua orang ini bertengkar di dalam mobil! Kalau tidak, siapa yang harus dia bela nanti?

Yang memberi gaji setiap bulan, yang merekrutnya secara langsung adalah Boss Besar Feng ini, tapi secara pribadi, hubungan dia dengan nona Stefanie yang cantik ini juga baik, sepertinya tidak baik kalau dia memihak salah satu dari mereka, sepertinya serba salah, membingungkan sekali.

Meskipun sepanjang perjalanan tidak saling berbicara, jalan ini tetaplah jalan pulang ke rumah seperti biasa, namun saat ini, pemandangan jalan di luar jendela tidak seramai dulu.

Mungkin karena suasana hati yang berbeda, Stefanie yang hari ini merasa terpukul beberapa kali, sekarang dia sudah bagaikan ikan yang terbaring di atas talenan dan menunggu dipotong kapan saja, sudah tidak punya tenaga sedikit pun.

Dengan doa dari dalam hati Sam, akhirnya mobil sampai di vila Imperial Garden dengan selamat.

Boss besar Feng dan Stefanie masih tidak saling bicara, keduanya juga tidak saling memandang, Sam menggaruk kepala gelisah, apakah ini sedang perang dingin? Ternyata Boss Besar Feng ini, saat dia tidak bicaralah yang paling membuat orang takut dan tegang!

Kalau kamu melakukan kesalahan, setidaknya dia masih akan mengomel dengan keras, demikian baru membuat orang merasa lebih nyaman, tapi kalau dia tidak mengatakan apa pun, langsung bersikap cuek dan tidak peduli, membiarkan kamu kebingungan sendiri begitu, hukuman seperti inilah yang akan membuat hati kamu tidak nyaman.

Setelah masuk ke dalam villa, Boss Besar Feng langsung naik ke lantai dua, awalnya Stefanie juga ingin naik ke lantai dua untuk mandi, menghilangkan penat di kepala, tapi sekarang dia hanya ingin sendirian, tidak ingin berbicara dengan siapa pun, biasanya orang kalau suasana hati sedang tidak bagus, atau sedang sedih, seringkali hanya ingin sendirian, siapa pun jangan mempedulikannya, siapa pun jangan mengganggunya, membiarkan dia diam-diam mengobati lukanya.

Darren naik ke lantai dua dan langsung masuk ke ruang kerjanya, lalu segera menelepon ke Mark.

Saat Mark juga baru pulang ke rumah tidak lama sudah mendapat panggilan dari Boss Besar Feng.

“Kamu selidiki sebenarnya apa yang terjadi di grup magang sore hari ini, dan apakah karena ada masalah tertentu sehingga tidak bisa pulang kerja tepat waktu?” Darren selalu bisa menebak sesuatu dengan tepat, hari ini bisa terlambat begitu lama, pasti karena terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui, serta ada hubungannya dengan Stefanie.

Awalnya Mark tidak mengerti mengapa presdir yang merupakan orang utama ini mau menyelidiki grup magang yang hanya karyawan kecil, perusahaan yang demikian besar, juga ada sekian banyak divisi, bagaimana hanya grup magang kecil begitu sampai menarik perhatian Boss Besar Feng, tapi kemudian setelah dipikir-pikir, bukankah nona Stefanie ada di dalam grup magang tersebut? Pasti karena wanita itu, jadi Boss Besar Feng sampai mencari tahu.

Kalau memang Boss Besar Feng sudah memerintah demikian, maka pasti ada sesuatu di balik ini, jadi Mark tidak berani bertele-tele, hanya bisa menyanggupi dengan wajah pahit, mematikan telepon, kemudian tergesa-gesa kembali ke perusahaan untuk memeriksa rekaman CCTV .

Saat sedang duduk di ruang CCTV, ditemani oleh satpam yang sedang mencari rekaman di tempat grup anak magang, tiba-tiba Mark merasa kejadian ini sepertinya pernah terjadi.

Kali ini dengan sebelumnya dia datang ke universitas Stefanie untuk memeriksa rekaman CCTV, bukankah mirip sekali?

Tidak tahu kenapa mendadak Mark merasa tidak tenang, jangan-jangan masalah kali ini juga kurang lebih sama dengan masalah pembulian di sekolah yang sebelumnya?

Ah, nona Stefanie ini selalu menimbulkan masalah, sungguh orang yang merepotkan! Dia sendiri tidak inisiatif membuat onar, tapi masalah timbul karena dia.

“Asisten Mark, ini data rekaman di grup anak magang sore ini, anda ingin menonton dari mana? Atau dari jam berapa?”Tanya satpam tersebut dengan serius.

“Dari jam masuk kerja di sore saja!” Siang tadi, nona Stefanie ini masih datang ke ruangan Boss besar Feng, keduanya masih makan siang bersama, jadi masalah tersebut pasti terjadi setelah masuk kerja di sore.

“Baik.” Satpam mulai mengatur waktu rekaman, “Sudah, sudah selesai diatur.”

Satpam tersebut memberikan tempat duduknya, Mark pun duduk tanpa sungkan, kedua matanya menatap lurus ke layar, setelah mengamati beberapa saat, tidak tampak ada yang janggal, hanya saja kenapa dengan Satpam ini, apakah dia ingin terus berdiri di sampingnya dan menemaninya melihat semua rekaman?

Kalau dia tidak pergi, bagaimana dia bisa menonton dengan fokus? Serta, dia terus berdiri di sampingnya, apa maksudnya?

“Aku nonton sendiri saja di sini, kamu boleh melanjutkan pekerjaan kamu!” Ujar Mark dengan agak tidak nyaman.

Saat ini, satpam itu baru menyadari sepertinya dirinya tidak seharusnya tetap di sini.

“Kalau begitu, Asisten Mark, aku keliling di luar dulu, kamu pelan-pelan periksa di sini.” Satpam itu langsung segera pergi.

Mark baru merasa lebih nyaman, “Kalau tahu dari awal, mengapa masih di sini, alangkah baiknya kalau dari awal bisa sadar diri dan pergi! Juga tidak perlu memboroskan air ludahku untuk bicara!” Ucap Mark dengan gusar.

Tapi, dengan cepat dia sudah mulai berkonsentrasi lagi ke tugas utamanya, dia duduk tegak, lalu mengamati layar lagi, seolah sangat takut akan kelewatan informasi yang berguna.

Untungnya masalah terjadi tidak lama setelah masuk kerja. Oleh karena itu tanpa menunggu lama, Mark sudah mendapat jawaban.

Di dalam video tersebut, dua anak magang baru sedang beradu mulut, rekaman CCTV tersebut juga merekam suara, jadi Mark langsung membesarkan volume suara, meskipun masih tidak bisa mendengar dengan sangat jelas, tapi tetap bisa mendengar apa yang dibicarakan.

Dari dua anak magang baru yang beradu mulut ini, salah satunya adalah Stefanie, dan pakaian yang ia kenakan saat bertengkar adalah setelan jas kantoran model terbaru di musim itu, yang ia beli dengan menyetir sendiri ke mall besar yang tidak jauh dari ini, mau tidak mau harus dikatakan, setelan jas kantoran ini lebih cantik daripada yang sebelumnya ia pakai! Sungguh harga menentukan kualitas! Merk terkenal memang berbeda.

Dengan cepat ia kembali memfokuskan diri ke layar.

Mark penasaran sekali apa yang ditengarkan, tidak disangka ada anak magang baru yang begitu beraninya membuat onar, setelah mendengar kata pancingan dan sindiran tersebut, dia sendiri juga merasa marah sekali. Tapi kalau anak magang ini bilang dipelihara, aduh, memang mengena sekali.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu