Cinta Yang Tak Biasa - Bab 147 Pil Putih

"Baguslah kalau begitu." Tuan Besar Gu mengangguk puas, berbisik di telinga Asisten Gao.

Asisten Gao terkejut ketika dia mendengarnya, matanya berkerut, dia tampak ragu, "Ketua, seperti ini apa benar-benar bagus? Kalau nanti tuan muda tahu, akankah tuan muda merasa tidak senang?"

"Apa yang kamu takutkan, apa pun yang akan terjadi nanti, aku yang akan menanggungnya! Aku hanya ingin melihat menantu cucuku lebih awal saja, dan aku tidak akan menyapanya secara langsung juga. Aku hanya akan melihat gadis itu dari kejauhan, apa salah mewakili Clayton untuk mengurusi anak ini?"Tuan Besar Gu tampak kesal, ia dengan tegas berkata, "Itu saja, langkah selanjutnya kamu atur saja! Ingat, jangan biarkan Clayton mengetahui hal ini lebih awal!"

Tidak akan ada masalah selama semua ini berjalan tanpa suara.

"Tapi Ketua, dokter menjelaskan, karena kondisi tubuh dan tulang Ketua saat ini, lebih baik tinggal di rumah dulu saja untuk dua hari ke depan ini, tidak cocok untuk keluar rumah?" Asisten Gao juga khawatir akan kondisi fisik Gu, takut dia tidak akan tahan.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, ini tubuhku sendiri. Aku masih tidak tahu, sejak kapan kamu menjadi begitu bawel!" Tuan Besar Gu mulai kesal.

Apa yang sudah ia tentukan, dari dulu pasti ia lakukan.

Terlebih lagi, ini merupakan peristiwa besar, dan ini terkait dengan kebahagiaan seumur hidup cucunya di masa depan nanti. Bagaimana bisa, sebagai seorang kakek, dia tidak lebih awal mempersiapkannya?

"Baiklah, Ketua, aku akan langsung mengaturnya sekarang!" Asisten Gao tidak bisa melakukan apapun. Ia tahu, bagaimana pun dirinya menasihati tuan besar, semuanya hanya akan sia-sia saja.

Kebetulan keesokan harinya, Stefanie muncul lagi di restoran karyawan. Tanpa kecuali, Clayton Gu mengambil kesempatan untuk duduk di seberangnya sambil membawa nampannya. Setelah makan siang yang menyenangkan, keduanya masih pergi bersama untuk membeli kopi seperti yang mereka lakukan kemarin.

Pada saat ini, sebuah mobil mewah sederhana perlahan-lahan diparkir di luar kedai kopi, tetapi orang di dalam mobil itu tidak turun.

"Ketua, lihat, tuan muda itu bersama dengan gadis yang kita foto kemarin lagi hari ini, minum kopi di sini?"

Tuan Besar Gu menyipitkan matanya, ia melihat ke arah kedai kopi itu sambil tersenyum. Dan akhirnya, tatapan matanya itu terjatuh pada cucunya.

"Pemuda yang tidak berpropek bagus ini, tidak tahu cara untuk menarik pandangannya ya? Lihat, jiwanya seperti sudah diambil. Sedikit pun tak terlihat sosok cucu keluarga Gu kita yang sangat keras kepala itu!" Tuan Besar Gu menghela nafas berulang kali, mengungkapkan kekecewaannya pada cucunya.

"Sepertinya, tuan muda msaih mengejar yang lainnya juga saat ini. Ini adalah yang paling awal, otomatis jadi seperti ini. Setelah berhasil mendapatkan gadis itu, tuan muda pasti akan berubah kembali kan? Saat waktu itu tiba, gadis itu pasti akan mendengarkan tuan muda!"

Tuan Besar Gu melirik bawahannya yang duduk di sampingnya, dengan tatapan tidak puas ia berkata, "Kamu ini berpikir seperti apa? Apakah Clayton Gu seperti itu orangnya? Jangan memfitnah seperti itu!"

"Baik, baik, Ketua. Aku ini, begitu tidak senang, jadi langsung salah bicara ya? Mulutku bodoh, Ketua juga tahu kan!"

Tuan Besar Gu sedang dalam suasana hati yang baik, jadi ia tidak mau begitu mengusiknya.

Stefanie dan Clayton Gu sedang duduk di kedai kopi dan meminum kopi dengan tenang. Mereka kadang-kadang mengobrol tentang beberapa hal menarik di perusahaan, tetapi dua orang yang tampak begitu harmonis ini tidak memperhatikan sama sekali, kalau setiap gerak-geriknya diperhatikan oleh Tuan Besar Gu.

Clayton Gu tidak tahu kalau kakeknya sendiri datang ke perusahaannya dan mengikutinya untuk mengawasinya. Jika dia tahu, dia pasti akan marah.

"Setelah aku meninggalkan kelompok magang, apakah rekan-rekan lain sering membicarakanku?" Saat ini, Clayton Gu dengan Stefanie membicarakan perkembangan akhir-akhir ini di kelompok magang.

"Tentu saja ada, mereka semua mengatakan, kamu adalah pengawas yang baik. Di kelompok magang, kita adalah yang paling bebas dan santai. Kamu tidak tahu, manajer baru yang dipindahkan, kalau dilihat umurnya tidak begitu tua, tetapi ia sangat kuno. Kadang-kadang aku merasa melihatnya saja langsung merasa bosan. Oleh karena itu, tetap saja waktu terbaik di kelompok magang, tetap saja saat kamu masih ada di kelompok kami!” Melihat kembali ke masa itu, Stefanie masih merasa nostalgia.

"Benarkah? Sepertinya, aku harus melapor pada atasanku. Memintanya untuk memindahkan posisi manajer baru itu ke departemen R&D. Agar dia menderita melakukan pekerjaan di departemen itu! Aku akan kembali menjadi manajer kelompok magang yang santai lagi, bagaimana? Ide ini bagus, bukan?" Clayton Gu sengaja mengikuti kata-kata Stefanie dan menjawabnya sambil tersenyum.

Semua orang tahu bahwa hal ini hampir mustahil, dan bahkan lebih tidak realistis. Lagi pula, departemen R&D masih merupakan departemen teknis, yang dianggap sebagai departemen inti perusahaan, berbeda dengan kelompok magang. Tinggal di kelompok magang pada dasarnya tidak bisa dihubungkan dengan teknologi dan bahan-bahan inti perusahaan, mereka tidak akan belajar terlalu banyak hal-hal yang bermanfaat, karena tidak ada ruang untuk pengembangan dalam keahlian mereka.

Ini hanyalah basa-basi saja, hanya lelucon saja.

"Serius, setelah menjadi karyawan tetap, kamu juga bisa meminta untuk dipindahkan ke departemen R&D! Pintu departemen R&D selalu terbuka untukmu!" Clayton Gu juga sangat menanti-nantikannya. Ia berharap mereka berdua masih bisa terus tinggal di departemen yang sama seperti sebelumnya. Sehinga, kedepannya, mereka bisa terus bertemu.

"Nanti kita bahas lagi! Aku belum benar-benar mempertimbangkan hal-hal ini." Stefanie sedikit menurunkan matanya, bukan karena dia tidak memikirkannya dengan serius, tetapi dia tidak berani memikirkannya.

Siapa yang tahu, apa yang akan terjadi pada hubungannya dengan Darren Feng ketika ia menjadi karyawan tetap di sini? Banyak hal tidak bisa diprediksi, rencananya pun tidak akan berubah dengan cepat.

"Stefanie, ada hal yang masih kamu pikirkan ya? Atau masih takut akan ada orang yang menghalangi dan menghancurkanmu? Kamu ini sudah memelajari jurusan ini. Setelah menjadi karyawan tetap, bukannya cocok sekali untuk memasuki departemen R&D? Mungkinkah perusahaan tidak akan memanfaatkan orang berbakat sepertimu, lalu malah menyuruhmu melakukan tugas-tugas yang lain? Ini sangat tidak adil untukmu!" Clayton Gu tidak bisa menahan dirinya untuk mewakili wanita ini untuk melawan ketidakadilan yang menimpanya.

"Oke, aku setuju. Aku akan mempertimbangkan dengan baik pendapatmu ini!" Karena kekhawatiran dan tekanan Clayton Gu, Stefanie hanya bisa setuju untuk sementara waktu ini.

Tetapi untuk hasil akhirnya, ia sama sekali tidak bisa memutuskannya sendiri.

"Ketua, menurutmu apa kita akan terus tinggal di sini, menunggu tuan muda selesai, lalu baru pergi. Atau mau pergi saja sekarang? Lagipula, apa yang ingin dilihat, Ketua sudah melihat semuanya juga?"

Waktu untuk keluar tidak singkat, ditambah lagi waktu perjalanan pulang dan pergi. Jadi, tidak heran mulai mengkhawatirkan kondisi tubuh Tuan Besar Gu.

Tetapi Tuan Besar Gu tampak sangat bersemangat dan bahagia, ia melambaikan tangannya, menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Tunggu dulu saja."

Intinya, dia masih tidak mau pergi.

Sulit sekali sampai akhirnya bisa pergi ke luar, jadi ia masih ingin tinggal lebih lama sedikit di luar.

"Stefanie, kamu sangat baik!" Tepat ketika Stefanie dan Clayton Gu duduk diam berhadapan satu sama lain, seorang pria jangkung dan berwajah dingin berjalan ke kedai kopi kecil itu dengan pakaian yang rapi. Karena kedatangannya dengan penampilannya yang serapi itu, kedai kopi kecil ini tiba-tiba penuh dengan kecemerlangan, dengan suasana yang berubah juga.

"Aduh, siapa pria tampan itu? Aku sudah bekerja paruh waktu selama ini di kedai kopi ini, bagaimana bisa sejak awal tidak pernah melihatnya?" Bahkan gadis yang bekerja paruh waktu di kedai kopi ini, tidak bisa menahan tatapan kagumnya saat melihat punggung pria jangkung tampan ini.

"Aku tidak tahu, aku juga belum pernah melihatnya. Ia benar-benar tampan dan berwibawa! Dia terlihat lebih tampan dan maskulin daripada bintang-bintang pria dengan makeup di TV dan film."

Kekaguman ini tak datang hanya dari pekerja di kedai kopi ini saja, melainkan dari para pengunjung perempuan di kedai kopi ini juga.

Punggung Stefanie menegang. Suaranya saat ini, seolah membawa kutukan. Begitu mendengarnya, rasanya ingin sekali bersembunyi atau berbalik dan lari dari sini.

Tapi sekarang, Clayton Gu duduk berhadapan dengan dirinya sendiri, harus bagaimana? Kulit kepalanya terasa mati rasa.

"CEO Feng, kenapa CEO mau meluangkan waktu dan begitu santai mengunjungi kedai kopi kecil ini? Aku pikir, bos besar seperti CEO Feng tidak akan pernah menginjakkan kakinya di tempat kecil yang tidak mencolok seperti ini!" Clayton Gu juga secara tak sadar tertegun sejenak. Dia tidak menyangka, dirinya bisa bertemu dengan Boss Besar Feng di kedai kopi kecil seperti ini.

"Oh, siapa yang menentukan, kalau orang-orang yang masuk ke dalam kedai kopi kecil itu harus dibeda-bedakan? Namun, ya, aku tidak datang untuk bersantai di kedai kopi ini. Pada titik ini, aku benar-benar tidak bisa dibandingkan denganmu yang begitu santai ini. Namun, aku datang untuk membawa wanitaku!" Darren Feng selalu sombong, dia benar-benar marah kali ini. Dia tidak menyangka, wanitanya sendiri akan pergi dengan anak yang bermarga Gu ini untuk minum kopi bersama di belakang dirinya.

"Orangmu?" Clayton Gu tanpa sadar menatap Stefanie yang sedang merasa sangat malu.

Pada saat yang sama, Darren Feng melirik Stefanie dengan mata dingin. Dia berdiri diam, hanya bibir tipisnya yang sedikit terbukadia mengucapkan beberapa kata dengan lembut, "Temani aku makan siang!"

Bukan pernyataan, bukan ajakan, tetapi perintah langsung.

"Hmm?" Stefanie belum meresponsnya. Sejak kejadian mengerikan di mana dia mencoba mencekiknya sampai mati saat itu, sudah lama sekali mereka berdua belum begitu bertemu berdua lagi, apalagi saling berbincang.

Bahkan di vila pun sama, mereka makan masing-masing sendirian, tidur pun, Darren Feng tidur di kamar tamu.

Tepat ketika Stefanie tidak meresponsnya, Darren Feng sudah melangkah maju dan menarik wanita itu.

Pada saat ini, Clayton Gu memperhatikan gerakan kecil ini dengan tajam, ia berdiri tepat waktu untuk menghentikannya.

"Aduh, Ketua, situasinya tidak benar, lihatlah, sepertinya akan ada perkelahian di dalam sama, apakah tuan muda bertemu dengan saingannya? Pria itu terlihat tinggi. Kalau melihat postur tubuhnya, seharusnya pria itu adalah orang-orang yang sering pergi ke gym. Dan tempramennya, sepertinya ia langsung bisa menekan tuan muda hanya dalam satu putaran saja."

Tuan Besar Gu langsung memerintahkan orang disampingnya untuk menurunkan kaca mobil lagi saat mendengarakan teriakan keras dari orang di sampingnya itu.

Pada saat ini, dia baru menyadari ada seorang pria muda di dalam kedai itu. Junior muda yang tiba-tiba muncul di sana.

"Cepat foto, foto wajah pria ini, nanti periksa identitasnya saat pulang nanti!" Tuan Besar Gu sangat gugup sekarang.

"Ketua, apakah Ketua ingin kita masuk untuk membantu tuan muda?"

Tuan Besar Gu menatap anak buahnya sendiri dengan tatapan ganas, "Kamu ini masih punya otak? Mana bisa pada saat ini menerobos masuk ke sana? Begitu kamu ke sana, bukannya semuanya akan langsung terbongkar? Jika Clayton tahu kalau aku, kakeknya, mengikutinya secara diam-diam, dan mengawasinya saat berkencan dengan pacarnya. Menurutmu, apa dia masih mau pulang ke rumah dan bertemu denganku lagi?"

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu