Cinta Yang Tak Biasa - Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
Keadaan ini, dimulai ketika dia tiba di Kota B, dan terus berlanjut sampai sekarang, yang telah mengganggunya selama beberapa malam.
Sebenarnya dia tidak memikirkan banyak hal, tetapi ketika dia berbaring di atas ranjang, lalu pikirannya kosong, tanpa disadari dia akan memikirkan orang itu, jika memikirkan orang itu, dia akan memikirkan hal-hal yang terjadi pada masa lalunya, ketika dia berada di villa itu, lalu dia menjadi tidak bisa tidur.
Malam ini, dia terbaring dengan lelah di atas ranjang kecilnya, dan memikirkan orang yang berada di kota lain.
Sudah lebih dari 1 bulan, dia sudah pergi dari sana selama lebih dari 1 bulan, dalam 1 bulan ini, banyak hal yang bisa terjadi, dalam kehidupan akan terjadi banyak kejutan maupun kecelakaan yang tak diduga sebelumnya.
Jadi, apakah dia sekarang baik-baik saja? Dalam masalah pekerjaan dan kariernya, apakah dia masih sangat bekerja keras seperti sebelumnya?
Pada saat ini, apakah dia telah kembali ke villa dengan selamat? Jika dia minum arak, mungkin dia akan memanggil supir untuk datang menjemputnya!
Jika memikirkannya, dia akan memikirkan banyak hal yang berhubungan dengannya, lalu masalah yang berhubungan dengan dirinya, dan juga masa lalu mereka.
Hari-hari yang dia jalani di tempat itu, telah membekas sangat dalam di dalam hatinya, tidak peduli dimana dia bersembunyi, tidak peduli bagaimana dia memaksakan dirinya untuk tidak memikirkan hal itu, dia tetap saja akan terus memikirkannya.
Malam ini, adalah malam yang sulit baginya.
Sebelum dia datang ke Kota B, dia ada membeli ponsel baru, dan meletakkan ponselnya di sebelah bantalnya, setiap malam, dia pasti akan meletakkan ponsel itu dekat dengannya, karena dia sedang menunggu sebuah panggilan, menunggu panggilan orang itu, maupun panggilan kakaknya.
Namun, pada malam hari, ponselnya tidak pernah berdering. Kakak laki-lakinya, biasanya akan memilih untuk meneleponnya di siang hari, dan dia memiliki waktu luang yang sangat banyak di siang hari, jadi dia bisa berbicara dengannya dalam waktu yang lama, kedua kakak beradik itu berbicara lewat Video Call, dan memahami kondisi masing-masing. Tetapi, orang itu, tidak pernah meneleponnya.
Seolah-olah, orang itu tidak pernah berada dalam kehidupannya.
Kadang, dia curiga, curiga terhadap dirinya sendiri apakah karena dia insomnia, jadi dia memiliki gangguan mental, seperti, apakah orang itu benar-benar ada, atau semua ini hanyalah fantasinya.
Karena jika itu adalah kenyataan, maka tidak mungkin akan berakhir seperti ini, tidak mungkin!
Tetapi, 10 hari kemudian, akhirnya Stefanie mendapatkan kabar baik, kabar baiknya sebenarnya berhubungan dengan surat undangan yang diterimanya, di dalam surat undangannya tertulis bahwa dia akan menjadi mahasiswa magang di Perusahaan Penelitian Kimia dan Biologi. Perusahaan ini didirikan di luar universitas, dia merasa sangat senang, bisa masuk ke dalam sana, walaupun hanya sebagai mahasiswa magang.
Perusahaan itu, menyuruhnya datang untuk magang pada minggu depan, lalu setelah itu dia akan secara resmi bekerja di sana, tentu saja hal ini tidak bertolak belakang dengan jurusan yang diambilnya.
Akibatnya, pekerjaan paruh waktunya di restoran kecil tidak dapat dilanjutkan, karena itu, dia harus bertemu dengan pemiliki restoran ini, dan mengatakan situasi yang sebenarnya dengan jujur kepadanya.
"Aku minta maaf, sepertinya aku tidak dapat melanjutkan pekerjaan paruh waktu di sini, selama aku bekerja di sini aku dapat bertemu dengan kalian semua, sebenarnya aku sangat senang, tetapi sekarang aku mendapatkan kesempatan untuk magang, dan aku tidak ingin kehilangan kesempatan yang baik ini, jadi, aku benar-benar sangat minta maaf!"
Pemiliknya dapat memahami situasinya, jadi dia tidak marah, dan menyetujuinya.
Sebelum pergi, dia mendengarkan penjelasan pemilik tentang situasinya saat ini, setelah itu akhirnya dia mendapatkan semua upah dari pekerjaan paruh waktunya.
Stefanie juga merasa sedih, bagaimanapun juga, dia pernah bekerja di sini.
"Aku belum pergi ke mana-mana, oke? Jika kamu merindukanku, kamu bisa menemukanku di jurusanku kapan saja, atau pergi ke asramaku, kamu tahu aku tinggal dimana, tapi aku takut aku tidak akan berada di sana untuk sementara waktu, karena aku akan sangat sibuk, karena perusahaan tempat aku magang tampaknya sangat formal dan ketat." kata Stefanie.
"Sudahlah, kamu pergi saja, walaupun aku tidak rela kamu pergi dari sini, tetapi aku tidak mungkin menghalangi masa depanmu, bukan? Orang-orang bodoh juga tahu bahwa pekerjaan paruh waktu di sini hanya untuk mendapatkan sejumlah biaya hidup dan uang saku tambahan, perusahaan itu adalah tempat di mana kamu harus pergi untuk mengembangkan kemampuanmu, selamat, ini adalah hal yang baik! Sangat disayangkan bahwa aku masih belum beruntung sepertimu! Jadi aku masih harus bekerja paruh waktu di sini! Namun, jika kamu tidak sibuk, kamu harus sering datang ke sini untuk makan malam!" Auriel Kang menariknya, dan kedua gadis kecil itu mencicit untuk sementara waktu.
1 minggu kemudian, ketika Stefanie mengenakan pakaian barunya, dan bergegas pergi ke Perusahaan Penelitian Kimia dan Biologi itu, dia menyadari sebuah hal yang menarik. Hal yang membuatnya terkejut adalah, Clayton Gu ternyata adalah Kepala Kelompok Magang di perusahaan ini.
"Hai, Stefanie, selamat datang! Sangat kebetulan, kita bertemu lagi di sini!" dibandingkan dengan kegelisahannya ketika akan datang ke perusahaan ini, Clayton Gu yang menjabat sebagai Kepala Kelompok Magang di perusahaan ini, tampaknya sangat baik hati dan sopan.
Dia masih ingat bahwa ketika dia berada di perpustakaan, dia mengenakan pakaian yang santai, tetapi ketika dia berada di perusahaan magang, dia memakai pakaian formal yang jarang dia pakai, jas yang berada di tubuhnya, lalu ditambah dengan kemeja putihnya, membuat dia terlihat sangat tinggi, dan terkesan sangat matang.
Novel Terkait
The Richest man
AfradenNikah Tanpa Cinta
Laura WangDoctor Stranger
Kevin WongHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Charming Lady Boss
AndikaLove and Trouble
Mimi XuLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita