Cinta Yang Tak Biasa - Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
Darren Feng bisa-bisanya masih ada keinginan untuk mengobrol dengannya, setelah menyiksanya seperti itu.
"Aku ngantuk, mau tidur!" Stefanie membalas dengan pelan, matanya berat sudah tidak bisa terbuka lagi.
"Kelihatannya kamu tidak hanya harus banyak makan makanan bergizi, juga harus banyak olahraga. Lihat saja ini baru berapa lama, kamu sudah begitu lemah!" Darren Feng berkata tidak suka.
Mau menjadi wanita Darren Feng, tentu saja tidak mudah.
"Tubuhku sangat bagus, tidak ada masalah apapun. Apa kamu tidak merasa kamu yang terlalu hebat menyiksa?" Stefanie benar-benar tidak terpikir bagaimana bisa pria ini memikirkan begitu banyak cara. Benar-benar banyak sekali caranya.
"Ini bagaimana bisa dinamakan menyiksa? Jelas-jelas sama-sama mau, hal baik, kegiatan yang kita sama-sama senang!" Darren Feng berkata dengan tidak tahu malu.
"Aku tidak ingin terus berdebat denganmu, tapi aku beritahu kamu satu hal. Kamu tidak bisa terus menyiksaku setiap hari. Kakakku minggu depan sudah akan melakukan operasi, sedangkan aku sebentar lagi akan ulangan. Aku harus mempersiapkannya sungguh-sungguh. Kalau tidak, bagaimana bisa aku membalas kakakku? Kalau tidak dapat masuk ke universitas yang bagus, maka aku juga akan menganggap diriku tidak berguna. Jadi, sebaiknya kamu jangan menyiksaku seperti ini lagi!" meskipun ngantuk, tapi Stefanie masih sangat jelas terhadap rencananya untuk beberapa waktu mendatang.
"Benarkah?" Darren Feng sangat tidak senang, "Tapi, kamu dan aku sudah memiliki perjanjian. Peraturan dalam perjanjian, kamu harus melahirkan anak untukku. Kalau kita tidak melakukan hal seperti ini, bagaimana bisa melahirkan anak? Apa kamu kira anak muncul dari dalam tanah?"
Tidak bisa berhubungan badan dengan Stefanie, maka bagaimana dengannya? Malam yang panjang, sendirian dan kesepian? Dia tidak mau.
Pemandangan indah di depan mata, waktu indah yang cepat dilalui, dia tidak bisa berbuat apa-apa, bukankah ini sangat menyusahkannya?
"Bukan itu maksudku. Karena aku sudah melakukan perjanjian denganmu, maka pasti akan menepati perjanjian. Hanya saja, masalah ada yang penting dan kurang penting. Tunggu aku melewati waktu dua minggu ini, ya?" Stefanie mulai tidak sabar. Saat ini kantuknya sudah mulai hilang.
"Tidak bisa, aku tidak mau tidur sendirian. Aku tidak mau ada wanita di sampingku, tapi malah tidak dapat memeluknya!" Darren Feng berkata dengan yakin.
Yang jelas dia adalah pemilik dari wanita ini, dialah bosnya.
"Apa benar-benar tidak bisa diskusi lagi? Aku kira kalau aku mengungkitnya, kamu pasti akan menyetujuinya. Bagaimanapun masalah operasi dan ulangan adalah masalah besar, tidak boleh dibiarkan begitu saja." Stefanie sedikit kesal.
"Masalahmu tentu saja adalah masalah besar. Lalu masalahku, apa bukan masalah besar? Aku sekarang ingin segera menyuruhmu menjabat sebagai wanitaku, melahirkan anak untukku. Masalahku ini juga masalah besar. Melahirkan anak, dan anak itu akan segera menjadi penerus keluargaku!" Darren Feng masih memikirkan kebahagiaannya, tidak ingin menyerah.
"Masalah melahirkan anak juga tidak bisa buru-buru, apa kamu tidak tahu? Hamil harus secara alami. Semenjak aku melakukannya denganmu, aku tidak pernah melakukan penghindaran hamil. Kalau kamu memberikan terlalu banyak tekanan kepadaku, maka itu akan menimbulkan rasa lelah, anak ini juga tidak akan datang!" Stefanie mencoba berusaha agar keinginannya tercapai.
"Hanya dua minggu saja. Setelah hamil sampai melahirkan bukankah masih ada banyak waktu? Paling nanti aku lebih banyak temani kamu saja. Aku akan menggantikan waktu dua minggu ini. Oh tidak, berikan aku waktu satu bulan saja! Dua minggu rasanya agak mepet."
"Meminjam satu bulan, mengembalikan satu bulan? Ini sama sekali tidak menguntungkan. Aku adalah pebisnis!" Darren Feng berpikir sebentar, memiringkan kepala dan mengingatkan.
Sebenarnya sikap Darren Feng ini juga mengungkapkan kalau dia sudah agak mengalah.
Stefanie yang pintar, tentu saja mengerti kalau perkataan itu memiliki maksud mengalah. Karena pria itu bersedia mengalah, maka itu artinya masih ada bagian yang bisa dididiskusikan. Dia segera terus membujuk, "Bagaimana kalau begini, sekarang berikan aku waktu satu bulan, kedepannya aku mengembalikan waktu dua bulan kepadamu, ya? Yang jelas kamu adalah pemilik kontrak, apa aku masih bisa mengelak?"
Stefanie benar-benar tidak rela, "Ulangan kali ini, benar-benar sangat penting bagiku. Puluhan tahun belajar, ulangan kali ini sangat menentukan. Kamu juga tidak berharap aku mendapat nilai yang jelek bukan. Kalau sampai diketahui oleh orang lain, maka itu juga akan membuat kamu malu! Benar bukan?"
Sekarang berdiskusi dengan Darren Feng, Stefanie tidak boleh memaksa, karena Darren Feng akan semakin mengeraskan hati. Tapi kalau dia mencoba cara yang lebih lembut, mencoba membujuk, maka akan lebih berguna.
"Kelihatannya, kalau aku tidak menyetujui permintaanmu ini, kalau ulanganmu tidak bagus, kamu akan melimpahkan semua kesalahan kepadaku, benar bukan? Aku tidak bisa menanggung tanggung jawab sebesar itu. Baiklah, satu bulan ya satu bulan. Tapi kamu harus ingat mengembalikan aku dua bulan." Darren Feng akhirnya bersedia memberi izin.
"Iya, janji!" takut Darren Feng akan melanggar janji, dia segera tos dengan pria itu sebagai suatu perjanjian.
Tapi siapa tahu, Darren Feng malah berbaring, tidak bergerak. Hanya menarik tangannya, membuat Stefanie tidak bisa stabil, lalu masuk ke dalam pelukan pria itu. Sedangkan kepalanya, bersender pada dada pria itu.
"Aduh, setelah dipikir-pikir besok harus menjadi biksu. Bukankah tidak ada keseruan lagi? Lalu bagaimana dengan satu bulan ini? Bagaimana kalau sekarang kamu melakukan performa yang baik? Mumpung masih ada kesempatan malam ini, belum mulai, maka bagaimana kalau kita melakukan lagi?" seorang tuan muda yang kembali bersemangat, datang lagi dan memulai pertempuran!
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaCinta Tak Biasa
SusantiHei Gadis jangan Lari
SandrakoMeet By Chance
Lena TanAdore You
ElinaIstri Pengkhianat
SubardiMy Only One
Alice SongCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita