Cinta Yang Tak Biasa - Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)

Tapi di villa ini, orang yang pertama kali memberikan kehangatan padanya, bukankah adalah Bibi Lee? Jadi mode berinteraksi sesama manusia, benar-benar sangatlah aneh!

Setelah naik ke lantai atas, Stefanie menyadari Darren Feng tidak berada di kamar utama, tapi lampu di kamar baca sih menyala. Dia pikir mungkin pria itu ada di ruang baca mengurusi pekerjaan, jadi dia tidak pergi mengganggu pria itu, diam-diam masuk ke kamar utama untuk melanjutkan belajar.

Ketika belajar dia ada suatu kebiasaan, yaitu kalau lingkungan di sekitarnya sangat hening dan tidak ada yang menganggu, maka materi pelajaran akan sangat cepat masuk ke otaknya lalu dia akan sangat fokus. Tidak tahu berapa lama, saat Darren Feng masuk ke dalam kamar, dia tetap tidak menyadari.

Darren Feng sedikit tidak senang. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Darren Feng teringat sesuatu dan menahan ketidaksenangan itu. Dia mengeluarkan pakaian dalam dari lemari lalu mandi di kamar mandi ruang tamu.

Saat Darren Feng muncul lagi di kamar dengan handuk putih yang terlilit di pinggang, Stefanie baru menyadari keberadaan pria itu.

Hanya saja dada telanjang Darren Feng masih tetap begitu mempesona dan kuat. Membuat Stefanie hanya melihat sekali dan tidak berani menatap lurus pria itu.

"Masih berapa lama lagi? Mau aku tunggu tidak?" Darren Feng tidak ada kerjaan, jadi datang bertanya di belakang Stefanie.

Saat ini, Stefanie duduk di depan kaca meja rias, begitu Darren Feng datang, pria itu berdiri di belakangnya. Di kaca terpantul sosok pria yang tampan dan juga tubuh yang berlekuk jelas. Sebenarnya dengan tampilan luar Darren Feng, pasti tidak akan kalah dari para artis kalau menjadi model iklan. Pria itu mempunyai modal untuk itu.

Hanya saja, Darren Feng pasti tidak menghargai itu!

"Oh, sudah akan selesai. Kamu tidur dulu saja! Tidak usah menungguku!" Darren Feng berdiri di belakang Stefanie, kedua tangannya memegang bahu Stefanie. Jarak yang begitu dekat, bagaimana caranya Stefanie bisa fokus belajar? Bukankah ini namanya menguji kesabarannya?

Maaf, kesabaran Stefanie di hadapan Darren Feng, sama saja dengan nol.

"Serajin ini? Tapi kalau biasanya tidak belajar, dan dengan sistem kebut semalam, rasanya tidak terlalu berguna bukan? Menurutku, seharusnya kamu belajar setiap hari, jadi sebelum ulangan baru tidak akan panik dan mempunyai kepercayaan diri!" Darren Feng sangat jelas tidak ada maksud untuk pergi.

"Aku tahu. Biasanya aku juga sangat berusaha dan juga merupakan murid baik! Hanya saja, akhir-akhir ini terlalu banyak masalah yang terjadi, jadi demi menyelesaikan masalah yang kacau, aku kurang fokus. Aku takut ulanganku dapat nilai jelek. Kalau nilai ulanganku jelek, maka aku merasa sangat bersalah terhadap pengorbanan kakakku kepadaku. Dia sudah akan menjalani operasi. Aku harap aku bisa mendapat nilai yang bagus, lalu menyerahkan kunci jawaban yang puas dan membawa berita yang bagus kepada kakakku!"

Saat mengungkit tentang kakaknya, perasaan Stefanie sedikit tidak terkontrol. Semakin mendekati hari dimana kakaknya menjalani operasi, tidak tahu kenapa dia semakin panik.

"Ok, jangan berikan tekanan yang begitu besar pada dirimu sendiri. Kamu pasti bisa! Aku sangat percaya padamu! Tapi, saranku tadi kamu pertimbangkan juga. Waktunya istirahat kamu harus istirahat, kalau tidak mana ada energi menjalani hari esok? Ayo, sekarang hal yang paling kamu butuhkan adalah meletakkan buku lalu pergi mandi. Setelah kamu keluar, kamu tidur deh. Dengan begitu, keesokan harinya kamu baru bisa bersemangat!" Darren Feng menutup buku pelajaran Stefanie dengan paksa.

Darren Feng melihat tampang Stefanie, sebenarnya wanita itu sudah sedikit lelah. Kalau terus belajar dengan lelah seperti ini, sangat jelas tidak akan ada efek bagus. Lebih baik cepat mandi dan istirahat.

"Tapi, aku belum selesai membaca buku ini." Stefanie bertahan. Sekarang waktu masih pagi, biasanya dia tidak pernah tidur sepagi ini.

"Jangan baca lagi. Dengarkan kataku, pasti tidak akan salah!" Tuan Muda Feng malah sangat yakin. Darren Feng menarik Stefanie keluar dari meja rias.

Stefanie tidak ada cara lain. Kapanpun itu, dia pasti tidak akan bisa menang dari tuan muda ini. Mau menggunakan cara baik-baik, atau cara paksa, dia selalu akan kalah dari pria ini, tidak pernah menang! Di depan Darren Feng, dia selalu adalah orang yang diatur dan yang penurut.

Stefanie mengambil baju tidurnya, lalu saat melewati Darren Feng, Darren Feng menatap baju tidurnya dengan tidak senang.

"Kenapa pakai baju tidur yang kuno lagi? Bukankah waktu itu sudah aku suruh buang? Kenapa masih belum dibuang?" Darren Feng bertanya dengan tidak senang.

"Ini masih bagus. Waktu itu memang agak robek ditarik olehmu, tapi sudah aku jahit kembali. Aku rasa masih bisa dipakai, jadi tidak rela untuk dibuang!" Stefanie menjawab dengan suara kecil dan memegang baju tidurnya erat-erat. Dia takut pria itu diktator lagi dan maju untuk menarik dan membuang baju tidurnya.

"Ya sudahlah. Baju tidur yang baru, modelnya masih belum serentak, jadi belum datang. Kamu pakai baju ini dulu dua hari. Iya, hanya dua hari. Setelah itu, baju tidur baru seharusnya sudah akan tiba di sini!" memikirkan baju tidur model baru yang seksi, juga beberapa celana dalam seksi yang diam-diam dia pesankan untuk Stefanie, Darren Feng merasa sedikit tidak sabar untuk melihatnya.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu