Cinta Yang Tak Biasa - Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
Lantai atas adalah tempat pribadinya. Dia tidak suka orang lain selain dirinya sembarangan memasuki tempat pribadinya, termasuk supir juga tidak boleh.
Setelah menyingkirkan supir itu, dia berjalan sendirian ke arah tangga. Saat sedang menaiki tangga, meskipun dia berjalan dengan sedikit sempoyongan, tapi tidak terlalu bermasalah.
“Sudahlah, aku akan melihatnya.” Stefanie bergegas mengikuti di sampingnya, kalau-kalau saat Darren jatuh, dia bisa menariknya berdiri.
Melihat situasi ini, supir merasa jika dirinya masih terus berada disini maka akan sedikit canggung, jadi dia pergi dengan tahu diri.
"Aku bilang aku tidak mabuk, aku bisa, aku bisa melakukan semuanya!" Sambil mengenggam dinding tangga, Darren Feng kembali menekankan lagi dan lagi. Dia yang sudah sedikit mabuk, bicara lebih banyak dari pada biasanya, dan dia terus menerus menekankan dia tidak mabuk, dan tidak mabuk sama sekali.
Mungkin hanya orang mabuk yang akan sangat memperhatikan hal ini, mereka akan sangat peduli jika orang lain mengatakan mereka mabuk, jadi mereka akan berulang kali memberikan penekanan. Ini semacam gangguan obsesif-kompulsif.
“Iya, kamu tidak mabuk, kamu tidak mabuk, kamu berjalanlah dengan hati-hati, dan naik tangga dengan hati-hati!” Dia mengira dirinya baik-baik saja, tapi Stefanie yang mengikutinya di belakang, malah diam-diam merasa sedikit khawatir dan keringat dingin saat memperhatikannya menaiki tangga selangkah demi selangkah.
Jika kamu mencoba berbicara secara masuk akal dengan pria yang sudah sedikit mabuk, mungkin tidak akan berhasil.
Sampai di lantai dua, Darren Feng berjalan memasuki kamar tidur utama dan langsung duduk di tempat tidur besar di kamar tidur utama.
“Tidak boleh, kamu harus mandi dulu, tubuhmu penuh dengan bau alkohol yang sangat kuat, dan juga jika kamu langsung berbaring seperti ini kamu akan merasa tidak nyaman!” Stefanie merasa sakit kepala melihat 'tukang mabuk' ini.
Stefanie menariknya, tetapi begitu Darren mengerahkan kekuatan di tangannya, dia langsung menarik Stefanie yang tidak memiliki persiapan, dan membuatnya tersandung, dan kemudian jatuh ke sisinya.
"Tidak mau mandi, aku tidak mau mandi!"
Dia sangat keras kepala dan sangat kekeuh.
"Tempat tidur ini sangat nyaman. Setelah aku berbaring, aku tidak mau turun dari tempat tidur lagi!"
“Setelah mandi dan mengganti piyama yang bersih, kamu baru bisa tidur dengan nyaman, tidak boleh, kamu harus bangun!” Stefanie bangun dan menariknya lagi.
Tapi Darren sama sekali tidak bergerak di atas tempat tidur. Ketika dia dalam keadaan sadar, Stefanie hampir tidak pernah melihat sisi dirinya yang serampangan. Dia adalah orang yang sangat picky dan sedikit mysophobia. Jangankan tidak mandi dan sekujur tubuh penuh dengan bau alkohol, asalkan tidak mandi dengan bersih di kamar mandi, dia akan mandi sekali lagi.
"Stefanie, sini, kamu duduk sebentar! Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu!" Dia sedikit menyipitkan matanya, kelihatannya dia sudah lumayan mabuk, tetapi kesadarannya masih sangat baik.
“Apakah tidak bisa kamu tanyakan nanti saja? Setelah kamu selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, apa pun yang ingin kamu tanyakan, aku akan menjawab semuanya!” Bau alkohol di tubuh Darren terlalu kuat, tetapi Darren menarik dirinya lagi, jarak mereka sangat dekat, bau alkohol yang kuat ini membuatnya sedikit tidak nyaman.
Dulu, ketika dia hidup dengan kakaknya, kakaknya juga tidak begitu minum minuman beralkohol.
“Tidak, aku ingin tahu jawabannya sekarang.” Darren Feng sangat keras kepala, dia yang sedang mabuk, seperti anak kecil yang keras kepala.
“Baiklah, dikarenakan kamu sangat ingin tahu jawabannya, maka tanyakanlah, asalkan aku tahu jawabannya aku akan memberitahumu!” Stefanie menjawab dengan asal, dan dia tidak memasukkan kata-katanya kedalam hati, dia hanya mengira Darren sudah mabuk dan Darren hanya bicara sembarangan.
“Aku ingin tahu, apakah kamu pernah membahas soal kita kepada orang lain?” sebenarnya Darren Feng memang minum banyak , dan dia sudah lumayan mabuk, tetapi pikirannya masih sadar, dia bukan orang yang bergitu mabuk, pikirannya akan menjadi kacau dan tidak bisa mengenali orang tuanya.
Setidaknya, kemampuan minum araknya cukup bagus.
"Orang lain? Ketika kamu memintaku untuk menandatangani kontrak, bukankah kamu memberitahuku, tidak boleh memberi tahu kepada siapa pun, hubungan antara kita berdua yang sebenarnya ? Tentu saja aku tidak akan sembarangan memberitahu kepada orang lain hubungan antara aku dan kamu. " terlebih, dia juga malu mengatakan hubungan mereka yang tidak normal ini.
“Kamu benar-benar tidak mengatakannya kepada siapa pun?”tanpa sadar Darren Feng ingin mempercayainya.
"Aku tidak pernah mengatakan kepada siapa pun mengenai hubungan kita yang sebenarnya , hanya saja, soal aku tinggal bersamamu dan aku dipelihara olehmu, sepertinya tidak sengaja diketahui oleh temanku, tetapi dia hanya tahu aku dipelihara oleh orang kaya, dia tidak tahu orang itu adalah kamu. Belakangan ini, aku juga sangat pusing karena masalah ini, tetapi kamu tenang saja, kelak aku akan lebih berhati-hati dan tidak akan membocorkan jati dirimu! Dia menunduk sambil berkata dengan jujur.
Di sekolah, desas-desus tentang dirinya yang memiliki sugardaddy sudah tidak dapat disembunyikan.
Untung saja, tidak ada yang tahu orang itu adalah Darren Feng.
Mulut Darren Feng sedikit terangkat, dia masih percaya gadis muda yang dia pilih ini, memiliki pemikiran yang lugu, dan dia tidak mengkhianati dirinya, masalah yang Mark khawatirkan sebelumnya, tidak pernah ada, gadis ini tidak mendekatinya demi keuntungan pribadinya, dia bukan gadis yang memiliki niat yang tidak baik.
"Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi! Aku tidak ingin teman sekelasmu atau temanmu, tahu kamu bersamaku, apakah kamu mengerti? Aku tidak ingin ada masalah yang tidak diperlukan lagi! "Meskipun dia sedikit mabuk, tetapi dia memiliki kesadaran yang tinggi.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinCinta Di Balik Awan
KellyThe Gravity between Us
Vella PinkyKing Of Red Sea
Hideo TakashiLelaki Greget
Rudy GoldAwesome Guy
RobinCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita