Cinta Yang Tak Biasa - Bab 184 Merobek Surat Kontrak
"Terus berpura-pura suci dan bersih? Kamu terus terang kepadaku, bukankah kamu pergi dariku hanya untuk bersama dengan si tampan itu? Namun, aku benar-benar tidak melihatnya sebelumnya, kamu ternyata masih memiliki kemampuan untuk menggoda orang. Kamu bahkan dapat menggoda cucu tokoh besar di bida kemiliteran, jika ini bukan peningkatan kemampuan, lalu ini apa? 300.000 yuan ini jika aku benar tebaknya, seharusnya diambil darinya!" Dharius Feng merasa sedikit kesal sekarang, kesal dirinya pada waktu itu sangat yakin wanita ini tidak bisa memberikan 300.000 yuan.
Ini dinamakan apa, ini dinamakan mengangkat batu dan menghantam kaki sendiri.
“Orang penting militer? Siapa? Bisakah kamu mengatakannya dengan jelas sekaligus, mengatakan setengah-setengah, apakah menarik?" Stephanie agak bingung.
"Sepertinya kamu benar-benar tidak mengetahuinya. Tidakkah pria gantengmu memberitahumu? Kakeknya adalah orang penting di distrik militer, yang mampu menutupi langit hanya dengan satu tangan. Jadi, kamu menggoda yang bermarga Gu, tidak diragukan lagi tentu saja demi menemukan cabang tinggi lainnya, apakah mungkin bukan karena identitas kakeknya dan latar belakang keluarga Gu baru memilih dia? "Dharius Feng terus berkata jahat.
Stephanie baru mengetahui bahwa alasan mengapa kakek Clayton Gu mampu menghabiskan begitu banyak 200.000 sekaligus adalah karena identitas Kakek Gu pada awalnya istimewa. Tapi sebelumnya, dia benar-benar tidak tahu.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat Tuan Besar Gu. Pada saat itu, dia hanya merasa bahwa Tuan Besar Gu benar-benar istimewa. Bahkan ketika dia pergi ke rumah sakit, dia ditemani oleh pengawal. Asisten itu, dia menganggapnya sebagai pengawal Tuan Besar Gu. Ngomong-ngomong, Tuan Besar Gu adalah tipe orang yang kaya atau mulia di matanya.
Tak lama, Mark bergegas, berbisik ke telinga Dharius Feng.
Stephanie tidak tahu bahwa asisten pribadi diam-diam berbicara apa dengan bos-nya, tetapi tidak diragukan lagi yaitu mengatakan pada bos-nya bahwa benar-benar ada 300.000 yuan dalam kartu bank ini. Dia secara pribadi sudah memverifikasi kebenarannya dengan bank.
Wajah Dharius Feng tidak begitu sedap dipandang dan matanya dingin, Mark dengan lembut meletakkan kembali kartu bank itu di atas meja, kemudian mengundurkannya dengan tahu diri.
"Yah, Mark seharusnya memberitahumu bahwa semua yang aku katakan adalah benar. Aku tidak berbohong kepada kamu. Memang ada 300.000 yuan dalam kartu bank ini. Jadi utang kepadamu bisa dihapuskan, kamu dan aku tidak berhutang!" Stephanie akhirnya bisa bernapas dengan mudah.
"Jumlahnya benar, tapi aku benar-benar tidak mengerti, trik baru apa yang kamu mainkan di depan anak yang bermarga Gu, kamu benar-benar membujuknya untuk mengeluarkan sebanyak 300.000 yuan untukmu! Pada saat itu, ketika kamu menjual dirimu kepada aku, kamu masih perawan, masih memiliki harga! Tetapi apa kebaikan yang kamu berikan pada si marga Gu ini sekarang? Hidup serumah atau menjadi kekasih yang dipeliharanya?”
Dharius Feng tidak rela, pada awalnya dia memang membulinya karena tidak dapat menghasilkan 300.000 yuan sehingga dia berani berbicara tegas.
Tapi sekarang, dia benar-benar memperoleh 300.000 yuan untuk melunasi hutang-hutang ini. Setelah hutang dilunasi, menurut pernyataan aslinya, dia akan bebas.
"Aku sudah katakan, tidak perlu kamu ikut campur. Bahkan jika aku tinggal bersamanya atau menjadi kekasihnya, apa hubungannya dengan kamu Dharius Feng? Apakah kamu begitu penasaran dan peduli dengan kehidupan pribadiku? Tapi, aku minta maaf. Aku tidak akan mengatakannya!" Stephanie juga memiliki kemarahan di dalam hatinya. 300.000 yuan semuanya dipinjam olehnya, meskipun Clayton Gu banyak membantu, hubungan mereka berdua tidak seburuk yang digambarkan Dharius Feng.
"Kamu ..." Dharius Feng sangat marah sehingga dia membuka laci kecil di sebelah kanan mejanya, kemudian mengeluarkan dokumen dari tas arsip, dokumen yang dia tanda tangani bersama Stephanie sebelumnya. Ketika dia melihat kontrak yang dulu dia tanda tangani, dia hanya merasa itu adalah olok-olok besar, dia merobek kontrak langsung di hadapan Stephanie.
"Apakah kamu puas sekarang? Kontraknya, aku telah merobeknya langsung, yang setara dengan pembatalan!"
Potongan kertas robek yang putih satu potong demi satu potong jatuh di lantai depan meja kantor.
Dia menatap kertas-kertas ini dengan tenang, pada akhirnya dia hanya menekan satu kalimat, "Artinya, kebebasanku akan secara resmi dipulihkan mulai saat ini! Tidak ada hutang di antara kamu dan aku, kan?"
Dia telah menantikan hari ini sejak lama, seperti hari impian, benar-benar tidak menyangka hari ini dapat diwujudkan.
“Enyah!” Dharius Feng menjadi semakin marah, tangannya sungguh sialan, mengapa dia tidak bisa mengendalikannya? Sekarang bagus, kali ini sama saja dengan langsung membiarkan wanita ini mendapatkan keinginannya.
"Kamu tidak perlu memberitahuku untuk keluar, aku akan pergi sendiri!" Stephanie telah tercapai keinginannya dan telah berhasil. Tidak ada nilai kenangan yang dari tempat ini baginya. Terlebih lagi, urusan sudah beres. Dia bahkan tidak mau tinggal di sisinya selama satu menit.
Kontrak telah dirobek hancur di tanah. dia telah menyaksikan. Detik ini, dia tidak lagi memiliki kekhawatiran, mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, langkah demi langkah berjalan keluar dari kantor pria ini.
Dia pikir ini seharusnya terakhir kalinya dia datang ke sini.
Bahkan kelak jika dia masih seorang karyawan kecil di perusahaan ini, dia tidak akan pernah masuk lagi ke sini!
Begitu dia berjalan ke pintu, ada suara berat di belakangnya, diikuti oleh suara benda-benda berat yang jatuh di lantai.Pria yang murka ini tiada tempat pelampiasan, mengambil dokumen dan benda di mejanya dan dilempatkan ke lantai sekuat tenaga untuk melampiaskan amarahnya.
Tapi sekarang amarahnya tidak ada hubungannya dengan Stephanie dan Stephanie tidak harus menanggungnya.
Dia dan dia sudah lunas hutangnya, tidak saling berhutang!
Dia dengan tegas pergi, hanya meninggalkan kekacauan di belakangnya, hanya menyisakan angin kemarahan.
“Buat aku kesal!” Dharius Feng menggeram, saat ini dia benar-benar ingin mengangkat atap kantornya, jika dia bisa.
Dia menghitung langkah demi langkah, dan pada akhirnya dia tetap membiarkannya lepas dari kendalinya.
"Oke, bagus sekali! Stephanie, mari kita tunggu dan lihat, lihat siapa yang menang dan siapa yang kalah pada akhirnya, dan siapa yang bisa tertawa terbahak-bahak!" Meskipun tidak ada kendala pada dirinya dengan kontrak, Dharius Feng benar-benar tidak percaya, tidak bisa lagi mengendalikannya.
Hal yang paling mengerikan adalah bahwa dia tidak tahan, dia tidak tahan bahwa wanita ini akan bersama dengan si tampan bermarga Gu setelah dia meninggalkannya!
Stephanie berjalan ke lift dengan santai, setiap kali dia pergi dari sini, dia sulit untuk bergerak atau membuat dirinya sangat memalukan, tetapi kali ini, dia akhirnya bisa pergi dengan meluruskan punggungnya dengan tegak dan percaya diri.
Setelah mendapatkan kembali kebebasannya, dia sekarang merasa bahwa udara penuh dengan relaksasi.
Dia kemudian kembali ke departemennya. Setelah dia direorganisasi secara resmi, dia tidak meminta ditugaskan ke Departemen Litbang, atasan juga tidak membagi tugas pekerjaan yang lebih spesifik untuknya. Sekarang dia masih dalam kelompok magang yang melakukan pekerjaan serabutan dan beberapa pekerjaan asisten.
Setelah bekerja selama satu atau dua bulan, ia belajar banyak keterampilan kejuruan di sini. Ini adalah pengetahuan praktis sosial yang tidak bisa dia sentuh dan pelajari di kampus Universitas Menara Gading biarpun selama setahun.
Untuk ini, dia bersyukur dan bertekad untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.
Dia masih relatif terisolasi di departemen. Dia hampir tidak punya teman di perusahaan kecuali Clayton Gu. Kolega wanita pada cemburu padanya atau tidak menyukainya. Adapun kolega pria, karena berita jelek tentangnya, semua entah merendahkan dia, meremehkan dia atau berniat tidak baik padanya.
Setelah Gabby Su kembali dari luar negeri bersama Dharius Feng, dia tidak pernah muncul lagi di perusahaan. Pada hari ini, dia berpakaian cerah mencolok kembali ke perusahaan, tetapi kali ini statusnya bukan lagi dihukum sebagai cleaning servis untuk tugas kebersihan, tetapi telah menyingkirkan identitas cleaning servis yang sialan dan kembali menjadi staf kantor.
Kisahnya dengan tidak perlu ditebak dengan sudah payah pun bisa dipahami. Pertama, bergantung pada pengaruh Gabby Su dan keluarga Su di perusahaan, yang kedua, secara alami mengandalkan dukungan Dharius Feng si Bos Besar, hanya pemindahan seorang anggota staf kecil, siapa yang berani tidak melihat muka bos besar ini, lagipula hukuman ke departemen kebersihan sebelumnya hanya hukuman sementara. Setelah hukumannya selesai, masuk akal untuk kembali ke posisinya lagi.
Mengenai gosip Gabby Su, Stephanie tidak mau bergosip dengan kolega wanita lain di perusahaan. Dia secara naluriah tidak terlalu menyukai orang ini. Dia sangat bertentangan dengan sifatnya, tetapi dia biasanya mencoba menghindari orang yang bertentangan dengan dia.
Sekarang, tidak peduli apakah Dharius Feng yang sudah tidak memiliki hubungan dengannya sama sekali ataupun Gabby Su yang bermuka dua, dia tidak ingin berhubungan dengan kedua orang ini.
Tapi terlihat jelas Gabby Su tidak berpikir begitu.
Selain sebagai staf kantor yang glamor lagi, dia juga sangat dermawan, dia secara khusus memesan delivery teh susu dan kopi untuk mentraktir semua orang, sulit bagi setiap kolega di perusahaan untuk tidak memperhatikannya.
Yang disebut membeli hati orang-orang, dia hanya ingin menggunakan pemberian kecil ini untuk lebih menarik simpatik orang di perusahaan. Dia ingin menjadi wanita di samping Bos Feng, tanpa trik takkan bisa.
Stephanie tidak menyemtuh teh susu di mejanya, itu dibawa khusus oleh rekannya, juga tidak termasuk dibawakan, itu dibagikan satu per satu ke semua orang, ketika dibagikan kepadanya, dia tidak meraihnya, rekan itu melihat situasi itu lalu ditempatkan langsung di atas meja di depannya.
Teh susu jenis ini, biasanya Stephanie suka minum, tapi dia tidak mau menyentuh barangnya Gabby Su dan tidak perlu menerima kebaikan hati wanita ini.
Toh pasti bukan hal baik.
Stephanie saat ini telah kembali menjadi penelusur tiga titik jalur yang monoton, bolak-balik antara perusahaan, asrama dan rumah sakit. Clayton Gu telah banyak membantunya. Dia harus sedikit bertanggung jawab untuk merawatnya.
Untuk perubahan seperti itu, Clayton Gu tentu saja senang melihatnya terjadi dan menikmati perawatannya dengan ketenangan pikiran.
Tadinya menganggap semua hal buruk dan tidak bahagia akan menjadi masa lalu dan perlahan-lahan akan menghilang seiring waktu, kemudian perlahan memudar, dan akhirnya kembali ke kehidupan biasa. Tapi dia salah, dia salah besar.
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataKisah Si Dewa Perang
Daron JayDark Love
Angel VeronicaHanya Kamu Hidupku
RenataI'm Rich Man
HartantoMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Revival of the King
ShintaCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita