Cinta Yang Tak Biasa - Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
"CEO Feng, ini adalah beberapa dokumen yang perlu ditandatangani hari ini, dan masih ada rencana dan pengaturan kerja baru-baru ini, yang semuanya perlu ditentukan dalam waktu dua hari." Mark secara berurutan meletakkan semua dokumen yang ada di tangannya, dan meletakkan di atas meja Tuan Besar Feng, lalu menjelaskan isi dokumen itu dengan sederhana.
“Letakkan saja di sini!” Sekarang Darren Feng sedang tidak memiliki mood untuk bekerja, sehingga bisa dikitakan efisiensi dari pekerjaan ini rendah.
“Mark, aku ingin memecat bocah bermarga Gu dari departemen R&D!” Akhirnya mau tidak mau emosi Darren Feng meledak di depan asisten pribadi ini yang telah mengikutinya selama bertahun-tahun.
"Hah? CEO Feng, bukankah ini tidak pantas? Orang itu baru saja dipindahkan dari kelompok magang ke departemen R&D. Sepertinya masih belum lama, dan sejauh yang aku tahu, mata kuliah yang dia pelajari sebelumnya juga sama seperti yang dia lakukan di Departemen R&D, dia juga berbakat, tentu saja, yang paling penting jika memecatnya sekarang, apa alasan yang tepat? Bagaimana kita berkomunikasi dengan para atasan manajemen lainnya "Mark gusar, masalah pemecatan itu bukan hal pertama yang harus diurus.
“Kenapa, sekarang pun aku bahkan tidak punya hak untuk memecat seseorang?” Darren Feng merasa kesal.
"Tidak, Direktur Feng, aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya berpikir, bukankah sangat merendahkan dirinya jika dia dipecat, dan bukankah sekarang dia adalah pengurus R&D? Kita bisa saja menekannya, misalkan permintaan untuk Departemen H&R dalam waktu dekat ini harus ada perkembangan yang baru, dengan cara ini, bukankah dia akan berada di bawah tekanan yang besar? "Orang lain mungkin tidak tahu mengapa CEO Feng sangat mengeluhkan soal Manajer Gu dari Departemen R&D, tetapi Mark jelas tahu alasannya.
Manajer Gu ini benar-benar berani, dan dia pernah sekali memprovokasi Bos Besar Feng, jadi kali ini Bos Besar Feng marah dan ingin memecat bocah bermarga Gu ini, benar-benar tidak seperti biasanya.
Namun, perusahaan baru saja stabil, jadi Mark masih bersikeras memberikan saran.
"Ini bisa saja! Aku akan menyerahkan masalah ini kepada kamu!"Darren Feng segera menyetujui saran Mark, pada saat kritis, dia masih merasa bahwa asisten pribadinya mudah dimanfaatkan.
“Kalau begitu bisa, CEO Feng, aku akan mengaturnya!” Mark segera keluar dari kantor penuh dengan keringat dingin.
Masalahnya tidak berakhir sampai situ, Darren Feng yang sedang duduk di meja kantornya, masih mengerutkan kening.
Jika dia terus seperti ini, dia merasa bahwa wanita bodoh itu akan meninggalkan lebih jauh, ini jelas-jelas bukan hasil yang ingin dia harapkan, dia ingin agar wanita itu berada di sampingnya, jika mengikatnya seumur hidup, paling baik adalah selama hidupnya jangan membiakan dia dapat membebaskan diri dari nya.
Tapi, sebenarnya harus memakai cara apa?
Semakin dia memikirkannya, dan akhirnya dia hanya mendapatkan satu kesimpulan, yaitu, dia harus membuat Stefanie melahirkan anak untuknya, jika dia bisa melahirkan seorang anak, maka dengan adanya anak itu, wanita bodoh itu tidak sedingin ini pada dirinya seperti sekarang, mengabaikan dirinya begitu saja, dan sibuk dengan pria lain.
Tetapi, bagaimana membuatnya bisa mempunyai anak? DIa dan wanita itu telah bersama untuk waktu yang cukup lama, mereka tidak melakukan pencegahan apa pun, tetapi, tidak ada pergerakan apa pun di perutnya, yang membuatnya khawatir.
Saat perjalanan pulang dari kerja, Sam menjadi supir, dia mengendarai mobil dengan serius, tetapi saat di tengah jalan, akhirnya Sam tidak tahan lagi dan meminta cuti, “CEO Feng, apa bisa jika besok aku mengambil cuti?”
Stefanie yang duduk di kursi belakang, tanpa suara menundukkan kepala melihat jari-jarinya.
Untuk saat ini, dia rasa bukan saat yang tepat untuk bersuara.
“Apa itu hal yang mendesak?” Sekarang ini Sam yang awalnya menjadi pembantu untuk satu orang menjadi dua orang, jika Sam cuti untuk sehari, jika begitu berarti jika berkaitan dengan berpergian keluar masuk perusahaan, Darren hanya bisa mengandalkan dirinya sebagai supir, atau bisa saja langsung menyuruh Mark bertugas menjadi sopirnya.
"Ya, Kakak perempuanku, besok akan pergi ke rumah sakit, aku harus pergi menemaninya, dia bilang takut jika hanya pergi sendiri, keadaan kakakku juga sangat menyedihkan, selama beberapa tahun, dia telah menikah dengan saudara iparku, kedua belah pihak keluarga telah menantikan kedatangan seorang anak, tetapi masih tidak terwujud, meskipun saudara ipar dan keluarganya bilang tidak mengatakan apa-apa, tetapi terlihat jelas bahwa mereka mengasingkan diri dari kakak ku, dan kakak ku, dia diam-diam merasa khawatir, lalu awal dua bulan ini, ada tempat pengobatan pribadi, dan itu sangat berguna, dan juga ada beberapa orang, yang pada awalnya, bahkan orang itu tidak dapat hamil, hasilnya, setelah menemui dokter pengobatan Tiongkok itu, ia benar-benar melakukan beberapa pertemuan dengannya, dan setelah minum obat darinya, dia hamil. "
DI luar dugaan, Darren Feng mendengarkan dengan seksama, dan tidak melewatkan sepatah kata pun.
"Kakak ku, 80% merasakan bahwa ada pergerakan di perutnya, jadi kemarin dia baru saja menelepon ku, dia takut jika itu hanya menjadi kesenangan belaka, jadi dia tidak berani member tahu kakak ipar ku, dia hanya bisa memberitahuku, lalu diam-diam membawanya ke rumah sakit untuk periksa, jika benar-benar mengandung, lalu akan memberitahu kan hal ini kepada kakak ipar, bahwa dia sedang mengandung, dengan begini kakak ku dapat bernafas lega.” Sam berbicara sendiri.
Di luar dugaan, Darren Feng tidak menyela perkataannya, biasanya, jika Sam terlalu banyak mengatakan hal omong kosong, dengan tidak sabar Darren Feng akan segera memotong perkataannya.
Setelah mencurahkan pemikirannya, Sam dengan hati-hati memperhatikannya lewat kaca spion, tentu saja, dia juga tahu bahwa barusan dia terlalu banyak berbicara tentang hal tidak penting, tetapi dia takut akan menganggu pikiran Bos Besar Feng.
Stefanie juga tidak terlalu tertarik pada topic mengandung seperti ini, malah dia ingin menjauhkan hal itu dari dirinya, dan dia tidak mendengarkan hal itu.
Setelah tiba di villa, Stefanie keluar lebih dulu dari mobil, Darren Feng tidak turun, Sam memutari mobil lalu berinisiatif untuk membuka pintu kursi belakang.
"CEO Feng, silahkan!"
Barulah Darren Feng perlahan-lahan mengangkat kepalanya, lalu diam-diam bertanya kepada Sam di seberang pintu, "Berikan alamat dan telepon dokter Tradisional China itu!"
Sam tertengun sejenak, berpikir bahwa yang didengarnya itu adalah sebuah halusinasi, tetapi, begitu dia mendongak, dia melihat wajah dingin Darren Feng, dia baru tahu, bahwa orang di depannya ini benar-benar berbicara kepadanya, dan itu bukan sebuah halusinasi.
"Baik."
Saat itu, otaknya kacau, bahkan dia tidak berani bertanya lagi, dia segera mengeluarkan ponselnya, dan kemudian membuka kontak, dan kemudian memberi tahu nomor teleponnya, dan kemudian member tahu alamatnya.
“Bisa.”Darren Feng menerima alamat dan nomor telepon, dan kemudian turun dari mobil dengan tenang seperti orang lain saja.
Hanya tersisa Sam yang pikirannya sedang kacau di belakang Darren Feng, dokter pengobatan Tradisional China yang berpengalaman soal tidak kesuburan, mengapa Bos Besar Feng juga membutuhkannya! Kemudian Sam melirik ke arah vila dengan wajah serius, mungkinkah Bos BEsar Feng menyukai anak-anak, dan ingin mempunyai anak untuk dirinya!
Tapi Bos Besar Feng masih sangat muda, belum lagi Nona, harus menunggu dua atau tiga tahun lagi, dan sebenarnya belum terlambat, kenapa begitu terburu-buru? Dia tidak mengerti.
Bos Besar Feng berkarakter tegas, dia telah mendapatkan alamat dan nomor telepon dokter pengobatan Tradisonal China, besok dia akan meluangkan waktu untuk mengunjungi dokter itu.
Tentu saja, saat Sam mengambil cuti hari itu, dan kemudian, Bos Besar Feng menyuruh Mark yang sebagai asisten pribadinya, untuk sementara menjadi sopirnya.
"CEO Feng, mengapa tiba-tiba kamu berpikir untuk datang ke tempat seperti ini? Apakah ada bagian tidak nya,an?” Mark menghentikan mobil sesuai dengan instruksi Darren Feng, dan menoleh, dan menyadari bahwa tempat itu sebenarnya adalah klinik pengobatan China, secara tidak sadar dia berpikir bahwa Bos Besar Feng ada masalah fisik.
"Tutup mulut! Tunggu aku di mobil." Darren Feng benar-benar menyesal membawa asisten pribadi nya ini terlalu banyak bicara, jika dia tahu dari awal, dia seharusnya menyetir sendiri.
Hanya saja baru-baru ini, dia merasa sangat lelah, dia sulit untuk menyetir sendiri, lebih baik menutup matanya dan beristirahat di dalam mobil.
Jika Mark menutup mulutnya, dan tidak lagi berbicara, tentu saja dia tidak berani ikut turun dengannya dan melihat keadaan.
Pada saat ini, lebih baik baginya untuk tetap berada di dalam mobil dan menunggunya dengan patuh.
Darren Feng memasuki klinik itu, dan banyak orang yang datang, tetapi, kebanyakan dari mereka adalah wanita, dan satu-satunya pria yang ada, juga pria-pria juga menemani istri mereka.
Mark merasa begitu bosan, sehingga dia mulai mempelajari slogan iklan yang dipasang di luar klinik, dan yang sangat membuatnya terkejut, "Spesialis Dalam Ketidaksuburan? Dapat memberikan sebuah anak? Tidak mungkin, tempat ini khusus untuk pengobatan ketidaksuburan, apakah Bos Besar Fengn datang ke tempat yang salah? "
Tetapi, bagaimana bisa Bos Besar Feng yang pintar membuat kesalahan seperti ini? Dirinya tidak akan mungkin berbuat kesalahan semacam ini, belum lagi IQ Bos Besar Feng itu melebihi dirinya.
Tunggu, apakah Bos Besar Feng datang untuk meminta bantuan? Tapi sekarang hanya ada satu wanita yang di sampingnya, bahkan di perut Nona pun masih belum ada pergerakan, lalu apakah Bos Besar Feng mulai khawatir?
Ini adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal yang bisa dia pikirkan, jika tidak, sama sekali tidak masuk akal, jika orang lain tahu bahwa Bos Besar Feng benar-benar pergi ke klinik yang menangani khusus ketidaksuburan, maka para fans wanitanya akan kecewa begitu saja.
Di dalam klinik, ada aroma kuat tercium dari obat tradisional China, baunya tidak terlalu harum, Darren Feng selalu tidak menyukai tempat semacam ini, tetapi sekarang tidak ada cara lain, untuk sesegera mungkin mencapai keinginannya, dia harus segera mengikat wanita konyol itu agar berada di sisinya,mau tidak mau dia harus menunggu membuat janji.
Ketika melihat dokter pengobatan China yang bijaksana itu, waktu sudah berlalu selama satu jam.
Dokter China itu perlahan-lahan mengangkat kepalanya, menyipitkan matanya, dan memandang orang yang masuk, hanya sekilas, dia sudah dapat menentukan bahwa identitas orang yang akan datang itu berstatus tinggi, baju nya yang mewah jelas tidak biasa, dia bukan orang berstatus rendah.
"Kamu juga datang untuk berkonsultasi mengenai kesuburan?"
Tetapi apa yang membuat dokter itu penasaran adalah bahwa pemuda yang ada di hadapannya ini tidak terlalu tua, mungkinkah miliknya tidak berfungsi, dan perut istrinya tetap tidak ada pergerakan?
"Uh" Saat ini, mendengar ini, Bos Besar Feng merasa sedikit malu.
Sebelumnya, ketika dia berjalan ke klinik ini dengan gaya berjalan yang elegan, dia tidak ragu-ragu atau tidak ada sedikit pun rasa malu. Tetapi sekarang, di hadapan dokter ini, dia diinterogasi oleh orang professional seperti ini, dia menyadari bahwa tempat yang dia datangi ini spesial.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyDark Love
Angel VeronicaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaSuami Misterius
LauraLove Is A War Zone
Qing QingDewa Perang Greget
Budi MaThe Richest man
AfradenMenunggumu Kembali
NovanCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita