Cinta Yang Tak Biasa - Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)

Tetapi, Stefanie tidak menyangka, ketika dia sudah memutuskan akan pergi dari sini dan akan pergi ke Kota B, Darren Feng tampak sangat sibuk, karena dia mulai pulang pada larut malam, dan kadang pulang pada saat langit sudah terang, lalu kembali ke perusahaan lagi.

Dia tidur tidak terlalu pagi, biasanya dia akan tidur di kamar utama sekitar pukul 10:30 malam, tetapi, dia sering kali tertidur, dan tidak tahu kapan Darren Feng kembali, ketika dia bangun keesokan harinya, dia sudah tidak ada di villa, dia hanya bisa bertanya pada Bibi Lee, yang mengatakan bahwa kemarin malam, dia ada kembali ke villa.

Dia tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, dia sama sekali tidak mengerti, masalah dan pekerjaan di Jewelry,co.

Hari ini, dia mengambil ponsel yang sudah dibelinya, dan membawanya ke rumah sakit dan memberikannya kepada kakak laki-lakinya, di dalam ponsel itu, hanya tersimpan nomor teleponnya, dan beberapa nomor teman kakaknya, tetapi nomor telepon teman kakak itu, sebenarnya tidak perlu disimpan, karena sejak mereka mengetahui bahwa kakaknya sakit, mereka yang disebut teman itu, tidak pernah datang menjenguknya lagi. Tetapi pada awalnya, mereka datang menjenguk kakaknya sekali, dan membawa buah-buahan, kemudian ketika mereka tahu bahwa kakaknya mengidap penyakit yang sangat parah, mereka sudah tidak pernah datang menjenguknya lagi, mungkin mereka takut akan merepotkan dirinya.

Dia dapat mengerti sikap dan pemikiran mereka.

"Kak, ini ponsel baru yang aku belikan untukmu, aku sudah menyimpan nomorku di dalam ponselmu, aku akan mengajarimu bagaimana menggunakan ponsel ini, oh ya, ponsel ini bisa melakukan Video Call, aku membeli 2 ponsel yang sama persis, jika kamu merindukanku, kamu bisa meneleponku kapan saja, lalu kita bisa Video Call, dan melihat satu sama lain." kata Stefanie sambil menjelaskan kegunaan ponselnya satu persatu.

Steven menatapnya dengan serius, dan dalam, sejak melakukan pemeriksaan, lalu mengetahui penyakit yang dideritanya, dan sampai melakukan operasi, dalam perjalan ini, jika tidak ada adik perempuannya yang menemaninya, dan menopangnya, mungkin dia sudah putus asa.

"Apakah kamu sudah selesai membereskan rumahnya? Kamu akan pergi jauh, setidaknya belilah 2 pakaian bagus untuk dirimu, jangan selalu memakai pakaian yang polos, kamu adalah seorang gadis muda, seharusnya kamu tahu bagaimana cara mendandani dirimu, apakah kamu mengerti?" selama beberapa tahun ini, Steven telah berperan sebagai kakak laki-lakinya, dan juga sebagai orang tuanya.

"Aku mengerti, kak, aku ada membelinya, tetapi aku sudah mencucinya, dan masih belum kering, kamu tidak perlu khawatir, aku sudah tumbuh besar seperti ini, apakah masih tidak bisa merawat diriku sendiri!" Stefanie memaksakan sebuah senyuman di wajahnya, tidak berani menunjukkan ekspresi yang tidak ingin dia tunjukkan kepada kakaknya.

Pada akhirnya, dia mencari seorang perawat, dan mempercayakan kakak laki-lakinya kepada dia, dan memberitahu tahu kepada perawat itu untuk meneleponnya jika ada masalah darurat.

Ketika dia keluar dari rumah sakit, dia merasakan sinar matahari di atas kepalanya, lalu dia menyipitkan matanya karena sangat silau.

Dia ingat bahwa dimana hari dia akan pergi, cuacanya sangat cerah dan terdapat cahaya sinar matahari.

Tetapi, sejak dia bangun di pagi hari, ada rasa sedih di hatinya, seharusnya ini adalah hari dimana dia akan memulai kehidupan barunya, tetapi dia sama sekali tidak merasa bahagia. Seperti biasa, ketika dia terbangun, di sebelahnya sudah kosong, sepertinya kemarin malam dia kembali pada larut malam lagi.

Bahkan, dia tidak yakin, apakah kabar dirinya akan meninggalkan villa ini, dan pergi meninggalkan kota ini diketahui oleh dia, karena selama satu minggu ini, dia tidak pernah melihat dia, dia sama sekali tidak bisa bertemu dengannya.

Kopernya, telah selesai dikemas pada 2 hari yang lalu, barang-barangnya tidak banyak, hanya sebuah koper besar.

Ketika dia sedang membawa koper besarnya dari lantai 2 ke lantai dasar, dia bertemu dengan Bibi Lee yang baru saja keluar dari dapur, Bibi Lee berseru, dan bergegas membantunya.

"Aduh, Nona Stefanie, kenapa kamu tidak memanggilku? Koper ini sangat berat, bagaimana bisa kamu seorang gadis muda mengangakat barang berat seperti ini." Bibi Lee jelas mengetahui bahwa dia akan pergi dari sini, tetapi dia masih baik terhadapnya, dia sedikit terharu dengan kebaikannya.

"Tidak apa-apa, isinya hanya baju, dan tidak ada barang-barang berat lainnya, jadi ini tidak terlalu berat." jelas Stefanie sambil tersenyum.

"Aku khawatir kamu akan bangun lebih awal, dan kamu akan tergesa-gesa, jadi aku sudah memasak bubur pagi-pagi, dan membuat sarapan sederhana, kamu makanlah terlebih dahulu baru pergi, tidak usah pedulikan supir yang di depan, biarkan dia menunggu sampai kamu selesai makan." Bibi Lee tersenyum dan memasuki dapur lalu menyajikan makanan yang telah dia siapkan.

"Supir?" Stefanie dengan spontan berbalik menatap ke luar jendela, dan ternyata benar ada "supir khususnya" yang telah menunggunya di luar, dia bertanya-tanya, "Aneh, aku tidak memanggil supir untuk mengantarku pagi ini."

Supir mengetahui kabar bahwa dia akan pergi hari ini, apakah dia datang untuk mengantarnya?

"Apakah kamu tidak memanggilnya? Dia sudah menunggu di sini, sekitar 20 menit." Bibi Lee juga bingung.

Sarapan telah disajikan, karena Stefanie akan pergi dari sini, hidungnya terasa gatal, dan hatinya terasa tidak nyaman, dan dia tidak nafsu makan, dia hanya minum segelas susu panas, dan makan 2 potong roti, dan tidak menyentuh sisanya.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu