Cinta Yang Tak Biasa - Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
Akhirnya dengan tubuh besarnya dia menekan tubuh kecilnya di sofa.
“Tidak masalah tidak keluar, tetapi ini kamu sendiri yang minta!” Dia dengan sikap dingin mengancam, dia mengetahui jelas reaksi dari tubuhnya daripada orang lain.
Stefanie yang kasihan, dia yang mabuk saat ini belum menyadari dirinya sekali lagi jatuh dalam ‘pelukan’ seseorang dan tidak dapat melepaskan diri.
“Sungguh manis!” Dia mencium tepat di bibir merah yang masih ada bekas wangi dan manisnya arak anggur.
Ciuman ini bagaikan petir yang menghancurkan bumi hingga menjadi debu, tidak terbendungkan! Dengan cepat mereka berdua bergulingan dan bertindihan di sofa.
Stefanie yang mabuk tidak memiliki pengontrolan diri seperti biasanya, dengan kerjasamanya badan semakin sehati, semakin membuat Darren Feng tidak bisa melepaskan diri.
Setelah kejadian ini, mereka basah kuyup oleh keringat.
Darren Feng penuh kepuasan, kelihatannya sangat bersemangat, sama sekali tidak lelah.
“Sepertinya membawamu ke sini dan memberimu minum arak anggur bermanfaat juga!” Dia sangat kaget, kaget dengan sikapnya yang berani di sini. Tentu saja, akhirnya menjadi keuntungan bagi dia sendiri, dia seharusnya jangan terlalu senang!
Membuang beban dari paradigma tradisi kuno, hanya menikmati segala keindahan di depan matanya sepenuh hati, bekerjasama dengan kompak, hanya saja Stefanie yang mabuk, dirinya tidak sadar, dalam seluruh proses ini, ujung bibir Darren Feng tersenyum terus hingga hampir jadi miring!
Keringatnya membasahi rambutnya, setelah kejadian itu dia dengan nurut berada dalam pelukannya, mungkin terlalu lelah, namun mungkin juga terlalu banyak minum arak anggur, ini reaksinya ketika arak naik ke otak, sekarang wajahnya merah membara, dia bersedia dipeluk, polos dan nurut bagaikan boneka porselen.
Namun keringat di seluruh tubuh membuat Darren Feng agak tidak nyaman, badannya sendiri juga, dia selama ini agak reseh, sehingga tidak sanggup menahannya.
“Jalan, aku bawa kamu naik ke atas untuk mandi!”
Tante Li tidak tahu umpet kemana, seluruh lantai 1 tidak terlihat 1 orang pun, ini mempermudah Darrren Feng, dia naik ke atas dengan setengah telanjang, dia hanya menutupi tubuh wanita yang mabuk dengan 1 jaket, kemudian digendong naik ke lantai 2 villa, masuk ke dalam kamar mandi kamar utama.
“Jika kamu nurut setiap hari, ha ha, arak anggur di ruang penyimpananku tidak keberatan dihabiskan beberapa botol olehmu!” Jika setiap hari mendapatkan keuntungan seperti ini, dia akan bangun dari mimpi dengan tersenyum.
Tetapi hari ini dia bicara sembarangan, dia tidak mengerti banyak, umpama mengharapkan dia hanya orang biasa, intinya dia tidak mengerti sama sekali. Tetapi, semua ini tidak penting.
Dia terbiasa mengutamakan kepentingan dirinya, pendapat dirinya dan keputusan dirinya merupakan arah paradigmanya, pendapat orang lain sama sekali tidak penting.
Asalkan dia yakin pada targetnya, kemudian cukup berjuang menuju targetnya.
Tentu saja dalam dunia bisnis berkat sifatnya danketeguhannya sehingga dia mendapatkan keberhasilan besar.
Ini pertama kali Stefanie minum sebanyak ini, juga pertama kali Stefanie merasakan penderitaan akibat mabuk berat.
Keesokan paginya kepalanya sakit berat setelah bangun tidur.
Tante Li naik ke lantai atas dengan panik, mengetuk pintu kamar utama hingga mengagetkan dirinya yang masih sempoyongan.
“Masuk!”
Dia tidak bisa turun dari ranjang, kepalanya sangat sakit, mengingat di dalam villa tiada orang lain sehingga langsung menyuruhnya masuk.
“Aduh, Nona Lian, apakah kamu sakit kepala?” Tante Li membawakan sup penghilang mabuk, “Ayo, cepat minum sup penghilang mabuk ini!”
“Tante Li, kenapa kamu tahu aku sakit kepala?” Stefanie masih bingung, belum paham, Tante Li tidak punya kemampuan khusus, juga tidak mengetahui isi hatinya, bagaimana Tante Li bisa mengetahui dia sakit.
“Aduh, ini sederhana, tentu saja ketika CEO Feng keluar pagi khusus berpesan, lagipula CEO Feng juga bilang, kamu kemungkinan bangunnya telat, jika lewat jam 10, aku diminta naik ke atas untuk membangunkanmu, takut terjadi apa-apa karena semalam kamu minum terlalu banyak! Jika tidak, mengapa aku tiba-tiba naik ke atas? CEO Feng bersikap baik terhadap kamu, penuh perhatian.” Tante Li tersenyum.
“Oh, ternyata dia berpesan.” Dia tahu Tante Li tidak mungkin mengetahuinya tanpa alasan, “Jadi, dia pagi-pagi sudah pergi ke kantor?”
“Ya, pagi-pagi sudah pergi, dia bawa mobil sendiri.” Tante Li mendinginkan sup penghilang mabuk, langsung meletakkannya di meja ranjang, “Nona Lian, minumlah selagi hangat! Setelah minum akan merasa lebih enak!”
Stefanie minum sup dengan nurut, dia merasa kepalanya lebih ringan setelah minum, tidak sesakit sebelumnya, “Baguslah, sepertinya berguna juga.”
“Tentu saja. Tetapi tante beritahu kamu, kamu gadis muda harus memperhatikan kesehatan sendiri, walaupun arak anggur enak, juga jangan rakus! Waktu muda masih sehat tidak merasakan apapun, ketika berusia tua, semua penyakit yang tersimpan akan datang mencarimu, kamu akan menderita!” Tante Li melihat Stefanie yang menderita, merasa kasihan untuknya.
“Hm, lain kali aku akan perhatikan, bukankah kemarin terlalu bahagia? Karena terlalu bahagia sehingga lupa diri, tidak sadar minum banyak.” Sekarang dipikirkan lagi arak anggur buah sungguh manis di mulut, namun akibatnya sangat parah, membuat orang mabuk tanpa sadar.
“Semalam adalah hari baik, pantas untuk dirayakan! Tetapi lain kali harus perhatikan, jangan minum terlalu banyak lain kali, sangat merusak badan!” Setelah Tante Li menasehatinya lagi, baru membawa pergi mangkuk kosong.
Stefanie bersandar di ranjang dengan malas, kehidupan yang santai seperti ini dalam beberapa hari sungguh membuatnya bosan. Pada saat sakit, ada sup penghilang mabuk dari Tante Li yang penuh perhatian, masih ada omelan yang penuh perhatian, dia sungguh merasa sangat puas.
Novel Terkait
Mata Superman
BrickPria Misteriusku
LylyMy Tough Bodyguard
Crystal SongLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniSang Pendosa
DoniJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Yang Terlarang
MinnieCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita