Cinta Yang Tak Biasa - Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki

Lalu dia dari seorang teman perempuan tempat kerja itu, mendengar disekitar sekolah ada sebuah rumah yang sedang mencari penyewa, namun, putra pemilik rumah ini, juga mahasiswa yang sedang belajar di universitasnya, kemudian, karena rumahnya terlalu besar, tinggal sendirian, terasa kosong, dan berencana untuk menyewakannya, dua orang tinggal bersama.

Awalnya tinggal bersama juga tidak ada apa-apa, tetapi putra pemilik rumah, malah seorang bocah tampan yang lebih muda tiga tahun dari Stefanie, satu daging yang segar.

"Ini tidak bagus kali, jika tinggal bersama dengan tuan rumah perempuan, aku sini tidak bermasalah, tapi tuan rumah ini malah seorang laki-laki, dan juga seorang bocah tampan, ini tidak pantas!" Nalurinya yang pertama, adalah menolak.

Aku selalu menjadi peran utama perempuan di berita renda, termasuk semacam fisik yang bawaannya hitam, sekarang, jika menyewa bersatu dengan seorang tuan rumah bocah tampan lagi, itu bukannya akan diberitakan dan digosip lagi.

"Aduh, kakakku yang baik, sekarang sudah zaman apa, pemikiranmu kenapa masih begitu kuno, sekarang sewa bersatu, bukan hidup bersama juga, apa yang kamu takutkan, dia tinggal di tempatnya, kamu tinggal di tempatmu, kalian saling tidak mengganggu, tidak ada apa-apa, hanya ruang tamu adalah umum, dapur adalah umum, dan kamar mandi juga umum." Teman perempuan tempat kerjanya malah lihatnya lebih terbuka daripada dia, "Kalau bukan aku sudah ada tempat tinggal, aku sangat ingin pindah ke situ."

"Benarkah? Apakah pikiranku terlalu konservatif dan kuno? Sekarang apa benar-benar populer sewa bersatu begini?" Maafkan Stefanie adalah seorang konservatif, "Penyewa pria ini, bukan eksentrik aneh apa lainnya kan?"

"Tidak, teman perempuanku, satu departement dengannya, hubungannya lumayan baik, kabar ini, juga diberitahukan oleh teman perempuanku itu secara tidak sengaja, aku baru tau dia juga lagi mencari penyewa, kalau karakternya, itu sudah terjamin! Jika tidak terjamin, apa aku bisa memperkenalkannya kepadamu? Tenang saja, sebagai teman perempuan baikmu, akankah aku mendorongmu ke dalam lubang api? Terlebih lagi, waktu yang kamu katakan sangat mendesak, dalam sesaat ini, pergi kemana dapat menemukan rumah yang cocok, kalau rumahnya, tata letaknya masih bisa, aku pernah pergi main ke rumahnya sekali.”

Di bawah jaminan berulang kali dari pihak lawannya, Stefanie ini baru dengan enggan setuju bersamanya pergi melihat rumah.

Rumahnya memang dekat sekolah, dengan begini, dia kalau pergi pascasarjana dan ke ruang penelitian, juga sangat dekat, pola rumah juga bagus, itu bukan rumah tua yang di daerah lama begitu, dan itu termasuk tujuh puluh persen baru, perabot dasar di dalamnya semua tersedia, tidak perlu harus pergi menghiasnya lagi, Ini adalah bagian yang membuat Stefanie merasa paling puas.

Ketika bertemu dengan pria menyewa rumah bocah tampan itu, penyewa pria itu juga sangat sungkan dan sopan.

"Kakak, kamu juga dari sekolah kami, aku kenapa tidak pernah melihatmu di sekolah?"

Stefanie malah sedikit tidak enak, menjawab dengan cemberut, "Oh, kamu tidak pernah melihat aku, itu sangat normal, sekarang aku sudah lagi magang, jadi waktu pergi ke ruang penelitian, bisa lebih kurang."

"Pantes, kakak, kamu menyukai rumahku ini tidak, kalau suka, maka aku bisa memberimu diskon lagi berdasarkan harga yang kukatakan! Siapa suruh kita begitu nasib bisa mengenal, benarkan?"

Mulut bocah tampan itu juga sangat pandai berbicara, kemampuannya untuk berurusan dengan orang-orang sangat kuat, bahkan Stefanie juga tidak berpikir pihak lawan memiliki kejahatan apa, dalam kamar termasuk membereskan dengan rapi juga, tidak seperti rumah pria itu benar-benar bisa di katakan sebuah sarang anjing.

"Kalau begitu aku akan kembali dan memikirkannya lagi!" Stefanie puas sih puas, tetapi di dalam masalah cowok cewek sewa bersama ini, dia masih sedikit ragu.

"Aduh, apa lagi yang kamu pikirkan, rumah begitu bagus, uang sewa yang begitu rendah, ini hal yang sulit ditemukan, jika aku, aku akan segera menyetujuinya, ini adalah kesempatan langka kalau dilewatkan begitu, kalau letakkannya di awal baru masuk sekolah waktu itu, sama sekali tidak perlu khawatir tidak ada orang mau datang menyewa di sini, benarkan? "

Teman baik di tempat kerja, malah berusaha membujuknya, menyuruh dia sekarang langsung menyetujuinya.

Stefanie berpikir-pikir, benar-benar tersentuh, kondisi rumah di sini sangat bagus, maish ada dapur, kadang-kadang ketika tidak sibuk, dia bisa memasak sendiri, membuat makanan yang sendiri suka makan, ini lebih baik daripada selalu menyelesaikan masalah makan di luar.

"Baiklah! Bersepakat begitu, hari ini datangnya agak terburu-buru, sewaan, aku juga tidak membawa di badan, kamu lihat kapan kamu ada waktu di rumah, aku baru membawanya kemari, selain itu, apakah masih perlu menandatangani perjanjian sewa atau sesuatu gitu? "

Ketika Stefanie datang, tadinya hanya berpikir ingin melihat-lihat rumah saja, tak sangka akan memutuskan begitu cepat, baru-baru ini mencari rumah, cari sampai dia hampir ambruk, jauh dari sekolah, tidak terlalu leluasa, dia terpaksa menyerah, dekat di sekolah, kalau bukan lingkungannya terlalu buruk, seorang gadis muda tinggal sama sekali tidak aman, beberapa kali ada pengalaman yang menakutkan, sekarang dia hanya ingin mencari rumah yang lebih aman sedikit.

"Masalah surat perjanjian apa, aku akan mempersiapkannya, begini saja, besok sore, kamu langsung kemari, bagaimana? Tentu saja, kalau kamu terburu-buru mau masuk tinggal, besok sore sudah bisa!" Pihak lawan juga sangat terus terang.

Kebetulan, tadinya asrama Stefanie yang di sekolah, juga sudah harus pindah keluar dalam dua hari untuk memberi ruang ke orang lain, dia berpikir-pikir, lalu berkata, "Baik, kalau begitu besok sore saja, besok sore aku akan pindah kemari, sekalian menyerahkan uang sewa, dan ada surat perjanjian juga menandatanganinya!"

Stefanie suka bergaul dengan orang-orang yang terus terang dan lugas, dengan begitu tidak akan ada terlalu besar tekanan di antara mereka, semuanya adalah kaum muda, ada masalah apa dapat didiskusikan dengan mudah.

"Aku itu, malam suka bermain game, biasanya tidur lebih malaman, namun, aku selalu memakai headset, tidak akan mempengaruhimu! Kalau siang hari, saya biasanya di sekolah, atau di luar, kecuali minggu kadang-kadang tinggal di rumah, harianku sangat sederhana.” Pria penyewa itu benar-benar tidak ada kebiasaan buruk.

"Baik, aku biasanya tidak tidur terlalu malam, kamu tidak keberatan kan aku menggunakan dapurmu sesekali?" Stefanie sekarang memikirkan dapur rumah ini.

"Kamu bisa masak? itu bagus, aku tadinya ingin mencari penyewa wanita, tujuanku juga ada yang bantu menyelesaikan masalah makan sesekali, barusan juga tidak enak bertanya, jika begitu, seterusnya kita berdua gabung bersama saja, aku setiap bulan, bisa memberimu uang hidup, dipakai buat membeli sayur dan beras dan lain-lain, dengan begini, kamu sekalian bisa menyelesaikan masalah makan aku, bagaimana?" Penyewa pria malah sangat aktif.

"Ini...... kemungkinan untuk sementara waktu tidak bisa! Aku hanya terkadang bisa memasak, disaat ada luang waktu...... bukan setiap ada waktu!" Stefanie tidak punya pilihan selain tersenyum pahit, dia sekarang masih dalam tahap awal kehamilan, reaksinya relatif besar, jadi mencium bau asap minyak apapun, bisa tak tahan.

"Kalau begitu sudahlah!" Penyewa pria jelas ada sedikit kecewa.

Masalah sewa rumah, tak tersangka pada akhirnya di dalam situasi yang tidak terduga, bisa diselesaikan dengan mudah, Stefanie akhirnya lega.

"Apakah kamu pindah besok sore? perlu bantuan tidak? Kalau terlalu sibuk, aku pergi membantumu! Waktu itu kamu bukannya juga membantuku?” Teman perempuan yang kerja bersama, berinisiatif untuk menawarkan bantuan.

Ngomong-ngmong, sebenarnya Stefanie di saat bekerja, pernah sekali membantu sedikit teman perempuan kecil ini, tak tersangka teman perempuan kecil ini langsung mengingatnya di hati, juga sangat baik terhadapnya.

"Ok, kalau begitu aku sangat menantikannya, selesai pindah, aku mentraktirmu makan, meskipun tidak bisa mentraktirmu makan makanan enak, tapi, restoran kecil yang di luar sekolah traktir kamu sekali, tidak ada masalah juga." Stefanie sedang khawatir tidak ada orang yang membantu, ini juga menyelesaikannya.

Dengan begini, dia pindah ke "rumah baru", kemudian secara resmi sewa bersatu dengan orang lain.

......

"CEO Feng, hal yang kamu minta aku selidiki, sekarang telah ada kemajuan!" Mark terbata-bata berdiri di depan meja Darren Feng, ragu barang di kantong kertas yang di tangannya, apa harus disajikan sekarang.

"Bagaimana?" Darren Feng mengangkat kepalanya dari tumpukan data.

Mark ini baru menyerahkan kantong dokumen yang di tangannya dengan gemetar. "Menurut CEO Feng pemesanan anda, aku pernah ke sekolah Nona Stefanie, menemukan asrama tempat dia pernah tinggal sebelumnya, tetapi, dia sudah pindah dari sana, menyewa ulang rumah baru lain yang di luar sekolah, ada tempat tinggal baru."

Darren Feng sambil mendengarkan laporan Mark, sambil mengerakan untuk menuangkan isi yang di dalam kantong file.

Dari kantong file bergetar keluar, adalah setumpuk foto yang jelas, Darren Feng mengambil keluar beberapa lembar dari dalam situ, hanya melihat foto-foto itu, semua bukan satu orang, muncul di dalam foto Stefanie, masih ada muncul seorang lelaki kecil yang tinggi dan kurus.

"Apa yang terjadi? Siapa dia?" Sepasang mata Darren Feng sedikit menyipit, menatap beberapa lembar foto yang di tangannya dengan ketat.

"Jawab CEO Feng, lelaki kecil ini yang di dalam foto, Nona Stefanie belakang ini sepertinya tinggal bersamanya, dua orang sering pergi bersama di pagi hari, berbicara dan tertawa, kelihatannya hubungan sangat akrab." Mark menjawab dengan sangat hati-hati.

Darren Feng dari beberapa foto yang di tangannya sendiri itu, sudah dapat melihat, Stefanie benar-benar wanita penggoda, pergi sampai ke mana, akan mengoda pria lain!

Kali ini, objek dari pria adonis yang bermarga Gu itu, sudah ganti ke daging segar ini yang di dalam foto, bocah tampan yang di dalam foto itu, begitu lihat umurnya lebih muda.

"Alamat!"

Mark tertegun, kemudian merespon kembali pada Bos Besar Feng itu, ini sedang mencari dirinya minta alamat rumah tempat mereka tinggal bersama situ.

"Ada di daerah ini." Dia langsung di selembar kertas kosong, menuliskan nama sebuah komunitas, dan juga nomor kamar yang lebih spesifik.

Darren Feng sudah bangun dari mejanya sendiri, mengambil jaket yang taruh di kursi, langsung mengambil kemari kertas yang menulis alamat dari Mark, meninggalkan kantor eksklusifnya dengan tanpa ekspresi.

Tunggu Mark merespon kembali, Bos Besar Feng ini, situasi saat dia mau langsung pergi membunuhnya, dia baru terburu-buru bergegas keluar.

"CEO Feng, anda tunggu aku!"

Masalah begini, bagaimana bisa kurang dia?

Yang terpenting adalah, terburuk, sebentar masih ada gerakan penyobekan dan pemukulan, dia ini asisten pribadi, tidak pergi membantu bos besar sendiri, sepertinya juga tidak cocok, saatt ini, dia juga tidak bisa membiarkan bos besar ini, sendirian pergi “menangkap pengkhianat".

Terhadap Mark yang mengejar kemari, Darren Feng tidak mengusirnya, Mark melihat kondisi, dirinya dengan patuh ke tempat mengemudi, saat ini Bos Besar Feng, kelihatannya otaknya mungkin tidak tenang, jadi yang menyetir lebih baik dia orang luar ini.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu