Cinta Yang Tak Biasa - Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
Lalu dia dari seorang teman perempuan tempat kerja itu, mendengar disekitar sekolah ada sebuah rumah yang sedang mencari penyewa, namun, putra pemilik rumah ini, juga mahasiswa yang sedang belajar di universitasnya, kemudian, karena rumahnya terlalu besar, tinggal sendirian, terasa kosong, dan berencana untuk menyewakannya, dua orang tinggal bersama.
Awalnya tinggal bersama juga tidak ada apa-apa, tetapi putra pemilik rumah, malah seorang bocah tampan yang lebih muda tiga tahun dari Stefanie, satu daging yang segar.
"Ini tidak bagus kali, jika tinggal bersama dengan tuan rumah perempuan, aku sini tidak bermasalah, tapi tuan rumah ini malah seorang laki-laki, dan juga seorang bocah tampan, ini tidak pantas!" Nalurinya yang pertama, adalah menolak.
Aku selalu menjadi peran utama perempuan di berita renda, termasuk semacam fisik yang bawaannya hitam, sekarang, jika menyewa bersatu dengan seorang tuan rumah bocah tampan lagi, itu bukannya akan diberitakan dan digosip lagi.
"Aduh, kakakku yang baik, sekarang sudah zaman apa, pemikiranmu kenapa masih begitu kuno, sekarang sewa bersatu, bukan hidup bersama juga, apa yang kamu takutkan, dia tinggal di tempatnya, kamu tinggal di tempatmu, kalian saling tidak mengganggu, tidak ada apa-apa, hanya ruang tamu adalah umum, dapur adalah umum, dan kamar mandi juga umum." Teman perempuan tempat kerjanya malah lihatnya lebih terbuka daripada dia, "Kalau bukan aku sudah ada tempat tinggal, aku sangat ingin pindah ke situ."
"Benarkah? Apakah pikiranku terlalu konservatif dan kuno? Sekarang apa benar-benar populer sewa bersatu begini?" Maafkan Stefanie adalah seorang konservatif, "Penyewa pria ini, bukan eksentrik aneh apa lainnya kan?"
"Tidak, teman perempuanku, satu departement dengannya, hubungannya lumayan baik, kabar ini, juga diberitahukan oleh teman perempuanku itu secara tidak sengaja, aku baru tau dia juga lagi mencari penyewa, kalau karakternya, itu sudah terjamin! Jika tidak terjamin, apa aku bisa memperkenalkannya kepadamu? Tenang saja, sebagai teman perempuan baikmu, akankah aku mendorongmu ke dalam lubang api? Terlebih lagi, waktu yang kamu katakan sangat mendesak, dalam sesaat ini, pergi kemana dapat menemukan rumah yang cocok, kalau rumahnya, tata letaknya masih bisa, aku pernah pergi main ke rumahnya sekali.”
Di bawah jaminan berulang kali dari pihak lawannya, Stefanie ini baru dengan enggan setuju bersamanya pergi melihat rumah.
Rumahnya memang dekat sekolah, dengan begini, dia kalau pergi pascasarjana dan ke ruang penelitian, juga sangat dekat, pola rumah juga bagus, itu bukan rumah tua yang di daerah lama begitu, dan itu termasuk tujuh puluh persen baru, perabot dasar di dalamnya semua tersedia, tidak perlu harus pergi menghiasnya lagi, Ini adalah bagian yang membuat Stefanie merasa paling puas.
Ketika bertemu dengan pria menyewa rumah bocah tampan itu, penyewa pria itu juga sangat sungkan dan sopan.
"Kakak, kamu juga dari sekolah kami, aku kenapa tidak pernah melihatmu di sekolah?"
Stefanie malah sedikit tidak enak, menjawab dengan cemberut, "Oh, kamu tidak pernah melihat aku, itu sangat normal, sekarang aku sudah lagi magang, jadi waktu pergi ke ruang penelitian, bisa lebih kurang."
"Pantes, kakak, kamu menyukai rumahku ini tidak, kalau suka, maka aku bisa memberimu diskon lagi berdasarkan harga yang kukatakan! Siapa suruh kita begitu nasib bisa mengenal, benarkan?"
Mulut bocah tampan itu juga sangat pandai berbicara, kemampuannya untuk berurusan dengan orang-orang sangat kuat, bahkan Stefanie juga tidak berpikir pihak lawan memiliki kejahatan apa, dalam kamar termasuk membereskan dengan rapi juga, tidak seperti rumah pria itu benar-benar bisa di katakan sebuah sarang anjing.
"Kalau begitu aku akan kembali dan memikirkannya lagi!" Stefanie puas sih puas, tetapi di dalam masalah cowok cewek sewa bersama ini, dia masih sedikit ragu.
"Aduh, apa lagi yang kamu pikirkan, rumah begitu bagus, uang sewa yang begitu rendah, ini hal yang sulit ditemukan, jika aku, aku akan segera menyetujuinya, ini adalah kesempatan langka kalau dilewatkan begitu, kalau letakkannya di awal baru masuk sekolah waktu itu, sama sekali tidak perlu khawatir tidak ada orang mau datang menyewa di sini, benarkan? "
Teman baik di tempat kerja, malah berusaha membujuknya, menyuruh dia sekarang langsung menyetujuinya.
Stefanie berpikir-pikir, benar-benar tersentuh, kondisi rumah di sini sangat bagus, maish ada dapur, kadang-kadang ketika tidak sibuk, dia bisa memasak sendiri, membuat makanan yang sendiri suka makan, ini lebih baik daripada selalu menyelesaikan masalah makan di luar.
"Baiklah! Bersepakat begitu, hari ini datangnya agak terburu-buru, sewaan, aku juga tidak membawa di badan, kamu lihat kapan kamu ada waktu di rumah, aku baru membawanya kemari, selain itu, apakah masih perlu menandatangani perjanjian sewa atau sesuatu gitu? "
Ketika Stefanie datang, tadinya hanya berpikir ingin melihat-lihat rumah saja, tak sangka akan memutuskan begitu cepat, baru-baru ini mencari rumah, cari sampai dia hampir ambruk, jauh dari sekolah, tidak terlalu leluasa, dia terpaksa menyerah, dekat di sekolah, kalau bukan lingkungannya terlalu buruk, seorang gadis muda tinggal sama sekali tidak aman, beberapa kali ada pengalaman yang menakutkan, sekarang dia hanya ingin mencari rumah yang lebih aman sedikit.
"Masalah surat perjanjian apa, aku akan mempersiapkannya, begini saja, besok sore, kamu langsung kemari, bagaimana? Tentu saja, kalau kamu terburu-buru mau masuk tinggal, besok sore sudah bisa!" Pihak lawan juga sangat terus terang.
Kebetulan, tadinya asrama Stefanie yang di sekolah, juga sudah harus pindah keluar dalam dua hari untuk memberi ruang ke orang lain, dia berpikir-pikir, lalu berkata, "Baik, kalau begitu besok sore saja, besok sore aku akan pindah kemari, sekalian menyerahkan uang sewa, dan ada surat perjanjian juga menandatanganinya!"
Stefanie suka bergaul dengan orang-orang yang terus terang dan lugas, dengan begitu tidak akan ada terlalu besar tekanan di antara mereka, semuanya adalah kaum muda, ada masalah apa dapat didiskusikan dengan mudah.
"Aku itu, malam suka bermain game, biasanya tidur lebih malaman, namun, aku selalu memakai headset, tidak akan mempengaruhimu! Kalau siang hari, saya biasanya di sekolah, atau di luar, kecuali minggu kadang-kadang tinggal di rumah, harianku sangat sederhana.” Pria penyewa itu benar-benar tidak ada kebiasaan buruk.
"Baik, aku biasanya tidak tidur terlalu malam, kamu tidak keberatan kan aku menggunakan dapurmu sesekali?" Stefanie sekarang memikirkan dapur rumah ini.
"Kamu bisa masak? itu bagus, aku tadinya ingin mencari penyewa wanita, tujuanku juga ada yang bantu menyelesaikan masalah makan sesekali, barusan juga tidak enak bertanya, jika begitu, seterusnya kita berdua gabung bersama saja, aku setiap bulan, bisa memberimu uang hidup, dipakai buat membeli sayur dan beras dan lain-lain, dengan begini, kamu sekalian bisa menyelesaikan masalah makan aku, bagaimana?" Penyewa pria malah sangat aktif.
"Ini...... kemungkinan untuk sementara waktu tidak bisa! Aku hanya terkadang bisa memasak, disaat ada luang waktu...... bukan setiap ada waktu!" Stefanie tidak punya pilihan selain tersenyum pahit, dia sekarang masih dalam tahap awal kehamilan, reaksinya relatif besar, jadi mencium bau asap minyak apapun, bisa tak tahan.
"Kalau begitu sudahlah!" Penyewa pria jelas ada sedikit kecewa.
Masalah sewa rumah, tak tersangka pada akhirnya di dalam situasi yang tidak terduga, bisa diselesaikan dengan mudah, Stefanie akhirnya lega.
"Apakah kamu pindah besok sore? perlu bantuan tidak? Kalau terlalu sibuk, aku pergi membantumu! Waktu itu kamu bukannya juga membantuku?” Teman perempuan yang kerja bersama, berinisiatif untuk menawarkan bantuan.
Ngomong-ngmong, sebenarnya Stefanie di saat bekerja, pernah sekali membantu sedikit teman perempuan kecil ini, tak tersangka teman perempuan kecil ini langsung mengingatnya di hati, juga sangat baik terhadapnya.
"Ok, kalau begitu aku sangat menantikannya, selesai pindah, aku mentraktirmu makan, meskipun tidak bisa mentraktirmu makan makanan enak, tapi, restoran kecil yang di luar sekolah traktir kamu sekali, tidak ada masalah juga." Stefanie sedang khawatir tidak ada orang yang membantu, ini juga menyelesaikannya.
Dengan begini, dia pindah ke "rumah baru", kemudian secara resmi sewa bersatu dengan orang lain.
......
"CEO Feng, hal yang kamu minta aku selidiki, sekarang telah ada kemajuan!" Mark terbata-bata berdiri di depan meja Darren Feng, ragu barang di kantong kertas yang di tangannya, apa harus disajikan sekarang.
"Bagaimana?" Darren Feng mengangkat kepalanya dari tumpukan data.
Mark ini baru menyerahkan kantong dokumen yang di tangannya dengan gemetar. "Menurut CEO Feng pemesanan anda, aku pernah ke sekolah Nona Stefanie, menemukan asrama tempat dia pernah tinggal sebelumnya, tetapi, dia sudah pindah dari sana, menyewa ulang rumah baru lain yang di luar sekolah, ada tempat tinggal baru."
Darren Feng sambil mendengarkan laporan Mark, sambil mengerakan untuk menuangkan isi yang di dalam kantong file.
Dari kantong file bergetar keluar, adalah setumpuk foto yang jelas, Darren Feng mengambil keluar beberapa lembar dari dalam situ, hanya melihat foto-foto itu, semua bukan satu orang, muncul di dalam foto Stefanie, masih ada muncul seorang lelaki kecil yang tinggi dan kurus.
"Apa yang terjadi? Siapa dia?" Sepasang mata Darren Feng sedikit menyipit, menatap beberapa lembar foto yang di tangannya dengan ketat.
"Jawab CEO Feng, lelaki kecil ini yang di dalam foto, Nona Stefanie belakang ini sepertinya tinggal bersamanya, dua orang sering pergi bersama di pagi hari, berbicara dan tertawa, kelihatannya hubungan sangat akrab." Mark menjawab dengan sangat hati-hati.
Darren Feng dari beberapa foto yang di tangannya sendiri itu, sudah dapat melihat, Stefanie benar-benar wanita penggoda, pergi sampai ke mana, akan mengoda pria lain!
Kali ini, objek dari pria adonis yang bermarga Gu itu, sudah ganti ke daging segar ini yang di dalam foto, bocah tampan yang di dalam foto itu, begitu lihat umurnya lebih muda.
"Alamat!"
Mark tertegun, kemudian merespon kembali pada Bos Besar Feng itu, ini sedang mencari dirinya minta alamat rumah tempat mereka tinggal bersama situ.
"Ada di daerah ini." Dia langsung di selembar kertas kosong, menuliskan nama sebuah komunitas, dan juga nomor kamar yang lebih spesifik.
Darren Feng sudah bangun dari mejanya sendiri, mengambil jaket yang taruh di kursi, langsung mengambil kemari kertas yang menulis alamat dari Mark, meninggalkan kantor eksklusifnya dengan tanpa ekspresi.
Tunggu Mark merespon kembali, Bos Besar Feng ini, situasi saat dia mau langsung pergi membunuhnya, dia baru terburu-buru bergegas keluar.
"CEO Feng, anda tunggu aku!"
Masalah begini, bagaimana bisa kurang dia?
Yang terpenting adalah, terburuk, sebentar masih ada gerakan penyobekan dan pemukulan, dia ini asisten pribadi, tidak pergi membantu bos besar sendiri, sepertinya juga tidak cocok, saatt ini, dia juga tidak bisa membiarkan bos besar ini, sendirian pergi “menangkap pengkhianat".
Terhadap Mark yang mengejar kemari, Darren Feng tidak mengusirnya, Mark melihat kondisi, dirinya dengan patuh ke tempat mengemudi, saat ini Bos Besar Feng, kelihatannya otaknya mungkin tidak tenang, jadi yang menyetir lebih baik dia orang luar ini.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita