Cinta Yang Tak Biasa - Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
"Baiklah, kamu mau dengar kebenarannya kan! Ini bukan aku yang memaksamu ya, kamu sendirilah yang mau berkata ! Jika yang aku katakan ada yang tidak benar, ataupun membuat kamu marah, kamu jangan marah padaku, dan juga jangan mencari kesempatan untuk menghukum aku! Jika tidak , aku tidak terima! Dia membalasnya dengan amarah.
"Ok, aku memaafkanmu kali ini! Kasih kamu kesempatan untuk berkata kebenaran! Darren Feng jarangnya menaikkan ujung bibirnya, kelihatannya dia pasti dalam keadaan senang.
Stefanie saat ini baru mengatakan semua kesedihannya yang terpendam dalam hati ,"aku bilang aku sebenarnya tidak berharap terlalu banyak tentang kebahagiaan ini, dan juga tidak mengharapkan yang banyak, karena betapa tingginya harapan itu, kekecewaan juga akan bertambah tinggi! Jika dari awal tidak berharap terlalu banyak, maka tidak akan ada hal seperti kesakitan. Darren, jarak kami berdua sangatlah jauh, sampai sampai aku hanya bisa melihatmu dari bawah , dan hanya bisa diam-diam menerima segala hal yang kamu berikan, dan terhadap permintaan yang aku memulaiinya, aku tidak berani memiliki sedikit harapan. Disini,juga termasuk janji dan jaminan kamu terhadap pernikahan."
Wanita yang mana tidak mengharapkan diri sendiri bisa bersama dengan orang yang disukai, bersama-sama memasuki aula pernikahaan , itu bukan hanya simbol satu kebahagiaan, melainkan janji dan jaminan sesama terhadap masa depan yang bahagia.
Namun janji dan jaminan yang seperti ini, bukan hal yang berani dia harapkan.
"Jadi, kamu sebenarnya pernah memikirkan hal seperti ini, benarkah? Darren Feng menurunkan tatapannya, sepertinya dirinya sendiri yang dulu, sungguh-sungguh mengabaikan wanita kecil yang ada disisinya.
"Dengan syarat seperti kamu, Clayton Gu tidaklah berkata salah, kamu dapat memiliki yang lebih baik, dan pantas memiliki yang lebih baik, dan yang benarnya, pernikahan orang setingkat baru merupakan pernikahan yang paling cocok, jika tidak, jarak terlalu besar, kontradiksi sesama di masa yang akan datang hanya akan lebih banyak." Inilah tempat yang membuatnya rendah diri, Kelahirannya dan keluarganya, ini semua dia tidak bisa memilih.
."Bukankah baik bagimu saat bersamaku sekarang? Apakah aku pernah memperlakukanmu dengan buruk?" Darren Feng tidak setuju, "Kesenjangan yang kamu sebutkan terlalu besar, itu hanya saja alasan yang yang kamu cari untuk menutupi ketidakmampuanmu. Jikja ada jarak, mengapa tidak berusaha mencoba untuk menutup celah ini, apapun tidak kamu katakan, hanya menunggu kesenjangan ini mengecil sendiri, ini tentu saja tidak mungkin untuk dicapai! "
"Tapi, tidak tahukah kamu bahwa ada beberapa jarak sama sekali tidak akan dicapai bahkan mengeluarkan seluruh upaya hidupmu? Sama seperti kamu yang sekarang, kamu sekarang sudah mengelola bisnismu dengan sangat baik. Jika aku ingin mengecilkan kesenjangan antara kita berdua, aku mau sebagaimana berusahannya? Jika berusaha saja dapat mencapai keinginan, maka di dunia ini takutnya tidak akan ada lagi begitu banyak penyesalan yang berlangsung seumur hidup! "Stefanie tidak setuju.
"Jarak antara kamu dan aku? Kupikir itu mudah untuk ditarik kembali, pada kenyataannya, asalkan kamu nanti ..." Perkataan selanjutnya, Darren Feng tersenyum dan inisiatif mendekati telinga Stefanie dan berbisik.
Bisikan seperti itu, kata-katanya berani dan lancang, benar-benar membuat Stefanie tersipu dan wajahnya memerah seketika.
Sebenarnya Darren Feng juga tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mengatakan beberapa kata yang biasa untuk sepasang suami istri.
Selama bisa bekerja sama dengannya dan menyenangkannya di tempat tidur, maka tidak akan ada jarak di antara mereka. Bahkan jika ada, semua kesenjangan itu tidak lagi menjadi kesenjangan! "
"Kamu brengsek! Kamu bilang aku tidak mengerti pendidikan pralahir dan akan mengajari anak-anak kita yang buruk., Apakah kamu juga bukan sedang mengajarkan yang buruk pada anak-anak kita?" Stefanie dipermainkan oleh suaminya seperti ini, bagaimana tidak bisa merasa tersipu?
"Seperti pendidikan pralahir ini, jika didalam perutmu adalah seorang putra, aku melatihnya juga tidak kelewatan!" Darren Feng ada sedikit malu. Karena pendidikan pralahir adalah pendidikan untuk generasi berikutnya, tidak boleh ceroboh.
"Darren Feng, hal-hal yang kamu katakan pada Clayton Gu sebelumnya, semua itu hanya saja untuk membuat dia marah, bukan?"Tidak berani bertanya, tetapi juga ingin bertanya. Jika terus tidak mendapatkan hasil, maka dalam hatinya akan ada yang tidak enak, hal buruk yang membuat hatinya panik.
“Itu harus tergantung perlakukan yang berbeda, tergantung pada apa perkataannya, tidak semuanya untuk membuatnya marah!” Darren Feng sengaja tidak menunjukkan, dia menunggu wanita bodoh ini datang untuk bertanya.
“Perkataan yang kamu bilang kamu akan menikahiku, dan akan memberi aku dan anak jaminan pernikahan dan juga janji, apakah kamu mengatakan itu untuk membuatnya marah?” Dia bertanya dengan hati-hati, tetapi tidak berani menatapnya lagi.
Pada saat itu, ada sesaat, dia berharap bahwa ini benar, dan berharap bahwa dia dapat sesuai dengan harapannya, dan menepati janji dia terhadap dirinya sendiri dan memberinya pernikahan seperti yang dia inginkan.
Tapi kemudian setelah dia tenang kembali, yang paling banyak dimilikinya adalah ketakutan.
Takut bahwa dia pada akhirnya akan kecewa, dan jika dia memberinya sedikit harapan, dia tidak akan asal berpikir.
“Bagaimana menurutmu?” Darren Feng mengangkat alisnya. Kali ini dia akhirnya mengerti mengapa wajah wanita bodoh ini tidak beres ketika dia kembali, dan berbolak-balik badan di sofa dan tidak bisa tenang. Ternyata hal yang yang membuatnya hatinya tidak enak adalah masalah ini.
Wajah Stefanie sangat buruk, bagaimana dirinya bisa tahu pikiran yang paling benar yang di dalam hatinya, dia bukan cacing yang ada di perutnya.
"Jika ada sesuatu yang kamu tidak mengerti atau tidak yakin di lain hari, kamu jangan pendam dalam hati, kamu sangatlah bodoh! Jika kamu memiliki pertanyaan, tanyakan langsung saja padaku, bukankah itu akan terselesaikan? Pendam dalam hati sendiri, apa tidak takut akan membuat anak yang di perut juga merasa tidak enak! "Dia sangatlah tak berdaya, wanita bodoh ini sangatlah berhati-hati.
Tentu saja, kehati-hatian wanita itu mungkin juga terkait dengan kepribadiannya yang dominan dan kuat di masa lalu, dulunya dialah yang mengatur segalanya dan memutuskan segalanya. Dan dia tampak hanya taat dan menerima takdir.
"Aku hanya tidak tahu apa yang kamu pikirkan tentang hubungan kita sekarang? Dan, apakah masih ada kontrak di antara kita? Apakah kamu masih kontraktor aku?" Jelas-jelas utang telah terlunasi, hubungan mereka juga jelas putus bersih, tetapi dia tiba-tiba datang kehadapannya, dan tiba-tiba tahu bahwa dia hamil, dan kemudian, memperlakukannya dengan baik dan merawatnya dengan teliti, tetapi tidak menyebutkan rencana sebelumnya. Bagaimana dia bisa tenang?
Dia tahu bahwa ketika anak ini lahir, dia tidak akan tidak memperdulikannya, tetapi bagaimana dengan dirinya sendiri? Apakah dia tidak lagi memiliki nilai yang dapat digunakan setelah melahirkan anak ini? Lalu, akankah dia langsung membuangnya?
"Tentu saja aku masih kontraktormu! Dan juga, kamu jangan berharap dapat lari dariku lagi! Namun, janji dan jaminan yang seharusnya aku berikan, aku juga akan memberikannya kepadamu!" Jawabnya tak terduga.
Stefanie masih saja tidak mengerti, dan tidak tahu apakah IQ-nya yang terlalu rendah sehingga tidak dapat mengikuti temponya? atau karena sedang hamil, sehingga dirinya menjadi lebih bodoh.
"Apakah kartu keluarga atau data sejenisnya masih di Kota A? Kartu keluarga adakah di sisi kamu?" Dengan tiba-tiba, Darren Feng bertanya dengan suara yang dalam.
"Ada di rumah sewaan, saat aku datang ke Kota B, lembaga penelitian sekolah membutuhkan KTP dan kartu keluarga untuk pendaftaran. Karena itu, aku selalu membawa hal-hal penting seperti ini bersamaku dimana-mana. Tidak termasuk KTP kakak dan juga kartu asuransi kesehatannya, itu aku meminta dokter utama untuk membantu menyimpannya. ”Memikirkan saudara lelakinya yang masih di Kota A, suasana hatinya ada sedikit tertekan. .
Masalah dirinya sendiri akhir-akhir ini naik turun naik turun, satu demi satu, dan tidak ada hentinya. Setelah hamil, tubuhnya menjadi lemah, dan selalu ingin tidur setelah mual di pagi hari, jadi waktu untuk merawat kakaknya benar-benar tidak cukup. dipikir-pikir dirinya sendiri benar-benar bukan saudara perempuan yang baik.
“Jangan khawatir tentang saudaramu, nanti kapan-kapan ketika liburan sampai dan mempunyai waktu luang, aku akan membawamu kembali untuk melihat saudaramu!” Dia tahu pikiran wanitanya selalu sensitif dan teliti, terutama hal yang terkait kakaknya. Dia selalu tidak berdaya.
"Oke, kamu berjanji padaku, sampai saat itu jangan mengingkarinya!" Stefanie tentu saja ingin kembali, "tapi, perutku semakin hari semakin besar. Aku khawatir aku tidak akan kembali menemuinya sampai aku melahirkan, Kalau tidak, biarkan dia tahu, aku ... "Dia menggigit bibirnya dan wajahnya semakin murung.
Dirinya hamil ketika belum menikah. Tidak peduli bagaimana dia melihatnya, itu juga bukan hal yang baik, terutama bagi kakaknya, pemikiran tradisional di tulangnya mirip dengan dia, jadi saat itu akan aneh jika tidak memarahi saudara perempuannya ini.
“Jangan takut, ketika membawamu pulang nanti, dia tidak akan menyalahkanmu, sebaliknya, dia hanya akan merasa bahagia untukmu!” Dalam hatinya, Darren Feng telah membuat keputusan sendiri.
“Mengapa?” Stefanie masihlah tidak mengerti.
"Tidak mengapa, kamu akan tahu saat waktunya tiba! Aku punya rencana sendiri!" Darren Feng yakin tentang ini, "Ayuk, sekarang aku akan membawamu keluar untuk jalan-jalan! Bukankah kamu tidak mengantuk? "
Stefanie dibawa keluar oleh pria yang disebelahnya begitu saja, dan kemudian ditarik ke luar kantor. Dan Ketika sampai di depan pintu, Mark yang ada diseberang datang menujui mereka dengan setumpuk dokumen.
"CEO Feng, apakah Anda akan keluar? Tetapi dokumen-dokumen ini keburu dan perlu ditangani oleh Anda secara pribadi!" Mark mengencangkan kepalanya dan menunjuk dokumen yang dia bawa.
“Taruh dulu di mejaku, aku akan membereskannya nanti!” Darren Feng tidak menghilangkan rencana untuk membawa Stefanie karena ini.
Mark melangkah pergi dengan jenaka. Asisten pribadinya seperti dia benar-benar tidak dapat memahami bos besarnya sendiri. Dia jelas mempunyai vila yang bagus tetapi tidak tinggal. Kamar dalam hotel juga langsung dikembalikan, dan semua kopernya dipindahkan ke rumah sewaan itu, dan tiap hari secara pribadi dia mengantar perempuan itu pergi ke kantor dan pulang ke rumah, dan yang lebih mengejutkan adalah Stefanie mengandung anak bos besar.
Apakah ini merupakan ibu yang dinaikkan derajat karena hamil? Sepertinya Boss besar Feng, benar-benar suka anak-anak!
Darren Feng membawa Stefanie pergi bersamanya, dan Mark sendiri berdiri di belakang mereka untuk waktu yang lama, dan berpikir banyak pada waktu yang lama.
Setelah meninggalkan perusahaan dan naik ke dalam mobil yang dikendarai sendiri oleh Darren Feng, Stefanie juga tidak bertanya kepada dia kemana mereka akan pergi. Lagi pula, dia hanya perlu mengikuti dia, dan yang pastinya dia tidak akan menyeretnya.pergi menjual dirinya dan anaknya.
Namun, perlahan-lahan, dia menemukan keanehan.
"Bukankah ini jalan menuju rumah yang kita jalani setiap hari? Apakah kita akan pulang ke rumah sewaa sekarang?"
Darren Feng mengangguk, "Ya, kita akan kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu dulu, lalu keluar lagi!"
"Ambil apa? Apakah kamu memiliki sesuatu yang jatuh ke rumah saat keluar dari rumah siang tadi? Stefanie berpikir keras, tetapi tidak dapat teringat barang apa yang ketinggalan.
Ketika mobil sampai dalam kompleks, Darren Feng tiba-tiba bertanya dengan serius, "Di mana kamu taruh KTP kamu? Aku akan naik ketas dan mengambil KTPmu.."
"Untuk apa KTP aku?" Stefanie tertegun. "Bukankah kamu yang ketinggalan sesuatu di rumah?"
“Kamu beritahu aku tempatnya, aku akan naik dan mengambilnya sendiri, jangan biarkan kamu berlari naik turun dan berteriak lelah!” Dia tidak tega, jadi biarkan dia tetap di mobil.
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaCinta Tapi Diam-Diam
RossieIstri Pengkhianat
SubardiSomeday Unexpected Love
AlexanderMy Perfect Lady
AliciaAdore You
ElinaCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita