Cinta Yang Tak Biasa - Bab 196 Takut dia kecapekan
Dia tidak sesantai yang dibayangkan Stefanie. Waktu pagi hari datang ke sini, jugalah rencana sementara. meninggalkan banyak masalah dan dokumen tanpa yang belum diproses, langsung berlari keluar. sekarang masih tidak ingin kembali, tetapi kemajuannya masih belum. , Ditumpuk di sana, hanya akan semakin banyak.
“Tuan Feng, nona Stefanie, makanan sudah siap!” Bibi membuatnya berdasarkan bahan-bahan yang sebelumnya dibeli Darren Feng dari supermarket, langsung cuci dan membuatnya.
Ada daging dan sayuran, aromanya sangat harum.
“Ayo, pergi makan!” Darren Feng menutup laptopnya dan berdiri dan memanggil Stefanie untuk makan.
Tapi ketika Stefanie hendak berdiri, hidungnya mencium aroma daging, namun dia yang sekarang, mencium bau daging, bukanya aroma yang sedap, melainkan membuat perutnya mual dan ingin muntah.
Baru saja minum jus, juga memakan buahnya lagi, kemuntahannya kali ini, jadi tidak akan memuntahkan apapun lagi .
Dia merasakan sesuatu yang aneh, menutupi mulutnya, menggeserkan kakinya dan berlari ke kamar mandi.
Wajah Darren Feng, seketika menjadi tegang, dan mengikutinya ke kamar mandi.
Tetapi dengan suara ‘ping’, wanita yang muntah itu, tidak lupa untuk menutup pintu.
"Stefanie, kamu baik-baik saja?"
Darren Feng mengangkat tangannya dan mengetuk pintu, tetapi didalam hanya terdengar suara muntah yang terus menerus.
Bibinya berlari panik. Melihat situasinya, dia langsung paham sedikit. Lagipula, dia juga orang yang datang ke sini. "CEO Feng, melihat Nona Stefanie seperti ini, apakah mungkin dia hamil?"
Darren Feng mengangguk, tidak menyangkal.
Bibi adalah orang yang ditinggal Presdir di sini untuk setiap harinya menjaga Stefanie, secara langsung, memberitahu bibi fakta yang sebenarnya.
"Eii…, tidak heran, selama awal kehamilan, mual dan muntah adalah hal yang normal, Tuan Feng tidak perlu khawatir. tunggu nona Stefanie melewati tahap ini, perlahan akan membaik. Tunggu sampai tidak muntah lagi, nafsu makannya secara alami akan membaik! ", bibi Sebagai orang yang baru datang dengan lembut menenangkannya.
Pintunya masih tertutup, dan Stefanie duduk di lantai di kamar mandi, hampir muntah hingga lemas.
“Stefanie, apa kamu baik-baik saja? Jika kamu tidak menjawab, aku akan langsung masuk!” Darren Feng telah lama menunggu di luar, dan sedikit khawatir.
Stefanie benar-benar tidak punya kekuatan untuk melawannya, lemas bagai lumpur.
Darren Feng tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jadi dia membuka gagang pintu dan membuka pintu dengan paksa.
Begitu pintu terbuka, dia melihat wanita itu duduk di lantai, dan tiba-tiba merasa tertekan.
"mengapa duduk dilantai? Bangun, lantainya terlalu dingin!"
Dia mau membopongnya, dan baru sadar dia tidak memiliki kekuatan untuk berdiri, dan dipikir-pikir, dia langsung memeluknya, tentu saja, dia sangat berhati-hati untuk tidak menyentuh perutnya, agar tidak melukai anak itu. .
Dia membawanya langsung kembali ke kamar tidur dan meletakkannya di tempat tidur kamar.
"Berbaringlah, ingin makan apa, aku akan minta Bibi membuat sesuatu untukmu!"
Dia tidak menyangka, seorang wanita hamil akan sangat susah. Pertama kali dia mengalaminya, dia hanya bepikir seorang wanita hanya melahirkan seorang anak. Terhadap aspek ini, sama sekali tidak punya pengalaman, tentu saja, dia tidak berminat untuk memahaminya.
Tapi sekarang, itu berbeda, kenyataannya langsung ke kepalanya, membuatnya agak lengah.
“tidak mau makan!” Dia baru saja muntah, sekarang walaupun makanan laut segar diletakkan di depannya, dia tidak mau memakannya.
"baiklah, istirahat saja kalau tidak mau makan. Tunggu waktu lapar dan ingin makan, baru minta bibi membuatnya!" Darren Feng terlalu tertekan sekarang, tidak bisa memaksanya.
Tepat setelah dia muntah, wajahnya memucat, dia sudah sangat kurus dibanding sebelumnya, hampir seperti manusia kertas. Ketika dia baru menggendongnya, dia terkejut bahwa dia sangat kurus. Pada awal dia bertemu dengannya, dia tidak begitu kurus.
Dia menutup matanya dengan lemah, benar-benar butuh istirahat, bukannya mengantuk, hanya lelah.
Darren Feng membuka selimut tipis untuknya dan meletakkannya dengan perlahan pada tubuhnya, dan kemudian melihat dia baik-baik saja, baru pergi meninggalkan kamar tidur.
"CEO Feng, lihat ini ... kenapa kamu tidak makan dulu! Nanti ketika Nona Stefanie bangun, atau ketika ingin makan, aku akan memasak sesuatu untuknya." Bibi sangat antusias.
Darren Feng sendiri tidak nafsu makan, jadi dia hanya makan beberapa suap dan meletakkan piring.
Tuan tanah tetangganya sudah mengurung diri di kamarnya hampir sepanjang pagi dan terlalu lapar. Kemudian keluar untuk mencari makanan. Begitu dia membuka pintu, dia bisa mencium aroma makanan di udara.
Tetapi ketika dia dengan gembira berlari ke ruang tamu dan bersiap ke dapur untuk melihat, baru sadar, dirumahnya ternyata berlebih seorang bibi.
Darren Feng tahu pertanyaannya dan menjawab dengan keras, "Bibi yang memasak!"
“rumahku sangat kecil, apa kamu tidak merasa orang-orang kalian terlalu banyak?” Tuan rumah itu sedikit tertekan. awalnya Rumah itu kosong. Disewa oleh seorang gadis, tetapi tak terduga, dia membawa dua ekor.
“tenanglah, Bibi setiap harinya hanya datang untuk memasak, malamnya tidak tinggal disini!” Darren Feng menjawab dengan suara berat, “Jika kamu juga lapar, masih ada makanan di dapur. melihat kamu adalah tuan rumahnya. Boleh makan gratis setiap hari!" Ini adalah persyaratan Darren Feng. Dia meminjam dapur dari pemilik rumah, dan pemilik dapat datang ke sini setiap hari.
“Benarkah?” Tuan rumahnya langsung sangat gembira.
Tiap hari makan gratis, tidak ada yang lebih menarik baginya dibanding persyaratan ini, lebih ekonomis dan terjangkau.
Dia adalah pria lajang, meskipun masih seorang siswa, tetapi kafetaria di sekolah, biasanya disana menyelesaikan masalah makanan, sebenarnya bisa, tapi sampai akhir pekan, dia tidak ingin kembali ke kafetaria.
“Kapan aku berbohong padamu!” Darren Feng memutar matanya, tidak terus memperhatikannya, tetapi tahu orang ini akan tergoda akan persyaratan ini.
“Baiklah, kalau begitu aku tidak sungkan!” Tuan rumah itu langsung senang.
“Nasi dan sayur-sayuran masih ada di dapur, masih panas!” Bibi itu menghabiskan keahliannya untuk membuat sayuran semeja makan, pada akhirnya tidak dimakannya. Jadi, semuanya lebih mempermudah tuan tanah sekarang.
“Terima kasih, Bibi!” Dia masih mengambil masi di dapur, dan tanpa sungkan memakannya, mengunyah terus menerus, masih sambil berbicara dengan tidak jelas memuji keterampilan memasak bibi. Hidangan yang dibuatnya sangat lezat, sangat cocok dengan makan.
“kalau suka, makanlah lebih banyak! Tuan Feng dan Nona Stefanie, mereka berdua makannya sangat sedikit, masih tersisa banyak sayuran.” Bibinya sangat puas, hasil kerja kerasnya, pada akhirnya ada seseorang mau menikmatinya.
Setelah seharian penuh dijaga dengan perhatian dan perawatan, Stefanie masih bertanya-tanya, apakah Darren Feng hanya wacana, hingga begitu baik pada dirinya. ritme Ini persis seperti matahari yang keluar dari barat, membuatnya Beberapa tersanjung.
Namun, pada hari berikutnya dia masih tinggal bersamanya disini, ketika dia beristirahat, dia duduk di sebelahnya dan menggunakan notebook-nya untuk mengurus urusan bisnis. Pagi hari, bibi dipanggil untuk menyiapkan makan siang mereka, saat itu Stefanie baru menyadarinya. Ini bukan sekadar wacana, dia benar-benar serius.
Tetapi dia menjadi cemas, dirinya dan dia, sudah tidak ada kemungkinan, mereka adalah orang yang berada di 2 dunia berbeda, apakah karena satu anak ini, membuatnya terikat bersama secara paksa?
Dengan kata lain, sebelum melahirkan anak ini, mereka akan diikat bersama, tetapi setelah melahirkan, dia sebagai seorang ibu, telah menyelesaikan tugasnya, dan mereka tidak lagi membutuhkannya, dan akan meninggalkannya lagi?
Dia telah menyerah sekali, di hatinya dia banyak maupun sedikit tertinggal sedikit bayangan.
“Um ... Aku akan jalan-jalan!” Mengambil tas tangan, dia tinggal di sini lagi hanya akan membuat dirinya lebih tertekan.
“kamu ingin pergi kemana, aku akan pergi denganmu!” Darren Feng tentu saja khawatir dia akan pergi sendirian, dan dengan cepat meletakkan laptop di tangannya dan mengejarnya.
"Tidak, aku bisa sendirian! Kamu tidak perlu ikut!" Stefanie tidak ingin melihatnya sekarang, jadi dia ingin keluar sendirian dan mengambil napas.
"Tidak! Aku harus ikut, meskipun aku tahu kamu sekarang masih tidak ingin melihatku, namun aku masih harus memastikan keselamatanmu!" Darren Feng juga biasanya pada hal-hal penting juga tidak segigih ini.
“Aku akan mencari Clayton Gu, apakah kamu ingin ikut?” Stefanie gelisah, dan berkata tanpa berpikir tanpa berpikir tentang hal itu.
“Clayton Gu? Kenapa kamu mencarinya?” Mata Darren Feng menatap tajam, seolah sudah marah.
Tidak peduli seberapa bagus daya tahannya, namun juga ada batasnya.
"mencarinya untuk apa? Aku akan menjenguknya! Kenapa, tidak boleh?" Stefanie menatap dingin pada pria yang kuat dan berkuasa ini, dan apa yang dia tidak perbolehkan, dia masih ingin melakukannya.
“Oke, karena ini menjenguk pasien, aku akan pergi denganmu!” Darren Feng berpikir sejenak. Sepertinya menghalanginya langsung tidak akan berguna, jadi hanya ada satu jalan yang tersisa. Dia akan pergi bersamanya. Hanya dengan begitu dia dapat merasa tenang.
"Apa yang akan kamu lakukan? Clayton Gu, dia tidak suka melihatmu, jadi kamu lebih baik tidak pergi ke sana untuk membuat masalah!" Stefanie terus mengawasinya, merasa sangat enak.
“Kalau begitu aku tidak akan pergi menemuinya, aku akan mengantarmu ke sana dan menunggumu di luar rumah sakit didalam mobil menunggumu keluar!” Ini sudah menjadi kompensasi terbesar Darren Feng.
Stefanie mengabaikannya dan terus berjalan keluar.
Darren Feng tidak mengatakan sepatah kata pun, segera mengikutinya.
Pada awalnya, Stefanie hanya ingin keluar mencari angin. bukannya langsung menjenguk Clayton Gu. Tentu saja, hari ini juga merupakan hari untuk menjenguk Clayton Gu.
Tapi sekarang, setelah kejadian seperti itu, dia mau tidak mau langsung pergi ke rumah sakit.
Perkataannya Darren Feng selalu dapat dipercaya, hanya memarkir mobil di luar rumah sakit, "aku akan menunggumu disini. Setelah kamu menyelesaikan urusanmu, langsung datang ke sini untuk mencariku, dan aku akan mengantarmu Bersama-sama pulang!"
Stefanie tidak mengatakan apa-apa, dan berjalan langsung ke rumah sakit, dia sering datang ke sini, jadi dia cukup terbiasa dengan itu.
Darren Feng melihat bayangannya pergi, termenung sejenak.
Tampaknya dia juga perlu mencari waktu, bicarakan baik-baik dengan wajah putih kecil yang bermarga Gu.
Dulu, ini tidak ada keharusan.
Tapi sekarang, karena wanita konyol ini mengandung anak, dia harus mengobrol dengan Clayton Gu ini.
"Mengapa datang ke sini saat ini? kamu tidak pergi bekerja?" Clayton Gu masih tidak tahu Stefanie karena alasan muntah akan kehamilan yang sangat hebat, jadi dia telah izin cuti selama seminggu kepada perusahaan.
"Yah, tidak pergi kerja, sudah minta cuti, dan beristirahat di rumah." Dia tidak begitu tertarik.
Clayton Gu secara alami merasakan ini juga, "Apa? Bukankah terlalu lelah?"
Stefanie menggelengkan kepalanya diam-diam, banyak pembicaraan di hatinya, tapi dia tidak tahu bagaimana memulainya.
Novel Terkait
After Met You
AmardaWaiting For Love
SnowPengantin Baruku
FebiLelaki Greget
Rudy GoldMy Perfect Lady
AliciaStep by Step
LeksMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraIstri Yang Sombong
JessicaCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita