Cinta Yang Tak Biasa - Bab 14 Dompetnya Menderita(2)

HIngga setelah dengan susah payah akhirnya Stefanie mengejar hingga ke depan, dari kejauhan terlihat mobil Darren yang sangatlah menarik perhatian itu masih saja berhenti ditempat semula.

Ternyata, dia masih menunggunya disini, dia tidak langsung pergi dengan sendirinya!

Stefanie bergegas masuk kedalam mobil.

Sebelum Stefanie mengikat sabuk pengaman, Darren sudah menyalakan mobil dan melaju dengan cepat.

Hari semakin malam, lampu jalanan bersinar terang, malam hari dikota ini terus saja selalu begitu memesona, begitu seru dan menarik, tentu saja begitu seru dan menarik juga hanya terhadap orang kaya seperti Darren saja, bagi rakyat biasa seperti Stefanie, persyaratan keluarganya begitu buruk, hidupnya kesusahan, sepertinya yang paling banyak juga hanya bersantai dijalanan saja dan mengeluh dirinya begitu miskin dan memusuhi orang kaya untuk sebentar saja.

"Kemanakah kita akan pergi? Sepertinya ini bukanlah jalan menuju ke villa?" Setelah mobil melaju sessat barulah Stefanie menyadari kejanggalannya, rute perjalanannya salah.

"Siapa bilang akan kembali ke vila?" Jawab Darren dengan masih fokus pada jalanan.

"Tidak kembali ke vila lalu akan kemana?" Tanya Stefanie dengan hati-hati.

"Aku sang Tuan Muda masih saja kelaparan, apakah kamu menginginkan aku kelaparan semalaman seperti begini?" Darren sedikit menaikkan alisnya dan menjawabnya dengan biasa.

"Tadi tadi kita jelas berada direstoran sana, dan masakannya nyaris tidak disentuh sama sekali..." Stefanie masih ingin mengatakan hal seperti ini sungguh terlalu boros dan lainnya, namun sekali bertatapan dengan tatapan seram dari Darren, dia langsung diam.

Seterusnya, kata-katanya habis, hingga mobil melaju masuk kedalam sebuah business street yang makmur ditengah kota, dia berhenti di parkiran sebuah restoran barat.

Meskipun Stefanie masih belum dengan sepenuhnya mencoba masakan barat, namun ditemannay juga ada beberapa orang kaya, mereka itu pernah pergi, Stefanie sekalipun belum pernah mencobanya pasti pernah mendengarkannya kan.

"Diam!" Darren pertama kalinya merasa wanita ini sungguh berisik, mengapa dia punya begitu banyak perkataan, sepanjang perjalanan terus saja mengomel hingga kemari dan masih saja belum berhenti!

Didepan pintu restoran barat yang mewah, ada pelayan penjaga pinntu disini, dari kejauhan melihat ada tamu yang datang, langsung membuka pintu dengan ramah tamah kepada mereka.

"Silakan masuk! Selamat datang!"

Pelayan pintu itu mengenakan pakaian yang rapi dan dengan tersenyum, sekali dilihat langsung kelihatan professional.

Stefanie dan Darren masuk kedalam restorannya, diatasnya adalah lampu kristal yang mengantung, sungguh indah sekali, dan menyinari seluruh ruangan menjadi seolah adalah pagi hari, dan saling berinteraktif dengan permukaan lantainya yang terbuat dari batu marmer.

Dirinya bagaikan adalah badut yang masuk kedalam sebuah istana mewah, datang kesebuah tempat yang bukan menjadi miliknya.

Jelas bahwa Tuan Muda Feng sangatlah familiar terhadap tempat ini, dia langsung membawanya ke lantai dua dan dilantai satu semuanya adalah tempat terbuka sedangkan di lantai dua jelas berbeda, dilantai dua semuanya berbasis ruangan.

konsumsi diruangan tentu saja berbeda level dengan berada dilantai satu.

Tentu saja ruangan yang kosong ini, juga karena dia sering datang dan sengaja disisakan untuknya, bisa dilihat bahwa dia adalah pelanggan setia toko ini dan mempunyai kedudukan yang luar biasa.

"Tuan Muda Feng? Layanan apa yang anda butuhkan?" Pelayannya sangatlah sopan ketika menanyakannya.

"Sama seperti biasanya saja! Tapi steaknya dua porsi, dan dessertnya juga dua porsi!" Dia memesan dengan mudah, terlihat bahwa dia sangatlah familiar dengan makanan serta pelayan disini.

Ini adalah pertama kalinya Stefanie masuk kedalam tempat mewah seperti begini, dulu ketika disekolah, dia belajar dengan giat, dia juga menggunakan waktu istirahatnya untuk bekerja part time, namun dia juga tidak bisa masuk kerestoran mahal seperti begini.

Boleh dibilang bahwa dari semenjak masuk hingga sekarang, lingkungan disini sungguh membuatnya kaget! Sekali lagi memperbaharui image dia terhadap konsumsi orang kaya.

"Makan disini pastilah tidaklah murah kan?" Disaat Stefanie merasa kaget, dia mulai merasa khawatir dengan uang Darren.

"Kamu hanya perlu membuka mulutmu saja, aku tidak menyuruhmu bayar!" Ketika Darren masuk kedalam ruangan, dia memilih sebuah kursi lunak dan sebagian besar badannya masuk terduduk didalam kursi, dia bahkan menyilangkan kakinya.

Stefanie berpikir dalam hati, inilah tempat yang bisa membuatnya nyaman dan tenang sepertinya.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
6 tahun yang lalu