Cinta Yang Tak Biasa - Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
"Bukannya ini terlalu boros! Sudahlah, terserah kamu saja. Masalah kecil seperti ini, kamu saja yang memutuskannya!" Pada akhirnya, Steven pun memilih mengalah.
Begitu keluar dari rumah sakit, perasaannya yang berat tidak berkurang sedikit pun.
Kebalikannya, dengan datang kemari, membuat dia merasakan kesedihan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Hatinya sedih ketika memutuskan untuk pergi meninggalkan kota ini dan kakaknya yang sedang berada di rumah sakit.
"Nona Stefanie, apakah kamu baik-baik saja? Raut wajahmu tidak terlihat baik." Sang supir menjadi sedikit cemas dan melontarkan pertanyaan yang perhatian setelah melihat keadaan dia yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan ketika dia memasuki rumah sakit.
"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lelah saja. Kita pulang saja, jangan, kita pergi ke toko ponsel terlebih dahulu, aku ingin membeli sebuah ponsel. " Waktu dia sudah tidak banyak, jika memang sudah memutuskan untuk pergi lebih awal, dia sudah harus bersiap-siap.
"Toko ponsel? Oh, aku tahu sebuah toko besar yang menjual ponsel dengan harga yang murah dengan kualitas yang lumayan baik. Ponselku dan ponsel putraku, aku juga membelinya dari sana. Faktur penjualan semuanya lengkap." Sang supir dengan antusias melaporkan nama toko ponsel, dan dengan cepat memutar mobil ke arah toko.
"Nona, model seperti apa yang Anda inginkan, dan berapa anggaran Anda? Ada banyak jenis ponsel di pihak kami, dan sangat lengkap, bahkan kami memiliki semua model yang lebih baik daripada yang lain." Manajer toko itu, setelah melihat pelanggan wanita, dia pun memperkenalkannya dengan antusias.
"Ehm, aku tidak membutuhkan banyak permintaan, aku hanya memerlukan ponsel yang bisa digunakan untuk panggilan video, lebih baik jika harganya lebih murah!" Setelah berjalan-jalan di toko ponsel, Stefanie mendapati dirinya terpesona, karena ada terlalu banyak merek terkenal, terlalu banyak model, ada terlalu banyak pilihan, tetapi dia tidak tahu mana yang harus dibeli.
"Panggilan video? Sekarang sudah banyak macam ponsel yang memiliki keunggulan ini! Yang lebih murah, coba aku lihat!" Manajer toko dengan cepat mengeluarkan beberapa model dari lemari meja, "kamu lihat terlebih dahulu, semua macam ini memiliki keunggulan tersebut, harganya juga tidak terlalu mahal. Mereka semua berada dalam kisaran harga menengah, kurang lebih hanya dua ribu."
Stefanie mengerutkan keningnya, "karena aku membutuhkan dua buah ponsel, jadi apakah ada harga yang lebih murah dibanding dengan ini!"
Pada akhirnya, Stefanie menghabiskan 2500 untuk membeli dua buah ponsel yang sama, yang berbeda hanyalah warna ponsel. Dia memilih warna hitam untuk kakaknya, sedangkan untuk dirinya sendiri, berwarna biru langit.
Kita kembalilah ke villa!" Setelah membeli ponsel baru, tanpa mempedulikan yang lain, dia bergegas memasukkan ponselnya ke dalam tas.
Setelah kembali ke villa, ketika sedang makan malam, Darren Feng masih juga belum kembali, dengar-dengar ada jamuan. Dia sendiri pun makan hanya sedikit.
Menunggu hingga sangat malam, Darren Feng baru saja kembali.
"Mengapa kamu masih belum tidur?"
Darren Feng begitu naik ke lantai atas, dia menyadari lampur kamar masih menyala, dia pun mendorong pintu dan melihat wanita bodoh ini masih belum tidur.
"Darren Feng, aku ingin berdiskusi denganmu!" Alasan Stefanie menunggu dia hingga semalam ini hingga menunggunya pulang karena dia memiliki masalah yang perlu didiskusikan dengannya.
"Boleh, beri aku waktu 20 menit!" Dia sudah sangat lelah, kebetulan memiliki acara jamuan pada malam hari. Tentu saja begitu dia kembali ke rumah, dia ingin membersihkan diri dan berganti pakaian yang baru.
Stefanie menganggukkan kepalanya, "baik, aku menunggumu di sini!"
Ketepatan waktu Darren Feng sangatlah tepat, begitu mengatakan 20 menit, benar-benar 20 menit kemudian, dia sudah muncul di depan Stefanie.
"Kamu menungguku semalam ini, jangan-jangan ada hal besar yang ingin kamu diskusikan denganku!" Darren Feng sedikit lelah, beberapa saat yang lalu, dia sedang mengejar masalah perusahaan yang berada di Kota B. Selain itu, pekerjaan inti dia akan berubah kedepannya, dia perlu mempersiapkannya lebih awal.
"Bagiku ini termasuk masalah besar, tetapi bagimu, mungkin saja tidak!" Emosi Stefanie hari ini sedikit kacau, dalam perkataannya terdapat nada yang berat dan tidak berdaya.
"Coba bicarakan?" Darren Feng mengambil sebotol anggur merah dari ruang penyimpanan anggur di lantai bawah, membuka botolnya sendiri, menuangkan masing-masing dua gelas, dan memberikan salah satunya kepada Stefanie.
Stefanie menatap gelas itu dan teringat konsekuensi ketika terakhirnya dia serakah terus meminumnya. Dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya, dan menaruh segelas anggur ini di depan mejanya. Dia yang sekarang tidak berani menyentuh barang-barang yang akan membuat orang-orang kecanduan.
"Kenapa? Takut dirimu akan kembali mabuk?" Dia tersenyum jahat sambil menjahili dia. Dia masih mengingat kejadian dimana dia mabuk.
Tetapi, dia sangat menikmati dia yang begitu inisiatif dan berani setelah mabuk. Jika boleh, dia ingin membuatnya kembali mabuk lalu mengulang kembali kejadian hari itu. Dia tidak keberatan untuk membuat sebuah kejadian yang menguntungkan dirinya sendiri.
Sayangnya, dia sangat berhati-hati.
"Kembali ke masalah inti, Darren Feng, aku ingin pergi ke Kota B lebih awal untuk beradaptasi. Kamu juga tahu aku tidak pernah datang ke Kota B dan tiba-tiba harus pergi ke sana untuk berkuliah. Aku berpikir untuk pergi ke sana lebih awal untuk melihat-lihat dan aku juga sudah merapikan barang-barangku selama dua hari ini," Dia menggertakkan gigi sambil berbicara kepadanya.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHarmless Lie
BaigeCinta Di Balik Awan
KellyKing Of Red Sea
Hideo TakashiHidden Son-in-Law
Andy LeeAdore You
ElinaCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita