Cinta Yang Tak Biasa - Bab 27 Jangan Lupa (1)

“Kalau begitu kamu benar-benar bodoh!” Darren Feng memarahinya, namun meskipun marah dia masih sangat perhatian padanya, menoleh ke arah Bibi Lee, “Serahkan padaku, aku akan membersihkan lukanya, kamu lanjutkan pekerjaanmu di dapur saja! "

Dikarenakan Bos Besar Feng sudah berada disini, Bibi Lee mengerti bahwa dirinya sudah boleh meninggalkan mereka, membiarkan pasangan ini bermesraan dan dirinya boleh pergi sejauh mungkin.

Setelah Bibi Lee pergi, sebelah tangan Darren Feng memegang botol alkohol dan sebelah tangannya lagi memegang penjepit yang dipenuhi kapas.

"Arahkan sikumu kesini!" Nada suaranya belum membaik karena marah, baru saja sehari ini, dia bisa begitu ceroboh dan melukai dirinya sendiri, hal yang membuatnya semakin marah adalah dia tidak ingin mengatakan yang sebenarnya.

Stefanie mengulurkan lengannya dengan sedih, dia bahkan sudah terluka, mengapa masih tidak bisa berbicara baik-baik dengannya? Apakah tidak bisa berbicara lebih pelan dan lembut?

“Ssssss!" Stefanie mengeluarkan suara tanda nyeri ketika lukanya terkena alkohol.

“Tahankan! Biar kamu tidak lupa lain kali jangan sebodoh itu!" Darren Feng masih marah, ekspresinya sangat serius.

Stefanie menggigit bibir bawahnya dengan erat, tidak berani mengelurkan suara lagi.

Dia adalah karakter yang kuat menahan emosi dan keras kepala sejak kecil.

Bukannya dia memang sebodoh itu? Kalau tidak, dia tidak akan mengetahui orang yang mengkhianati dirinya sendiri adalah Lidia yaitu teman sekolahnya dan juga teman baiknya, bahkan saat ini Fransiska juga berada di pihak yang mencemarkan nama baiknya, membantu menyebarkan isu dirinya adalah wanita simpanan orang kaya.

Jika dia cukup pintar, dia seharusnya mengetahui Lidia bukan tulus baik kepadanya, bukan tulus membantunya, begitu juga dengan Fransiska.

Jika dia cukup pintar, dia seharusnya tidak meminta bantuan Lidia yang memiliki karakter ganda, bahkan tidak mencurahkan isi hatinya sedikit pun kepada Lidia mengenai wanita simpanan.

Tentu saja jika dia cukup pintar, dia mungkin bisa menemukan orang kedua yang bisa menyelamatkan kakaknya, yang bisa berhasil membantunya mendapatkan biaya operasi sebesar enam ratus juta rupiah, dan bukan menjual malam pertamanya sehingga menjadikan dirinya sebagai wanita simpanan orang kaya.

Jadi semuanya memang karena kebodohannya sendiri.

Dia terdiam karena merasa sangat sedih.

Meskipun perkataan Darren Feng sangat dingin dan penuh sindiran, namun Darren Feng benar-benar peduli padanya, karena melihat luka yang dialaminya, dia menjadi marah karena Stefanie tidak bisa menjaga dirinya sendiri, cara dia mengoleskan obat sangat lembut dan sangat teliti.

Dia jarang memiliki kesempatan untuk mengoleskan obat kepada orang lain, hal seperti itu jarang dilakukannya, namun hari ini dia berusaha dengan penuh kesabaran dalam mengoleskan obat untuknya.

Akhirnya Darren Feng menjadi semakin marah ketika melihat Stefanie terdiam dengan suasana hati yang tidak kelihatan baik.

"Sudah, dalam dua hari ini hati-hati kalau mau mandi, lukamu jangan menyentuh air, takutnya bisa meradang!"

Dia masih ingin menyalahkannya beberapa kata lagi, tetapi melihat dirinya yang meringis kesakitan, kata-kata yang hendak diucapkannya ditarik kembali.

"Aku tahu, aku akan hati-hati." Sebenarnya dia sudah pasrah, karena selama ini begitu banyak luka yang muncul di tubuhnya yang tidak bisa dihitung lagi, saat itu dia tidak memiliki kesayangan dari orangtuanya, kakaknya juga sibuk bekerja, dia berada di rumah sendirian, hanya bisa membiarkan luka-luka kecil itu sembuh sendiri dalam waktu yang cukup lama, dia tidak pernah membersihkan lukanya, tidak pernah mengoleskan obat, sejak kapan dia berubah menjadi begini?

Namun di hadapan Darren Feng, dia tidak bisa mengatakan ini secara langsung, karena dirinya yang dipanggil tuan ini bisa saja kembali memarahinya karena alasan ini.

“Apakah ada luka lain selain disini?” Dia sedang memasukkan kembali obat-obat yang dia keluarkan tadi ke dalam kotak P3K, dan tidak lupa bertanya kepadanya.

“Oh, tidak, tidak ada yang lain.” Dia menjawabnya tanpa berpikir.

Tubuhnya masih terasa sakit, jadi kemungkinan masih ada bekas luka di tempat lain, dia ingat bahwa dia ditendang oleh gadis-gadis yang egois dan liar.

Tapi dia tidak ingin Darren Feng mengetahui semuanya.

Ini adalah masalahnya sendiri di kampus, jadi dia berharap bisa menghadapinya sendiri tanpa campur tangan atau ketahuan oleh Darren Feng.

"Baiklah, kamu istirahat sebentar di bawah, aku akan kembali ke ruang kerja." Ketika Darren Feng tiba di villa, dia bergegas membantunya membersihkan luka dan mengoleskan obat, sehingga tas kerjanya dibiarkan di samping kakinya.

Saat ini, dia hanya ingin naik ke atas menuju ruang kerja dengan meletakkan tas kerjanya dan mengurus beberapa email penting, dia tidak menyelesaikan di dalam perusahaan dan kembali ke rumah lebih awal karena khawatir pada gadis kecilnya itu, lagipula email ini juga dapat dibalas menggunakan komputer dalam ruang kerjanya sehingga tidak akan mempengaruhi perkembangannya.

"Baik, kamu sibuk dulu, aku baik-baik saja." Stefanie ingin dia meninggalkannya sekarang, terkadang dia benar-benar takut melihat wajahnya yang sedang serius ataupun sedang marah, lagipula emosinya memang selalu tidak baik, terkadang Stefani bahkan tidak mengerti apa yang dipikirkannya.

Intinya, ketika Darren Feng meninggalkan dirinya sendiri, dia akan merasa jauh lebih nyaman.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu