Cinta Yang Tak Biasa - Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
Wajahnya pucat, untung saja saat ini dia sedang berada didalam kamar toilet, tidak ada yang tahu dia ada disini, dan berada pada sebuah ruangan kotak kecil dan mendengarkan seluruh perbincangan serta gosip mereka dengan jelas.
"Tapi, aku tidak ikhlas, tampang dia begini saja bisa mendapatkan orang kaya? Zaman ini apakah semua orang kaya itu begitu tidak memilah-milih kah? Sekalipun mau mencari siswa kuliahan untuk dijadikan simpanan, setidaknya juga dipilih-pilih dulu saja, dia yang tidak mempunyai dada dan juga tidak mempunyai pantat yang montok, sepertinya sekalipun menjadi simpanan orang, dia juga hanya bisa menjadi simpanan kakek-kakek yang sudah mau mencapai ayatnya."
"Iya, aku juga yakin seperti begitu, duh, zaman sekarang sungguh tidak biasa, apakah sekolah kita juga tidak mempedulikan hal seperti ini dan membiarkannya terus berkembang?" Salah satu murid wanita sangatlah tidak puas, "Apakah membiarkannya membawa kita-kita yang berpikiran polos menjadi jahat juga?"
"Para kakek-kakek itu, sekalipun memberiku 2 miliar, aku juga tidak akan suka! Tapi jika orang itu mungkin tidak akan berpikir seperti itu ketika menerima beasiswa setiap tahunnya, bukankah sekolah selalu mengatakan keluarga mereka sangatlah miskin hingga bahkan tidak mempunyai biaya untuk hidup? Kali ini dia bertemu dengan orang kaya, sepertinya dia bisa makan sepuasnya!"
"Biasanya dia terlihat adalah seorang gadis yang lumayan serius, bagaimana bisa langsung menjadi simpanan ornag lain, benar-benar mendapatkan tanpa pengorbanan sungguh lebih cepat, memang benar sekali membuka kedua kakinya uangnya akan datang lebih cepat! Dibandingkan dengan belajar, kita kalah, dibandingkan dengan kemampuan memperoleh uang, sepertinya kita semua juga tidak bisa mengalahkannya."
Seterusnya mereka semua tertawa terbahak-bahak.
Mereka para murid jurusan kimia yang terlihat polos ini terus saja bergosip didalam toilet yang kecil ini, dan terus saja membicarakan segala rumor Stefanie menjadi simpanan orang kaya.
Benar-benar kejadian baik tidak diketahui oleh orang luar, namun kejadian jahat diberitakan kemana-mana, sekalipun hal ini hanyalah sebuah gosip tidak benar, namun sepertinya juga tidak bisa dihentikan.
Stefanie terus bersembunyi didalam toilet, dia marah dan juga malu.
Yang membuatnya malu adalah hal seprivasi ini mengapa bisa diketahui oleh murid disekolahnya? Kontrak antara dia dan Darren hanya diketahui oleh mereka berdua saja, sisanya yang tahu hanya ada Mark saja, namun Mark adalah asisten Darren di kantornya, dan Mark seharusnya juga bukan adalah tipe orang yang sembarangan menyebarkan beginian.
Stefanie benar-benar tidak mengerti, dirinya sudah berusaha begitu merendah, bahkan dia tidak berani membiarkan mobil mengantar hingga kedepan pintu sekolah, tapi dari mana sebenarnya mereka mendapatkan informasi ini?
Ini membuat dia kecewa, dan yang membuatnya marah adalah para murid ini terlihat polos, namun mengapa mengatakan hal-hal yang begitu menjijikan, sungguh sangatlah buruk! Kali ini Stefanie benar-benar merasakan sifat kejahatan manusia dan kejelekan manusia yang sebenarnya.
Dan juga mereka sepertinya sudah sangat tidak puas dengan dirinya sebagai murid teladan sudah menumpuk parah! Sekali ada gosip tentangnya seperti begini, para murid wanita itu langsung datang untuk menginjak dirinya, sungguh menjatuhkannya!
"Sebentar lagi akan melaksanakan ujian S2, aku mau lihat murid teladan ini apakah masih bisa sukses masuk, dengan adanya orang kaya, sepertinya dia juga tidak perlu begitu bekerja keras, orang kaya itu menjaganya dengan baik, dan tidak perlu mengkhawatirkan makan dan pakaian, tinggal menjadi seekor cacing makan beras saja sudah cukup, untuk apa ujian S2?"
Perkataan para wanita ini semakin tidak enak didengar, ini sudah lama melewati batas yang bisa diterima oleh Stefanie.
Stefanie terjongkok didalam toilet, dia terus saja mengigit bibirnya, kedua kakinya sudah mati rasa karena kelamaan jongkok, namun sekarang, dia sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya sendiri mengunci dalam toilet dalam jangka waktu begitu lama.
Dia tidak bisa menerimanya, dia tidak bisa menerima ini semua, mengapa semua ini akan menjadi seperti begini? mengapa?
Hingga suara diluar sana perlahan menjauh, dan menghilang, Stefanie tetap saja mengunci dirinya didalam kamar yang kecil ini, dan tidak tahan lalu mulai menangis.
dipikir dulu, orang tuanya meninggalnya cepat, satu-satunya keluarga yang dia miliki adalah kakaknya, mereka hidup dengan saling menyemangati, kehidupan separah apapun juga pernah dialaminya, tidak ada makanan, mereka bisa kelaparan seharian penuh, musim dingin terlalu dingin, tidak ada selimut yang tebal, mereka mengenakan pakaian yang tipis dan sekalipun kedinginan hingga pucat, mereka juga tetap bertahan.
Namun sekarang dia sudah tidak kuat bertahan lagi!
Satu-satunya keluarga dia sudah tinggal kakaknya saja dan sekarang dia sakit parah! Dirumahnya juga tidak mempunyai pemasukan lannya, tabungan yang mereka punya sudah terpakai semuanya dirumah sakit dan meminjam banyak uang, biaya operasi sebesar 600 juta bagi keluarga seperti mereka adalah sebuah angka yang tidak mungkin bisa dicapai, ini sungguh seolah menginginkan nyawa mereka kakak beradik!
Bagaimana ini? Dia tidak boleh membiarkan satu-satunya anggota keluarganya ini begini saja, waktu itu jika masih bisa menemukan cara kedua dan bisa mendapatkan 600 juta itu, Stefanie berpikir bagaimanapun juga dirinya juga tidak akan mengorbankan malam pertamanya, tidak akan menjadi simpanan Darren, dan menandatangani kontrak tidak adil seperti itu, sama sekali tidak mungkin!
Sebelum itu, dia adalah seorang gadis yang baik dan menjaga diri, bahkan dia sama sekali tidak mempunyai seorang pacar, ciuman pertamanya saja bahkan masih belum diberikan kesiapapun.
Namun dalam waktu semalam, semuanya berubah, semuanya.
Awalnya semua kebaikan sirna.
Yang dia miliki juga perlahan menghilang, namun satu-satunya anggota keluarganya ini, kakak kandungnya ini, dia tidak boleh membiarkannya meninggalkna dirinya, tidak boleh!
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaMenantu Hebat
Alwi GoI'm Rich Man
HartantoMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraJalan Kembali Hidupku
Devan HardiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangBack To You
CC LennyCEO Daddy
TantoCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita