Cinta Yang Tak Biasa - Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)

Selain itu, dalam konsep dan di alam bawah sadarnya, hanya wanita yang akan membeli baju dalam yang begitu intim kepada diri sendiri, bahkan untuk piyama pun, jarang sekali ada pria yang membeli untuk wanita, setidaknya dalam pengalaman dia yang terbatas itu, dia belum pernah mendengar orang lain bercerita tentang hal ini.

Baju dalam yang warna warni, berbagai macam model, dengan gaya yang berbeda-beda ini, membuat dia melihat sampai pusing, membuat dia merasa sedikit malu, wajah kecilnya pun merasa malu sampai ingin mencari sebuah lubung untuk bersembunyi di dalam.

“Cepat ambil 2 3 set dan ganti di dalam kamar mandi!” saat dia masih terbengong dan berpikir aneh-aneh, Boss Besar Feng akhirnya terlihat sedikit tidak tenang, dengan buru-buru mengambil 2 3 model, lalu dengan cepat memberikan kepada wanita bodoh tersebut, sambil mendorong dia ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar utama.

Tentu saja, kalau dia mau menggantikan baju ini di depan Darren Feng dan di kamar ini juga, tentu saja adalah hal yang sangat bagus, tapi muka dia begitu tipis, hal seperti ini, bahkan pukul dia sampai mati pun dia juga pasti tidak mau.

“Benar-benar harus gantikah? Sebenarnya baju aku masih ada 50 60 persen baru, baru beli tahun ini juga? Dan piyama yang aku kenakan ini juga, masih belum rusak.” Bagi Stefanie, baju itu harus dikenakan sampai kekecilan, atau rusak, baru akan digantinya.

Hanya karena suka sjaa, atau karena suka dengan salah satu baju baru, langsung ingin membuang baju lama, pemikiran seperti ini, adalah menyia-nyiakan barang, dan kemewahan.

“Kok banyak sekali omong kosong, semua ini aku yang beli untuk kamu, kamu tidak perlu mengeluarkan satu perak pun, cepat pergi!” Boss Besar Feng sendiri memang memilih seorang gadis yang hemat, tapi apakah menghemat itu pasti bagus?

Saat ini, Jika itu seorang wanita, seorang wanita yang memahami hidup dan memiliki selera, bukannya harus menerima semua ini dengan tersenyum, lalu dengan menawan dan malu-malu tidak sabar ingin mengenakan pakaian ini, lalu menunjukkan tubuh yang elok.

Tentu saja, yang Darren Feng maksud adalah wanita dewasa, wanita yang sudah memiliki pengalaman hidup, kalau gadis muda polos yang di depannya ini, baiklah, dia akui kalau gadis mudah ini di bagian seperti ini, pemikiran dia masih tertutup, masih bisa dikembangkan lagi.

Stefanie dengan wajah yang merah, sambil memeluk baju baju yang sulit ia kenakan ini, didorong secara paksa ke dalam kamar mandi.

Sebelum dia mengganti baju, dengan tidak sadar ia mengunci pintu kamar mandi, Kemudian dia mulai mencari-cari pakaian dari tumpukan pakaian yang ia bawa ke dalam kamar mandi, ingin memilih model yang memiliki kain yang lebih banyak, bisa menutupi banyak tempat.

Namun kenyataan membuktikan, dari pakaian yang ia bawa ini, setiap pakaian terlihat begitu cantik, tapi setiap kain dari pakaian tersebut, saking dikitnya terlihat menyedihkan, untungnya pakaian tersebut merupakan satu set, menyelamatkan dia dari masalah mencocok-cocokan pakaian tersebut.

“Sekarang pada pedagang yang tidak bermoral, membuat satu set baju dalam saja, harus menghemat kain sampai seperti ini kah? Benar-benar kalau tidak curang tidak bisa menjadi pedagang!” dia menghelakan nafas dengan diam-diam, kemudian ia merasa cinta dan juga benci terhadap barang-barang mewah luar negeri ini.

Barang-barang yang dia miliki semuanya sangat murah, di pasar malam tidak sampai 40rb sudah bisa membeli sebuah bra, bahkan celana dalam atau yang lain, lebih murah, juga dibeli dari kios kecil, 20rb sudah bsia mendapatkan 2 atau 3 celana dalam.

Tentu saja, di dalam teman-teman sekolah, ada juga yang dari keluarga yang lumayan bagus, pakaian yang dikenakan mereka juga bermerk, tapi itu adalah orang lain.

Darren Feng mondar-mandir di dalam kamar utama, malam ini sepertinya sangat pengap dan panas, dia benar-benar curiga terhadap AC yang ada di vila, apakah terjadi masalah, harus diketahui di dalam kamar utama ini, suhu dari AC tersebut selamanya disesuaikan dengan otomatis.

Dengan tidak sabar ia mengambil remote AC, dia periksa dengan kasar, lalu ia mengecualikan kerusakan AC, sepertinya bukan karena AC.

Tapi wanita bodoh yang di dorong ke dalam kamar mandi, sampai sekarang belum keluar.

Akhirnya, tunggu sana sini, sambil menunggu dengan tidak sabar, dia pun berjalan di depan pintu kamar mandi dan mulai mengetuk pintu kamar mandi dengan keras.

“Stefanie, kamu sudah selesai belum? Cepat keluar!”

Bertele-tele terus, kamu mau tunggu sampai besok pagi baru mau keluarkah? Atau kamu mau tunggu sampai nasi jadi bubur?

Sebenarnya, Stefanie dari tadi sudah selesai menganti salah satu set dari pakaian tersebut, hanya saja, sambil mengaca, dia sendiri pun tidak sanggup melihat wanita yang mengenakan pakaian yang begitu seksi di dalam cermin, ini benar-benar dia kah? Bahkan dia sendiri pun tidak menahan diri untuk merasa curiga terhadap diri sendiri.

Karena sosok yang muncul di dalam cermin itu, saking terangnya membutakan matanya.

Dia sendiri merasa bahwa dia adalah seorang gadis yang masa pubernya sangat lambat atau mungkin gadis berdada rata yang sudah berhenti puber, dadanya tidak seperti teman sekolah yang lain, terdapat garis yang tidak rata, yaitu garis belahan dada, dia pernah merasa sangat iri terhadap anak gadis yang memiliki lengkuk tubuh bentuk ‘S’ yang di pesta dansa sekolah.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu