Cinta Yang Tak Biasa - Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng

Keesokan paginya, ketika Stefanie bangun, di luar jendela matahari sudah bersinar terang dan hari sudah siang. Biasanya baik di sekolah ataupun di rumah, dia jarang bangun sesiang ini, sebagai anak dari keluarga miskin, dia tidak punya kesempatan untuk tidur hingga siang dan bermalas-malasan, dan dia tidak pernah membiarkan dirinya menjadi sangat malas. Tidur hingga siang seperti hari ini, sangat jarang dia lakukan.

Sisi tempat tidur yang satunya sudah kosong sejak tadi, dan pria yang tadi malam tidak berhenti menindasnya sudah menghilang sejak tadi.

Dia tidak ada juga ada baiknya, dia tidak ada dirinya bisa lebih bebas. Kalau tidak, jika menyuruhnya melepas jubah tidurnya di depan pria berwajah dingin itu lalu menggantinya dengan pakaiannya sendiri. Bukankah itu sangat mempersulitnya?

Meskipun mereka berdua sudah saling melihat tubuh masing-masing lebih dari satu kali, tapi ini adalah dua hal yang berbeda.

Ketika dia turun kebawah, dia menyadari ada suara dari dapur.

Dia sedikit mengernyitkan dahinya, siapa yang sedang membuat rusuh di dapur?

Jelas sekali orang itu bukan Darren Feng!

Dia melihat seseorang yang sedang sibuk di dapur, dari punggung orang ini bisa dilihat dia adalah wanita yang lumayan kurus.

Wanita itu mungkin sudah menyadari ada pergerakan di luar pintu oleh karena itu dia berbalik untuk melihat.

Stefanie baru menyadari ternyata orang itu adalah Bibi Lee .

Melihat Stefanie, Bibi Lee berkata sambil tersenyum, "Nona, anda sudah bangun? Aku tidak membangunkan anda kan?"

Nada bicara Bibi Lee penuh dengan keramahan dan kesopanan, hal ini membuat Stefanie yang lahir di keluarga miskin, merasa sangat serba salah dan tidak nyaman.

"Bibi Lee , kelak jangan panggil aku Nona, bibi panggil aku Stefanie saja. Bagaimana pun, bibi lebih tua dari aku. Bibi boleh langsung memanggil namaku "saran Stefanie .

"Takutnya hal ini tidak terlalu pantas. Nona Stephanie adalah gadis pertama yang dibawa pulang Tuan Muda Feng. Bisa dilihat Tuan Muda Feng sangat menyukaimu. Jika aku memanggil namamu, aku takut jika Tuan Muda Feng mendengar hal ini. Dia akan menyalahkanku! "Bibi Lee sudah lumayan lama bekerja disini. Dia selalu menjalankan tugasnya dengan baik dan sangat mematuhi aturan di sini, bisa dikatakan dia telah mendapatkan kepercayaan Tuan Muda Feng ini, jika tidak , tidak mungkin dia bisa bekerja begitu lama di sini!

"Apanya yang tidak pantas. aku bilang panggil namaku saja, maka panggil namaku saja. Jika nanti dia tidak senang dan mempermasalahkan hal ini, aku akan berbicara dengannya!" begitu memikirkan sifat Darren Feng yang bossy dan posesif, Stefanie langsung merasa tidak senang.

"Baiklah, Stephanie , pagi ini ketika Tuan Muda Feng keluar rumah, dia secara khusus berpesan kepadaku untuk memasak sarang burung walet dengan gula batu untuk menutrisi tubuh. Dia bilang kamu terlalu kurus, kamu perlu banyak makan makanan bernutrisi. Dia juga menyuruhku untuk tidak membangunkanmu dan menyuruhku untuk membiarkan kamu tidur sampai kamu bangun sendiri, baru bawakan ke atas untukmu! " tanpa menunggu Stefanie mengatakan apa-apa, Bibi Lee mulai berbicara sendiri .

Sarang burung walet dengan gula batu? Untuk menambah nutrisi?

Stefanie menyipitkan matanya. Dia tahu Darren Feng tidak mungkin sebaik ini, sarang burung walet dengan gula batu? Dia hanya ingin mencari alasan, mungkin dia merasa tadi malam dia terlalu menindasnya, jadi dia ingin menebus hal itu.

Tapi, Stepanie tidak akan mudah disogok dengan makanan bernutrisi seperti ini.

"Sarang burung walet dengan gula batu ini Bibi Lee makan saja! Aku tidak membutuhkannya, nanti bibi memasakkan bubur saja untukku, bubur yang polos saja" Baginya, bubur yang polos dan lezat, sudah membuatnya merasa puas.

"Dibuang? Mana boleh? Makanan yang sebagus ini mana boleh di buang? Sepengetahuanku, sarang burung walet ini tidak murah! Stephanie , ini adalah kebaikan Tuan Muda Feng terhadapmu. Jika kamu tidak memakannya, dan jika Tuan Muda Feng tahu, dia pasti akan menyalahkanku! "Bibi Lee sedikit kesulitan. Dia semakin tidak memahami anak muda zaman sekarang.

Contohnya Stephanie yang cantik dan elegan yang ada di depannya ini, Tuan Muda Feng begitu kaya dan juga tampan, dan kemampuannya tidak perlu dikatakan lagi, dia benar-benar pacar sempurna yang di idam diam kan gadis muda, pada saat ini, bukankah seharusnya Stefanie merasa bersyukur, dan menghargai kebaikan dan kasih sayang Tuan Muda Feng yang langka ini .

Tapi sekarang Stephanie malah sepertinya tidak bersedia menerima kebaikan ini.

"Aku sudah bilang, jika bibi merasa sayang dibuang, bibi makan saja. Aku tidak akan memberitahu siapa pun, dan bibi tidak memberitahukan hal ini kepadanya, bukankah tidak ada masalah lagi? Intinya, aku tidak mau makan sarang burung walet! Aku hanya mau makan bubur! "Tubuhnya yang miskin ini sudah terbiasa menjalani kehidupan yang sulit. Dia tidak ingin lambungnya jadi terbiasa dengan makanan mahal.

Tentu saja, yang paling penting adalah dia tidak ingin menerima niat baiknya ini.

“Aku akan pergi mandi, sebentar lagi aku turun kebawah!” selesai berbicara Stefanie naik lagi ke atas.

Saat dia naik ke atas, dia melihat Bibi Lee yang berda di lantai bawah menatap dirinya dengan bingung sambil diam-diam mendesah, Bibi Lee pasti merasa dia sedikit tidak masuk akal! Sebenarnya, dia juga tidak tahu apa yang dia permasalahkan dengan Darren Feng .

Di dalam cermin, dia melihat kantung matanya sangat gelap. Ini pasti karena tadi malam dia tidak beristirahat dengan baik, tapi mungkin juga karena semalam dia di tindas oleh Darren Feng hingga sangat malam.

Dia mencuci wajahnya dengan teliti, setelah itu dia mengikat rambutnya, lalu dia membereskan tempat tidur, kemudian dia turun lagi kebawah .

Di dalam panci di dapur ada bubur yang sedang dimasak, dan Bibi Lee sedang bersih-bersih rumah. Semua tempat ini dia bersihkan sendirian.

Stefanie duduk di sofa sambil melamun, semua ini seperti mimpi, dan sangat tidak nyata.

"Kringg" tiba-tiba ponsel tua yang berada di dalam sakunya berdering.

Dia mengeluarkan ponsel tuanya, tiba-tiba dia teringat ponsel tua ini merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan oleh kakaknya. Pada saat itu, semua teman sekelasnya sudah memiliki ponsel sendiri, tetapi dia tidak memilikinya. Tapi dia juga tidak enak hati membuka mulut untuk memintanya.

Tetapi pada hari ulang tahunnya, kakaknya mengeluarkan biaya khusus untuk membelikannya ponsel, meskipun pada saat itu, ini bukan ponsel tipe baru tapi dia sudah sangat puas.

Sekarang saat melihat ponsel tua ini, dia akan mengingat kakaknya yang masih berada di rumah sakit.

“Halo, ini dengan siapa?” ​​layar ponsel menunjukkan nomor tidak dikenal.

"Ini aku. Kamu sudah bangun?" Dari dalam telepon, terdengar suara khas Darren Feng yang jernih dan dingin.

"Bagaimana kamu bisa memiliki nomor ponsel ku?" Stefanie merasa sangat penasaran. Dia tidak salah mendengar. Jika ini bukan suara Darren Feng, suara siapa lagi? Tapi jelas jelas dia tidak pernah memberikan nomor ponselnya kepadanya.

"Kamu sudah menjadi wanitaku, mana boleh aku tidak memiliki nomor ponselmu? Oh ya, aku meminta Bibi Lee memasakkan sarang burung walet untukmu, kamu sudah memakannya kan?" Darren Feng yang berada di balik telepon, berpura-pura bertanya dengan acuh tak acuh.

Tadi malam saat melakukannya beberapa kali, dirinya berada di puncak kenikmatan, tapi wanita ini terlihat seolah-olah dia akan jatuh pingsan, saat itu, dia merasa sangat kecewa. Oleh karena itu, saat itu dia langsung memiliki pemikiran yang kuat untuk membuat wanita ini menjadi sehat dan bugar, dengan begitu, dirinya juga akan mendapatkan keuntungan, jadi dia sangat bersedia melakukan hal ini.

“Hmm, apakah ada hal lain?” Stefanie sangat tidak mood.

Wanita manapun, yang baru melakukan hubungan badan dan habis di tindas semalaman pasti tidak memiliki energi dan kekuatan fisik yang baik.

“Kenapa suaramu terdengar sedikit lesu, kamu tidak tidur dengan nyenyak?” Darren Feng sedikit mengernyitkan dahinya.

Mark yang berada di samping, menunggu bosnya dengan hati-hati. Dia menunggu Big Bossnya melakukan panggilan telepon yang manis dan membosankan.

Percintaan Big Bossnya, datang begitu saja! Bagaimana dengan percintaannya, mungkin percintaannya akan segera tiba!

“Tidak, oh ya, aku boleh keluar kan!” tiba-tiba, Stefanie teringat sesuatu, lalu bertanya dengan cemas.

“Kamu mau keluar? Kamu mau pergi kemana?” Darren Feng langsung merasa tidak senang. Dia baru pergi meninggalkan vilanya, begitu gadis ini bangun, dia langsung ingin pergi keluar?

"Aku masih bisa pergi kemana? Aku ingin pergi ke rumah sakit untuk menemui kakakku, biaya operasi sudah beres, tapi aku masih harus menanyakan mengenai tanggal operasi kepada dokter, agar lebih mudah melakukan persiapan, benarkan? "Dia sangat mengkhawatirkan kakaknya yang sakit, dan benar-benar tidak bisa merasa tenang.

"Pergi ke rumah sakit? Baiklah, tunggu saja di villa dan jangan kemana-mana. Sebentar lagi, aku akan menyuruh sopir pulang untuk mengantarmu ke rumah sakit." Darren Feng berkata dengan bossy, lalu dia memberikan isyarat kepada Mark yang berada di samping untuk menelepon supir pribadinya.

Lagian, supir pribadinya sekarang sedang tidak ada kerjaan, saat ini dia sedang berada di perusahaan, dan dia tidak perlu pergi keluar.

"Tidak, tidak perlu. aku bisa naik taksi atau naik bus, sangat praktis kok." Stefanie bergegas menolak, hanya keluar rumah, dia benar-benar tidak memerlukan supir pribadi.

"Kamu ikuti saja perkataanku, aku sudah menyuruh orang untuk mengaturnya. Kamu tunggu saja di rumah, aku tidak tenang kalau kamu naik bus atau taksi!" setelah berkata dengan bossy, Darren Feng langsung menutup teleponnya.

“Darren Feng, tidak perlu serepot itu..." 'beep beep' saat Stefanie ingin mengatakan sesuatu untuk menolak lagi, telepon sudah di tutup.

"Kenapa kamu seperti ini? Aku masih belum selesai berbicara. Kenapa semua urusanku harus diputuskan dan diatur olehmu? Apakah tidak boleh membuat keputusan sendiri?" memikirkannya langsung membuatnya merasa frustasi.

Benar, dia memang menandatangani kontrak dengan Darren Feng , seorang Tuan Muda yang kaya, tetapi dia hanya menyerahkan dirinya kepadanya untuk sementara waktu. Sekarang dia bahkan tidak memiliki kebebasan, sungguh menyedihkan!

Dia menutup telepon, lalu kembali ke atas untuk membereskan barang, lalu turun dengan membawa tas kecilnya.

" Stephanie , kamu masih belum makan buburmu, kamu ingin langsung keluar rumah?" melihatnya keluar Bibi Lee buru-buru mengejarnya dan bertanya dengan penuh perhatian.

"Aku tidak mau makan lagi, nanti aku makan di luar saja" jawab Stefanie tidak sabar.

"Mana boleh seperti ini, makanan di luar tidak begitu bersih, terutama makanan di pinggir jalan. Jika Tuan Muda Feng tahu kamu keluar dengan perut kosong, dia akan menyalahkan aku tidak melakukan pekerjaanku dengan baik. Dan juga, tadi aku tidak sengaja mendengar isi percakapan kalian di telepon, bukankah katanya supir pribadi akan segera datang? "Bibi Lee benar-benar orang yang kompeten dan baik, dia adalah pembantu yang setia.

Tentu saja, perhatiannya, murni merupakan perhatian orang tua terhadap orang yang lebih muda.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu