Cinta Yang Tak Biasa - Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
Pada saat itu, ketika telepon Clayton Gu yang tiba-tiba berdering, dia seperti orang yang bingung bosan di tempat tidur rumah sakit.
Semasa di rumah sakit, sama sekali tidak menyenangkan.
Meskipun hanya asisten kakek, mengurus dia makan tiga kali sehari, bahkan hal sekecil apapun, juga diatur dengan teliti, tapi bagaimanapun juga, dia adalah pasien yang muda, menghabiskan hari-harinya dengan seorang pria yang paruh baya itu, bagaimana mungkin tidak membuatnya stress?
Sebuah suara deringan ponsel, dia terkejut, dan tiba-tiba semangat kembali.
Ponsel dia, ada di sebelah bantalnya, dengan mudahnya diraih dengan cepat.
Ketika dia melihat nama panggilan di layar ponsel, dia tidak bisa menahan kejengkelannya, kakinya yang patah itu sepertinya telah pulih, kelihatan sudah mereda, bahkan hampir membuatnya lupa bahawa dia adalah pasien yang sedang sakit.
“Clayton Gu, apakah sekarang kamu sedang sibuk?”Stefanie yang tidak mudah dihubungi itu mengangkat telepon, membuka mulut, bertanya dengan hati-hatinya.
“Bisa, tidak sibuk sama sekali.”Clayton Gu menunggu panggilannya untuk menelepon, melirik ke kiri-kanan, dengan tidak mudahnya dia akhirnya datang, bahkan jika ada ketidaknyamanan, dia juga akan menciptakan sebuah kondisi.
“Dengar-dengar kamu sekarang sudah dipecat oleh perusahaan” Stefanie berkata dengan getir, dengan mengetahui masalah ini, bagi orang yang sangat menginginkan harga diri, merupakan pukulan yang besar.
Tetapi dia memang mengkhawatirkannya, jadi mau tidak mau bertanya.
“Dipecat? Bagaimana bisa dipecat? Tunggu, maksud kamu, aku sudah dipecat oleh perusahaan?” Clayton Gu binggung, tidak tahu masalah apa sampai dirinya dipecat, dia sendiri tidak mengetahui apa apa, tidak ada yang memberitahukan dirinya sama sekali.
“Kenapa, apakah kamu sampai sekarang tidak tahu? Tetapi, kamu sudah dua hari tidak ke kantor, kamu sekarang berada dimana?” Stefanie akhirnya menyadari ada yang tidak beres, diantara ini pasti ada sesuatu yang tidak dia tahu akan sesuatu hal, Clayton Gu pasti ada sesuatu yang sengaja disembunyikan dari dirinya.
“Aku sekarang berada di rumah sakit kamu baru saja mengatakan masalah dipecat, kamu tunggu dulu, aku ingin bertanya!”Clayton Gu menghentikan pemberitahuan itu, kemudian dia menoleh kepalanya ke belakang melihat dia yang berada di tempat tidur lain pasien, asistennya yang sedang melihat koran,”Aku telah dipecat oleh perusahaan, apa kamu mengetahui hal itu? Apa yang sedang terjadi?”
Asisten itu menutup halaman koran, sangat jelas sekali tidak bisa menyembunyikan hal itu, tetapi dia mengatakan hal yang jujur,”Tuan, masalahnya begini, kamu bekerja di perusahaan, perusahaan mengirimkan surat pemecatan resmi ke rumahmu, dan kamu langsung menanyakan saja!”
Surat pemecatan? Perusahaan ingin memecatnya? Clayton Gu terdiam tidak mengatakan apa-apa, begitu banyak masalah, mengapa begitu kebetulan, harus sekali datang secara bersamaan.
“Claytop Gu, Claytop Gu”Stefanie yang sudah lama tidak mendengar suara Claytop Gu itu, bertanya-tanya apa ada masalah yang terjadi saat panggilan, dengan cepat bersuara.
Claytop Gu yang kembali sadar, baru menyadari, dia sedang bertelepon dengan Stefanie.
“Aku masih mendengar, maaf, tadi aku bertanya dengan orang disamping aku, dia memberitahuku, memastikan apa ada surat pemecatan dari perusahaan, tetapi, aku tidak berada di rumah, jadi tidak secara pribadi menerimanya.” Karena itu, sampai sekarang, dia baru saja sendiri mengatakan tentang masalah pemecatan di perusahaan itu.
“Kamu bilang kamu berada di rumah sakit? Apakah kamu sekarang sedang sakit? Atau terjadi masalah lain?” Stefanie yang terhadap tempat rumah sakit ini, sangat trauma, mendengar Clayton Gu berada di rumah sakit, tidak bisa menahan rasa khawatir ketakutan terhadap dia.
“Aku mengalami kecelakaan kecil, patah di bagian betis, sekarang berbaring di ranjang rumah sakit, tidak bisa bangkit dari tempat tidur, jadi mungkin beberapa waktu ini, kita tidak bisa bertemu!”Clayton Gu yang menjawab dengan pelannya.
“Apa, patah tulang? Apa cedera parah? Bagaimana bisa seceroboh itu, sangat tidak berhati-hati!” Stefanie yang sangat terkejut dan mulutnya yang tidak berhenti berkata-kata,”Orang yang sudah sangat besar ini, bagaimana bisa patah tulang.”
Clayton Gu mendengar hal ini, didalam hatinya sedikit senang, dia yang begitu berbicara tentang dia, harusnya sangat mengkhawatirkan dia, bagaimanapun dia mengkhawatirkan dia, di dalam hatiny sangat menunjukan sekali dia, itu yang membuatnya senang, tetapi sangat sulit mengatakannya.
Dirinya sendiri dipukul dengan kejam, terluka sangat parah sampai di rumah sakit, hal yang seperti ini, dia tidak bisa mengatakannya, terutama di depan wanita yang dia sukai.
“Kalau begitu, aku datang mengunjungi kamu, kamu beritahu aku, kamu sekarang ada di rumah sakit mana? Kemudian department apa, dan lantai berapa kamar berapa?”Stefanie sambil berpikir, giginya juga sambil bertanya.
Ketika dia masih digrup magang, Clayton Gu yang selalu menjaga magang yang baru dan terhadap dia, setiap kali pasti dengan suasana hati yang tidak baik, juga Clayton Gu menemaninya, maka, dia merasa sangat baik, sendiri yang melihat kondisi Clayton Gu, memeriksa keadaan bagaimana.
“Tidak perlu, kamu tidak perlu datang! Aku disini, ada dokter dan suster yang bertugas, kamu tiap hari bekerja sangat melelahkan, datang pergi, hanya merepotkan saja!”Clayton Gu yang terus menolak, dia dengan kondisi sekarang, pasti tidak bisa dibayangkan, dia tidak ingin Stefanie melihat dirinya yang sedang terluka, tidak ingin Stefanie melihat sisi kelemahan dirinya.
“Tidak bisa merepotkan kok, hanya datang mengunjungi kamu, dan juga kamu harus memberitahuku alamat rumah sakit, aku sudah di luar perusahaan, di tengah perjalanan juga baru saja ada taksi.”Stefanie melihat jam tangan sendiri, untungnya sedang waktu istirahat, masih tidak singkat, selesai makan siang, masih ada waktu sendiri yang bisa digunakan.
“Beneran datang kemari?” Clayton Gu yang meskipun menolak, tetapi dalam tulangnya, masih saja berharap Stefanie datang, sudah dua hari tidak berjumpa, dia didalam hati sangat merindukannya, dulu ketika di perusahaan, kadang bisa bertemu di suatu tempat di perusahaan, atau terkadang di lift, tetapi sekarang, dia terluka dan di rumah sakit, kesempatan mereka bertemu menjadi semakin sedikit, sampai disaat ini sudah menjadi baik, dia seharusnya tidak bisa diijinkan kakek atau sendiri mengendarai motor keluar.
“Kamu jangan banyak omong kosong, cepat beritahu alamatnya!” bagaimanapun perasaan Stefanie terhadap Clayton Gu yang seorang pria dewasa itu, tiba-tiba saja menjadi lari dari arahnya.
Clayton Gu yang dengan cepat mengatakan alamat rumah sakit itu, kemudaian meminta asistennya dengan rinci memberitahukan Stefanie, tempat department yang dia berada, lalu nomor kamar pasien.
Setelah menelepon, Clayton Gu masih terbenam kegembiraan dan perjuangan yang tidak sia-sia, dengan semangat ingin melihat dia, tetapi kemudian takut bertemunya dan terjadi perselisihan, seperti pohon anggur, didalam hatinya tumbuh dengan gilanya.
“Tuan, gadis ini sudah diberitahu posisi kamu” Asisten yang banyak omongan, lalu berpura-pura bertanya.
Clayton Gu kembali tersadar, dengan nada yang cepat berbicara, menjawab pertanyaan yang dipertanyakan, “Tidak apa-apa, hanya teman kantor saja, mendengar aku dirawat dirumah sakit, kemudian mampir untuk menjegukku!”
Dia menjawabnya dengan detail, tetapi pada kenyataannya, itu benar-benar berbeda, Asisten yang sudah mengamati, dari samping dengan sangat jelas .
“Rekan kerja biasa ya? Pergaulan tuan di kantor, kelihatan sangat baik.”Asisten yang bertanya dengan sengaja, kata-kata yang diucapkan, ada terlihat memiliki arti yang lain.
“Benar, kamu bantu aku membersihkan kamar pasien ini! Dia itu, sepertinya akan segera datang.” Clayton Gu yang melihat kamar pasiennya berantakan, bahkan jika ini kamar pasien single room yang ditempati kualitas baik, bisa karena kedua pria dewasa yang tempati, terlihat sedikit berantakan.
Asisten yang tertawa, tetapi tidak mengungkapkannya, Tuan Gu ini, kulit wajahnya terlihat sangat kurus, kondisi seperti ini, bukankah hal yang baik? Apalagi yang harus disembunyikan, ketua yang sudah mengharapkan cucunya tentang pacaran, kemudian sudah diurus.
Tetapi pada saat ini tuan muda, sudah tidak bersedia untuk ada ikatan hubungan ini, dan tidak menganggap ada masalah ini.
Sudah sekitar dua puluh menit lebih, kamar pasien itu terdengar suara ketukan pintu, biasanya Tuan Gu takut kebisingan, jadi pintu kamar pasiennya selalu ditutup.
“Tuan, mungkinkah memberikan kamu panggilan telepon, gadis di perusahaan teman kantormu itu sudah datang?”Asisten yang terkejut dengan suara ketukan pintu, seluruh badan menjadi semangat.
“Tidak tahu, kemungkinan adalah dia! Tidak habis pikir, dia datang sangat cepat.”Clayton Gu memiliki harapan, tetapi juga ada sedikit kekhawatiran.
Cara dia berbaring di ranjang, tidak termasuk begitu pucat, tidak mungkin menakuti orang!
“Tuan kamu berbaring dengan baik dulu, aku pergi membuka pintu”Asisten yang berjalan dengan langkah yang besar, menarik buka.
Stefanie yang melihat orang yang membuka pintu, lalu tanpa disadari terbinggung sejenak, respon pertama berpikir apakah ini kamar pasien yang salah, tetapi Asisten itu tersenyum dan menjawab,”Masuklah tuan muda sudah mencarimu, silahkan masuk!”
Stefanie yang tidak ada cara, hanya bisa mengikuti dia masuk kedalam, bersiap-siap bertanya dengan jelas, siapa tahu, melihat Clayton Gu yang berbaring di ranjang rumah sakit itu, pada saat itu Clayton Gu, melihat kedatangan Stefanie, wajah yang sedikit pucat, tidak seperti saat di perusahaan, stamina yang berkurang sedikit.
“Stefanie, tidak habis pikir kamu beneran datang, dan bahkan sangat cepat!”Clayton Gu yang terbaring di ranjang rumah sakit, sendiri mencoba untuk duduk, tetapi sudah berusah payah berkali, tetap saja tidak bisa.
“Kamu berbaring saja jangan bergerak! Ini sejenis patah tulang, tidak bisa sembarangan bergerak, kamu harus hati-hati kedua kali patah tulang ini! ”Stefanie yang melihat dia bersusah payah, sudah jelas sendiri sedang terluka, masih saja bergerak dua langkah lebih cepat, berusaha menhentikannya.
“Aku tidak apa-apa, tidak begitu lemah!” Clayton Gu yang tidak ingin terlihat lemah itu.
“Ini bukan masalah lemah atau bukan, mari, berbaring dulu!” Oh iya, ketika datang, aku datang dengan terburu-buru, juga tidak ada waktu untuk membeli sedikit vitamin, jadi hanya bisa di luar rumah sakit, di dalam supermarket kecil, membelikanmu sedikit pisang dan beberapa buah lainnya.”Stefanie mengoyangkan buah yang dibawanya, dia menjenguk orang sakit, tidak boleh tangan kosong ke sana.
“Lihatlah kamu sangat sopan sekali, datang ya datang saja, masih membawa barang, ini juga bukan bertemu orang asing!”Clayton Gu yang melihat beberapa buah, didalam hatinya sangat senang.
Dengan nada bicara untuk berkunjung pasien, kenapa kedengarannya seperti bertemu dengan orang asing.
“Memang sudah sepantasnya, sebelumnya di perusahaan, kamu juga banyak menjagaku!”Stefanie yang tersenyum menaruh buah di atas meja kamar pasien itu.
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyUnlimited Love
Ester GohHarmless Lie
BaigeLove and Trouble
Mimi XuJalan Kembali Hidupku
Devan HardiPernikahan Tak Sempurna
Azalea_King Of Red Sea
Hideo TakashiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita