Cinta Yang Tak Biasa - Bab 101 Melarikan Diri
"Wakil CEO Liu, perihal tentang anak magang Julia Liu, terima kasih banyak atas segala bantuan anda, apa anda masih mengingatnya?" Setelah Marco Liu bertemu dengan Wakil CEO Liu ini, dai berkata dengan horat dan sangat hati-hati.
Lagipula sekarang dia sedang dalam posisi ingin meminta tolong kepada orang itu, mau bagaimana pun juga dia harus merendahkan sikap, kemudian barulah dia bisa terlihat seperti orang yang meminta tolong.
"Ingat, ada apa, kamu ini ayah dari gadis cilik Julia Liu itu?" Wakil CEO Liu merupakan seorang pria setengah baya, jadi meskipun dia menganggap Julia Liu sebagai seorang gadis cilik, juga tidak keterlaluan.
"Benar sekali, ingatan Wakil CEO Liu sungguh bagus! Begini, Julia Liu bocah ini sudah bekerja dengan baik di kantor, juga tidak penah melakukan kesalahan besar apa pun, tapi hari ini tidak tahu mengapa, kantor tiba-tiba mengeluarkan sebuah peringatan bahwa dia dipecat, anak ini, memang temperamen nya agak tinggi, jika di kantor mendapat kesulitan, juga tidak tahu bagaimana cara untuk melindungi hak dan pendapatnya sendiri, apakah dia akan menangis saat pulang ke rumah?" Sesampainya di sini, Marco Liu menghela nafas panjang.
"Setelah sampai di rumah, ibunya baru menyadari ada yang berbeda darinya, saat ditanya, barulah tahu ternyata ada kejadian seperti ini, kami sebagai orang tuanya, juga sangat mengerti keadaaan anak kamu sendiri, Julia Liu kai ini, meskipun terkadang mudah emosi, tapi di atas masalah besar, dia tidak pernah berlaku ceroboh, lagipula kami juga sudah bertanya kepadanya, apakah dia sudah melakukan suatu kesalahan yang besar di kantor, dia terus menerus menggelengkan kepala dan berkata tidak, kami sebagai orang tua nya juga merasa aneh, bagaimana pun juga, mengapa perusahaan sebesar ini, bisa memberi keputusan seperti itu, Wakil CEO Liu, jika bukan karena tidak ada cara lain, apakah saya juga akan mencari anda?"
Demi anak semata wayangnya, Marco Liu pun menundukan kepala dan melanjutkan: "Kami ini, sebenarnya juga bukanlah tipe orang yang langsung protes tanpa ada alasan yang jelas, jika anak ini sungguh telah melakukan suatu kesalahan yang sangat fatal di kantor, maka jika perusahaan mengeluarkannya, ini juga adalah masalah yang dicari olehnya sendiri! Tetapi jika tidak, kita juga harus memiliki argumen yang masuk akal, benarkan? Anak itu berkata besar atau kecl, setelah terjadi hal seperti ini, pastilah akan mempengaruhi perkembangan karir anak ini nantinya, menimbulkan suatu efek yang tidak diharapkan di kehidupannya."
Marco Liu menjelaskan perkaranya dari awal sampai akhir dengan sangat detail, Wakil CEO Liu pun paham sebagian dari maksudnya.
"Jadi, anda sekarang ingin saya membantu bagaimana?"
"Wakil CEO Liu, saya rasa anda sebagai seorang wakil CEO, ketika kantor mengeluarkan peringatan seperti itu, anda tentunya bisa tahu apa yang ada di baliknya, contohnya alasan sebenarnya mengapa Julia Liu dikeluarkan, iya, kamu ingin alasan yang sebenarnya, dan bukan beberapa patah kata yang asal-asalan itu." Marco Liu berkata dengan tulus.
Wakil CEO Liu ini berpikir untuk beberapa saat, lalu dengan serius menjawab, "Karena aku yang membantu Julia Liu ini untuk masuk ke perusahaan, maka aku juga akan mencari tahu ujungnya, dan membantu kalian untuk menyelesaikan masalah ini! Tapi, aku akan mengatakannya dengan jelas dari awal, aku hanya bisa bertanggung jawab membantu kalian bertanya kepada beberapa atasan di kantor, tapi bagaimana hasil dari pertanyaanku itu, aku tidak berani menjaminnya, keahlian ku ada di bidang bisnis, dan jaringanku juga ada di sekitar dunia bisnis, bagi yang lainnya, aku ini juga tidak memiliki pengaruh yang besar!"
Marco Liu yang melihat Wakil CEO Liu sudah mengatakan sesuatu, merasa sangat berterima kasih.
"Saya yakin, jika anda turun tangan, masalah ini akan terselesaikan dengan jelas, jika anda turun tangan, dan masalah ini masih belum bisa terselesaikan dengan jelas, maka sudah tidak ada orang lain lagi yang bisa membantu Julia Liu kami ini!" Marco Liu berkata sambil menyanjungnya.
"Begini saja, tunggulah berita dariku, paling lambat sebelum nanti malam, aku pasti akan meneleponmu, ditambah lagi, pagi ini aku akan langsung mengurus negosisasi bisnis, sepanjang pagi ini, tidak sempat pergi ke kantor, jika bukan karena kamu memberitahuku tentang hal ini, aku sungguh tidak akan tahu terjadi kejadian seperti ini di kantor!" Wakil CEO Liu ini pun juga tampak agak terkejut, hal seperti ini, tidak pernah terjadi di perushaannya selama seratus tahun ini.
Tapi terkadang juga ada kecelakaan, seperti kali ini.
"Kalau begitu silahkan anda lanjutkan dulu, saya juga merasa sungkan menganggu anda seperti ini, perihal tentang Julia Liu, kami mohon bantuan anda sebesar-besarnya! Dalam kotak ini adalah daun teh, anggap saja Julia Liu kami yang memberikannya kepada anda sebagai rasa hormat!" Saat Marco Liu datang, dia tidak datang dengan tangan kosong, masa-masa sekarang ini, saat meminta pertolongan seseorang tentunya tidak bisa datang begitu saja dengan tangan kosong, jika tidak ada barang yang sedikit berharga saja di tangan, maka permintaan tolong ini tidak akan dianggap ada.
"Repot-repot sekali!" Wakil CEO Liu yang melihat kotak itu, awalnya menolaknya, tapi pada akhirnya juga menerimanya.
Di sisi lain, setelah kotak berisi daun teh itu diterima, Marco Liu pun menghela nafas panjang, dengan orang menerima hadiah darinya, maka orang itu akan mengurus masalahnya dengan serius, jika bahkan hadiah ini tidak diterimanya, maka itu berarti masalah ini sudah tidak ada harapannya lagi, zaman sekarang ini siapapun juga tidaklah bodoh, terlebih lagi seorang pria paruh baya yang telah menduduki posisi atas dalam waktu yang cukup lama.
Di sore hari, pimpian HDR perusahaan menyambut seorang pengunjung lain yang tidak disukai oleh bagian bisnis, tentunya orang itu adalah Wakil CEO yang dimintai bantuan oleh Marco Liu.
Sedangkan Wakil CEO Liu ini, di kantor nya merupakan bidang keahliannya, sesampainya di kantor hal pertama yang dia dengar adalah peringatan tentang pengeluaran itu dikeluarkan oleh pihak HRD, di atas kertas peringatannya pun ada cap dari bagian HRD.
Jadi tanpa banyak basa basi, Wakil CEO Liu pun segera mencari pimpinan dari bagian HRD.
"Yo, Wakil CEO Liu, anda seorang yang amat lah sibuk, di kantor ini pun snagat jarang sekali melihat anda, hari ini bagaimana ada waktu luang untuk datang ke kantor HRD ini?" Mereka berdua dalah atasan di perusahaan ini, jadi pembicaraan di antara mereka pun tidak terlalu sungkan, karena hubungan yang tidak terlalu dekat, jadi kesopanan yang umum pun masih diperlukan.
"hehe, apakah jika tidak ada waktu luang bisa mengunjungi departmen kalian? Sobat, kamu mengurus para pekerja ini masihlah lebih nyaman, setiap hari berada di dalam ruangan dingin ini, tidak terkena angin dan tidak terkena hujan, bagaiaman bisa tahu kesusahan kami yang harus bekerja di luar kantor?" Wakil CEO Liu ini juga adalah seorang pemimpin yang solid, dulu di departmen bisnis dia mulai dari jabatan paling rendah dan selangkah demi selangkah mulai naik, sangat tidak mudah baginya untuk mencapai jabatannya sekarang.
"Tapi saat penjumlahan akhir bulan, bukankah semua anggota dari departmen bisnis sangat senang, pencapaian kalian di departmen bisnis, hampir mencapai dua kali lipat dari gaji kami di bagian HRD, bahkan bisa lebih dari 3 atau 4 kali lipat, mengeluarkan sesuatu, tentu akan mendapat balasan yang setimpal, di sini kesulitan seperti ini, itu hanya untuk melayani orang lain!" Pimpinan bagian HRD meratapi dengan tulus keputusasaannya dibandingkan dengan departmen bisnis.
"Sepanjang pagi aku berada di luar terus untuk negosiasi bisnis, dan belum sama sekali masuk ke dalam kantor, begitu kembali, aku dengar kalian di HRD mengeluarkan seorang anak magang yang baru? Sebenarnya apa yang terjadi?" Wakil CEO Liu juga adalah seseorang yang cerdik, dalam memimpin topik pengeluaran.
"Eh, yang kamu maksud itu si Julia Liu itu ya! Aku tidak akan menutupinya darimu, orang muda zaman sekarang ini, benar-benar tidak beretika, hari ini pagi-pagi buta dia sudah datang ke kantorku dan membuat keributan? Anak magang yang baru ini terlihat begitu lemah gemulai, aku kira dia adalah seorang gadis yang lembut, saat dia diam saja sih baik-baik saja, begitu dia membuka mulutnya, dia benar-benar gila, benar-benar seorang lunatik yang tidak berakal sehat!" Begitu mengungkit tentang Julia Liu, pimpinan bagian HRD itu teringat akan pengalaman buruk yang menimpanya di kantor tadi pagi.
Wajah Wakil CEO Liu menjadi sedikit suram, dia sama sekali tidak menyangka, seorang pimpinan bagian HRD yang bermartabat ini memiliki kesan yang buruk terhadap Julia Liu, ini sungguh berada di luar perkiraannya.
"Kantor ini mengeluarkan orang, tentunya juga mempunyai suatu alasan bukan? Yang baik-baik saja, lalu tiba-tiba dikeluarkan, orang itu pasti akan merasa sedih dan sangat terpukul, iya kan? Apakah anak magang baru itu membuat suatu kesalahan besar yang fatal saat sedang bekerja?" Wakil CEO Liu juga merasa ini merupakan suatu alasan yang paling masuk akal baginya.
"Kesalahan besar? Bukankah itu merupakan suatu kesalahan besar?" Pimpinan bagian HRD itu juga tidak menganggap Wakil CEO Liu sebagai orang luar, melihatnya berinisiatif untuk bertanya, dia pun tak berhenti berceloteh.
"Sebenarnya hal ini, jika kamu menanyakan tentang alasannya, aku sungguh tidak bisa mengatakannya! Kamu pastilah akan bertanya mengapa, bukankah peringatan dikeluarkan ini dikeluarkan oleh bagian HRD? Bukankah di kertas peringatan itu ada cap dari bagian HRD, tidak salah, semua itu memang diurus oleh bagian HRD, tapi ingin mengeluarkan orang itu, bukanlah keinginan dari kami orang HRD!"
Pimpinan HRD itu bangkit berdiri dan menutup pintu kantornya, serta menguncinya, memastikan apa yang mereka bicarakan di dalam tidak akan bocor keluar.
Wakil CEO Liu dari departmen bisnis itu pun melipat tangannya, dia merasa bingung, "Iya, aku juga sama dengan mereka, ada banyak sekali pertanyaan yang kusimpan."
"Sebenarnya, kami di bagian HRD juga hanya mendengarkan perintah dari atasa, ini semua adalah keinginan dari atasan!" Pimpinan HRD itu menunjuk ke langit-langit di atasnya.
Wakil CEO Liu tidak paham untuk sesaat, akhirnya setelah beberapa saat kemudian barulah dia merespon, "Yang kamu tunjuk itu adalah Presdir yang baru? Ini keinginannya? Presdir baru ini akan mengeluarkan tiga orang pekerja, jadi Julia Liu ini secara tidak sengaja tertendang keluar? Apa begini maksudnya?"
JIka sungguh bermasalah dengan Presdir baru yang baru saja datang itu, maka masalah ini bertambah rumit, karena Presdir yang baru datang itu, dengar-dengar sangat berbakat, dan kemampuannya sangat luar biasa, jadi dia berencana untuk mengeluarkan tiga pekerja, saat ini, siapa pun yang berani macam-macam dengannya, maka konsekuensi mereka nantinya pun hanya akan berakhir dengan kepahitan.
"Kira-kira begitulah, tapi kejelasan karena apanya, atasan tidak mau mengatakannya, sebenarnya atasan kita itu juga tidak mengatakannya dengan jelas sendiri, semuanya dikatakan lewat asisten pribadinya selama rapat. Pagi ini saat sampai di kantor, belum saja aku duduk dengan benar, aku sudah cepat dipanggil ikut rapat? Ini masalahnya! Mereka hanya mengatakannya dengan lisan menyuruh kami dari bagian HRD untuk langsung mengurusnya! Urusan lainnya kamu diminta untuk tidak banyak ikut campur!"
Pimpinan bagian HRD itu tampak ragu untuk mengulang kronologinya dari awal hingga akhir.
"Tapi, seorang anak magang, meskipun melakukan suatu kesalahan sekali pun, juga tidak akan mungkin berurusan dengan Presdir baru yang barusan datang bukan? Bukankah di antara itu seperti ada sesuatu yang disembunyikan dari kita?" Wakil CEO Liu masih tidak bisa memahaminya.
"Eh, ya maka dari itu, siapa yang tahu? Tapi, perihal tentang masalah ini, lebih baik jangan kalian gali lebih dalam! Presdir baru ini akan mengeluarkan 3 orang, ini baru orang pertama, siapa yang tahu siapa korban selanjutnya? Siapa pun juga tidak ada yang tahu." Pimpinan HRD itu berkata dengan rasa khawatir yang membayangi hatinya.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraCinta Tak Biasa
SusantiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaAwesome Guy
RobinSuami Misterius
LauraCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita