Cinta Yang Tak Biasa - Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
Benar juga, dia memang bukan tipe anak gadis yang suka kemana-mana, sebaliknya, kebanyakan waktu, dia lebih suka keheningan, lebih suka diam di rumah.
“Kamu ngomong apa? Suara mu besar sedikit, aku tidak kedengaran!” Darren Feng hanya melihat wanita bodoh ini sambil menggerak-gerakan bibirnya, lalu bergumam sendiri, tapi apa yang ia ucapakan, Darren Feng sama sekali tidak mendengarnya.
“Tidak kenapa-kenapa, kamu kalau sibuk, kamu sibuk saja dulu, waktu kosong untuk beberapa waktu ini, aku akan mengatur waktu aku dengan baik!” diam di rumah sebenarnya juga ada banyak hal yang bisa dikerjakan. Misalnya membaca berbagai macam novel di rumah, menonton semua jenis flim, mengikuti semua serial drama tv yang popular.
“Yang ingin aku bicarakan hanya ini saja, aku sudah ngantuk, ingin tidur.” Selanjutnya, Stefanie langsung menggaruk kepalanya dengan kesal, dia memang bukan tipe orang yang bisa menghangatkan suasana, sebaliknya, dia adalah raja suasana dingin, dimanapun dia muncul, suasana di tempat tersebut pasti jadi sangat dingin.
Stefani sangat kesal dengan penampilan dia sendiri, lalu dia berjalan ke samping ranjang, benar-benar berencana untuk beristirahat.
Darren Feng duduk di samping ranjang, rokoknya sudah hampir habis, hanya sisah punting rokok, dia mematahkan rokok tersebut, dan menekan puntung rokok tersebut di asbak.
Dia sudah hampir sebulan tidur di kamar tamu, selama sebulan ini, setiap hari dia berusaha menahan dirinya, menahan diri untuk tidak mendekati kamar utama, tidak naik ke atas ranjang besar di kamar utama, dan tidak mendekati Stefanie.
Kalau tidak, dia merasa dirinya pasti tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekati Stefanie, tidak berbaring di sampingnya, tidak bisa tidur jika tidak memeluknya.
Sebulan ini, Darren Feng seperti masuk ke sebuah kuil dengan aturan yang ketat, setiap hari tidak berani melanggar perintah.
Stefanie sudah meringkuk, dia berbaring di sisi yang sering dia tidur.
Darren Feng tidak menahan diri lagi, dari sisi dia sendiri, dia pun berbaring.
Tempat di samping ranjang, sedikit tenggelam, Stefanie tertegun, lalu ia segera sadar apa yang terjadi, lalu badannya pun langsung menjadi tegang.
Bahkan tidak tidur bersama selama sebulan, reaksi badannya terhadap hal ini, seperti berbeda dengan biasanya.
Tangan besarnya, dengan alamiah merangkul pinggang Stefanie, pinggang yang dirangkul dengan pelan itu, sepertinya pinggang ini menjadi lebih kurus akhir-akhir ini, sebenarnya dia harus makan lebih banyak lagi, biar menjadi lebih gendut sedikit, sehingga rasa genggaman pun lebih nyaman.
Badan Stefanie menjadi tegang, sama sekali tidak berani gerak.
Tapi di saat yang begitu harmoni, Boss Besar Feng malah dengan wajah yang tidak senang langsung terduduk dari ranjang besar yang di kamar utama ini, lalu turun dari ranjang.
Dia bisa bilang, saat tangannya tersentuh dengan kain baju tidur yang murahan ini, sudah membuatnya merasa tidak senang?
Semua harapan, semua rasa ambigu kecil, tiba-tiba lenyap semua.
Hanya karena baju tidur yang murahan dan sangat kuno itu.
Stefanie terkejut, ini orang kenapa tiba-tiba turun dari ranjang, maksudnya apa? Apakah Darren Feng sudah mulai menbenci dirinya?
Tapi tadi masih baik-baik saja, Stefanie benar-benar tidak paham.
Tapi Boss Besar Feng yang pergi lalu kembali, langsung ke kamar tamu, namun ia bukan karena marah jadi kembali ke kamar tamu untuk tidur, tapi karena di dalam lemari kamar tamu, ada sebuah kotak besar, dan kotak besar tersebut masih belum dibuka sebelumnya.
Dia pun langsung membawa kotak besar yang belum pernah di buka ini, kembali ke kamar utama.
Dia meletakkan kotak kardus besar itu di lantai samping ranjang kamar utama.
Suara tersebut mengejutkan Stefanie, dia pun ikut terduduk di ranjang, dan melihat gerakan Darren Feng dengan bingung, melihat kota besar yang di taruh di lantai, merasa bingung.
“Coba buka dan lihat!” Boss Besar Feng langsung menunjuk kotak besar yang ada di lantai, bermaksud untuk menyuruh dia membukanya.
“Apa itu? Kenapa harus aku yang buka?” hati Stefanie merasa gelisah, di luar kotak tersebut tidak terlihat apa-apa, sama sekali tidak kelihatan apa yang ada di dalam kotak tersebut, tapi kotak tersebut terlihat lumayan, di kemas dengan kertas yang bagus.
“Kamu buka sendiri saja, nanti kamu juga tahu!” Boss Besar Feng tidak ingin memberitahunya sekarang.
Di bawah tatapannya, Stefanie hanya bisa sambil membuka kotak tersebut dengan berjongkok, untung saja kotak tersebut gampang dibuka, saat ia merobek segel terakhir, mulut kotak pun terbuka.
“Apa sih? Misterius sekali, jangan-jangan itu adalah bom atau semacem itu ya!” dia sambil membuat lelucon yang tidak relevan.
Tapi, saat kotak tersebtu terbuka, langsung menunjukkan isi barang dari kotak tersebut.
Bagus, ternyata ada bungkusan bungkusan kecil, warna-warni, membuat matanya terlihat sedikit pusing.
Dia mengambil salah satu bungkusan kecil dengan tangannya, kemudian wajahnya langsung memerah sampai ke bagian belakang telinga.
Karena bungkusan kecil yang digantung di jarinya itu, bukan barang lain tapi merupakan satu set pakaian dalam dengan renda hitam yang seksi.
Dan di atas bungkusan kecil tersebut, tertulis merk dalam bahasa inggris, adalah salah satu nama merk barang mewah di luar negeri, meskipun dia belum pernah membeli apapun dari merk tersebut, tapi dia tahu.
“Ini.” wajah Stefanie sambil memerah dan berdiri di samping, sambil memeluk kedua tangan, dan melihat Darren Feng yang sedang melihat, “Barang-barang ini apa saja?”
“Barang ini apa, kamu sendiri bukannya sudah tahu? Coba kamu pilih dua set, lalu ganti di dalam kamar mandi! Aku lihat hasilnya seperti apa!” Boss Besar Feng sambil berdiri di tempat dan menjawab dengan tenang, wajah pun tidak memerah, tidak merasa deg-deg an juga.
Benar, dalam satu kotak penuh ini, adalah baju dalam dan piyama yang baru ia beli dari luar negeri, artinya barang di dalam kotak ini, kedepannya merupakan milik Stefanie semua.
“Aku? Berarti, semua ini kamu beli untuk aku? Tapi, ini juga sudah terlalu banyak!” wajah kecilnya merasa semakin malu, mana ada orang membeli piyama dan pakaian dalam seperti ini, dan sekali beli beli segitu banyak, dan ini adalah merk barang mewah di luar negeri, menghabiskan uang seperti air yang sedang mengalir, sama sekali tidak menyayangkan uang kah?
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraInventing A Millionaire
EdisonCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMy Charming Lady Boss
AndikaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCutie Mom
AlexiaMy Cute Wife
DessyCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita