Cinta Yang Tak Biasa - Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
"Anak muda, jangan merasa malu, pasien yang datang kepadaku, ada sepuluh kasus seks, dan mereka semua memiliki kasus kecil, jika ada pria yang datang kemari itu bukan hal yang memalukan, ini penyakit, harus disembuhkan! Tidak boleh ditunda! Karena malu jadi tidak mau pergi ke dokter tepat waktu, maka konsekuensinya akan menjadi lebih tinggi. "
Dokter China yang sudah berumur itu mengoceh tentang 'pendidikan', lagi pula, dia pergi kemari untuk konsultasi medis, beberapa hari ini, pasien pria yang datang merasa malu untuk datang ke mari untuk konsultasi.
Bagaimanapun, jika ada penyakit seperti itu di dalam tubuh mereka, yaitu penyakit yang membuat mereka merasa sangat malu dalam menghadapi kehidupan yang nyata, bahkan ini adalah jenis penyakit yang membuat mereka tidak bisa mengangkat kepala mereka.
“Aku baik-baik saja, aku hanya ingin datang untuk berkonsultasi, apakah ada resep rahasia untuk menjadi lebih subur?” Bos Besar Feng tanpa basa basi berhenti menyela “bualan” dokter China itu, dan langsung berbicara langsung mengenai topik pembicaraan, yang di mana lebih cocok untuknya.
"Membantu untuk hamil?" Tanpa sadar dokter pengobatan tradisional China itu menggeser bingkai kacamata di dahinya, apakah tebakannya salah, Bos muda ini bukan datang untuk periksa, tetapi hanya datang untuk menemukan resep rahasia untuk membantu hamil, "Resep rahasia, tentu saja ada! "
"Masalahnya bisa saja membuka resep beberapa obat! Dan bisa membuatnya hamil, semakin cepat semakin baik!" Dia tidak sabar untuk membuat wanita itu mengandung anaknya, dan dia ingin mengikat wanita itu agar tetap di sisinya dengan cara ini.
“Tapi sebelum itu, aku harus belajar lebih detail tentang situasi ini, eh, maksudku antara kamu dan dia, dengan begini aku bisa membuat resep obat lebih mudah!” Dokter ini pertama kali bertemu dengan pasien seperti ini.
"Semuanya seperti biasa, tetapi untuk waktu yang lama, tidak ada pergerakan di perutnya.” jawab Darren Feng dengan singkat, dia sudah merasa sedikit tidak sabar.
"Jika seperti itu, keadaannya sulit, dan juga sangat rumit, pertama-tama, hal itu harus dikesampingkan, sebenarnya itu masalahnya atau masalah kamu, jika tidak diperjelas, bagaimana aku bisa membuatkan resep obat yang tepat?” Dokter itu sangat bingung.
"Aku yakin, bahwa aku tidak punya masalah, jika dia, seharusnya juga tidak ada masalah, langsung saja resepkan obatnya!” Ini adalah satu-satunya tujuan Bos Besar Feng melakukan perjalanan ini.
"Ini," Dokter China tua itu menghela nafas lagi, "Kalau begitu baiklah, mari kita buat dua resep obat dulu, lalu lihat efek setelah meminumnya, ini adalah resep untuk kesuburan, jika masih belum hamil, jangan cemas, masalah kehamilan ini tidak perlu merasa cemas! Jika kamu punya waktu, paling baik adalah mengajak pacar mu kemari! Tanpa melihat pasien, aku tidak bisa langsung mengambil kesimpulan. "
Bagaimanapun juga, masih ada etika profesional, dan dokter China itu mengikuti kemauannya.
Tetapi ketika kata-kata itu terdengar di telinga Bos Besar Feng, dia sama sekali tidak menganggap kata-kata itu sebagai hal yang sama.
Jika tubuhnya, ada masalah atau tidak, bagaimana mungkin dirinya tidak tahu?
Dan wanita itu, dia juga sangat yakin, sama sekali tidak ada masalah apa-apa dengan tubuhnya.
Setelah mengeluarkan obat-obatan itu, wajah Bos Besar Feng menggelap, tentu saja, klinik swasta semacam ini benar-benar bukan tempat yang biasa dia datangi.
Mark menunggu di dalam mobil, dia terus menunggu, sampai akhirnya melihat Bos Besar Feng mengeluarkan kantong obat berukuran besar.
Hanya saja, ketika saya masuk, Bos Besar Feng ini, masih memasang ekspresi tenang di wajahnya, bagaimana bisa, wajahnya menjadi terlihat sangat suram?
Tidak mungkin, ada yang salah dengan tubuh Bos Besar Feng?
Bos Besar Feng langsung membungkuk ke kursi belakang mobil, melempar paket obat yang ada di tangannya, dan melemparkannya ke samping, dan juga melemparkannya ke kursi belakang mobil yang kosong.
“Kembali ke perusahaan!” Bos Besar Feng memberi perintah dengan suara dingin, menutup matanya dan meletakkan kepalanya di belakang kursi belakang.
Mark menyalakan mobil dengan hati-hati, setelah mobil berada di jalur yang benar, beberapa kali dia mencoba mengamati Bos Besar Feng yang berada di kursi belakang melalui spion, tetapi setelah mengamatinya beberapa kali, dia merasa tidak berdaya, mata Bos Besar Feng selalu tertutup, dia merasa sedikit lelah.
Setelah berpikir sebentar, dia masih dengan berani dan berkata, "Direktur Feng, kalau tidak, pulanglah dan istirahatlah untuk waktu yang lama! Hari ini tampang mu tidak terlalu terlihat bagus."
Awalnya dia berhati baik, orang semacam Bos Besar yang sangat sibuk setiap harinya, sebagai asisten pribadinya, tentu saja dia dapat memahaminya.
“Tidak perlu!” Bos Besar Feng membuka matanya, tetapi dia juga tidak mau menolaknya secara langsung.
"Lembur dalam jangka panjang dan begadang ini sangat melelahkan, bahkan jika kamu adalah seorang pria yang kuat, seiring berjalannya waktu, badan pun akan kelelahan dan menimbulkan berbagai penyakit! Tapi, itu tidak menakutkan, sekarang perkembangan medis sudah sangat maju, dan ada banyak cara untuk menyembuhkan segala macam hal penyakit.” Semakin memikirkannya, Mark merasa bahwa dia telah begitu lama mengikuti Bos Besar Feng, meskipun kadang-kadang temperamen Bos Besar Feng tidak terlalu baik, tetapi dia selalu memberikan masa depan yang baik kepadanya dan bekerja keras, perlahan-lahan dia menjadi berkembang, dan masih ingin membujuknya lagi.
“Hari ini kamu terlalu banyak bicara, sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?” Semakin mendengarnya, Bos Besar Feng merasa kesal, meskipun asisten pribadinya ini biasanya juga banyak omong, tetapi sudah pasti tidak sebanyak hari ini.
"Eh, sebenarnya, aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin mengatakan bahwa ada masalah dengan tubuhmu, bukan hal yang mengerikan, jangan merasa tertekan dengan itu! Jika kamu ada masalah, kamu bisa kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan. ! "Mark kembali berkata dengan gagap karena ditatap oleh lawan bicaranya.
Wajah Bos Besar Feng terlipat beberapa kali, alisnya sedikit terangkat, "Jadi, kamu pikir aku sakit?"
Mark menatap cermin mobil, Bos Besar Feng, duduk tegak di belakang mobil, dan sekarang dia tampak seperti kesal, bagaimana dia bisa membuatnya kesal.
"Direktur Feng, kamu sudah pergi ke klinik tempat semacam itu,ini sangat tidak jelas."
Jika tidak ada yang salah, siapa yang mau datang ke klinik semacam ini?
"Aku pikir terlalu banyak berpikir! Tidak ada yang salah denganku, dari mana aku bisa sakit!" Bos Besar Feng menahan amarah di dadanya, yang sulit untuk diceritakan.
Dia baik-baik saja, tetapi ada yang salah paham dan mengira bahwa dia sakit, siapa yang tidak tersinggung jika dibilang begitu.
"Tapi bukankah baru saja kamu pergi ke dalam, dan bukankah kamu membawa obat ketika keluar dari klinik itu?” Kelopak mata Mark mulai berkedut, mungkinkah dia hanya benar-benar usil?
“Aku mencari dokter pengobatan China itu mengambil obat untuk membantul hamil.” Bahkan sekarang, Bos Besar Feng itu tidak keberatan mengatakan yang sebenarnya di depan asisten pribadinya.
Bagaimanapun, asisten pribadinya ini, dia telah bersamanyan selama bertahun-tahun, dan dia orang yang dia percaya.
Jika dia adalah orang lain, dia pasti tidak akan mengatakan yang sebenarnya.
“Membantu hamil?” Ketika Mark mendengar perkataan ini, dari awal mulutnya sudah terbuka dan membentuk huruf “o”.
Dia tidak salah dengar bukan?
“Maksud nya, sekarang Nona Stefanie masih belum mengandung, jadi, kamu sedang terburu-buru?” Mark benar-benar tidak menyangka, bahwa demi wanita itu hamil sesegera mungkin, Bos Besar Feng tidak ragu-ragu pergi ke klinik khusus kesuburan untuk memeriksanya.
Setelah Bos Besar Feng tidak berkata apa-apa, tetapi karena dia diam, sama saja dia juga menyetujuinya.
Mengenai kisah antara dua orang ini, tidak ada orang lain lagi yang tahu selain Mark, bagaimana mereka memulai semua ini, karena sebuah kontrak yang tertulis di sebuah kertas, yang memaksa dua ini untuk untuk terikat bersama.
Pada saat itu, dalam kontrak yang ditandatangani, ada permintaan bahwa Stefanie harus memberikan Bos Besar Feng seorang ahli waris, hanya ketika dia melahirkan seorang anak, dia baru bisa pergi dari sisi Bos Besar Feng, jika tidak, tidak akan ada kesempatan lagi untuk pergi dari sisinya.
Sejujurnya, Bos Besar Feng masih muda, belum lagi Stefanie, dia juga masih seorang mahasiswi, dan sedang menempuh pendidikan S2, jika dia ingin punya anak, hal ini masih terlalu cepat, jadi dia tidak mengerti mengapa Bos Besar Feng begitu terburu-buru, sampai-sampai mencari klinik swasta kecil untuk mendapatkan obat.
Ditambah lagi, begitu seorang ahli waris itu lahir, bukankah itu berarti bahwa kontrak di antara mereka akan berakhir? Tidak peduli bagaimana pun itu jika diperhitungkan paling tidak menurutnya akan terjadi seperti ini.
Segera setelah itu, ketika Bos Besar Feng pelan-pelan menutup matanya lagi, dan terus menutup matanya untuk beristirahat, karena mengerti soal ini, Mark menutup mulutnya.
Mengenai kehidupan pribadi Bos Besar Feng, dia masih tidak boleh terlibat terlalu dalam lagi.
Karena semakin tahu lebih banyak, semakin terlibat, itu bukan hal yang baik.
Bos Besar Feng ini, juga tidak pernah suka orang lain jika ada orang yang mengetahui kehidupan pribadinya.
Ketika dia kembalik ke villa itu sudah malam, Bos Besar Feng langsung membawa tas berisi obat kembali ke villa.
Dia pulang lebih larut, dan sudah makan di luar, ketika dia kembali, Stefanie sudah mandi, dan sedang berbaring di tempat tidur berukuran besar di kamar tidur utama, sedang membaca buku, dan tentu saja membaca buku yang terkait dengan jurusan yang sedang ia tekuni.
Dia jarang membaca majalah-majalah berkaitan dengan mode, karena itu dia sama sekali tidak tertarik dengan trend sekarang ini.
Sebaliknya, dia merasa bahwa membaca lebih banyak membaca buku sesuai jurusannya, akan lebih meningkatkan kemampuannya.
Darren Feng kembali ke ruang belajar dan melemparkan segala sesuatu ke ruang belajar, cangkir yang ada di atas meja itu kosong, dia merasa sangat haus, jadi dia keluar dan menuangkan air untuk diminum.
Stefanie sudah mendengar gerakan dia menaiki tangga, dan tahu bahwa dia kembali ke ruang belajar terlebih dahulu, ini sudah kebiasaan lamanya, letika dia kembali ke villa, alih-alih ke kamar tidur, biasanya dia akan lebih dahulu kembali ke ruang belajar.
Tas kerjanya dan mantelnya biasanya disimpan di ruang kerja.
Akhir-akhir ini dia masih marah padanya, jadi tidak peduli padanya, tentu saja, dia sendiri yang secara sepihak memastikan ini, dia sendiri tidak tahu apa pria itu masih kesal padanya atau tidak.
Setelah menuangkan air, dengan langkah tenang, Darren Feng berencana untuk kembali ke kamar tidur utama untuk memeriksanya, dia ingin tahu, apakah wanita bertubuh kecil yang selalu bertengkar dengannya itu sudah tidur lebih dulu? Ketika dia berdiri di pintu kamar tidur utama, dia menyadari bahwa dia sedang memegang sebuah buku, tetapi tidak membacanya dengan serius, tetapi masih dalam keadaan linglung.
Tampangnya yang seperti tertengun, tidur dengannya, seperti tenang, dan tidak ada emosi apa pun, tidak seperti ketika dia canggung, dia selalu membuat dirinya merasa terus marah.
Stefanie langsung tertegun selama beberapa saat, kemudian merasa bahwa pandanganganya tampak berasal dari pintu, menatap dirinya sendiri dengan cermat, ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman, dia menatap pintu dengan tatapan pahit, dan kemudian saat pihak lain itu menatapnya, langsung saja dia melemparkan buku yang ada di tangannya, lalu melepas selimut tipis yang ada di sampingnya, langsung membalikkannya dan menutupi dirinya di bawah selimut, tidak ingin melihat orang yang berada di pintu itu lagi.
Darren Feng melihat ini, segera merasa marah.
"Apakah sekarang kamu enggan untuk melihatku?"
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Dan Rahasia
JesslynSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaLelaki Greget
Rudy GoldMy Goddes
Riski saputroHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita